PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI II
“HIPERTENSI STAGE I DENGAN RIWAYAT GAGAL JANTUNG
KONGESTIF DAN GAGAL GINJAL KRONIK ”
Disusun Oleh:
KELOMPOK : 3 (tiga)
ANGGOTA : TAMARA AKHIYADA VI (15160004)
MELNAWATI (15160031)
GRACIA ASRI ULHUSNA(1516000
TUTI MUTHIARAHMI (1516000
Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi masalah terkait obat/drug related problem pada
kasus dengan diagnosis utama gangguan HIPERTENSI STAGE I
DENGAN RIWAYAT GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN
GAGAL GINJAL KRONIK
2. Membuat rencan rekomendasi terapi, informasi dan edukasi, serta
pemantauan terapi yang tepat pada kasus dengan diagnosis utama
gangguan HIPERTENSI STAGE I DENGAN RIWAYAT
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DAN GAGAL GINJAL
KRONIK
Subjektif
a. Keluhan utama
anoreksia, mual, muntah, lemah dan sakit kepala.
b. Riwayat penyakit sekarang
Hipertensi stage I
c. Riwayat penyakit terdahulu
gagal jantung kongestif sudah dua tahun, gagal ginjal kronis.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
e. Riwayat social
tinggal bersama anak bungsunya dan istri sudah meninggal
f. Riwayat penggunaan obat
digoksin 250 μg sekali sehari dan furosemide 80 mg 2 kali sehari.
g. Riwayat alergi
Tidak ada
Objektif
b. DISTRIBUSI
c. METABOLISME
d. ELIMINASI
Rute Eliminasi
Populasi khusus
Pada pasien geriatri, amlodipine izin menurun dan AUC meningkat sekitar
40-60% .
Pada pasien dengan moderat untuk gagal jantung berat, izin amlodipine
menurun dan AUC meningkat sekitar 40-60% .
STABILITAS
Penyimpanan
Oral
tablet
Amlodipine: Kedap, wadah tahan cahaya pada 15-30 ° C.
Amlodipine / atorvastatin, amlodipine / olmesartan, dan amlodipine /
valsartan tetap kombinasi: 25 ° C (mungkin terkena 15-30 ° C).
Kapsul
Amlodipine / benazepril tetap kombinasi: wadah ketat pada 25 ° C
(mungkin terkena 15-30 ° C) .
Harga
Dus 3 X 10 tab(5 mg Rp.30.000,10 mg Rp.50.000)
Data farmakodinamik
a. Indikasi
Untuk pengobatan hipertensi.
b. Mekanisme kerja
Menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan
miokard.
c. Efek samping
Aritmia,edema,bradikardia,vertigo,anoreksia,rash,fatigue,mual,diare.
d. Kontra indikasi
Hipersensitifitas.
e. Interaksi obat
Obat anti jamur golongan azole (misalnya ketoconazole,
itraconazole) dan Vasopressin receptor antagonist (misalnya,
conivaptan) dapat meningkatkan konsentrasi plasma
Amlodipine.
Obat-obat penghambat enzim protease seperti ritonavir dapat
meningkatkan efek farmakologi Amlodipine.
Terapi bersamaan dengan simvastatin dapat meningkatkan
risiko miopati termasuk rhabdomyolysis.
Dapat meningkatkan kadar plasma ciclosporin dan conivaptan.
2. Losartan
Dosis : 1 kali sehari 50 mg harga:dus 3 kali 10 tab (Rp.90.909)
Data farmakokinetika
Losartan diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna
dengan bioavailabilitas sekitar 30%.absorpsi nya tidak dipengaruhi
oleh makanan
Waktu paruh eliminasi kurang lebih kurang 1-2 jam,tapi ini
cukup diberikan satu atau dua kali sehari,karena kira-kira 15%
losartan dalam tubuh diubah menjadi metabolit dengan potensi 10
sampai 40 kali losartan dan masa paruh yang lebih panjang (t ½ :
6-9 jam).Losartan dan metabolitnya tidak dapat menembus sawar
darah otak.sebagian besar obat diekskresi melalui feses sehingga
tidak diperlukan penyesuaian dosis pada gangguan fungsi ginjal
termasuk pasien hemodialisis dan pada usia lanjut.Tapi dosis harus
disesuaikan pada gangguan fungsi hepar.
Data farmakodinamik
a. Indikasi
Antihipertensi
b. Mekanisme kerja
Menghambat semua angiotensin II:vasokontriksi,sekresi
aldosterone,rangsangan saraf simpatis,efek sentral angII.
c. Efek samping
Pusing,myalgia,nyeri punggung,insomnia.
d. Kontra indikasi
Hipersensitifitas
e. Interaksi obat
Kadar plasma menurun jika digunakan bersamaan
dengan fluconazole and rifampicin.
Losartan bisa meningkatkan kadar lithium serum dan
toksisitasnya.
Penggunaan bersamaan dengan NSAID (asam
mefenamat, natrium diclofenac, ibuprofen dll) dapat
terjadi penurunan efek antihipertensi dan meningkatkan
risiko gangguan ginjal.
Peningkatan risiko hiperkalemia jika digunakan
bersamaan diuretik hemat kalium (misal amilorida,
triamterene, spironolactone), suplemen Kalium atau
pengganti garam Kalium.
Interaksi obat yang berpotensi fatal : Dapat
meningkatkan efek nefrotoksik, hiperkalemia dan
hipotensi jika digunakan bersamaan dengan aliskiren
pada pasien diabetes dan gangguan ginjal (GFR <60 mL
/ menit).
3. Diuretic kuat
Furosemide dosis ; 80 mg 1 kali sehari ,harga Rp.22.551