Anda di halaman 1dari 1

1.

Hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi
hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahanbahan yang umumnya imunogenik
(antigenik)atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopic
2. Hipersensitivitas tipe II {Antibody-Mediated Cytotoxicity (Ig G)} hipersensitivitas tipe II merupakan
reaksi yang menyebabkan kerusakan pada sel tubuh oleh karena antibodi melawan/menyerang
secara langsung antigen yang berada pada permukaan sel.
3. Hipersensitivitas Tipe III (Immune Complex Disorders) Merupakan reaksi alegi yang dapat terjadi
karena deposit yang berasal dari kompleks antigen antibody berada di jaringan.
4. Hipersensitivitas Tipe IV {Cell-Mediated Hypersensitivities (tipe lambat)} Reaksi ini dapat
disebabkan oleh antigen ekstrinsik dan intrinsic/internal (“self”). Reaksi ini melibatkan sel-sel
imunokompeten, seperti makrofag dan sel T.
(Hikmah and Dewanti, 2010)

Hikmah, N. and Dewanti, I. D. A. R. (2010) ‘Seputar Reaksi Hipersensitivitas (Alergi)’, Somatognatic (J.K.G Unej ),
7(2), pp. 108–119.

Anda mungkin juga menyukai