Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-

Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Shalawat

sertasalam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Makalah dengan judul “Media (Sebagai Alat Bantu) dalam Pendidikan Kesehatan

dan Media-media dalam Pendidikan dan Promosi Kesehatan” ini dapat terselesaikan

dengan baik karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Penulis menyadari bahwa

penulisan dari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

mohonmaaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap karya ilmiah ini memberikan

manfaatsebanyak-banyaknya bagi masyarakat secara umum.

Padang, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1


1.2 Tujuan .............................................. 1
1.3 Manfaat.............................................. 2

BAB 2 KAJIAN TEORI 3

2.1 Penggunaan Media Sebagai Alat Bantu dalam Pendidikan Kesehatan 3

2.1.1 Pengertian Alat Bantu Dalam Pendidikan Kesehatan


2.1.2 Manfaat Alat Bantu Dalam Pendidikan Kesehatan
2.1.3 Sarana yang Dicapai Dalam Pendidikan Kesehatan
2.1.4 Macam-Macam Alat Bantu dalam Pendidikan Kesehatan
2.1.5 Merencanakan dan Menggunakan Alat Peraga
2.2 Media Dalam Pendidikan dan Promosi Kesehatan 3

2.2.1 Pengertian Media Dalam Promosi Kesehatan


2.2.2 Manfaat Media Dalam Promosi Kesehatan
2.2.3 Macam-Macam Media Dalam Promosi Kesehatan
2.2.4 Sarana yang Dicapai Media
2.2.5 Merencanakan dan Menggunakan Media Dalam Promosi Kesehatan
BAB 3 PENUTUP 27

3.1 Kesimpulan 27
3.2 Saran 27

Daftar Pustaka 28
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Penggunaan Media Sebagai Alat Bantu dalam Pendidikan Kesehatan


2.1.1 Pengertian Alat Bantu dalam Pendidikan Kesehatan
Alat bantu pendidikan adalah suatu alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering disebut sebagai
alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu di dalam
proses pendidikan/pengajaran.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak
indra yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin
jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain alat peraga ini
dimaksudkan untuk mengerahkan indra sebanyak mungkin kepada suatu objek,
sehingga mempermudah pemahaman. Tetapi masing-masing alat bantu
mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam membantu permasalahan
seseorang.
Dalam rangka promosi kesehatan, masyarakat sebagai consumer juga dapat
dilibatkan dalam pembuatan alat peraga (alat bantu pendidikan). Untuk itu peran
petugas kesehatan bukan hanya membimbing dan membina, dalam hal kesehatan
mereka sendiri, tetapi jga memotifasi mereka sehingga meneruskan informasi
kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.
Alat peraga akan sangat membantu dalam melakukan penyuluhan agar pesan-
pesan kesehatn dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat 
menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula. Dengan alat peraga orang dapat
lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka data
menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.

2.1.2 Manfaat Alat Bantu dalam Pendidikan Kesehatan


a. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
c. Membantu mengatasi kendala bahasa.
d. Merangsang sasaran pendidikan untuk mengimplementasikan pesan-pesan
kesehatan.
e. Membantu pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
f. Merangsang sasaran pendidikan untuk pesan-pesan yang diterima untuk orang
lain.
g. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para pendidik /
pendidik pendidikan.
h. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.
Menurut penelitian ahli indra, yang paling banyak menyalurkan pengetahuan
ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75-87% pengetahuan manusia
diperoleh / disalurkan melalui mata, sedangkan 13-25% lainnya tersalurkan
melalui indra lain. Di sini dapat disangkal bahwa alat-alat visual lebih mudah cara
penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan.
i. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan
akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik.
j. Membantu menegakkan pemahaman yang diperoleh.

2.1.3 Sarana yang Dicapai dalam Pendidikan Kesehatan


Sasaran dalam pendidikan memiliki aspek berbeda dan dapat berlangsung
diberbagai tempat sehingga memiliki sasaran yang berbeda.
1. Berdasarkan aspek kesehatan, dikelompokkan menjadi:
a. Pendidikan kesehatan pada aspek promotif, sasarannya adalah
kelompok orang sehat. Derajat kesehatannya adalah dinamis oleh
karena itu meskipun seseorang telah dalam kondisi sehat tetapi perlu
ditingkatkan dan dibina lagi kesehatannya.
b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan, dan
ini mencakup tiga upaya atau kegiatan yaitu :
1) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention), sasarannya
adalah kelompok masyarakat yang beresiko tinggi (high risk).
Misalnya: kelompok ibu hamil, para pekerja seks, dan
sebagainya. Tujuannya agar tidak terkena penyakit.
2) Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention), sasarannya
adalah para penderita penyakit kronis. Misalnya: asma,
diabetes militus, dan sebagainya. Tujuannya agar penderita
mampu mencegah penyakitnya menjadi tidak parah.
3) Pencegahan tingkat tiga (tertiary prevention), sasaranya adalah
kelompok pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit.
Tujuannya agar mereka segera pulih kembali kesehatannya.
2. Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaannya
Pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat, dan
dikelompokkan menjadi
a. Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan
sasaran guru dan murid, yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam
upaya kesehatan sekolah (UKS)
b. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat
kesehatan masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun
khusus dengan sasaran pasien dan keluarga pasien
c. Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja dengan sasaran
buruh atau karyawan
d. Pendidikan Kesehatan di tempat umum
,misalnyapasar,terminal,bandar udara,tempat-tempat
pembelanjaan,tempat tempat olahraga, taman kota,dsb

2.1.4 Macam-Macam Alat Bantu dalam Pendidikan Kesehatan


Macam-macam alat bantu dalam pendidikan kesehatan
a. Alat bantu lihat (visual Aids) : alat bantuutk menstimulasi indra
mata (penglihatan)Cth : slide, Film, gambar, boneka, boladunia,
dsb.
b. Alat bantu dengar (Audio Aids) : alat bantuutk menstimulasi indra
pendengar Cth :piringan hitam,radio, dsb
c. Alat bantu lihat dengar (audio Visual Aids)alat bantu utk
menstimulasi indra matadan pendengar Cth : TV, VCD, dsb.

2.1.5 Merencanakan dan Menggunakan Alat Peraga


Biasanya kita menggunakan alat peraga sebagai pengganti objek-objek yang
nyatasehingga dapat memberikan pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran.
Didalammenggunakan alat peraga untuk memperjelas pesan-pesan yang disampaikan
kepadamasyarakat, benda-benda yang sebenarnya mempermudah masyarakat untuk
mengerti danmemahaminya, karena alat peraga seperti ini merupakan benda-benda yang
mereka jumpaisehari-hari.Oleh karena itu sebelum mempergunakan alat peraga lain
sebagai pengganti benda- benda asli, perlu ditelaah terlebih dahulu apakah penggunaan
benda-benda aslimemungkinkan atau tidak. Sebaliknya kalau tidak ada benda-benda asli
maka dibuatlah alat peraga dari benda-benda pengganti.Sebelum membuat alat peraga
kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan.
Untuk itu perlu diperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan yang Hendak Dicapai
a) Tujuan pendidikan. Tujuan ini dapat untuk :
- Mengubah pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep.
- Mengubah sikap dan persepsi
- Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru
b) Tujuan penggunaan alat peraga
- Sebagai alat bantu dalam latihan / penataran / pendidikan
- Untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah
- Untuk mengingatkan sesuatu pesan / informasi
- Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.
pemilihan alat peraga ditentukan sebagian besar oleh tujuanini.Kalau tujuannya
itu rumit maka mungkin diperlukan lebih dari satu macam alat peraga. Kemampuan
penyampaian pesan masing-masing alat peraga berbeda-beda, misalnyaleaflets dan
pamplets lebih banyak berisi pesan sedangkan poster lebih sedikit pesan-pesantetapi
bersifat pemberitahuan dan propaganda. Dengan sendirinya alat peraga
yangdipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan berbeda dengan alat peraga
yangdipergunakan untuk meningkatkan keterampilan.
2) Persiapan Penggunaan Alat Peraga
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu belajar dan
tetap harusdiingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya.
Kita harusmengembangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat
peraga secara tepat sehinggamempunyai hasil yang maksimal
Misalnya satu set flip chart tentang makanan sehat untuk bayi / anak-
anak harusdiperlihatkan satu-persatu secara berurutan sambil menerangkan tiap-
tiap gambar beserta pesannya. Kemudian diadakan pembahasan sesuai dengan
kebutuhan pendengarnya agarterjadi komunikasi 2 arah.Apabila kita tidak
komunikasi 2 arah.Apabila kita tidakmempersiapkan diri dan hanya
mempertunjukkan lembaran-lembaran flip chart 1 demi 1tanpa menerangkan atau
membahasnya maka penggunaan flip chart tersebut mungkin gagal.
Sebelum penggunaan alat peraga sebaiknya petugas mencoba terlebih
dahulu alat-alattersebut, yang masih dalam bentuk kasar sebelum diproduksi
seluruhnya. Gunanya tes percobaan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
alat peraga tersebut dapat dimengertioleh sasaran pendidikan
Contoh : Sebuah poster yang akan dipergunakan menunjang program
keluarga berencana dibuat desain / rancangan beberapa buah. Lalu ini dicobakan
pada sekelompokkecil sasaran yang dianggap mempunyai ciri-ciri yang sama
dengan sasaran pada umumnya,kepada siapa poster itu nantinya ditunjukkan.
Salah satu desain yang paling mudah dipahami,terutama yang dapat dikenal
pesan-pesannya dengan baik itulah yang akan diproduksi dandiperbanyak
Cara melakukan percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk suatu
media yang akandiproduksi.
b. Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media
tersebut
c. Menentukan gambar-gambar pokok atau simbol-simbol yang
disesuaikan denganciri-ciri sasaran.
d. Memperlihatkan alat peraga / media tersebut kepada sasaran
tercoba.
e. Menanyakan kepada sasaran tercoba :
- Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan-
pesan, kata-kata dan gambar-gambar didalam media tersebut.
- Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
- Mencatat komentar-komentar dari sasaran tercoba.
- Melakukan perbaikan alat peraga (media) tersebut
f. Mendiskusikan alat yang dibuat tersebut dengan orang lain
(teman-teman) ataudengan para ahli.
3) Mempergunakan Alat Peraga
Cara mempergunakan alat peraga sangat tergantung pada alatnya.
Menggunakangambar sudah barang tentu lain dengan menggunakan film strip
dan sebagainya
Disamping itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya.
Untuk masyarakatyang buta huruf akan lain dengan masyarakat yang telah
berpendidikan. Dan yang lebih penting lagi alat yang digunakan harus menarik
sehingga menimbulkan minat para pesertanya
Pada waktu menggunakan AVA hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Senyum adalah lebih baik untuk mencari simpati.
b. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan /
diragakan itu adalah penting
c. Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar mereka
tidak kehilangankontrol dari pihak pendidik
d. Nada suara hendaknya ditukar-tukar agar pendengar tidak bosan
dan tidakmengantuk
e. Ikut sertakan para peserta / pendengar, berikan kesempatan
untuk memegangdan atau mencoba alat-alat tersebut
f. Bila perlu, berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana
dan sebagainya

2.2 Media dalam Pendidikan dan Promosi Kesehatan


2.2.1 Pengertian Media dalam Promosi Kesehatan
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi
(www.pamsimas.org, 2009)
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronik (TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang, sehingga
sasaran dapat dicari pengetahuannya yang diharapkan dapat diubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI, 2006)

2.2.2 Manfaat Media dalam Promosi Kesehatan


Berdasarkan definisi tentang media promosi kesehatan kita paham bahwa
media sangat penting peranannya dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan,
karena:
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi.

2.2.3 Macam-Macam Media dalam Promosi Kesehatan


1. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)
a. Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin,
dsb
b. Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan slide,film,
dsb
2. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media)maka
dapat dibagi menjadi 3 (Fitriani, 2011), yakni:
a. Media Cetak
a) Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikangambargambar
dengan sedikit kata-kata.Kata- kata dalam poster harus jelas artinya, tepat
pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarakkurang lebih 6 meter.
Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempatyang mudah dilihat dan
banyak dilalui orang misalnya di dinding balaidesa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain- lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan,
ilustrasi, kartun, gambar atau photo.Posterterutama dibuat untuk
mempengaruhi orang banyak, memberikan pesansingkat. Karena itu cara
pembuatannya harus menarik, sederhana danhanya berisikan satu ide atau
satu kenyataan saja. Poster yang baikadalah poster yang mempunyai daya
tinggal lama dalam ingatan orangyang melihatnya serta dapat mendorong
untuk bertindak (Notoatmodjo,2010).
b) Leaflet
Leafletadalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambaryang
sederhana.Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leafletdigunakan
untuk memberikan keterangan singkat tentang suatumasalah, misalnya
deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga,deskripsi tentang diare
dan penecegahannya, dan lain- lain. Leafletdapat diberikan atau disebarkan
pada saat pertemuan-pertemuandilakukan seperti pertemuan FGD,
pertemuan Posyandu, kunjunganrumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat
sendiri dengan perbanyakansederhana seperti di photo copy (Notoatmodjo,
2010).
c) Booklet
Booklet adalah media cetak yang berbentuk buku kecil.Terutama
digunakanuntuk topik dimana terdapat minat yang cukup tinggi terhadap
suatukelompok sasaran. Ciri lain dari booklet adalah : Berisi informasi
pokok tentang hal yang dipelajari, Ekonomis dalam arti waktu
dalammemperoleh informasi, Memungkinkan seseorang mendapat
informasidengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajardengan booklet ada beberapa hal antara lain booklet itu sendiri,
faktor-faktor atau kondisi lingkungan juga kondisi individual penderita.
Olehkarena itu dalam pemakaiannya perlu mempertimbangkan
kemampuan baca seseorang, Kondisi fisik maupun psikologis penderita
dan juga faktor lingkungan dimana penderita itu berada.Di samping itu
perlu pula diketahui kelemahan yang ada, oleh karena kadang
informasidalam booklet tersebut telah kadaluwarsa. Dan pada suatu
tujuaninstruksional tertentu booklet tidak tepat dipergunakan
(Notoatmodjo,2010).
d) Flipchart (lembar balik)
Flipchart adalah media penyampaian pesan atauinformasi kesehatan dalam
bentuk lembar balik.Biasanya didalamsetiap lembaran buku berisi gambar
peragaan dan dibaliknya terdapatkalimat yang berisi pesan-pesan dan
informasi yang berkaitan dengangambar tersebut (Fitriani, 2011).
Lembaran balik akan memudahkan pekerjaan untuk menerangkan dan
memberikan informasi dengangambar tahap demi tahap. Setiap tahapan
memiliki satu gambaryang bernomor setelah selesai menyelesaikan isi satu
nomor makalembaran bergambar tersebut dibalikkan begitu sampai
seterusnyahingga akhir Sekumpulan lembaran balik merupakan suatu
pelajaranatau informasi yang lengkap sehingga akan dapat dipilih untuk
segeradigunakan seperlunya. Kelebihan lembar balik adalah gambar yang
jelas dan dapat dilihat secara bersama-sama, menarik dan
mudahdimengerti, (Sulaiman, 1985)
e) Rubrik
Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan
suatu masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengankesehatan
(Fitriani, 2011).
f) Brosur
Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk
cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan
program dan sebagainya.Brosur berisi pesan yangselalu tunggal, dibuat
untuk menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau
mempengaruhi orang.(Anynomous).

 Kelebihan media cetak:


-Tahan lama
-Mencakup banyak orang
-Biaya tidak tinggi
-Tidak erlu listrik
-Dapat dibawa kemana-mana
-Dapat mengungkit rasa keindahan
 Kelemahan media cetak:
-Media ini tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek gerak
-Mudah terlipat

b. Media elektronika.
a) Televisi
Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasimelalui media
televisi dapat bentuk sandiwara, sinetron, forumdiskusi atau tanya jawab
yang berkaitan dengan masalahkesehatan, pidato, TV spot, qiuz atau
cerdas cermat dan sebagainya(Fitriani, 2011).
b) Radio
Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai obrolan
seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah,radio spot dan sebagainya
(Fitriani, 2011).
c) Film atau video
Film atau video yaitu merupakan media yang dapatmenyajikan pesan
bersifat fakta maupun fiktif yang dapat bersifatinformatif, edukatif
maupun instruksional (Fitriani, 2011). Filmatau video menjadi alat bantu
belajar yang sangat baik, videodan film dapat mengatasi kekurangan
keterampilan dalammembaca dan penguasaan bahasa, mengatasi
keterbatasan pengelihatan, video dan film sangat baik untuk
menerangkan suatu proses dengan menggunakan pengulangan gerakan
secara lambatdemi memperjelas uraian dan ilustrasi, memikat
perhatian,merangsang dan memotivasi kelompok sasaran, video dan film
sangat baik untuk menyajikan teori dan praktik, menghemat waktuuntuk
melakukan penjelasan (Sadiman, 2006)
 Kelebihan media elektronik:
- Sudah dikenal masyarakat
- Mengikutsertkan semua panca indera
- Lebih mudah dipahami
- Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
- Bertatap muka
- Penyajian dapat dikendalikan
- Jangkauan relatif besar

 Kekurangan media elektronik:


- Biaya lebih tinggi
- Sedikit rumit
- Perlu listrik
- Perlu keterampilan dalam pengoperasian
- Perlu alat canggih untuk produksi
- Peralatan selalu berkembang dan berubah

c. Media papan
a) Media luar ruang
Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar
ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secarastatis,
misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan tv layar lebar.
 Kelebihan media luar ruang diantaranya:
- Sebagai informasi umum dan hiburan
- Mengikutsertakan semua panca indera
- Lebih mudah dipahami
- Jangkauan relatif besar

 Kekurangan media luar ruangan diantaranya:


- Biaya lebih tinggi
- Sedikit rumit
- Ada yang memerlukan listrik
- Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya.

2.2.4 Sarana yang dicapai media

Pengetahuan tentang sasaran pendidikan yang akan dicapai alat peraga,


penting untuk dipahami dalam menggunakan alat peraga. Ini berarti penggunaan
alat peraga harus berdasarkan pengetahuan tentang sasaran yang ingin dicapai.
Hal yang perlu diketahui tentang sasaran adalah sebagai berikut :
1. Individu atau kelompok
2. Kategori sasaran, seperti aspek demografi, sosial, dan budaya
3. Bahasa yang mereka gunakan
4. Adat istiadat serta kebiasaan
5. Minat dan perhatian
6. Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan
diterima.

2.2.5 Merencanakan dan Menggunakan Media dalam Promosi Kesehatan


Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media pendidikan
kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran
yang akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan
dimana pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk
merancang media promosi dan merancang evaluasi.
2. Menetapkan segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang
tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan pendidikan kesehatan.
Tujuannya antara lain memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan
kepuasan pada masing-masing segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan
jangkauan produk, serta menghitung jenis dan penempatan media.
3. Memposisikan pesan (positioning)
Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu prosuk
perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau
konsumennya. Positioning membentuk citra.
4. Menentukan strategi positioning
Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi
pesaing, menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek
produk sendiri, serta mengikuti perkembangan posisi.
5. Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran.Media yang dipilih
harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan peranan
yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai