Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

DOWN SYNDROME

NAMA MAHASISWA :

MELYANI TUTI (R014192021)


HIKMA NURUL REZKI (R014201023)

Preseptor Akademik
Dr.Suni Hariati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

1
RESUME KEPERAWATAN
POLIKLINIK ANAK

I. Biodata

A. Identitas Klien
 Nama : a/. Afiah Zakiah (Reg.: 707229)
 TTL/Usia : 14 Desember 2019/3 bulan 24 hari
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan :-
 Alamat : Antang, Jl. Kerap remaja Makassar
 Tgl masuk : 06 April 2020 (Poliklinik anak)
 Tgl pengkajian : 06 April 2020, jam 11. 30 WITA
 Diagnosa medik : Sindrom down
 Rencana terapi : Pemeriksaan diagnostik lanjutan

B. Identitas Orang tua


 Ayah
a. N a m a : Tn. Irham
b. U s i a : 33 Thn
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan : Pegawai Telkom
e. A g a m a : Islam
f. Alamat : Antang, Jl. Kerap remaja Makassar
 Ibu
a. N a m a : Ny. Triyanti Oktarina
b. U s i a : 32 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan :-
e. Agama : Islam
f. Alamat : Antang, Jl. Kerap remaja Makassar

2
C. Informasi pasien
Pasien merupakan anak ke tiga.

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit : Pasien dibawa ke RS untuk dilaksanakan
pemeriksaan lanjutan.
III. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang :


Pasien sebelumnya datang ke dokter praktek (Prof.) untuk dilakukan pemeriksaan kondisi
anaknya, kemudian pasien diarahkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di RS. Wahidin
Sudirohusodo.

B. Riwayat Kesehatan Lalu


 Ibu rutin memeriksakan kehamilannya di Puskesmas.
 Proses persalinan : ditolong oleh bidan, lahir spontan, segera menangis, APGAR tidak
diingat, BBL 2900 gr, PBL 49 cm.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga : dalam keluarga tidak ada yang mengalami kondisi yang sama.

IV. Riwayat Immunisasi


Imunisasi telah dilaksanakan sesuai dengan umur
(yang terakhir DPT/HB Kombo 2, Polio 3)

V. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik
 Berat badan : 5, 3 kg (-1 SD/normal)
 Panjang badan : 59 cm (Median)
 Lingkar kepala : 37 cm
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : berbaring, berputar dari lengan ke sisi dengan bantuan.

3
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
 Saat ini diberikan ASI
 Cara pemberian : Setiap kali menangis

VII. Riwayat Psikososial


A. Anak tinggal di rumah sendiri
B. Lingkungan berada di kota
C. Hubungan antar anggota keluarga harmonis

VIII. Reaksi Keluarga


A. Pengalaman keluarga tentang sakit
1. Keluarga membawa anak ke RS untuk melaksanakan pemeriksaan lanjutan.
2. Dokter pernah menceritakan tentang kondisi anak
3. Perasaan orang tua saat ini :
a. Ibu mengatakan :
a) Sudah pernah mendapatkan informasi tentang kondisi anaknya.
b) Menerima keadaan/kondisi yang dialami oleh anaknya.
b. Ibu terlihat saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter, matanya berkaca-kaca (sedih).

IX. Aktivitas sehari-hari


A. Makanan : -
B. Minum :
 Saat ini diberikan ASI
 Cara pemberian : Setiap kali menangis
C. Eliminasi (BAB&BAK) : BAB 1-2 hari sekali , konsistensi agak keras, BAK teratur
D. Istirahat tidur : teratur

X. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum : baik
B. Tanda-tanda vital

 Suhu : 36,8O C
2. N a d i : 116 x/m (N.130 x/m)
3. Respirasi : 28 x/m (N. 30-80 x/m)

4
C. Antropometri
 Panjang Badan : 59 cm (N.52-65 cm)
 Berat Badan : 5,3 kg (N.5,9-6,29 kg)
 Lingkar kepala : 37 cm (N. 38-41 cm)
D. Kepala : wajah mongolisme
E. Sistem pernapasan : Hidung : simetris, bentuk dada normal
F. Sistem Cardio Vaskuler : Capillary Refilling Time < 3detik
G. Sistem Pencernaan : bibir : lembab, labio skizis/palato skizis: tidak ada
H. Sistem indra : mata : simetris ki/ka, hidung : simetris ki/ka, sekret tidak ada, telinga: simetris
ki/ka
I. Sistem saraf : Kesadaran : composmentis, GCS : 15 (Eyes: 4, Verbal: 5, Motorik: 6)
J. Sistem Muskulo Skeletal: Kepala : tidak ada benjolan/masa, kaki, lutut : tidak ada bengkak,
tangan tidak ada bengkak
K. Sistem Integumen : rambut warna hitam, warna sowo matang, kuku warna merah muda,
kebersihan kuku : bersih
L. Sistem Perkemihan: oedema palpebra tidak ada
M. Sistem Imun : alergi : tidak ada
N. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (Denver II)
 Personal Sosial
a. Berusaha menggapai tangan (Gagal)
b. Mengamati tangan (gagal)
c. Tersenyum spontan (lulus)
 Motorik Halus
a. Meraih benda (gagal)
b. Mengamati manik manik (gagal)
c. Dapat mengerakan kepala dari satu sisi lain (ki/ka)
 Bahasa
a. Meniru bunyi kata (gagal)
b. Menoleh ke bunyi icik2 (lulus)
c. Menoleh ke arah suara (lulus)
d. Berteriak (gagal)

5
e. Tertawa (lulus)

 Motorik kasar
a. Bangkit kepala tegak (gagal)
b. Membalikkan badan (gagal)
c. Dada terangkat menumpu satu lengan (gagal)
d. Duduk kepala tegak (lulus)
e. Kepala terangkat 900 (lulus)

Kesimpulan pemeriksaan DDST : normal

XI. Pengobatan :
A. Zamel drops no 1. 1x0,5 mg
adalah suplemen makanan untuk anak-anak dan balita dengan kandungan mikronutrien, vitamin
dan mineral lengkap yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan dapat juuga di
gunakan sebagai pengobatan untuk anak-anak yang mengalami defisiensi vitamin atau dalam
masa penyembuhan
B. Probaby DHA no.V. 1x1
adalah suplemen makanan yang mengandung DHA, EPA, Omega 3, Lecitin (kedelai) sebagai
zat aktifnya. Probaby digunakan untuk membantu melengkapi nutrisi, serta membantu
perkembangan tubuh dan otak pada bayi.

XII. Test Diagnostik : Belum dilaksanakan pemeriksaan.

6
PKDM

GENETIK : RADIASI : 30 % ibu dng INFEKSI AUTOIMUN : AYAH : IBU :


: ketururan SD pernah mengalami perbedaan 20-30% kasus Mengandung >35 thn,
radiasi didaerah perut autoantibody tiroid ekstra perubahan hormonal dan
sebelum terjadinya pada ibu kromosom 31 konsentrasi hormonal
konsepsi menjelang menopause

Zigot
(mengandung asam deosiribosa
nukleat dan protein)

Membentuk kromosom

KROMOSOM
(terdiri dari sentromer dan
lengan)
Gangguan Proses Genetik

Pembelahan sel/ metafase

Trisomi 21 Non Disjunction Terjadi kelainan


Mosaic

Kelebihan kromosom Translokasi Kromosom lebih dari satu jenis


berjumlah 47 pasang 14, 21, 22 riasan kromosom yg
berbada

Sindrom
Down

Perubahan sekuensi spektrum fenotip dan genotip


Pertumbuhan terganggu

hambatan fungsi

Perkembangan fisik
dan kognitif
terhambat

Interaksi bahasa terhambat Motorik kasar Motorik halus


terhambat terhambat
kasar kasar
Anak usia ≥ 3 bulan
Anak usia ≥ 3 bulan
Anak usia ≥ 3 bulan
Meniru bunyi kata Bangkit kepala tegak (gagal)
Membalikkan badan (gagal) Meraih benda (gagal)
(gagal) Mengamati manik manik (gagal)
Berteriak (gagal) Dada terangkat menumpu satu
lengan (gagal)

Risiko keterlambatan perkembangan


DATA FOKUS DAN ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1
Faktor risiko :
Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (Denver II)
DDST : normal
 Personal Sosial
- Berusaha menggapai tangan/mainan (Gagal) normal
- Mengamati tangan (gagal) caution
 Motorik Halus
Risiko Keterlambatan Perkembangan
- Meraih benda (gagal) normal
dengan factor risiko gangguan genetik
- Mengamati manik manik (gagal) normal
 Bahasa
- Meniru bunyi kata (gagal) normal
- Berteriak (gagal) caution
 Motorik kasar
- Bangkit kepala tegak (gagal) normal
- Membalikkan badan (gagal) normal
- Dada terangkat menumpu satu lengan (gagal) normal
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL


1 Risiko Keterlambatan setelah dilakukan tindakan Pengajaran : Stimulasi Bayi 0 – 4 Bulan
1. DDST (Denver Developmental
Perkembangan keperawatan selama 14x24
1. Deskripsikan dan kaji perkembangan Screening Test) digunakan
dengan faktor risiko jam diharapkan
normal bayi berdasarkan usia dan untuk menilai tingkat
gangguan genetik Kriteria hasil :
tugas perkembangannya melalui perkembangan anak sesuai
Perkembangan Anak : 3-4
DDST (Denver Developmental umurnya dan mendeteksi
 Mengamati tangan bulan
Screening Test) adanya kelaina/keterlambatan
(gagal) caution 1. Mampu meraih benda
perkembangan berdasarkan
2. Instruksikan orang tua untuk :
 Berteriak (gagal) 2. Mampu menggenggam
usia
caution sendiri - Meningkatkan interaksi tatap
2. Interaksi yang dilakukan
3. Mampu mengenali muka dengan bayi
kepada bayi dapat menstimulus
suara orang tua
- Berbicara, menyanyi, tersenyum,
aspek kepribadian/tingkah laku
4. Mampu tertawa,
pada bayi
social (personal social),
tersenyum dan menjerit
- Mensupport bayi memegang dan motoric halus (fine motor
merasakan tesktur benda yang adaptive), motoric kasar (gross
berbeda-beda motoric adaptive),
perkembangan Bahasa
- Menggunakan mainan berlonceng
(language)
atau bergemerincing untuk
menstimulus bayi mengikuti 3. Aspek personal social
sumber suara mengetahui bagaimana bayi
beradaptasi dengan
- Mendukung bayi meraih mainan
yang lembut atau jari orang yang lingkungan/memenuhi
merawat, baik itu perawat atau kebutuhan, seperti melakukan
orang tuanya sendiri interaksi dengan orang tua
seperti bayi tertawa saat orang
- Menengkurapkan bayi ketika
tuanya membentuk wajah yang
terbangun untuk mendukung
lucu-lucu atau ci-luk-ba
pergerakan bayi mengangkat
kepala 4. Aspek motorik halus bayi
dinilai dari bagaimana
- Mengajak bayi bermain ci-luk-ba
koordinasi antara indra dengan
system lain seperti mata dan
tangan. Ketika bayi melihat
benda yang diberikan lalu ia
memegang benda tersebut dan
berusaha mengartikan jenis
benda yang ia pegang

5. Bayi idealnya mampu


mengangkat kepalanya pada
usia 3-4 bulan, untuk itu orang
tua diinstrukjsikan untuk
memposisikan bayinya dalam
keadann tengkurap untuk
menstimulus usaha bayi untuk
mendongakkan/mengangkat
kepalanya dimana merupakan
unsur perkembangan motorik
kasar

6. bayi diajarkan bermain


bersama orang tuanya, untuk
mengasah perkembangan
bahasa secara verbal.
ETIK KASUS

1. Autonomy (Kemandirian)

Sebelum melakukan tindakan perawatan harus selalu memastikan memberikan kebebasan untuk

keluarga/orang tua memilih. Seperti pada saat menentukan jadwa kegiatan terapi dan skrinning berkala

harus diberikan keleluasaan untuk memilih waktu yang tersedia bagi keluarga/orang tua dan kemudian

mengatur ulang jadwal sesuai waktu yang tersedia.

2. Beneficence (Berbuat Baik)

perawat menasehati ibu klien yang mungkin bingung dan sedih tentang kondisi yang harus

dialami oleh anaknya. Memberikan pilihan terapi yang sesuai kemampuan dan mendukung dan

membantu support sistem dalam merawat anak dengan kemampuan disabilitas guna mendukung

psikologis orang tua yang mungkin terbebani dengan keadaan dan stigma masyarakat kedepannya.

3. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)

Perawat dalam memberikan terapi harus sesuai dengan tahap perkembangan dan melihat juga

kapasitas atau kemampuan bayi dan orang tua selama merawat. Perawat tidak boleh menjelekkan dan

tidak sabaran dalam merawat anak yang memiliki gangguan disabititas sehingga menyebabkan sakit hati

kepada orang tua/keluarga. Merawat dengan penuh pengertian dan kesabaran meningkatkan motivasi

positif dan penerimaan terhadap situasi yang dialami klien dan keluarga.

1
3
DAFTAR PUSTAKA

NANDA International. (2015). Diagnosa Keperawatan (10th ed.; Monica Ester, ed.). Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

nursing intervention classification (NIC) (6th ed.). (2015). ELSEVIER.

Nursing Outcome Classification (6th ed.). (2015). ELSEVIER.

PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatann Indonesia (1st ed.). Jakarta: dewan pengurus
pusat PPNI.

PPNI, T. P. S. D. (2018). Standar Intervensi Keperwatan (1st ed.). Jakarta: dewan pengurus pusat PPNI.

PPNI, T. P. S. D. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta: dewan pengurus
pusat PPNI.

1
4

Anda mungkin juga menyukai