Pengertian Etika
- Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
- Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
- Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau
pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”
- Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat.
- Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada
suatu masyarakat.
- Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala
kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu
generasi ke generasi yg lain
Etika tidak sama dengan moral
Pengertian moral
Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya bisa menjadi
baik.
Pengertian etis
Tindakan yang berhubungan dengan tanggungjawab moral.
Misalnya: Perbuatannya tidak etis atau perbuatannya etis.
Ethics & ethiquette
• Etika (ethics) : Moral (absolut)
misal : jangan membunuh, hormati aturan dan jangan melanggarnya
• Etiket (Ethiquette) : Sopan santun (non absolut)
misal : Berperilaku baik pada orang tua/orang lain, berpakaian pantas.
Kalau di dalam kamar seorang diri ?
Contoh :
Pernikahan
Etika – kesetiaan
Moral – bercerai, tidak bercerai
- Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis
(tindakan) manusia.
- Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana
manusia harus bertindak.
- Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini masih dibagi
lagi menjadi norma hukum, norma agama, norma moral dan norma sopan santun.
Perbedaan etika dan moral
Etika : bersifat kecakapan teoritis
Moral : bersifat perintah langsung
Etika dan etiket
- Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggris
dikenal sebagai ethics dan etiquette.
- Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
- Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai
manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika
- Kebutuhan Individu
- Tidak Ada Pedoman
- Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
- Lingkungan Yang Tidak Etis
- Perilaku Dari Komunitas
Sanksi pelanggaran etika
1. Sanksi Sosial
• Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat ‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum
• Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis etika
1. Etika dasar yang berisi prinsip serta moral dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
- etika individual
- etika sosial.
Fungsi etika
• Etika bukan ajaran moral juga bukan tambahan ajaran moral.
• Etika tidak langsung membuat manusia menjadi baik. Itu tugas ajaran moral.
• Etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai
moralitas
• Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan.
• Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis.
• Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme
Tujuan etika
Kritis terhadap diri sendiri
Hedonisme
Kata hedonism ini diambil dari Bahasa Yunani ‘hēdonismos’ yang memiliki arti
‘kesenangan’.
Paham ini juga berusaha menjelaskan yang sangat baik apa yang memuaskan keinginan
manusia dan juga apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri.
Teori ini menekankan pada pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan
kenikmatan materi adalah tujuan utama dari hidup.
Kesenangan adalah kesenangan masa kini, bukan kesenangan dari masa lampau dan
kesenangan di masa mendatang.
Ciri khas hedonisme adalah kebahagiaan diperoleh dengan mencari perasaan-perasaan
menyenangkan dan sedapat mungkin menghindari perasaan - perasaan yang tidak enak.
Dampak hedonisme
1. Individualsime
Orang yang sudah menganut hedonisme ini jauh lebih mementingkan dirinya sendiri
tanpa memikirkan perasaan atau juga kepentingan orang lain.
2. Konsumtif
Demi membuat dirinya senang, ia akan selalu mencoba mendapatkan kesenangan atau
barang yang belum tentu barang itu akan digunakan atau tidak nantinya.
3. Egois
Sama halnya seperti individualis, ia selalu melakukan hal-hal hedonismenya tanpa
melihat sekitar, ntah ada yang suka ataupun tidak.
4. Tidak disiplin
Hidupnya menjadi tidak teratur, karena yang dipikirkan hanyalah kesenangan belaka.
Selalu menghabiskan waktunya hanya untuk kesenangan hidupnya.
5. Tidak berpikir panjang
Selalu melakukan hal-hal tanpa berpikir panjang dengan dampak yang bisa ditimbulkan
dari apa yang akan dilakukannya.
6. Boros
Ini adalah dampak mutlak dari hedonisme, semua kesenangan cenderung dengan hal-hal
yang mewah, tentunya akan sangat menghabiskan banyak uang.
7. Korupsi
Salah satu dampak dari hedonisme yang sering terjadi pada seseorang ialah kebiasan
untuk korupsi. Bukan hanya korupsi uang, namun juga hal lain, seperti misalnya saja
korupsi waktu, korupsi pekerjaan, serta lain sebagainya.
Eudemonisme
- Eudemonisme berasal dari kata “Eudaimonia” yang berarti kebahagiaan. Pandangan ini
berasal dari filsuf Yunani besar, Aristoteles (384-322 s.M) : semua orang akan menyetujui
bahwa tujuan tertinggi (makna terakhir hidup manusia) adalah kebahagiaan
- Rasio atau akal budi merupakan keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lain
- Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan secara paling baik kegiatan-kegiatan
rasionalnya
- Ada dua macam keutamaan: keutamaan intelektual dan keutamaan moral
1. Keutamaan intelektual menyempurnakan langsung rasio itu sendiri
2. Keutamaan moral menjalankan pilihan-pilihan yang perlu diadakan dalam hidup
sehari-hari
Tinjauan Kritis
- Ada sejumlah keutamaan yang berlaku agak umum, selain itu setiap kebudayaan dan setiap
periode sejarah memiliki keutamaan sendiri
- Apakah keutamaan selalu merupakan jalan tengah antara “kurang” dan “terlalu banyak”?
- Pemikiran Aristoteles diwarnai suasana elitis karena mencerminkan golongan atas
- Pemikirannya tidak membantu banyak dalam mencari jalan keluar bagi masalah-masalah
moral penting dalam zaman sekarang ini
Utilitarisme
- Teori utilitarisme klasik berkembang di Inggris, yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham
(1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873).
- Utilitarianisme menilai baik atau buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan dan akibat
dari tindakan itu bagi sebanyak mungkin orang.
- Teori ini sesungguhnya berakar dalam tesis bahwa suatu tindakan dinilai baik bila tindakan
itu mendatangkan akibat baik yang paling besar atau akibat buruk yang paling kecil
(dibandingkan dengan tindakan lainnya).
Deontologi
- Deon: apa yang harus dilakukan, kewajiban.
- Deontology, dari kata Yunani deon (keharusan, kewajiban), yang dapat diartikan “teori
tentang kewajiban”
- Deontologi merupakan sebuah kata yang berasal dari kata deon (wajib). Sehingga melalui
pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa teori ini mewajibkan manusia pada suatu hal.
Suatu hal yang dimaksudkan adalah tentang kewajiban moral.
- Deontologi: sistem ini tidak menyoroti tujuan yang dipilih bagi perbuatan atau keputusan
kita, melainkan semata-mata wajib-tidaknya perbuatan dan keputusan kita
Deontologi menurut Immanuel Kant (1)
- Menurut Kant (1724-1804), yang disebut baik dalam arti sesungguhnya hanyalah kehendak
yang baik
- Kehendak menjadi baik, jika bertindak karena kewajiban
- Belum cukup suatu perbuatan dilakukan sesuai dengan kewajiban, seharusnya perbuatan
dilakukan berdasarkan kewajiban
- Legalitas: bertindak sesuai dengan kewajiban, memenuhi norma hukum
- Suatu perbuatan bersifat moral jika dilakukan semata-mata “karena hormat untuk hukum
moral”
Deontologi menurut Immanuel Kant (2)
- Imperatif kategoris: imperatif (perintah) yang mewajibkan begitu saja, tanpa syarat
- Imperatif hipotetis selalu melibatkan sebuah syarat: “kalau engkau ingin mencapai
suatu tujuan, maka engkau harus menghendaki juga sarana-sarana yang menuju ke
tujuan itu”
- Jika hukum moral harus dipahami sebagai imperatif kategoris, maka dalam bertindak
secara moral kehendak harus otonom dan bukan heteronom
- Kehendak bersifat otonom bila menentukan dirinya sendiri, bersifat heteronom jika
membiarkan diri ditentukan oleh faktor luar (kecenderungan atau emosi)
Pandangan William David Ross
Sejumlah kewajiban prima facie W.D. Ross:
- Kewajiban kesetiaan: kita harus menepati janji yang diadakan dengan bebas
- Kewajiban ganti rugi: kita harus melunasi hutang moral dan hutang material
- Kewajiban terima kasih: kita harus berterima kasih kepada orang yang berbuat baik
terhadap kita
- Kewajiban keadilan: kita harus membagikan hal-hal yang menyenangkan sesuai dengan
jasa orang-orang bersangkutan
- Kewajiban berbuat baik: kita harus membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita
- Kewajiban mengembangkan dirinya: kita harus mengembangkan dan meningkatkan bakat
kita di bidang keutamaan, intelegensi, dst
- Kewajiban untuk tidak merugikan: kita tidak boleh melakukan sesuatu yang merugikan
orang lain (satu-satunya kewajiban yang dirumuskan Ross dalam bentuk negatif)
Naturalisme
Naturalisme berasal dari - Nature (alam) isme (paham)
Naturalisme adalah teori yang menerima 'natura‘ (alam) sebagai keseluruhan realitas.
Vitalisme
Vitalisme adalah suatu doktrin yang mengatakan bahwa suatu kehidupan terletak di luar
dunia materi dan karenanya kedua konsep ini, kehidupan dan materi, tidak bisa saling
mengintervensi. Dimana doktrin ini menghadirkan suatu konsep energi, elan vital, yang
menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan keberadaan suatu jiwa.
Rasionalisme
- Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalims, sedangkan dalam bahasa Latin
ratio yang berarti “akal”
- Lacey (2000) menambahkan bahwa berdasarkan akar katanya rasionalisme adalah sebuah
pandangan yang berpegang bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan
pembenaran.
Idealisme
- Idealisme berasal dari kata idea yang berarti gambaran atau pemikiran, dan isme yang
berarti paham atau pendapat.
- Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisika yang menyatakan bahwa realitas
dasar terdiri atas, atau sangat erat hubungannya dengan ide, pikiran atau jiwa.
Pragtisme
- Pragtisme berasal dari kata progma yang berarti manfaat.
- Pragtisme adalah sikap, metode dan filsafat yang memahami akibat praktis dari pikiran dan
kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai kebenaran.
Definisi etika
- Etika berasal dari bahasa Yunani kuno
- Bentuk tunggal kata etika yaitu ethos, artinya: kebiasaan tingkah laku manusia, adab,
akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir
- Bentuk jamak kata etika yaitu ta etha, artinya: adat istiadat
- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1998) ”etika” dijelaskan dengan membedakan tiga arti :
1.) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak);
2.) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3.) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat
- Etika dibuat oleh sekelompok orang (profesi) dan diterapkan untuk kelompok sosial
tersebut sebagai pedoman untuk berperilaku dalam menjalankan profesi dg baik dan benar,
misalnya kode etik kedokteran, kode etik guru, dsb.
Definisi etiket
- Etiket berasal dari bahasa inggris Etiquette
- Etiket berarti sopan santun
- Etiket adalah tata cara (adab sopan santun, dll) di masyarakat beradab dalam memelihara
hubungan baik diantara sesama manusia
Persamaan etika dan etiket
Menurut K. Bertens (2000)
- Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.
- Kedua - duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi
perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan.
Perbedaan etika dan etiket
1. Etika menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etika tidak terbatas pada cara
melakukan sebuah perbuatan. Etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
Etiket menunjukkan cara yang tepat.
2. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan dan sangat tergantung pada kehadiran orang lain
3. Etika bersifat absolut
Etiket bersifat relatif, etiket tidak bisa diterapkan di semua tempat dan dalam periode waktu
tertentu
4. Etika memandang manusia dari segi batiniah
Etiket memandang manusia dari segi lahiriah
Definisi moral
Moral berasal dari bahasa Latin moralis, mos, moris yang berarti adat istiadat, kebiasaan,
cara, tingkah laku, kelakuan. mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak,
cara hidup.
Moralitas adalah doktrin atau ajaran tentang kewajiban moral, yaitu kewajiban untuk
bersikap dan bertingkah laku baik dan benar menurut norma-norma yang diterima oleh
masyarakatatau komunitas seperti komunitas dokter.
Hubungan Etika, Moral, Norma dan Nilai
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana
manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ditentukan oleh bermacam-macam norma, seperti : norma hukum,
norma moral, norma agama dan norma sopan santun.
Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral
Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas, yaitu:
1. Rasional : mendasarkan diri pada rasio atau nalar.
2. Kritis : filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas
dengan pengertian dangkal.
3. Sistematis : membahas langkah demi langkah
4. Normatif : bagaimana pandngan moral seharusnya
5. Mendasar
Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai
serta kewajiban manusia.
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara
sekelompok manusia.
Nilai moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia.
Norma moral adalah tentang bagaimana manusia hidup supaya menjadi baik sebagai
manusia.
Klasifikasi etika
Etika secara umum, dibagi 2 macam:
1. Etika Umum : etika teoritis, etika filosofis
Artinya : Kajian atau refleksi tentang moral, yaitu sistem nilai atau konsensus nasional tentang
perilaku dan tindakan manusia yang dianggap baik dan buruk, benar atau salah, pantas atau tidak
pantas.
2. Etika Khusus : etika praktis, etika terapan
Artinya : Penerapan teori-teori dan asas asas etika umum pada bidang-bidang khusus tertentu dari
kegiatan manusia.
Etika Khusus dipilah menjadi: etika individual, etika institusional, etika social
Etika secara umum, dibagi 2 macam:
Etika Umum : etika teoritis, etika filosofis
- Artinya : Kajian atau refleksi tentang moral, yaitu sistem nilai atau konsensus nasional
tentang perilaku dan tindakan manusia yang dianggap baik dan buruk, benar atau salah,
pantas atau tidak pantas.
Etika Khusus : etika praktis, etika terapan
- Artinya : Penerapan teori-teori dan asas asas etika umum pada bidang-bidang khusus
tertentu dari kegiatan manusia.
- Etika Khusus dipilah menjadi: etika individual, etika institusional, etika sosial
Tujuan uu kesehatan
Untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan utk hidup sehat bagi setiap orang
agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Asas uu kesehatan
1. Asas prikemanusiaan berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
2. Asas manfaat.
3. Asas usaha bersama dan kekeluargaan.
4. Asas adil dan merata
5. Asas perikemanusiaan dalam keseimbangan
6. Asas kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri.
Sarana kesehatan
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk melaksanakan upaya kesehatan.
Sarana kesehatan meliputi:
1. Balai pengobatan.
2. Puskesmas.
3. Rumah sakit umum & rumah sakit khusus.
4. Praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis dan praktek dokter
gigi spesialis.
5. Praktek bidan, dll.
Semua sarana kesehatan tersebut diatas harus memiliki izin agar boleh memberikan layanan
kesehatan
Hukum Kesehatan
Hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan (Van der Mijn), bedanya
dengan hukum Kedokteran hanya ruang lingkupnya. Ruang lingkup Hk Kesehatan; semua aspek
yang berkaitan dengan kesehatan (kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial)
Hukum Kedokteran
Ruang lingkup ; hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi kedokteran. Karena
masalah kedokteran juga dalam ruang lingkup kesehatan maka hukum kedokteran merupakan
bagian dari hukum kesehatan
Tujuan hukum kesehatan
Tujuan hukum kesehatan adalah agar memberi keyakinan diri kepada tenaga kesehatan dalam
menjalankan profesi kesehatan yang berkualitas dan selalu berada pada jalur aman, tidak
melanggar etika dan ketentuan hukum
Sumber hukum kesehatan
a. Hukum tertulis
b. Hukum kebiasaan
c. Yurisprudensi
d. Pedoman international
e. IPTEK kesehatan/kedokteran
Aspek perlindungan hukum terhadap pasien korban malpraktik oleh dokter berdasarkan
hukum Indonesia
1. Secara preventif:
Adanya peraturan-peraturan yang mengatur mengenai tindakan malpraktik, yaitu dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang
Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Praktik Kedokteran, dan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP).
2. Secara represif:
Adanya tindakan yang mengakibatkan kerugian, maka seseorang yang melakukan tindakan
tersebut dijatuhkan sanksi berupa sanksi perdata, yaitu dengan mengganti kerugian, baik sanksi
administratif maupun pidana.
Malpraktik medik ataukah sekedar kelalaian (human error) dari sang dokter ?
Aspek hukum menentukan malpraktik
1.Penyimpangan dari standar profesi medis;
2. Kesalahan yang dilakukan dokter, baik berupa kesengajaan maupun kelalaian
3. Akibat yang terjadi disebabkan oleh tindakan medis yang menimbulkan kerugian baik materiil
maupun non materiil, atau fisik ( luka atau kematian ) atau mental.
Malpraktik pada dasarnya adalah tindakan tenaga profesional yang bertentangan dengan
SOP, kode etik, dan undang-undang yang berlaku, baik disengaja maupun akibat kelalaian yang
mengakibatkan kerugian atau kematian pada orang lain. Untuk dapat menilai dan membuktikan
suatu perbuatan (tindakan medis) termasuk kategori malpraktik atau tidak, Menurut Hubert W.
Smith tindakan malpraktik meliputi 4D.
a. Duty, adanya kewajiban dalam unsur ini tidak ada kelalaian jika tidak terdapat kewajiban, oleh
karena itu unsur yang pertama ini menyatakan harus ada hubungan hukum antara pasien dengan
dokter/rumah sakit
b. Dereliction adanya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas, yaitu dokter dalam melakukan
kewajiban terhadap pasien melakukan tindakan penyimpangan dari standar profesi tersebut
c. Direct caution penyimpangan akan mengakibatkan kerusakan, dalam unsur ini terdapat
hubungan kausal yang jelas antara tindakan medik yang dilakukan dokter dengan kerugian yang
dialami pasien
d. Damage sang dokter akan menyebabkan kerusakan, yaitu bahwa tindakan medik yang dilakukan
dokter merupakan penyebab langsung timbulnya kerugian terhadap pasien
Yang termasuk kriteria tindakan medis yang bersifat malpraktik :
a. Adanya pengaturan terhadap hukum
b. Adanya hubungan hukum para pihak
c. Adanya pelanggaran hak dan kewajiban
d. Adanya akibat hukum yang ditimbulkan
Upaya pencegahan malpraktik dalam Yankes
a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena perjanjian
berbentuk daya upaya (inspaning verbintenis) bukan perjanjian akan berhasil (resultaat
verbintenis).
b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.
e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Pelayanan Kesehatan yang baik
• Reasonable information
• Reasonable care
• Reasonable competency
Konflik, ketidakpuasaan akan menjadi sengketa
Menurut Maswadi Rauf (2001 : 8-12) penyelesaian konflik adalah usaha-usaha yang dilakukan
untuk menyelesaikan atau menghilangkan konflik dengan cara mencari kesepakatan antara pihak-
pihak yang terlibat dalam konflik.
Penyelesaian konflik diperlukan untuk mencegah
(1) semakin mendalamnya konflik, yang berarti semakin tajamnya perbedaan antara pihak-
pihak yang berkonflik
(2) semakin meluasnya konflik, yang berarti semakin banyaknya jumlah peserta masing-
masing pihak yang berkonflik yang berakibat konflik semakin mendalam dan meluas,
bahkan menimbulkan disintergrasi masyarakat yang dapat menghasilkan dua kelompok
masyarakat yang terpisah dan bermusuhan.
Cara penyelesaian konflik
- Secara persuasif : menggunakan perundingan dan musyawarah untuk mencari titik temu
antara pihak-pihak yang berkonflik. Pihak-pihak yang berkonflik melakukan perundingan,
baik antara mereka saja maupun manggunakan pihak ketiga yang bertindak sebagai
mediator atau juru damai.
- Secara koersif : menggunakan kekerasan fisik atau ancaman kekerasan fisik untuk
menghilangkan perbedaan pendapat antara pihak-pihak yang terlibat konflik.
Pemicu sengketa
Pemicu terjadinya sengketa bermacam-macam, misalnya :
- Kesalah pahaman
- Perbedaan penafsiran
- Ketidak-jelasan pengaturan
- Ketidak-puasan
- Ketersinggungan
- Kecurigaan
- Tindakan yang tidak patut, curang atau tidak jujur
- Kesewenang-wenangan atau ketidak adilan
- Terjadinya keadaan-keadaan yang tidak terduga
Sengketa medis dalam pelayanan kesehatan
- Sengketa Medik adalah sengketa yang terjadi antara pasien atau keluarga pasien
dengan tenaga kesehatan atau antara pasien dengan rumah sakit / fasilitas kesehatan.
- Biasanya yang dipersengketakan adalah hasil atau hasil akhir pelayanan kesehatan
dengan tidak memperhatikan atau mengabaikan prosesnya
Dalam hukum kesehatan diakui bahwa tenaga kesehatan atau pelaksana pelayanan
kesehatan saat memberikan pelayanan hanya bertanggung jawab atas proses atau upaya yang
dilakukan (Inspanning Verbintennis) dan tidak menjamin/ menggaransi hasil akhir (Resultalte
Verbintennis). Pengaduan dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien ke instansi kepolisian dan
juga ke media massa.
Dasar hukum
Perlindungan Pasien sebagai Konsumen pada Pelayanan Kesehatan:
a. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
b. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang tentang Praktek Kedokteran
c. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Kewajiban konsumen
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
2. Beritikad baik
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukun sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Upaya hukum apabila hak dilanggar
1. Mengajukan gugatan kepada pelaku usaha, baik kepada lembaga peradilan umum
maupun kepada lembaga yang secara khusus berwenang menyelesaikan sengketa antara
konsumen dan pelaku usaha (Pasal 45 UUPK);
2. Melaporkan kepada polisi atau penyidik lainnya. Hal ini karena di setiap Undang-Undang
yang disebutkan diatasi, terdapat ketentuan sanksi pidana atas pelanggaran hak-hak
pasien.
Kenapa pasien harus mendapat perlindungan?
- Hak pasien adalah hak konstitusi, disebut hak asasi dalam memperoleh pelayanan
kesehatan.
- UU bagi perlindungan konsumen khususnya pasien merupakan payung hukum
perlindungan yang dapat menjamin pelayanan kesehatan yang maksimal dan bervisi
kemanusiaan, tak ada lagi perlakuan yang semena-mena terhadap konsumen kesehatan.
- Tenaga kesehatan harus memenuhi hak-hak pasien untuk mendapatkan informasi yang
akurat seputar kesehatannya, sebelum melakukan intervensi apapun. Bahkan tenaga
kesehatan yang bertanggung jawab atas terlaksananya Pendidikan Kesehatan (Penkes)
hingga pasien kembali ke rumahnya. Ini adalah hak perlindungan pasien yang
diamanahkan UU Kesehatan
Apakah rumah sakit boleh menolak pasien dengan alasan tertentu untuk mendapatkan
perlindungan ?
1. Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta
wajib memberikan pelayanan kesehatan pada bencana bagi penyelamatan nyawa pasien
dan pencegahan pencacatan;
2. Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang
muka terlebih dahulu.
Pasal 32 ayat 2 dan pasal 85 UU NO. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (UU Kesehatan).
Kewajiban dokter
KODEKI
UU Praktik Kedokteran (administratif dan substantif – terkait tindakan/perlakuan medis)
- perijinan praktek (SIP dan STR)
- wajib simpan rahasia kedokteran
- informed consent
- merujuk ke dokter yang lebih ahli
- pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan
- menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan
Pelanggaran kewajiban pintu masuk terjadinya malpraktik medis baik secara perdata, pidana dan
administrasi.
Bentuk tanggung jawab dokter (tenaga medis) dalam upaya penegakan perlindungan
pasien adalah
- Adanya tanggung jawab Etis
- Adanya tanggung jawab profesi.
- Adanya tanggung jawab yang berkaitan dengan pasien/ konsumen jasa medis.
Tanggung jawab dokter
- Perdata (wanprestasi dan perbuatan melawan hukum
- Pidana
- Administrasi
Perdata /Wanprestasi
Pasal 39 UU Praktik Kedokteran
- Melanggar Kontrak Teraupetik
- Karakteristik inspanningsverbintenis
- Tidak melakukan prestasi sesuai dengan yang diperjanjian (mengarah pada tindakan
medik yang dilakukan telah memenuhi atau tidak standar-standar perlakuan medik
- Memberikan prestasi lain dari yang diperjanjikan
- Kerugian
Perbuatan Melawan Hukum
- Pasal 1365 KUH Perdata
- Melawan hukum (perbuatan dapat dipidana, telah membahayakan kesehatan dan jiwa,
seperti menyebabkan luka-luka atau kematian)
- Adanya kesalahan (sengaja atau lalai)
- Causalitas verbal antara kerugian dan perbuatan
Beban Pembuktian
- Secara umum dibebankan kepada pasien (sebagai kreditur dalam wanprestasi dan
sebagai pihak yang dirugikan dalam PMH)
- Kesulitan pasien sebagai orang awan
Di Negeri Belanda, sejak 1 April 1988 dalam hukum pembuktian yang baru, bertalian dengan
beban pembuktian didasarkan atas dua ketentuan, yaitu :
- Didasarkan pada ajaran hukum objektif
Pihak yang menuntut berdasarkan fakta atau hukum memikul beban pembuktian dari
fakta hukum tersebut (Pasal 177 RV Belanda). Dengan kata lain : pada pokoknya
siapapun menuntut, harus membuktikan. Seorang pasien yang menuntut dokter atas
dasar wanprestasi atau perbuatan melawan hukum, menurut ketentuan ini harus
membuktikan bahwa oleh dokter tersebut dan mungkin oleh orang untuk siapa ia
bertanggungjawab telah dibuat kesalahan.
- Didasarkan pada teori keadilan (billijkheidstheorie)
Pada teori ini yang didasarkan pada akal yang sehat (redelijkheid) dan keadilan
(billijkheid) hakim untuk setiap peristiwa/kejadian secara terpisah harus membagi
beban pembuktian berdasarkan keadilan
Pidana
- Sengaja (secara sadar),
- Melawan hukum, telah membahayakan kesehatan dan jiwa, seperti menyebabkan
luka-luka atau kematian)
- Perbuatan bertentangan dengan hukum, standar dan etika profesi, standar prosedur
- Tidak termasuk karakteristik khusus (risiko tindakan medis, reaksi alergi, kecelakaan,
Non Negligent clinical error of judgement
- Beberpa contoh : aborsi illegal, euthanasia, kelalaian menyebabkan kematian, dll.
- Beberapa pelanggaran administrasi dapat dipidana berdasarkan UU No. 29 Tahun
2004
- Pasal 75, 76, 77, 78 dan 79 UU No. 29 Tahun 2009
Administrasi
- Tidak memiliki persyaratan administratif seperti surat tanda registrasi (STR) dokter yang
diterbitkan oleh Konsil Kedokteran (Pasal 29).
- dokter lulusan luar negeri yang lulus di Indonesia tidak dilengkapi dengan syarat lulus
evaluasi. Bagi dokter asing selain lulus evaluasi juga harus memiliki ijin kerja (Pasal 30).
- tidak memiliki surat ijin praktek (SIP) yang dikeluarkan pejabat kesehatan yang
berwenang di kabupaten/kota tempat praktik (Pasal 36 jo. Pasal 37).
- Tidak memenuhi kewajiban pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional dan kebutuhan medis pasien.
- tidak merujuk pasien kedokter lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang
lebih baik.
- melanggar kewajiban merahasiakan segala sesuatu mengenai pasien (Pasal 14 Kodeki
dan PP 26 Tahun 1960)
- tidak melakukan kewajiban melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan
- tidak menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
- tidak mengindahkan informed consent (penjelasan kepada pasien sebelum melakukan
tindakan), Pasal 45 UU No. 29 Tahun 2004.
- Pencabutan ijin praktek
- Beberapa pelanggaran administrasi dapat dipidana berdasarkan UU No. 29 Tahun 2004
- Pasal 75, 76, 77, 78 dan 79 UU No. 29 Tahun 2009
Definisi
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut
merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.
Landasan idiil pembangunan nasional adalah Pancasila, sedangkan landasan konstitusional
adalah Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional.
Macam-macam etika
1. Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika Deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Etika normatif, yaitu etika yang mengajarkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Etika Normatif juga
memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang
akan dilakukan.
Macam-macam etika
Etika dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
a. Etika umum membahas prinsip-prinsip moral dasar, sedangkan
b. Etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada masing-masing bidang kehidupan
manusia, dibagi:
a. etika individual memuat kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri
b. etika sosial membicarakan tentang kewajiban dan sikap manusia sebagai anggota
umat manusia/ anggota bermsyarakat.
ETIKA UMUM
- mengajarkan tentang kondisi-kondisi & dasar-dasar bagaimana seharusnya manusia
bertindak secara etis, bagaimana pula manusia bersikap etis
- teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
ETIKA KHUSUS
- merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan.
- Contoh penerapan: Bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam kehidupannya
dan kegiatan profesi khusus yang dilandasi dengan etika moral.
Profesi
1. Berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar
dan pekerjaan.
2. Pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang
pekerjaannya.
3. Suatu pekerjaan yang berkaitan dengan bidang yang didominasi oleh pendidikan dan
keahlian, yang diikuti dengan pengalaman praktik kerja purna waktu.
4. Dilaksanakan dengan mengandalkan keahliannya.
Menurut Frans Magnis Suseno (1991 : 70) dibedakan dalam dua jenis:
a. Profesi pada umumnya, ada dua prinsip yang wajib ditegakkan, yaitu:
1. Prinsip agar menjalankan profesinya secara bertanggung jawab.
2. Hormat terhadap hak-hak orang lain.
b. Profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk memperoleh
nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya. Ada dua prinsip yang penting, yaitu:
1. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu.
2. Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.
Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas yang tinggi dari
pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
- Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi;
- Sadar akan kewajibannya;
- Memiliki idealisme yang tinggi.
Menurut Brandeis yang dikutip A. Pattern Jr. untuk dapat disebut sebagai profesi, maka
pekerjaan itu sendiri harus mencerminkan adanya:
- Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character);
- Diabdikan untuk kepentingan orang lain;
- Keberhasilan tersebut bukan didasarkan pada keuntungan finansial;
- Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi dan organisasi profesi tersebut
antara lain menentukan berbagai ketentuan yang merupakan kode etik, serta pula
bertanggung jawab dalam memajukan dan penyebaran profesi yang bersangkutan;
- Ditentukan adanya standard kualifikasi profesi.
Etika profesi
Definisi etika profesi
- merupakan seperangkat perilaku anggota profesi dalam hubungannya dengan klien/
pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta merupakan bagian dari
keseluruhan proses pengambilan keputusan
- sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan
sebagai pengemban profesi
- cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-
norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia
- konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja
tertentu
Prinsip-prinsip etika profesi (Bertens K., 2007)
- Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu bertanggung
jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut, khususnya bagi orang-
orang di sekitarnya.
- Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan
profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan
profesi tersebut.
- Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk
diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
- Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki komitmen
pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.
FUNGSI ETIKA PROFESI
- Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada para profesional, lembaga,
organisasi, industri, negara dan masyarakat umum.
- Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat dalam
mengahadapi dilema pekerjaan mereka
- Menjaga reputasi atau nama baik
- Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yangmenjamin pelaksanaan kode
etik tersebut dalam pelayanannya
- Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas
MANFAAT ETIKA PROFESI
- Memberikan Rasa Tanggung Jawab
- Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas
- Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan/Organisasi
- Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan
- Sebagai Kontrol Sosial
- Meningkatkan Kesejahteraan Anggota
- Mencegah Campur Tangan Pihak Luar
- Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja
- Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai Permasalahan
Kode etik profesi
- Kode Etik Profesi → pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan
- Kode Etik Profesi → tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat
tertentu
- Kode Etik Profesi → sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma yang
dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai tujuan dengan cara yang
baik dan benar.
Fungsi kode etik profesi
- Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
- Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
- Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi
Tujuan kode etik profesi
- Untuk menjungjung tinggi martabat suatu profesi.
- Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota profesi.
- Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
- Untuk membantu meningkatakan mutu suatu profesi.
- Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas keuntungan pribadi.
- Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
- Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan terjalin dengan
erat.
Sanksi pelanggaran kode etik
Dalam Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara
Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP, menyebutkan
beberapa sanksi disiplin antara lain:
a. Dokter maupun dokter gigi yang melanggar kode etik akan diberikan peringatan tertulis.
b. Surat tanda registrasi atau surat izin praktik dokter akan dicabut dalam waktu sesuai
ketentuan.
c. Dokter dan dokter gigi diwajibkan mengikuti pendidikan atau pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi masing-masing keahliannya.
Contoh kode etik
Kewajiban Dokter
- Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien.
- Memberikan rujukan bagi pasien ke dokter lain yang memiliki keahlian yang lebih baik
bila diperlukan.
- Menjaga kerahasiaan pasien, bahkan setelah pasien tersebut meninggal dunia.
- Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila ada pihak lain
yang bertugas dan mampu melakukannya.
- Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu kedokteran.
Larangan Bagi Dokter
- Memuji kemampuan atau keahlian diri sendiri.
- Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan pasien.
- Mengumumkan dan melakukan suatu teknik kedokteran yang belum diuji kebenarannya.
- Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
- Mengambil alih pasien tanpa persetujuan teman sejawat.
- Menetapkan imbalan atas jasanya secara tidak wajar.
- Melakukan diskrimininasi dalam melakukan pelayanan.
- Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
- Mengabaikan kesehatannya sendiri.
- Mengeluarkan keterangan palsu, meskipun diminta oleh pasien.
- Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau orang lain.
- Membocorkan rahasia pasien kepada orang lain.