Anda di halaman 1dari 2

 

KLIPING

Sebelum Corona COVID-19, Ibadah Haji Pernah Terkendala pada 6 Periode Ini

Ribuan jemaah Muslim mengelilingi Kakbah selama bulan haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab
Saudi (24/2/2020). Arab Saudi menghentikan sementara izin umrah karena kekhawatiran tentang
epidemi virus corona COVID-19 hanya beberapa bulan sebelum musim haji. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Mekah - Akankah haji, yang menarik jutaan Muslim setiap tahun ke tempat
kelahiran Islam di Arab Saudi, akan ditangguhkan tahun ini karena pandemi global virus corona?

Pertanyaan itu telah menjadi prioritas utama dalam benak jutaan Muslim di seluruh dunia bahkan
sebelum seorang pejabat Saudi meminta mereka menunda rencana untuk melakukan ziarah wajib,

"Kami telah meminta saudara-saudara Muslim kami di seluruh dunia untuk menunggu" sebelum
membuat rencana haji 'sampai ada kejelasan'," kata Dr. Muhammad Salih bin Taher Banten,
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, mengatakan kepada TV Al-Ekhbariya yang dikelola
pemerintah dalam komentar pada 31 Maret 2020 yang dengan cepat memantul di seluruh dunia.

Dia menambahkan: "Kami telah meminta dunia untuk tidak terburu-buru berkaitan dengan
kelompok-kelompok haji sampai jalur epidemi menjadi jelas, mengingat keselamatan para peziarah
dan kesehatan masyarakat sebagai prioritas," demikian seperti dikutip dari Arab News, Minggu
(5/4/2020).

Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah mengambil seluruh langkah-langkah pencegahan untuk
mengendalikan penyebaran infeksi Virus Corona di Mekah dan Madinah, namun total lebih dari
480 kasus aktif telah dilaporkan di dua kota suci sejauh ini.

Bulan lalu, Kerajaan menunda ziarah umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut, menghentikan
semua penerbangan penumpang internasional tanpa batas waktu, dan memblokir masuk dan keluar
ke beberapa kota, termasuk Mekah dan Madinah.

Ada 25 kematian dilaporkan di antara lebih dari 2.000 kasus infeksi Virus Corona Baru di Arab
Saudi.
 KLIPING

Bondowoso Kini Masuk Zona Merah Corona COVID-19

Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Minggu
(5/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menuturkan,
pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur bertambah menjadi 187 orang hingga 5 April 2020. Selain
itu, Bondowoso kini masuk zona merah.

Berdasarkan data dari peta persebaran Corona Covid-19 di Jawa Timur per hari ini pada pukul
17.00 WIB, pasien positif bertambah 35 jadi total 187 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia
tidak bertambah, totalnya masih tetap sama 14 orang atau setara 7,4 persen. 

"Hari ini yang terkonfirmasi positif di Jawa Timur ada 187 orang, ada daerah yang kemarin masih
kuning dan sekarang merah yaitu Bondowoso," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya,
Minggu (5/4/2020).

Khofifah mengatakan, dari catatan yang ada, pasien positif Covid - 19 di Ponorogo ada tambahan
tiga yang positif, Lamongan yang kemarin sepuluh sekarang tambah lagi tiga, Sidoarjo tambah
empat, Kabupaten Kediri tambah tiga, Jombang tambah satu.

Selain itu, Bondowoso tambah satu, Kabupaten Gresik tambah satu, Kabupaten Malang tambah
tiga, Kabupaten Nganjuk tambah satu, Situbondo tambah dua, Tulungagung lima dan Surabaya hari
ini tambah tujuh, Pamekasan tambah satu.

"Teman-teman semua, yang terkonfirmasi di layar ini, sekali lagi adalah apa yang sudah
diumumkan oleh pemerintah pusat. Jadi saya ingin menyampaikan kembali bahwa konfirmasi
positif Covid-19 itu data yang terkompilasi adalah sesuai dengan apa yang telah diumumkan
pemerintah pusat," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai