Askep Kasus Down Syndrome Revisi
Askep Kasus Down Syndrome Revisi
DOWN SYNDROME
NAMA MAHASISWA :
Preseptor Akademik
Dr.Suni Hariati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
1
RESUME KEPERAWATAN
POLIKLINIK ANAK
I. Biodata
A. Identitas Klien
Nama : a/. Afiah Zakiah (Reg.: 707229)
TTL/Usia : 14 Desember 2019/3 bulan 24 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Alamat : Antang, Jl. Kerap remaja Makassar
Tgl masuk : 06 April 2020 (Poliklinik anak)
Tgl pengkajian : 06 April 2020, jam 11. 30 WITA
Diagnosa medik : Sindrom down
Rencana terapi : Pemeriksaan diagnostik lanjutan
2
C. Informasi pasien
Pasien merupakan anak ke tiga.
II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit : Pasien dibawa ke RS untuk dilaksanakan
pemeriksaan lanjutan.
III. Riwayat Kesehatan
A. Pertumbuhan Fisik
Berat badan : 5, 3 kg (-1 SD/normal)
Panjang badan : 59 cm (Median)
Lingkar kepala : 37 cm
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : berbaring, berputar dari lengan ke sisi dengan bantuan.
3
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Saat ini diberikan ASI
Cara pemberian : Setiap kali menangis
X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum : baik
B. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8O C
2. N a d i : 116 x/m (N.130 x/m)
3. Respirasi : 28 x/m (N. 30-80 x/m)
4
C. Antropometri
Panjang Badan : 59 cm (N.52-65 cm)
Berat Badan : 5,3 kg (N.5,9-6,29 kg)
Lingkar kepala : 37 cm (N. 38-41 cm)
D. Kepala : wajah mongolisme
E. Sistem pernapasan : Hidung : simetris, bentuk dada normal
F. Sistem Cardio Vaskuler : Capillary Refilling Time < 3detik
G. Sistem Pencernaan : bibir : lembab, labio skizis/palato skizis: tidak ada
H. Sistem indra : mata : simetris ki/ka, hidung : simetris ki/ka, sekret tidak ada, telinga: simetris
ki/ka
I. Sistem saraf : Kesadaran : composmentis, GCS : 15 (Eyes: 4, Verbal: 5, Motorik: 6)
J. Sistem Muskulo Skeletal: Kepala : tidak ada benjolan/masa, kaki, lutut : tidak ada bengkak,
tangan tidak ada bengkak
K. Sistem Integumen : rambut warna hitam, warna sowo matang, kuku warna merah muda,
kebersihan kuku : bersih
L. Sistem Perkemihan: oedema palpebra tidak ada
M. Sistem Imun : alergi : tidak ada
N. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (Denver II)
Personal Sosial
a. Berusaha menggapai tangan (Gagal)
b. Mengamati tangan (gagal)
c. Tersenyum spontan (lulus)
Motorik Halus
a. Meraih benda (gagal)
b. Mengamati manik manik (gagal)
c. Dapat mengerakan kepala dari satu sisi lain (ki/ka)
Bahasa
a. Meniru bunyi kata (gagal)
b. Menoleh ke bunyi icik2 (lulus)
c. Menoleh ke arah suara (lulus)
d. Berteriak (gagal)
5
e. Tertawa (lulus)
Motorik kasar
a. Bangkit kepala tegak (gagal)
b. Membalikkan badan (gagal)
c. Dada terangkat menumpu satu lengan (gagal)
d. Duduk kepala tegak (lulus)
e. Kepala terangkat 900 (lulus)
XI. Pengobatan :
A. Zamel drops no 1. 1x0,5 mg
adalah suplemen makanan untuk anak-anak dan balita dengan kandungan mikronutrien, vitamin
dan mineral lengkap yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan dapat juuga di
gunakan sebagai pengobatan untuk anak-anak yang mengalami defisiensi vitamin atau dalam
masa penyembuhan
B. Probaby DHA no.V. 1x1
adalah suplemen makanan yang mengandung DHA, EPA, Omega 3, Lecitin (kedelai) sebagai
zat aktifnya. Probaby digunakan untuk membantu melengkapi nutrisi, serta membantu
perkembangan tubuh dan otak pada bayi.
6
PKDM
Zigot
(mengandung asam deosiribosa
nukleat dan protein)
Membentuk kromosom
KROMOSOM
(terdiri dari sentromer dan
lengan)
Gangguan Proses Genetik
Sindrom
Down
hambatan fungsi
Perkembangan fisik
dan kognitif
terhambat
NO DATA MASALAH
1
Faktor risiko :
Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (Denver II)
DDST : normal
Personal Sosial
- Berusaha menggapai tangan/mainan (Gagal) normal
- Mengamati tangan (gagal) caution
Motorik Halus
Risiko Keterlambatan Perkembangan
- Meraih benda (gagal) normal
dengan factor risiko gangguan genetik
- Mengamati manik manik (gagal) normal
Bahasa
- Meniru bunyi kata (gagal) normal
- Berteriak (gagal) caution
Motorik kasar
- Bangkit kepala tegak (gagal) normal
- Membalikkan badan (gagal) normal
- Dada terangkat menumpu satu lengan (gagal) normal
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Autonomy (Kemandirian)
Sebelum melakukan tindakan perawatan harus selalu memastikan memberikan kebebasan untuk
keluarga/orang tua memilih. Seperti pada saat menentukan jadwa kegiatan terapi dan skrinning berkala
harus diberikan keleluasaan untuk memilih waktu yang tersedia bagi keluarga/orang tua dan kemudian
perawat menasehati ibu klien yang mungkin bingung dan sedih tentang kondisi yang harus
dialami oleh anaknya. Memberikan pilihan terapi yang sesuai kemampuan dan mendukung dan
membantu support sistem dalam merawat anak dengan kemampuan disabilitas guna mendukung
psikologis orang tua yang mungkin terbebani dengan keadaan dan stigma masyarakat kedepannya.
Perawat dalam memberikan terapi harus sesuai dengan tahap perkembangan dan melihat juga
kapasitas atau kemampuan bayi dan orang tua selama merawat. Perawat tidak boleh menjelekkan dan
tidak sabaran dalam merawat anak yang memiliki gangguan disabititas sehingga menyebabkan sakit hati
kepada orang tua/keluarga. Merawat dengan penuh pengertian dan kesabaran meningkatkan motivasi
positif dan penerimaan terhadap situasi yang dialami klien dan keluarga.
1
3
DAFTAR PUSTAKA
NANDA International. (2015). Diagnosa Keperawatan (10th ed.; Monica Ester, ed.). Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatann Indonesia (1st ed.). Jakarta: dewan pengurus
pusat PPNI.
PPNI, T. P. S. D. (2018). Standar Intervensi Keperwatan (1st ed.). Jakarta: dewan pengurus pusat PPNI.
PPNI, T. P. S. D. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: dewan pengurus
pusat PPNI.
1
4