Jurnal Hukum PDF
Jurnal Hukum PDF
Indra Hamzah
Email : Indrahamzahpnr@gmail.com
Abstrak
Hukum Pidana adalah merupakan aturan yang akan diterapkan kepada orang yang
melakukan tindak pidana dan telah terbukti kesalahannya di muka persidangan. Tindak
pidana pencurian merupakan salah satu dari kian banyaknya tindak pidana , yang mana tindak
pidana ini berupa engabil atau merampas barang seserorang dengan maksud untuk menguasai
barang tersebut sepenuhnya. Hukuan tindak pidan pencurian terbagi beberapa macam
tingkatan tergantung dari seberapa besar dan situasi pencurian yang dilakukan . berdasarkan
hukum positif , tindak pidana pencurian telah diatur dalam KUHP pasal 362-367 begitupun
dengan jenis-jenis hukumannya sudah diatur dala KUHP. Sedangkan melihat dari Hukum
islam, definisi dan hukuman dari tindak pencurian telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan
hadist dan hukuman had yang berlaku bagi pencurian tertentu ialah potong tangan.
Pendahuluan
Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan
perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta menentukan
hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya. Hukuman pidana
ditujukabagi mereka yang menyalahi atau melanggar aturan tersebut, hukuman yang
dijatuhkan berbeda beda berdasarkan tindakpidana yang dilakukan. Contohya seorang yang
melakukan tindak pidana pencurian maka akan dikenakan hukuman sesuai dengan hukum
yang berlaku . Berbeda pun dengan perspekltif Hukum islam, yang mana perbedaan disini
terlihat pada jenis hukumannya dan metode-metode penentuan hukumannya dan berbagai
sumber hukum yang dijadikan sebagai acuan dalam penyelasaian suatu tindak pidana
pencurian.
Pembahasan
PENCURIAN DALAM HUKUM POSITIF
Pencurian biasa diatur di pasal 362 kitab Undang-Undang Hukum Pidan (KUHP),
pencurian dengan pemberatan di pasal 363 KUHP, dan perampokan di pasal 365 KUHP.
Perampokan merupakan istilah pidan pencurian yang disertai dengan kekerasan. Pencurian
biasa pun dibagi lagi enjadi dua klasifikasi yaitu pencurian ringan dan non rigan.
(2). Jika pencurian yang diterangkan dalam butir 3 disertai dengan salah satu hal dalam
butir 4 dan 5, maka diancam dengan pidana penjara paling lama embilan tahun.
1. Diancam dengan pidana penjara paling lama embilan tahun pencurian yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap
orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau
dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau
peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
2. Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
a. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta
api atau trem yang sedang berjalan;
b. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu;
c. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat
atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan
palsu;
d. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.
3. Jika perbuatan mengakibatkan kematian, maka diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
4. Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu paling lama dua puluh tahun, jika perbuatan mengakibatkan luka berat atau
kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, disertai pula
oleh salah satu hal yang diterangkan dalam no. 1 dan 3.
اعدًا
ِ صَ ُت ْق َط ُع ا ْل َي ُد فِى ُر ُب ِع دِي َنا ٍر َف
“Tangan dipotong (karena pencurian) ¼ dinar atau lebih “(HR. Bukhari no. 6789)
) اعدًاِ ص َ ار َفٍ ( اَل ُت ْق َط ُع َي ُد َسا ِر ٍق إِاَّل فِي ُر ُب ِع دِي َن: ال َر ُسو ُل اَهَّللِ صلى اهلل عليه وسلم َ َق:ض َي اَهَّللُ َع ْن َها َقا َل ْت ِ ِش َة َر
َ َع ْن َعائ
ْ َ
ٍ َوفِي ِر َوا َي ٍة أِل ْح َم َد اِق َط ُعوا فِي ُر ُب ِع دِي َن اعدًا
َواَل,ار ِ ص َ
َ ُت ْق َط ُع اَ ْل َي ُد فِي ُر ُب ِع دِي َنا ٍر ف: َولَ ْف ُظ اَ ْل ُب َخا ِر ِّي.ٍ َواللَّ ْف ُظ لِ ُم ْسلِم.ُِم َّت َف ٌق َعلَ ْيه
ْ َت ْق َط ُعوا فِي َما ُه َو أَ ْد َنى م
َ ِن َذل
ِك
Dari 'Aisyah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak boleh
dipotong tangan seorang pencuri, kecuali sebesar seperempat dinar atau lebih." Muttafaq
Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim. Menurut Lafadz Bukhari: "Tangan seorang
pencuri dipotong (jika mengambil sebesar seperempat dinar atau lebih." Menurut riwayat
Ahmad: "Potonglah jika mengambil seperempat dinar dan jangan memotong jika mengambil
lebih kurang daripada itu."
Harta/barang yang dicuri adalah barang yang boleh dimiliki secara syar’ie. Jika
barang yang dicuri adalah barang yang tidak dibolehkan untuk dimiliki maka tidak dijatuhkan
had potong tangan. Sebagai contoh mencuri khamar dari pemilik muslim maka tidak
dijatuhkan hukum ptong tangan. Akan tetapi jika milik non muslim maka dikenai hukum
potong tangan.
Barang yang dicuri tersimpan dalam tempat penyimpanan. Maka tidak dijatuhkan
hukum potong tangan jika pencuri mengambil barang dari rumah atau gudang yang terbuka
pintunya.
Harta yang dicuri bukan harta yang syubhat ditinjau dari sisi bahwa seseorang
memiliki hak terhadap barang tersebut; atau ia berhak mengambil barang tersebut. Alasannya
adalah seseorang pencuri tidak dijatuhi hukum potong tangan jika harta yang dicuri milik
orang tuanya atau harta anaknya, atau harta yang ia memiliki hak atasnya. Nabi bersabda:
Pencurian ialah suatu tindak pidana yang nerupa mengambil atau sebuah barang
dengan sembunyi-sembunyi ataupun merampas barang secara terang-terangan, tindak pidana
tersebut sudah diatur dalam berbagai sumber hukum , mulai dari hukum islam hingga hukum
positif, terkadang tindak pidana pencurian terjadi oleh berbagai pemicu, mulai dari masalah
ekonomi sampai masalah dendam. Mengenai hukuman bagi para pelaku pencurian berbeda-
beda tergantung dari tingkat perbuatannya tersebut , contohnya dalam huku hukuman bagi
para pencuri yang telah emenuhi syarat untuk dijatuhi potong tangan seperti yang telah saya
jelaskan diatas maka akan dijatuhi hukuman tersebut naun jika jika syarat tidak terpenuhi
maka pelaku akan dikenakan hukum tazir.
DAFTAR PUSTAKA
https://almanhaj.or.id/3132-syariat-hukum-
potong-tangan.html
Sesilia intan de lima, 2017. Penerapan sanksi
pidana terhadap tindak pidana pencurian dengan
kekerasan, JURNAL HUKUM.
http://majlis-darulmaarif.blogspot.com/2017/11/
syarat-potong-tangan.html?m=1
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/
lt57ec80e3c3c54/bisakah-terbebas-dari-hukuman-
pidana-jika-hanya-mencuri-buah/