TABIR SURYA
Oleh:
Muthiarani Nabila
15160011
7 Farmasi 1
Tabir surya adalah produk perawatan tubuh yang mengkombinasikan beberapa unsur
material yang bisa melindungi kulit dari radiasi sinar matahari atau yang kerap disebut
ultraviolet (UV).
Ada dua tipe radiasi ultraviolet yakni UVA dan UVB yang keduanya bisa berdampak
buruk bagi kulit seperti membuat kulit cepat menua dan meningkatkan resiko kanker kulit.
UVB adalah penyebab utama kulit terbakar matahari (sunburn). Sementara UVA
"menyerang" kulit lebih dalam seperti menyebabkan kulit berkerut, bersisik, kendor dan
menua. UVA lebih "jahat" dari UVB karena tipe ini bisa memperburuk efek karsinogenik
(substansi yang menyebabkan kanker atau memperbesar resiko kanker) dari UVB. Karena
itu, UVA disebut sebagai penyebab kanker kulit.
Setiap tabir surya pasti memiliki kandungan sun protection factor(SPF). Kebanyakan
mengandung SPF 15 atau lebih, untuk memastikan fungsinya melindungi kulit dari UVB.
SPF sendiri adalah semacam yang digunakan untuk mengukur seberapa besar ia bisa
melindungi kulit pemakainya. Penjelasan sederhananya seperti ini: Kalau kulit Anda dalam
kondisi normal (tanpa tabir surya) hanya butuh 20 menit untuk mulai terlihat memerah dan
terasa terbakar, maka SPF 15 secara teori bisa melindungi kulit memerah 15 kali lebih lama
daripada Anda tidak mengenakan tabir surya. Artinya kulit Anda terlindungi hingga hampir 5
jam.
Cara lain memahaminya adalah dengan persentase. SPF 15 bisa melindungi kulit
Anda sekitar 93 persen dari paparan UVB. SPF 30 sebanyak 97 persen sementara SPF 50
sebesar 98 persen.
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk membaurkan atau
menyerap secara efektif sinar matahari, terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan
inframerah, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari.
Efek nyata penyinaran matahari yang merugikan adalah eritema kulit yang diikuti oleh warna
coklat kemerahan, penyinaran ultraviolet dengan panjang gelombang di atas 330 nm dapat
menyebabkan kulit menjadi kecoklatan. Eritema timbul bersamaan dengan warna coklat.
Tabir surya tersedia dalam bentuk lotion, krim, salep, gel, dan larutan (solution).
Efektivitas penggunaannya tergantung dari bahan kimia, daya larut dalam vehikulum (bahan
pembawa) lipofilik atau hidrofilik, kemampuan absorbsi UV, konsentrasi bahan kimia, dan
jumlah tabir surya yang dioleskan. Untuk hasil terbaik, disarankan pemakaian tabir surya
dilakukan secara tipis pada permukaan kulit. Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan standar
international, pemakaian tabir surya hanya sebanyak 2 mg/ cm2.
Ada dua jenis tabir surya, yaitu tabir surya kimia seperti PABA, PABA ester,
benzofenon, salisilat, dan antranilat, dan tabir surya fisik seperti titanium dioksida, Mg
silikat, seng oksida, red petrolatum dan kaolin. Tabir surya kimia bekerja dengan cara
mengabsorbsi energi radiasi, sedangkan tabir surya fisik bekerja dengan cara memantulkan
sinar. Kedua jenis tabir surya ini sering dikombinasikan untuk mendapatkan tabir surya yang
bekerja optimal.
Tabir surya yang baik adalah dapat mengabsorbsi 99% gelombang UV dengan
panjang gelombang 297 nm pada ketebalan 0,001 dan dapat meneruskan radiasi eritemogenik
15 – 20%. Dapat melindungi radiasi UV paling sedikit 25 kali dosis eritema minimal, dapat
menahan radiasi selama 8 jam.
Kemampuan menahan sinar UV dari tabir surya dinilai dalam faktor proteksi sinar
(SPF/ Sun Protecting Factor) yaitu perbandingan dosis minimal yang diperlukan untuk
meminbulkan eritema pada kulit yang diolesi tabir surya dengan yang tidak. Nilai SPF ini
berkisar antara 0 sampai 100. kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada diatas 15.
II. Sejarah Tabir surya
Lima penemu yang berbeda telah dinyatakan sebagai yang pertama yang menemukan
Tabir surya, mereka adalah :
Franz Greiter
Salah satu tabir surya pertama kali ditemukan oleh kimiawan Franz Greiter pada
tahun 1938. Tabir surya Greiter yang disebut Gletscher Crème atau Glacier Cream
dan memiliki faktor perlindungan matahari (SPF) 2. Rumus untuk Krim Glacier
diadopsi oleh sebuah Perusahaan bernama Piz Buin, sebuah standar untuk mengukur
efektivitas tabir surya bila diterapkan pada tingkat yang lebih dari 2 miligram per
sentimeter persegi.
Benjamin Green
Salah satu produk Tabir surya pertama populer ditemukan oleh Apoteker Florida,
Benjamin Green di 1944. Tabir surya dipatenkan Green oleh Red Pet Vet, dan
patennya dibeli oleh Coppertone yang menjualnya sebagai Coppertone Girl
"Coppertone Girl" dan "Bain de Soleil" di awal 1950-an.
HA Milton Blake
Pada tahun 1930-an, ahli kimia Australia Selatan, HA Milton Blake, bereksperimen
untuk menghasilkan krim sengatan matahari.
Eugene Schueller
Pendiri L'Oreal, ahli kimia Eugene Schueller, menemukan tabir surya pertama di
1936.
Coppertone
Pada tahun 1980, Coppertone mengembangkan tabir surya UVA / UVB pertama.
Tabir surya yang pertama kali digunakan secara luas adalah Red Vet Pet,
kepanjangan dari Red Veterinary Petrolatum, yang diproduksi pada tahun 1944 oleh
Greene di Amerika Serikat. Pada Perang Dunia II, terdapat kebutuhan akan tabir surya
berkualitas bagi para prajurit yang bertempur di daerah tropis. Saat itu, Red veterinary
petrolatum menjadi tabir surya yang paling praktis dan efektif sehingga dimasukkan
kedalam perlengkapan standart peperangan. Dikala itu red vet pet merupakan tabir surya
fisik dengan efektivitas yang terbatas. Walaupun demikian, red vet pet memiliki
kelemahan berupa tampilannya yang berwarna merah, lengket, selain juga perlu
digunakan dengan cukup tebal agar dapat berfungsi secara efektif.
Setelah masa perang, terjadi perubahan gaya hidup di berbagai Negara. Banyak
majalah-majalah wanita di Amerka menampilkan gaya hidup baru, yaitu tren
mendapatkan warna kulit yang berwarna coklat keemasan dengan berjemur dibawah sinar
matahari. Hal ini memunculkan kebutuhan akan tabir surya berkualitas dengan kualitas
perlindungan yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Hal ini diiringi dengan
munculnya kebutuhan untuk mencari metode pengujian yang lebih baik untuk
menyeragamkan kekuatan perlindungan tabir surya. Pada tahun 1956 Schulze di German
merancang metode pengujian daya perlindungan tabir surya yang tersedia secara komersil
dengan memberikannya label Protection Factor.
Protection Factor diperoleh dengan cara mebandingkan lama paparan matahari yang
dibutuhkan untuk menghasilkan kemerahan pada kulit yang menggunakan tabir surya
dibandingkan dengan lama paparan matahari yang dibutuhkan untuk menghasilkan
kemerahan pada kulit yang tidak menggunakan tabir surya.
1. Melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang menyebabkan kulit menjadi
lebih gelap, bersisik, kering dan kusam .
2. Mencegah timbulnya bintik-bintik hitam dan mempercepat pemudaran flek flek
cokelat pada wajah akibat pemakaian kosmetik yang tidak cocok.
3. Mempertahankan air dan minyak alami yang tersembunyi dibawah kulit agar
kondisi kulit tetap lembab, terhindar dari dehidrasi yang dapat menyebabkan
iritasi kulit
4. Dapat mencerahkan pigmentasi yang menggumpal dan tidak rata pada kulit
akibataa paparan sinar ultraviolet atau serangan radikal bebas
5. Dapat melindungi kulit dari kerutan kerutan halus penyebab kulit tampak lebih
tua , cenderung kering , tidak bercahaya dan kusam.
6. Dapat memperbaiki jaringan kulit terdalam yang mengalami kerusakan dan
peradangan akibat paparan sinar matahari yang terlalu lama dan berulang setiap
hari agar kulit kembali sehat.
7. Dapat memperbaruhi dan mempertahankan kondisi kesehatan kolagen dan
keratin yang ada didalam kulit agar tetap kenyal, lembab dan stabil.
8. Dapat melindungi kulit darai gatal dan ruam merah akibat sengatan matahari yang
telah bercampur dengan debu dan partikel halus beracun yang ada didalam radikal
bebas.
9. Dapat mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker kulit yang disebabkan
radiasi uyltraviolet yang berlangsung selama berathun tahun karena aktifitas rutin
diluar rumah/kantor.
10. Agar dapat mengontrol minyak alami kulit dan protein yang ad dibawah kulit agar
tetap seimbang dan dapat mencegah masuknya bakteri dengan mudah melalaui
pori pori kulit , termasuk debu.
11. Dapat menhaluskan dan melembutka permukaan kuliut sehingga struktur kulit
lebih rata, halus, padat dan merona alami.