BAB IV PBL
BAB IV PBL
Usia n
17 tahun 14
18 tahun 94
19 tahun 87
20 tahun 128
21 tahun 90
22 tahun 40
23 tahun 8
24 tahun 3
Total 464
Apabila ditinjau berdasarkan usianya, bahwa subjek penelitian dengan usia 17 tahun
berjumlah 14 orang, 18 tahun berjumlah 94 orang, 19 tahun berjumlah 87 orang, 20
tahun berjumlah 128 orang, 21 tahun berjumlah 90 orang, 22 tahun berjumlah 40 orang,
23 tahun berjumlah 8 orang, dan 24 tahun berjumlah 3 orang. Sehingga dapat
disimpukan bahwa usia tertua subjek penelitian yaitu 24 tahun dan usia termuda subjek
penelitan yaitu 17 tahun. Kemudian rata-rata usia dari kelompok responden yaitu berusia
20 tahun..
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden perempuan berjumlah 334 orang
atau sebesar 72%, lebih besar dibandingkan dengan responden laki-laki yang berjumlah
130 orang atau sebesar 28%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden adalah perempuan yaitu 72% dari keseluruhan responden.
Selama Pandemi
Frekuensi
Lebih Banyak Persentase (%)
(n)
Tinggal Di
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih banyak tinggal di
rumah di kota asal selama pandemi yaitu sebanyak 419 orang atau 90,3%. Sementara itu,
sebanyak 45 orang atau 9,7% subjek penelitian lebih banyak tinggal di kos di Bandung
selama pandemi.
No. Pertanyaan Kurang dari Tidak lebih Lebih sering Jauh Lebih
biasanya dari dari sering dari
biasanya biasanya biasanya
Berdasarkan tabel 4.2 bentuk kelelahan fisik yang dirasakan paling dominan dari hasil
penelitian ini yaitu menjadi lebih sering merasa kurang bertenaga saat pembelajaran online
selama pandemi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 163 subjek penelitian atau
35,2% dari mahasiswa FK UKM lebih sering merasa kurang bertenaga. Berdasarkan tabel 4.2
bentuk kelelahan mental yang dirasakan paling dominan oleh mahasiswa FK UKM yaitu
sering merasa sulit berkonsentrasi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah subjek penelitian yang
merasa sulit berkonsentrasi menjadi lebih buruk dari biasanya sebanyak 148 orang atau
31.9%
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari Angkatan 2017 sebanyak 49 subjek
penelitian atau 43,0% termasuk dalam kategori kelelahan dan sebanyak 65 subjek penelitian
atau 57% termasuk dalam kategori tidak lelah. Pada Angkatan 2018 sebanyak 60 subjek
penelitian atau 44,4% termasuk dalam kategori kelelahan dan sebanyak 75 subjek penelitian
atau 55,6%% termasuk dalam kategori tidak lelah. Pada Angkatan 2019 sebanyak 36 subjek
penelitian atau 47,4% termasuk dalam kategori kelelahan dan sebanyak 40 subjek penelitian
atau 52,6% termasuk dalam kategori tidak lelah. Pada Angkatan 2020 sebanyak 75 subjek
penelitian atau 54,3% termasuk dalam kategori kelelahan dan sebanyak 63 subjek penelitian
atau 45,7% termasuk dalam kategori tidak lelah. Kategori kelelahan dengan persentase
tertinggi pada Angkatan 2020 yaitu 54,3% dan kategori tidak lelah dengan persentase
tertinggi pada Angkatan 2017
4.2 Pembahasan
Kelelahan fisik adalah kelelahan yang ditandai oleh adanya keletihan, kejenuhan, ketegangan
otot, perubahan dalam kebiasaan makan dan tidur, serta secara umum tingkat energinya dan
Kelelahan mental adalah kondisi yang mengacu pada perasaan yang mungkin dialami orang
setelah atau selama periode aktivitas kognitif yang berkepanjangan. Perasaan ini sangat
umum dalam kehidupan modern sehari-hari dan umumnya melibatkan kelelahan fisik,
keengganan untuk melanjutkan aktivitas saat ini, dan penurunan tingkat komitmen pada tugas
yang sedang dihadapi.1faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan fisik dan mental
pembelajaran daring adalah jumlah jam tidur yang berada dibawah jam tidur normal, aktifitas
bekerja, tingkat stres yang disebabkan kuantitas tugas yang dianggap berlebih dengan
tuntutan waktu pengumpulan yang cepat, keterbatasan pemahaman terkait materi yang
didapat oleh mahasiswa sehingga menyebabkan stres karena tuntutan kemampuan untuk
mengerjakan tugas pembelajaran2 Pembelajaran kuliah secara daring dalam waktu yang lama
akan membuat mahasiswa lebih lama dalam keadaan statis. Kondisi ini dapat membuat
mahasiswa menjadi kurang memiliki ruang gerak dalam melakukan olahraga sehingga
cenderung akan meningkatkan risiko mengalami stres.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Boksem MAS, Tops M. Mental fatigue: Costs and benefits. Brain Res Rev [Internet].
2008;59(1):125–39. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.brainresrev.2008.07.001
2. Susanto S, Azwar AG. ANALISIS TINGKAT KELELAHAN PEMBELAJARAN DARING DALAM
MASA COVID-19 DARI ASPEK BEBAN KERJA MENTAL ( Studi Kasus Pada Mahasiswa
Universitas Sangga Buana ). J Techno-Socio Ekon. 2020;13(2):102–12.
3. Putri RM, Oktaviani AD, Setya A, Utami F, Addiina A, Nisa H. Hubungan Pembelajaran
Jarak Jauh dan Gangguan Somatoform dengan Tingkat Stres Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta The Relationship of Distance Learning and Somatoform Disorders
with Stress Levels of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Students. Indones J Heal Promot
Behav. 2020;2(1):38–45.