Pada saat partikel mau berpisah dengan liquid dalam fase liquid, terdapat 3 gaya : external
force, buoyant force (gaya archimedes) dan drag force sebagai gaya gesek. Jadi, untuk
gaya eksternal, didapatkan dari gaya gravitasi atau gaya sentrifugal. Gaya eksternal
tergantung dengan alat yang kita pakai.
Decanter Sentrifuges
Clarifier Gaya gravitasi Filter berpengaduk Gaya Sentrifugal
Pickner
Ket :
F adalah gaya resultan yang bekerja pada sembarang bodi partikel
dv/dadalah percepatan bodi partikel
m adalah massa bodi.
Gaya yang bekerja pada partikel yang jatuh di dalam fluida adalah eksternal force, buoyant
force dan drag force yang menyebabkan reaksi pada kecepatan relatif fluida ke partikel,
maka persamaan menjadi :
Ket :
CD = koefisien drag
Vfs = kecepatan relatif partikel dalam fluida
Rho = densitas fluida (liquid)
S = luas permukaan partikel
● Buoyant force (gaya Archimedes)
Ket :
m = massa
rho s = densitas solid
rho a = densitas liquid
Jika gaya eksternal berasal dari gaya gravitasi, maka merupakan percepatan
gravitasi, sehingga persamaan menjadi :
Jika eksternal berasal dari gaya sentrifugal, maka di mana r adalah jari-jari
dan ω adalah kecepatan angular (radians/sec) persamaan menjadi :
Dimisalkan ada botol diisi dengan air, pada waktu partikel dijatuhkan, sebelum bertemu
dengan air, kecepatan partikel jatuh sangat cepat, karena belum ada gaya Archimedes yang
menghalanginya untuk jatuh. Tapi pada saat partikel sudah berada dalam fase liquid, di
dalam fase liquid ada gaya Archimedes yang menghalanginya untuk jatuh. Kecepatan
terminal jatuh bebas partikel adalah saat gaya eksternal dengan gaya Archimedes seimbang.
Artinya kita harus memasukkan gaya eksternal > kecepatan terminal jatuh bebasnya supaya
mempercepat pemisahan partikel dalam fase fluida atau agar jatuhnya lebih cepat.
Untuk partikel yang bulat, luas partikel dalam aliran adalah dan massa partikel
Persamaan menjadi :
Persamaan 1.12 dapat digunakan untuk menghitung kecepatan terminal dalam aliran
laminar, transisi, dan turbulen bila CD dapat dihitung dari grafik 1.2.
Pada waktu pemisahan partikel dengan fluida, apabila bentuk partikelnya bulat, maka tidak
hanya gaya Archimedes yang berpengaruh, tapi juga drag force-nya, sehingga tidak mudah
tersedimentasi.
Pernyataan untuk kecepatan terminal tidak tergantung pada CD pada aliran laminar. Gaya
resistan menyebabkan friksi fluida pada partikel bulat ketika bergerak relatif membentuk
aliran laminar yang ditunjukkan oleh persamaan berikut ini,
Gaya resistan kita substitusi ke dalam persamaan 1.3 sehingga akan menghasilkan :
Persamaan 1.17 adalah statement hukum Stokes yang dapat dipakai untuk kecepatan
terminal jatuh bebas partikel bulat dalam aliran laminar.
Persamaan ini dapat juga digunakan untuk menghitung viskositas fluida apabila kecepatan
terminal dihitung secara eksperimental, dengan partikel bulat misalnya bola-bola gelas atau
partikel alumina yang bulat, yang diketahui densitas dan diameter partikelnya, yang
dilakukan dalam suatu kolom yang diketahui tingginya.
Bila persamaan 1.17 disubstitusi ke dalam persamaan 1.12, persamaan koefisien drag untuk
aliran laminar dapat ditentukan dengan mengeluarkan CD dari persamaan 1.12 :
Pertanyaan: Konsetrasi solid yang terlalu besar tidak bisa langsung di filter maka konsentrasi
yang besar seperti apa?
Bisa jumlah, ukuran padatan, volume, densitas dll. Jika besar sehingga dilakukan pengendapan
Konsentrasi untuk filter, dibawah 10% lebih dri itu tidak bisa dilakukan filtrasi lakukan
sedimentasi terlebih dahulu. Dari neraca massa bandingkan fraksi massa, jadi jika lebih dri
10% gunakan clarifier, jika lebih besar dri 50% gunakan thickner
Filter biasanya bekerja secara mekanik sehingga energi yang digunakan rendah. Faktor yang
penting dalam penyaringan:
1. Kecepatan aliran sangat bergantung pada pressure drop (perbedaan tekanan terhadap
umpan), jika PD kecil maka tekanan luar akan besar sehingga penyaringan lebih cepat
2. Luas permukaan yang lebih besar, kapasitas penyaringan lebih besar
3. Viskositas filtrat, semakin tinggi konsentrasi filtrat sehingga semakin lambat kecepatan
penyaringannya
4. Resistance dari filter cake, semakin besar dan lama proses penyaringan filter cake
semakin tinggi, PD semakin besar akan menyebabkan penyaringan terhalang
5. Resistance dari filter medium dari cake, hanya screen maka resistance seperti
penyaringan teh (kecil), namun jika sunfilter maka medium penyaringan tinggi + filter
cake yang telah menumpuk. Misal sunfilter 10 cm lama-kelamaan penyaringan padatan
bertambah 10 cm maka resistancenya dari 10 cm medium penyaring dan 10 cm cake
yang terakumulasi.
Ada 2 tipe proses penyaringan yang diidentifikasi
1. Cake filtration (Partikel dari suspensi akan terdeposit di atas permukaan screen
kemudian di atas screen akan menghasilkan padatan yang besar (resistance)). Lapisan
awal akan membentuk medium filter yang efektif
2. Deep or depth-bed filtration, pada fungsi waktu partikel tadi akan terakumulasi
sehingga ketebalannya akan tinggi, ketebalan itulah disebut Deep or depth-bed
filtration. Dimana partikel akan masuk pori2 medium filter lalu akan memberikan efek
diantara partikel dan surface medium sehingga partikel itu harus dikeluarkan. Jika
terjadi Deep or depth-bed filtration kecepatan penyaringan tadi akan menjadi lambat.
Bed disini adalah kumpulan padatan yang dalam(tinggi) yang semakin lama semakin
tinggi sehingga akan tidak mampu lagi menyaring karena terlalu banyak partikel yang
masuk. Maka Deep or depth-bed filtration yang digunakan seperti pasir karena tidak
terlalu padat. Karena jika menggunakan tanah liat ia akan susah bergerak.
PACKED COLUMNS
Packed Columns adalah kolom yang dipenuhi oleh padatan. Padatan nya berbeda-beda. Jika di
Reaktor maka packednya adalah katalis (Packed bed adalah kumpulan padatan yang berada
pada reaktor yang digunakan sebagai katalis). Namun, jika absorber adalah packing karena
absorber adalah alat yang menyerap kotoran di fluida baik liquid/gas yang diserap padatan.
Selain packing digunakan arang aktif/bola-bola betonik/bola-bola zeolit. Jika di Filter adalah
medium penyaring misalnya pasir.
Apa perbedaan pasir dan tanah liat jika dimasukkan kedalam kolom?
Tanah liat yang berbentuk powder dan sangat kompak maka harus diberi tekanan
Pasir karena berbentuk granular dan tidak kompak maka liquid/gas lebih mudah masuk column
karena voidage/void fraction (fraksi volume yang tidak dipenuhi padatan).
Persamaan hukum darcy dan permeability
Melakukan penelitian dengan pasir dengan berbeda-beda ketebalan dan ketinggian pasir.
Sehingga ditemukan
1 𝑑𝑉
uc = kecepatan rata-rata aliran fluida (𝐴 𝑥 𝑑𝑇 )
- ΔP = Pressure drop accros the bed
l = Ketebalan dari bed
A = Luas penampang dari bed
V = Volume fluida yang melewati filter dalam fungsi waktu
K = Konstanta yang tergantung sifat fisik padatan dan fluida
Semakin tinggi viskositas maka aliran resistance akan semakin tinggi, sehingga
µ = Viskositas fluida
B = Koefisien permabilitias
Datanya dapat dilihat di tabel 4.1
Dapat dilihat jika S dan SB tidak sama, sehingga point contack dari partikel kecil dari surface
area maka akan hilang karena overlapping, sehingga
Pada saat porositas naik, aliran pada bed menjadi lebih mudah. Sehingga voide fraction >
maka aliran yang melewati bed lebih mudah dan koefisien permabilitasnya naik. Lalu jika
partikel dimasukkan secara random maka e = konstan.
µ = Viskositas fluida
u = Kecepatan aliran
dt = diameter tube
lt = Panjang tube
Dimana :
l = ketebalan padatan di atas permukaan katalis dari filter
e = porositas/voidage/void fraction/fraksi volume yang tidak dipenuhi oleh padatan
V = volume filtrat yang melalui filter dalam fungsi waktu
A = cross-sectional area dari filter cake
Uc = kecepatan superficial dari filtrat
S = spesific surface partikel
= viskositas filtrat
P = pressure difference atau biasa disebut pressure drop
.... (7.4)
.... (7.5)
v = volume cake yang terdeposit per satuan volume filtrat, maka
.... (7.6)
.... (7.7)
.... (7.8) → Persamaan dasar hubungan antara
pressure drop volume filtrat dan v
Pressure drop/pressure difference sangat dipengaruhi oleh tekanan hidrostatis
dimana tekanan hidrostatis akan semakin besar apabila tinggi dari lapisan
padatan di atas cake semakin tinggi. Tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh gh.
Kesimpulan untuk persamaan (7.8)
Perubahan volume filtrat yang dapat disaring per fungsi waktu yang tergantung
terhadap A (cross-sectional area filtrat) atau luas permukaan volume filtrat yang
merupakan besaran kapasitas umpan ke dalam filter. Pada saat awal penyaringan
P nilainya kecil maka volume filtrat yang bisa disaring besar, tapi semakin
banyak lapisan di pemukaan filter membuat pressure drop semakin besar dan
menghalangi filtrat yang akan tersaring (volume filtrat kecil).
Terdapat 2 tipe operasional di dalam filter.
1. Ketika perbedaan tekanan dijaga konstan supaya volume filtratnya akan sama
banyaknya dalam fungsi waktu, maka
.... (7.11)
.... (7.12)
2. Ketika laju filter dijaga konstan, maka
.... (7.9)
.... (7.10)
Dimana P proporsional terhadap V