Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridho-NYA sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah Non Destructive Test (NDT) ini tanpa halangan suatu apapun.

Makalah ini berisi tentang metode - metode yang digunakan pada pengujian bahan logam tidak
merusak. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Ilmu Bahan. Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang sudah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Selain itu kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat di harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 28 November 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

Daftar isi ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

2.1 Pengertian Pengujian Bahan ..................................................... 3

2.1.1 Pengujian Destruktif ...................................................... 3

2.1.2 Pengujian Non-Destruktif .............................................. 3

2.2 Pengertian Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak ............... 3

2.3 Maksud dan Tujuan Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak.. 4

2.4 Metode Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak .................... 5

2.4.1 Visual Inspection ........................................................... 5

2.4.2 Liquid Penetrant Test ..................................................... 5

2.4.3 Magnetic Particle Inspection ......................................... 6

2.4.4 Eddy Current Test .......................................................... 7

2.4.5 Ultrasonic Inspection ..................................................... 8

2.4.6 Radiographic Inspection ................................................ 8


2.4.7 Pengujian Pancaran Akustik .......................................... 9

2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pengujian Bahan Logam

Tidak Merusak ......................................................................... 10

2.5.1 Visual Inspection .......................................................... 10

2.5.2 Liquid Penetrant Test .................................................... 10

2.5.3 Magnetic Particle Inspection ........................................ 11

2.5.4 Eddy Current Test ......................................................... 12

2.5.5 Ultrasonic Inspection .................................................... 12

2.5.6 Radiographic Inspection ............................................... 13

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .............................................................................. 14

3.2 Saran ........................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ilmu logam adalah ilmu mengenai bahan-bahan logam dimana ilmu ini

berkembang bukan berdasarkan teori saja melainkan atas dasar

pengamatan, pengukuran dan pengujian.

Pengujian bahan logam saat ini semakin meluas baik dalam konstruksi

permesinan, bangunan maupun bidang lainnya. Hal ini disebabkan karena

sifat logam tang bisa diubah sehingga pengetahuan tentang metalurgi terus

berkembang.

Untuk mengetahui kualitas suatu logam pengujian sangat erat

kaitannnya dengan pemilihan bahan yang akan dipergunakan dalam

konstruksi suatu alat selain itu juga bisa untuk membuktikan suatu teori

yang sudah ada ataupun penemuan baru dibidang metalurgi. Dalam

proses perencanaan dapat juga ditentukan jenis bahan maupun

dimensinnya, sehingga apabila tidak sesuai dapat dicari penggantinnya

yang lebih tepat. Disamping tidak mengabaikan faktor biaya produksi dan

kualitasnnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pegujian bahan?

2. Apa itu pengujian bahan logam tidak merusak?

3. Apa saja metode pengujian bahan logam tidak merusak?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode pengujian bahan

logam tidak merusak?


1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah pengujian bahan yaitu :

1. Untuk mengetahui dan memahami pengujian bahan logam yang tidak

merusak.

2. Untuk mengetahui dan maksud dan tujuan pengujian bahan logam

yang tidak merusak.

3. Untuk mengetahui dan memahami metode pengujian bahan logam

yang tidak merusak.

4. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan metode

pengujian bahan logam yang tidak merusak.

5. Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Ilmu Bahan.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengujian Bahan

Pengujian bahan adalah pengujian suatu material untuk mengetahui

sifat mekanik, cacat, dan lain-lain suatu material. Dalam pengujian

bahan ini ada 2 macam jika ditinjau berdasarkan sifat dari pengujian

tersebut, yaitu :
2.1.1 Pengujian Destruktif

Pengujian destruktif adalah pengujian suatu material, tapi hasil

akhirnya akan menyebabkan cacat atau rusak. Pengujian ini

dilakukan dengan cara merusak benda uji dengan cara pembebanan

atau penekanan sampai benda uji tersebut rusak, dari pengujian ini

akan diperoleh sifat mekanik bahan.

2.1.2 Pengujian Non-Destruktif

Pengujian non - destruktif adalah salah satu teknik pengujian

material tanpa merusak benda ujinya. Pengujian bertujuan untuk

mendeteksi secara dini timbulnya crack atau flaw pada material

secara dini.

2.2 Pengertian Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak

Non Destrtructive Testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi

terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya cacat, retak, atau

discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes atau inspeksi. Pada

dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita

gunakan masih aman dan belum melewati toleransi kerusakan (damage

tolerance). Material pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak

mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya. NDT

dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir

proses fabrikasi, untuk menentukan suatu komponen dapat diterima


setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini dijadikan sebagai bagian

dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen

digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan

kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.

2.3 Maksud dan Tujuan Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak

Untuk mengetahui keadaan fisik material atau bagian-bagian dari

mesin konstruksi, maka diperlukan beberapa cara, dari cara yang paling

sederhana hingga cara yang memerlukan pengertian khusus. NDT

bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh keadaan material masih layak

dipakai atau perlu diganti, jadi dengan mengetahui adanya keretakan-

keretakan akan bisa diprediksi suatu peralatan masih biasa beroperasi

atau harus dilakukan perbaikan atau perbaikin suku cadangannya.

2.4 Metode Pengujian Bahan Logam Tidak Merusak

Metode utama Non Destructive Testing meliputi :

2.4.1 Visual Inspection

Sering kali metode ini merupakan langkah yang pertama kali

diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau

retak permukaan dan korosi. Dalam hal ini tentu saja adalah retak

yang dapat terlihat oleh mata telanjang atau dengan bantuan lensa

pembesar ataupun boroskop.


Gambar 1. Visual Inspection

2.4.2 Liquid Penetrant Test

Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang

paling sederhana. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat

di permukaan terbuka dari komponen solid, baik logam maupun

non logam, seperti keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini,

cacat pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah

dengan memberikan cairan berwarna terang pada permukaan yang

diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan

viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan

material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material

disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna

penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi,

penetrant yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer.

Gambar 2. Liquid Penetrant Test

2.4.3 Magnetic Particle Inspection


Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan (surface)

dan bawah permukaan (subsurface) suatu komponen dari bahan

ferromagnetik dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan

memagnetisasi bahan yang akan diuji. Adanya cacat yang tegak

lurus arah medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan

magnet. Kebocoran medan magnet ini mengindikasikan adanya

cacat pada material. Cara yang digunakan untuk memdeteksi

adanya kebocoran medan magnet adalah dengan menaburkan

partikel magnetik dipermukaan. Partikel-partikel tersebuat

akan berkumpul pada daerah kebocoran medan magnet.

Gambar 3. Magnetic Particle Inspection

2.4.4 Eddy Current Test

Inspeksi ini memanfaatkan prinsip elektromagnet. Prinsipnya, arus listrik dialirkan pada
kumparan untuk membangkitkan medan magnet didalamnya. Jika medan magnet ini dikenakan pada
benda logam yang akan diinspeksi, maka akan terbangkit arus Eddy. Arus Eddy kemudian menginduksi
adanya medan magnet. Medan magnet pada benda akan berinteraksi dengan medan magnet pada
kumparan dan mengubah impedansi bila ada cacat.

Gambar 4. Eddy Current Test


2.4.5 Ultrasonic Inspection

Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara yang dirambatkan pada
spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan interpretasikan.Gelombang
ultrasonic yang digunakan memiliki frekuensi 0.5 ± 20 MHz. Gelombang suara akan terpengaruh jika ada
void, retak, atau delaminasi pada material. Gelombang ultrasinic ini dibangkitkan oleh tranducer dari
bahan piezoelektri yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi getaran mekanik kemudian
menjadi energi listrik lagi.

Gambar 5. Ultrasonic Inspection

2.4.6 Radiographic Inspection

Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada material dengan menggunakan sinar X dan sinar
gamma. Prinsipnya, sinar X dipancarkan menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek,
sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian direkam pada
film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam pada film tentu akan
bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang akan memeprlihatkan bagian material yang mengalami
cacat.

Gambar 6. Ultrasonic Inspection

2.4.7 Pengujian Pancaran Akustik

Kalau deformasi plastis atau patahan terjadi gelombang suara dibangkitkan oleh pembebasan
gelombang tekanan. Hal ini dinamakan pancaran akustik yang digunakan dalam pengujian tak merusak
bentuk baru. Untuk mendeteksi gelombang suara, menggunakan cara yang sama dengan pada pengujian
ultrasonic dengan menggunakan bahan piezoeletrik dan dengan menganalisa lewat amflikasi gelombang
yang diterima, jumlah kejadian, frekuensi dan energi suatau gejala yang dianggap menyebabkan bunyi.
Kalau digunakan secara sempurna, dapat dipakai untuk mendeteksi retak lelah atau retak korosi
tegangan dalam komponen mesin.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Pengujian Bahan Logam

Tidak Merusak

2.5.1 Visual Inspection

a. Keuntungan metode Visual Inspection :

- Murah

- Tidak terlalu rumit karena tidak menggunakan

alat-alat yang sulit digunakan.

b. Kekurangan metode Visual Inspection :

- Hanya dapat mendeteksi keberadaan cacat yang

berada di permukaan material uji.

- Hanya dapat mendeteksi keberadaan cacat yang

dapat dilihat mata telanjang ataupun dengan

menggunakan alat bantu optik.

2.5.2 Liquid Penetrant Test

a. Keuntungan metode Liquid Penetrant Test :

- Dapat menginspeksi permukaan yang luas dengan murah

dan cepat

- Dapat menginspeksi part dengan geometri yang kompleks.


- Indikasi defect langsung ditampilkan pada permukaan

material dengan tampilan visual

- Peralatan yang dibutuhkan sedikit.

b. Kekurangan metode Liquid Penetrant Test :

- Hanya mendeteksi defect yang merusak permukaan.

- Membutuhkan preparasi permukaan untuk menghilangkan

kontaminan yang dapat menutupi defect.

- Membutuhkan permukaan yang relatif halus dan tak

berpori.

- Membutuhkan pembersihan setelah pengujian.

- Membutuhkan ruangan dengan lingkungan gelap dan sinar

UV dalam pengujian.

- Membutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan zat

kimia (larutan penetrant dan developer).

2.5.3 Magnetic Particle Inspection

a. Keuntungan metode Magnetic Particle Inspection :

- Dapat menginspeksi daerah yang luas dan kompleks secara

cepat.

- Dapat mendeteksi flaw pada permukaan dan subsurface.

- Preparasi permukaan tidak terlalu dibutuhkan seperti

inspeksi penetrant.

- Indikasi oleh partikel magnet dihasilkan dipermukaan

dan menggambarkan discontinuity.


b. Kekurangan metode Magnetic Particle Inspection :

- Hanya dapat menginspeksi material ferromagnetic.

- Membutuhkan pengaturan medan magnet yang tepat.

- Membutuhkan arus yang besar untuk part yang besar.

- Membutuhkan permukaan yang relatif halus.

- Cat atau material nonmagnetik yang melapisi komponen

mempengaruhi sensitivitas.

- Membutuhkan demagnetisasi dan pembersihan setelah

pengujian.

2.5.4 Eddy Current Test

a. Keuntungan metode Eddy Current Test :

- Mendeteksi defect di permukaan dan daerah near surface.

- Probe tidak perlu bersentuhan dengan benda uji.

- Dapat digunakan tidak hanya untuk mendeteksi flaw.

- Preparasi benda uji sangat sederhana dibandingkan metode

lain.

b. Kelemahan metode Eddy Current Test:

- Hanya dapat mendeteksi material yang konduktif.

- Membutuhkan perlakuan khusus untuk material

ferromagnetik untuk mengatur Permeabilitas magnetiknya.

- Kedalaman penetrasi terbatas.

- Flaw yang terletak sejajar dengan arah kumparan probe

dapat tidak terdeteksi.


2.5.5 Ultrasonic Inspection

a. Kelebihan Ultrasonik Inspection:

- Kedalaman penetrasi untuk mendeteksi defect sangat baik

diatas seluruh metode NDT.

- Hanya membutuhkan 1 sisi benda uji.

- Menampilkan informasi jarak pada layar CRT.

- Preparasi benda uji yang sederhana.

- Dapat digunakan selain untuk mendeteksi flaw.

b. Kekurangan Ultrasonik Inspection :

- Permukaan harus dapat dijangkau oleh probe dan couplant

- Skill dan training yang dibutuhkan lebih tinggi dari

metode lain.

- Finishing dan kekasaran pada permukaan mempengaruhi

hasil inspeksi.

- Sulit menginspeksi benda yang tipis.

- Membutuhkan standar referensi.

2.5.6 Radiographic Inspection :

a. Keuntungan Radiografi Inspection :

- Dapat digunakan untuk semua jenis material.

- Dapat mendeteksi defect di permukaan dan subsurface.


- Dapat digunakan untuk menginspeksi bentuk yang rumit

dan struktur yang berlapis tanpa membongkar komponen.

- Preparasi benda uji sederhana.

b. Kekurangan Radiografi Inspection:

- Skill dan training yang tinggi dibutuhkan.

- Pengujian memerlukan 2 sisi benda uji.

- Arah radiasi pada defect sangat mempengaruhi.

- Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk material yang

tebal.

- Peralatan relatif mahal.

- Dapat menyebabkan radiasi pada teknisi.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari makalah pengujian logam yang tidak merusak adalah sebagai berikut :

1. Pengujian bahan adalah pengujian suatu material untuk mengetahui sifat mekanik, cacat, dan lain-
lain suatu material.
2. Non Destrtructive Testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk
mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes atau
inspeksi.

3. Metode utama Non Destructive Testing meliputi: Visual Inspection, Liquid Penetrant Test, Magnetic
Particle Inspection, Eddy Current Test, Ultrasonic Inspection, Radiographic Inspection.

4. Di setiap metode pengujian logam yang tidak merusak, terdapat kelebihan dan kekuranagn masing
masing.

3.2 SARAN

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun akan lebih fokus
dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-seumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

· Suwasti, Sri. “Ilmu Bahan”. Politeknik Negeri Ujung Pandang.

· Dery, Raditya.”Pengujian Bahan”.

http://deryraditya.blogspot.co.id/2014/04/pengujian-bahan_6427.html (diakses tanggal 25 November


2017).

· Ftkceria.” Pengujian Tidak Merusak/Non destrtructive testing (NDT)”.


https://ftkceria.wordpress.com/2012/04/21/pengujian-tidak-merusaknon-destrtructive-testing-ndt/
(diakses tanggal 25 November).

· Blogs ITB.”Non-Destructive Testing (NDT)”.

https://blogs.itb.ac.id/fadheladlansyah/2013/10/25/non-destructive-testing-ndt/ (diakses tanggal 25


November 2017).

Akhir Kata

Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang saya bagikan ini
dapat bermanfaat bagi sobat blogger semua. Jika ada kritik dan saran, silahkan isi di kolom komentar.

Anda mungkin juga menyukai