Anda di halaman 1dari 3

Penjelasan Learnning Issue Anestesi

1. d) Efek Samping Dari Anestesi


Beberapa Efek Samping Anestesi
Seperti juga prosedur medis lainnya, anastesi berisiko menimbulkan efek samping, baik
ringan maupun berat. Berikut ini adalah efek samping yang bisa terjadi akibat pemberian
anestesi, berdasarkan jenis anestesinya:

Efek samping anestesi lokal:

 Rasa nyeri, ruam, serta pendarahan ringan di area suntikan.


 Sakit kepala.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Mati rasa pada area yang disuntik.
 Kedutan pada jaringan otot.
 Penglihatan kabur.

Efek samping anestesi regional:

 Sakit kepala.
 Reaksi alergi.
 Nyeri punggung.
 Perdarahan.
 Kejang.
 Sulit buang air kecil.
 Penurunan tekanan darah.
 Infeksi tulang belakang.

Efek samping anestesi umum:

 Mual dan muntah.


 Mulut kering.
 Sakit tenggorokan.
 Suara serak.
 Rasa kantuk.
 Menggigil.
 Timbul nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangkan infus.
 Kebingungan.
 Sulit buang air kecil.
 Kerusakan gigi.
(sumber: https://www.alodokter.com/kenali-macam-macam-anestesi-dan-efek-sampingnya)

e) Langkah Anestesis

1. Anestesi local
Pada anestesi lokal, obat-obatan dapat diberikan dengan cara disuntik, disemprot,
atau dioleskan pada area tubuh yang memerlukannya. Jenis dan dosis obat tergantung
pada usia, berat badan, ada tidaknya alergi, bagian tubuh yang akan dioperasi, serta
kondisi medis pasien.

2. Anestesi regional
Dalam prosedur anestesi regional, obat bius akan disuntikkan di dekat serabut
saraf. Lokasi penyuntikan bisa bervariasi, tergantung pada area yang akan
dioperasi.Anestesi ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu blok saraf perifer, anestesi
spinal, dan anestesi epidural.Pada blok saraf perifer, obat bius disuntikkan di dekat
serabut saraf spesifik yang menyuplai nyeri dan sensasi ke area tubuh. Misalnya, tangan,
kaki, selangkangan, atau wajah.Untuk anestesi epidural dan spinal, obat bius disuntikkan
di dekat saraf tulang belakang. Dengan ini, nyeri serta sensasi ke area tubuh yang lebih
besar (perut bawah, pinggang, dan kaki) akan terblokir.

3. Anestesi umum
Prosedur anestesi umum dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

 Dokter akan memasukkan obat anestesi ke pembuluh darah vena lewat infus di lengan
pasien. Obat bius juga sering diberikan berupa gas yang dihirup oleh pasien melalui
masker khusus.
 Ketika pasien sudah tertidur, dokter akan memberikan obat pelemas otot
 Dokter lalu memasukkan selang pernapasan ke dalam mulut hingga mencapai paru-paru.
Selang ini memastikan pasien tetap mendapatkan cukup oksigen sekaligus melindungi
paru-paru dari darah dan cairan lain (seperti asam lambung).
 Dokter juga dapat menggunakan alat lain, seperti laryngeal airway mask untuk
mengendalikan pernapasan pasien selama operasi.
 Dokter anestesi akan memantau kondisi pasien selama operasi. Jika perlu, obat bius,
pernapasan, suhu, cairan, dan tekanan darah pasien akan diatur oleh dokter. Demikian
pula dengan pbat-obatan tambahan, cairan, dan transfusi darah.

(Sumber: https://www.sehatq.com/tindakan-medis/anestesi)
f) Mekanisme Kerja Obat Anestesis

 Obat anestesi lokal mencegah proses terjadinya depolarisasi membran saraf pada tempat
suntikan obat tersebut,  sehingga membran akson tidak akan dapat bereaksi dengan asetil
kholin sehingga membran akan tetap dalam keadaan semipermiabel dan tidak terjadi
perubahan potensial. Keadaan ini menyebabkan aliran impuls yang melewati saraf
tersebut terhenti, sehingga segala macam rangsangan atau sensasi tidak sampai kesusunan
saraf pusat. Keadaan ini menyebabkan timbulnya parastesia sampai analgesia dan
vasodilatasi pembuluh darah pada daerah yang terblok.

Proses hilangnya efek obat anestesi lokal dimana obat yang berada di luar saraf akan
diabsorbsi oleh sistem pembuluh darah kapiler. Serat saraf akan melepaskan ikatannya
dengan obat anestesia lokal, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi obat
di dalam dengan di luar sel. Setelah obat diabsorbsi oleh sistem sirkulasi, didistribusikan
ke organ-organ lain. Detoksifikasi dan eliminasi.

Anda mungkin juga menyukai