Anda di halaman 1dari 3

Brand: : Indofarma

Product
G
Code::
Komposisi: Amlodipine besylate 5 mg
Indikasi: Hipertensi dan angina.
Untuk hipertensi dan angina : Awal : 1 kali sehari 5 mg. Maksimal : 10 mg/hari.
Dosis:
Untuk pasien usia lanjut atau gangguan fungsi hati : Awal : 1 kali sehari 2.5 mg
Pemberian
Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Obat:
Kontra
Hipersensitif terhadap dihidropiridin.
Indikasi:
Perhatian: Hamil, laktasi. Gangguan fungsi hati dan ginjal, gagal jantung kongestif.
Efek Sakit kepala, kelelahan, rasa panas dan kemerahan pada wajah, palpitasi, pusing,
Samping: edema, somnolen, mual, nyeri perut.
Kemasan: Tablet 5 mg x 3 x 10

AMLODIPIN

Tablet/Injeksi
Obat Standar
Lain-lain
direkomandasi oleh 10 orang. Beri rekomendasi





Indikasi:
Pengobatan hipertensi. Dapat digunakan tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian
besar penderita. Penderita2 yang tidak terkontrol dengan pengobatan amlodipin tunggal, dapat
diberikan amlodipin dengan kombinasi diuretika golongan thiazida, inhibitor beta-adrenoreseptor
atau inhibitor angiotensin converting enzym. Pengobatan iskemia miokord baik untuk angina
stabil atau angina varian/Prinznetal . Dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasi
dengan obat-obat anti angina lainnya

Kontra Indikasi:
Penderita-penderita yang sensitif terhadap dihidropiridin.

Amlodipin adalah inhibitor influks kalsium (antagonis ion kalsium) yang menghambat influks
ion2 kalsium transmembran kedalam jantung dan otot polos. Mekanisme kerja antihipertensi
amnaipin karena efek relaksasi secara langsung pada otot polos vaskular. Mekanisme yang tepat
dari amlodipin untuk meringankan angina belum sepenuhnya diketahui, tetapi amlodipin
memperkecil iskemia total dengan 2 cara berikut:

1. Menimbulkan dilatasi arteriola perifer sehingga memperkecil tahanan perifer total (afterload)
terhadap kerj a j antung. Karena tidak menimbulkan refleks takikardia, maka konsumsi energi
dan kebutuhan oksigen miokard menurun. Hal ini
dapat meningkatkan efektivitas amlodipin terhadap iskemia miokard.

2. Menimbulkan dilatasi arteri koroner utama dan arteriolakoroner, baik pada keadaan normal
maupun iskemia.Dilatasi ini meningkatkan penyampaian oksigen miokardial pada penderita
dengan spasmearteri koroner (angina Prinzmetal atau angina varian).

Setelah pemberian dosis terapeutik secara oral, amlodipin diabsorpsi dengan baik dan kadar
puncak dalam plasma tercapai 6-12 jam setelah pemberian. Kadar mantap dalam plasma tercapai
7-8 hari setelah pemberian secara terus menerus sehari sekaii. Sebanyak 97,50 amlodipin dalam
sirkulasi terikat protein plasma.
Pada penderita hipertensi, pemberian dosis sekali sehari memberikan penurunan tekanan darah
yang bermakna secara klinis baik pada posisi telentang/berdiri setelah interval 24 jam.Karena
mula kerja yang lambat maka tidak terjadi hipotensi akut setelah pemberian amlodipin.
Pada penderita angina, pemberian dosis sekali sehari meningkatkan waktu exercise total dan
menurunkan frekuensi serangan angina dan konsutnsi tablet nitrogliserin. Amlodipin tidak
mempengaruhi efek metabolit atau perubahan-perubaha lemak dalam plasma.

Dosis
Hipertensi dan angina : Dosis Lazim adalah 5mg sekali sehari, dapat ditingkatkan sampai
maksimum 7,Smg/hari tergantung respons penderita secara individual. Hipertensi: Dosis awal
dapat dimulai dengan 2,5mg.
Tidak ada penyesuaian dosis amlodipin bila diberikan bersama-sama dengan diuretik thiazida,
penyekat beta atau inhibitor angiotensin converting enrp.
Overdosis: Walaupun tidak ada penelitian yang menyebutkan tentang overdosis amlodipin, tetapi
dari data yang ada menunjukkan bahwa overdosis dapat menyebabkan vasodilatasi perifer yang
berlebihan dengan tanda selanjutnya berup'a hipotensi sistemik yang lebihlama.
Hipotensi yang bermakna secara klinik karena overdosis amlodipin memerlukan dukungan
kardiovaskular aktif termasuk pemantauan jantung dan fungsi pernafasan, peninggian anggota
badan, dan perhatian terhadap volume cairan sirkulasi dan pengeluaran urin.
Bahan vasokonstriktor dapat membantu memulihkan tegangan vaskular dan tekanan.darah;
diberikan bila tidak ada kontra indikasi terhadap penggunaannya.Karena amlodipin sebagian
besar terikat protein, dialisis tidak menguntungkan. Pada beberapa kasus, pencucian lambung
dapat membantu menurunkan laju absorpsi amlodipin.

Efek samping
Amlodipin dibleransi dengan baik Efeli samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, edema,
lelah, mual, kemerahan (flushing), dan pusing2. Tidak ada kelaianan tes laboratorium yang
bermakna secara klinis yang berkaitan dengan amlodipin.
Peringatan dan perhatian
Penggunaan pada penderita dengan gagal ginial.
Amlodipin sebagian besar dimetabolisir menjadi metabolit inaktif dimana 10% diekskresikan
dalam bentuk utuh melalui urin. Perubahan-perubatran kadar amlodipin dalam plasma tidak ada
korelasi dengan derajat kegagalan ginjal.Amlodipin dapat digunakan pada penderita gagal ginjal
dengan dosis normal. Amlodipin tidak dapat didialisis.

Penggunaan pada penderita dengan kegagalan fungsi hati


Waktu paruh amlodipin lebih panjang pada penderita dengan kegagalan fungsi hati dan
rekomendasi dosis belum ditetapkan.Sebaiknya perlu perhatian khusus penggunaan obat ini pada
penderita dengan kegagaln fungsi hati.

Pengganaan pada ibu hamil dan menyusui


Keamanan penggunaan amlodipin pada ibu hamil dan mcnyusui belurn dibuktikan.Penggunaan
pada ibu hamil dan menyusui hanya direkornendasikan bila tidak ada alternatif lain yang lebih
aman dan bila penyakitnya itu sendiri membawa resiko yang lebih besar terhadap ibu dan anak.

Penggunaan pada anak-anak


Karena tidak ada percobaan klinik pada penderita anak-anak, arnlodipin tidak direkomendasikan
secara langsung.

Penggunaan pada penderita laniut usia


Walaupun penderita lansia kemungkinan memiliki kadar amlodipin dalam plasma yang lebih
tinggi dibanding penderita yang lebih muda, tetapi waktu paruh eliminasi terminalnya sama.
Amlodipin yang digunakan pada dosis yang sama baik pada penderita lanjut usia maupun
penderita yang lebih muda, sama-sama ditoleransi; sehingga untuk penderita lansia
direkomendasikan pemberian dosis normal.

Interaksi Obat
Amlodipin aman diberikan bersama diuretik thiazida, penyekat beta (beta blocker), inhibitor
angiotensin-converting enzym, long-acting nitrat, nitrogliserin sublingual, obat-obat AINS (anti
inflamasi non steroid), antibio'tika dan obat hipoglikemik oral. Pada penelitian khusus
disebutkan bahwa pemberian amlodipin ber-sama-sama digoksin tidak mengubatt kadar digoksin
dalam serum . Pemberian bersama simetidin tidak mengubah farmakokinetika amlodipin.

Anda mungkin juga menyukai