Anda di halaman 1dari 3

Nurul Fuada (19011294)

Demokrasi di Minangkabau

Bagi orang Minangkabau dalam berdemokrasi sering memunculkan


perdebatan yang mengarah kepada perdebatan intelektual. Perdebatan
intelektual yang dimaksud merupakan upaya perumusan dan penyampaian
pemikiran kritis tentang berbagai hal dan aspek kehidupan daerah dan bangsa.
kebebasan berekspresi tinggi di Minangkabau.

Orang dapat mengatakan apa saja. Orang boleh saja marah. Jengkel juga
tidak dilarang. Mengkritik, mengingatkan, menasehati, menolak, dan bentuk
ekspresi lainnya tidak dilarang, dan bahkan dianjurkan, itulah wajah orang
Minangkabau dalam berdemokrasi. Berdemokrasi bagi orang Minangkabau
terutama dalam pengambilan keputusan harus dibuat melalui proses musyawarah
menuju mufakat. Keputusan yang benar hanya terjadi apabila sakato atau
mufakat telah dicapai oleh semua yang terlibat dalam persoalan-persoalan yang
harus diselesaikan.

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/basilang-kayu-dalam-
tungku-mangko-api-ka-hiduik/ Diakses 22 Juli 2019

Pengertian Demokrasi Pancasila Secara Umum

Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan pada


asas kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat,
memiliki kandungan berupa unsur-unsur kesadaran dalam bereligius, menjunjung
tinggi kebenaran, budi pekerti luhur dan kecintaan, berkesinambungan dan
berkepribadian Indonesia.

https://www.gurupendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/ Diakses 30 Juni 2019

Ada 10 Pilar Demokrasi Konstitusional menurut UUD 1945 yang dikemukakan


oleh Ahmad Sanusi:

1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa

Berarti sistem penyelenggaraan negara harus taat, konsisten dan sesuai dengan nilai  juga kaidah
dasar ketuhanan yang maha esa.

2. Demokrasi dengan kecerdasan


Yang kedua ini berarti aturan dan penyelenggaraan demokrasinya menurut UUD 1945.
Pelaksanannya lebih menurut kecerdasan rohani, aqliyah, rasional dan kecerdasan emosional.
Bukan lewat naluri, kekuatan otot atau kekuatan massa

3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat

Demokrasi pancasila kekuasaan tertinggi ada pada tangan rakyat, jadi prinsipnya rakyatlah yang
memiliki kedaulatan.

4. Demokrasi dengan rule of law

 Pertama, kekuasaan negara Republik Indonesia itu harus mengandung, melindungi, serta
mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan,
demokrasi dagelan, atau demokrasi manipulatif.
 Kedua, kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum (legal justice) bukan
demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.
 Ketiga, kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum (legal security) bukan
demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki.
 Keempat, kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum (legal
interest), seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang justru
mempopulerkan fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan, permusuhan, dan
kerusakan.

5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan Negara

Mengalami pembagian dan pemisahan kekuasaan (division  and seperation of power) dengan
sistem pengawasan dan perimbangan (check and balance).Dilakukan untuk menghindari
penyelewengan kekuasaan yang bisa mengakibatkan kerugian pada pemerintahan dan
juga rakyat.

6. Demokrasi dengan hak asasi manusia

Mengakui HAM dengan tujuan bukan hanya menghormati hak tersebut. HAM bersifat universal
dan dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia.

7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka

Pengadilan di Indonesia bersifat bebas artinya tidak memihak manapun atau bersifat netral
memberikan sanksi hukuman tanpa melihat status sosial, ekonomi, dan popularitas individu yang
menjalani proses hukum. Semua pihak juga mempunyai hak yang sama untuk mengajukan
pertimbangan, dalil, fakta, saksi, alat bukti dan petitumnya.

8. Demokrasi dengan otonomi daerah


Pemerintahan membentuk daerah-daerah otonom pada propinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya
adalah supaya bisa mengatur dan menyelenggarakan urusan-urusan pemerintah dan juga untuk
menggali potensi dan memanfaatkannya sebagai instrumen untuk mengembangkan daerahnya.

9. Demokrasi dengan kemakmuran

Prinsipnya ialah supaya membangun negara yang makmur oleh dan untuk rakyat Indonesia yang
mencakup semua aspek entah hak dan kewajiban, kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan,
otomi daerah ataupun keadilan hukum.

10. Demokrasi yang berkeadilan sosial

Demokrasi ini menggariskan keadilan sosial di antar berbagai kelompok, golong dan
masyarakat.Artinya, semua masyarakat mendapat perlakuan yang sama, tanpa melihat tingkat
sosial maupun golongan ekonomi tertentu.

“Ada 10 pilar demokrasi tetapi yang kita ketahui sebagian besar belum
terlaksana dengan semsetinya.”

Sumber:

https://www.eduspensa.id/prinsip-demokrasi-pancasila/ Diakses 4 September 2019.

“Terjadinya krisis partisipasi oleh rakyat dapat dilihat pada penurunan


partisipasi dalam pemilu dari tahun ke tahun dan banyak orang yang memilih
“golput” padahal ini tidak dikenal di dalam perundang-undangan dan
terminology teknis pemilu.Faktor pendukung partisipasi yaitu pendidikan
politik,kesadaran politik,sosialisasi politik.Sarannya yaitu supaya pemerintah
lebih memperhatikan partispasi rakyat dalam politik dan memberikan sosialisasi
kepada rakyat yang kurang pengetahuan akan politik.Dan juga dari keinginan
kita apakah ada keingginan untuk berpartisipasi dalam politik atau tidak”

https://wkuswandoro.wordpress.com/2017/06/14/strategi-meningkatkan-partisipasi-politik-
masyarakat-dalam-pemilu/ Diakses 14 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai