Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

Penggolongan Faktor Lingkungan Padang Pasir, Tundra, Padang Rumput, dan


Vegetasi Hutan Boreal (Taiga)

OLEH :
Kelompok 8
Mia Audia (1930801030)
Pira Blen Siska (1930801031)
Rukmini (1930801032)

Dosen Pengampu :
Putri Handayani, B.md

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah untuk
keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun
dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka
tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh
vegetasi.Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari
kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat. Persebaran
Tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis
lintang) dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan
letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin
menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut dan kenaikan
garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun 50 C, dari perbdaan-
perbedan itulah muncul macam-macam vegetasi.
 Dalam ekologi tumbuhan faktor lingkungan sebagai faktor ekologi dapat
dianalisis menurut bermacam-macam faktor. Satu atau lebih dari faktor-faktor
tersebut dikatakan penting jika dapat mempengaruhi atau dibutuhkan, bila terdapat
pada taraf minimum, maksimum atau optimum menurut batas-batas
toleransinya. Sifat toleransi dan penyesuaian diri yang diperlihatkan oleh tumbuh-
tumbuhan atau bagian dari anggota tubuhnya terhadap sesuatu perubahan kondisi atau
keadaan dari faktor-faktor lingkungan tertentu dinamakan adaptasi, yang dapat
diperoleh secara heriditer (dikontrol secara genetis) atau oleh induksi sesuatu factor
lingkungan dan habitatnya. 
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang
iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh
posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang
ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai
iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang
iklim adalah klimatologi.
BAB III
PEMBAHASAN
Ekosistem adalah suatu kesatuan faktor biotik dan abiotik yang saling berinteraksi.
Sesuai dengan definisi diatas iklim yang merupakan faktor abiotik akan mempengaruhi faktor
biotik (mahluk hidup ). Menurut Smith (2000), Iklim hampir mempengaruhi semua aspek
ekosistem antara lain respon fisiologi dan perilaku mahluk hidup, kelahiran, kematian dan
pertumbuhan populasi, kemampuan kompetisi spesies, struktur komunitas, produktivitas dan
siklus nutirisi.
Dalam buku Element of Ecology yang ditulis Robert Smith dan Thomas Smith,
dijelaskan suatu penelitian seorang botanist yang membagi vegetasi dibumi ini menjadi 5
(lima) formasi tumbuhan yaitu padang pasir, padang rumput, konifera, temperate dan hutan
tropis. Pada saat yang sama penelitian juga dilakukan oleh peneliti geografi tumbuhan dan
geografi hewan. Dari hasil penelitiannya ternyata formasi vegetasi tumbuhan ada korelasi
antara iklim dengan vegetasi, setiap vegetasi mempunyai karakteristik iklim tertentu, akan
tetapi berbanding terbalik dengan hewan tidak ada korelasi antara iklim dengan penyebaran
populasi hewan.
Ada pandangan lain yaitu V.E.Shelford (Smith dan Smith, 2000) menyatakan bahwa
tumbuhan dan hewan merupakan satu kesatuan yang disebut dengan bioma, dimana hewan
dan tumbuhan saling bergantung dalam ekosistemnya. Berdasarkan penelitian beliau bahwa
penyebaran bioma berkorelasi dengan iklim lingkungannya.
A.      Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu
lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim di
suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut.
Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu
penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa
sistem klasifikasi iklim (Wikipedia, 2012).
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal
kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola
perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-
40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS),
dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS) (Wikipedia, 2012).
B.       Perubahan Iklim
Perubahan iklim berarti perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara
atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih.  Jika iklim berubah, maka rata-rata
selama 30 tahun suhu udara, atau curah hujan, atau jumlah hari matahari bersinar, pun akan
berubah (RMetS, 2010).
Sangat mudah untuk mencampuradukkan antara iklim dan cuaca (RMetS, 2010).
Berikut ini adalah cara mudah untuk berpikir: iklim adalah apa yang kita harapkan
(misalnya musim dingin yang dingin) dan cuaca adalah apa yang kita dapatkan (misalnya
hujan) (RMetS, 2010).
Cuaca adalah sesuatu yang terjadi pada lapisan atmosfer pada setiap waktu: seberapa
hangat, berangin, cerah atau lembab kondisi waktu itu. Iklim merupakan deskripsi dari rata-
rata cuaca yang terjadi pada kurun waktu tertentu, biasanya selama lebih dari 30 tahun
dibandingkan dengan variasi rata-rata dari tahun ke tahun.  Variasi mungkin terjadi karena
musim panas tertentu yang panas atau musim dingin tertentu yang sangat dingin (RMetS,
2010).
Iklim sendiri telah menghangat sejak tahun 1900 (RMetS, 2010).
C.      Faktor-Faktor Penyebab Adanya Variasi Iklim
Pola iklim dipengaruhi oleh energi cahaya matahari yang masuk ke permukaan
bumi. Pengaruh sinar matahari pada atmosfer, tanah, udara, dan penguapan air merupakan
faktor pembentukan variasi iklim pada daerah dengan lintang yang berbeda. Sinar akan
banyak diterima pada lintang 23 LU dan 23,5 LS atau pada wilayah tropis sehingga wilayah
tropis adalah wilayah yang paling banyak menerima cahaya matahari setiap tahunnya jika
dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perbedaan musiman cahaya matahari terus-menerus
meningkat ke kutub. Kutub merupakan daerah yang paling sedikit menerima cahaya matahari
(Hendra, 2011).
Hal ini terjadi karena bumi berevolusi dan beredar mengelilingi matahari. Pada
posisi bumi di ujung paling dekat dengan matahari, maka terjadilah penyinaran matahari
dengan intensitas yang besar, dan sebaliknya apabila kedudukan matahari berada jauh dari
bumi, terjadilah penyinaran matahari yang minim (Hendra, 2011).
Iklim ditentukan oleh faktor letak geografis, intensitas cahaya matahari, ketinggian
tempat dan letak lintang, serta aliran massa udara. Unsur-unsur iklim terdiri dari suhu, curah
hujan, penyinaran, angin, dan kelembapan (Hendra, 2011).
1.        Suhu
Suhu mempunyai arti yang penting karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi
dan kegiatan kimia dalam kehidupan. Perubahan suhu udara pada satu tempat dengan tempat
lainnya bergantung pada ketinggian tempat dan letak lintang. Perbedaan suhu karena
perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan suhu karena
perbedaan letak lintang. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udara semakin rendah.
Setiap ketinggian 100 m, suhu berubah sekitar 0,5 C 1 C. Tumbuhan dan hewan sangat
bergantung pada suhu. Tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan adaptasi terhadap keadaan
suhu. Ada tumbuhan dan hewan yang menyukai habitat yang panas dan ada tumbuhan dan
hewan yang menyukai habitat yang dingin.
2.        Curah Hujan
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan untuk proses perkembangan dan
metabolisme. Ketersediaan air di permukaan bumi menentukan jenis vegetasi. Semakin
sedikit air, maka akan semakin banyak tumbuhan berjenis xeromorf (tumbuhan dengan sifat
menghambat air), sedangkan untuk daerah yang mempunyai kecukupan air akan memiliki
tumbuhan berjenis mesofita (tumbuhan yang membutuhkan kecukupan air). Air yang ada di
permukaan bumi berasal dari hujan. Sebaran curah hujan di setiap tempat berbeda-beda.
Hujan sepanjang tahun hanya terdapat di beberapa bagian tempat tropis. Semakin jauh dari
khatulistiwa, maka curah hujan semakin berkurang.
3.        Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis dan beberapa proses reproduksi.
Cahaya pada suatu tempat ditentukan oleh lamanya penyinaran, kemiringan sinar matahari
yang jatuh ke permukaan bumi, keadaan awan, dan keadaan permukaan bumi itu sendiri.
Penyinaran di suatu tempat dengan tempat lainnya berpengaruh terhadap suhu. Penerimaan
cahaya matahari sangat bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat, disebabkan
oleh perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. Menurut waktu,
perbedaan radiasi terjadi dalam seharimaupun secara musiman. Semakin lama suatu tempat
disinari matahari, maka tempat itu akan semakin panas, contohnya di daerah tropis.
Sedangkan jika suatu tempat hanya sedikit disinari matahari, maka tempat tersebut akan
memiliki pemanasan yang lebih rendah. Tumbuhan memiliki adaptasi tertentu terhadap
kedinginan dan kekeringan.
4.        Angin
Angin mempunyai pengaruh langsung terhadap vegetasi, terutama dalam
menumbangkan pohon-pohon atau dengan mematahkan dahan-dahan atau bagian lainnya.
Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat mengeringkan, atau
membawa udara yang lebih basah yang menurunkan transpirasi dan evaporasi, dan
menyebabkan turunnya hujan. Udara mempercepat tumbuhan kehilangan air dengan
membawa udara yang belum jenuh dengan air sehingga bersentuhan dengan daun-daun dan
tunas-tunas yang masihmuda. Secara mekanik angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi
tanah dan abrasi vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari segi fisiologi,
dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan dengan mengganti udara yang basah dengan udara
yang kering, dan akibatnya meningkatkan transpirasi.
5.        Kelembapan
Kelembapan udara berbeda-beda karena temperatur di permukaan bumi berbeda.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan waktu (pagi, siang, dan malam).
Semakin ke utara atau ke selatan khatulistiwa, kelembapan udara semakin menurun.
Kelembapan merupakan faktor dari curah hujan dan suhu yang menentukan ada atau tidaknya
beberapa tumbuhan dan hewan dalam habitat tertentu. Perbedaan unsur-unsur iklim yang
telah diterangkan di atas menyebabkan adanya keanekaragaman bioma.
D.      Pengertian Bioma
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama
sehingga tidak ditemukan di daerah lain. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan
oleh iklim, letak geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang
dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. Jadi Bioma
adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang
dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat
tersebut.  Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan
di daerah tersebut.
Bioma menurut Charles Kendrich dalam Waluya (2011:3) diartikan sebagai unit-unit
geografis yang besar, perbedaannya didasarkan pada tipe-tipe klimaks atau dominan vegetasi
(tumbuhan) atau bentuk kehidupan binatang. Bioma bisa pula disebut sebagai habitat flora
dan fauna yang sangat luas.
Sistem penamaan bioma umumnya didasarkan atas vegetasi utama yang
mendominasi suatu wilayah di bawah pengaruh iklim. Ciri-ciri umum yang menandai suatu
bioma antara lain sebagai berikut ini (Waluya, 2011:5) :
1.         Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya di wilayah tersebut terdapat suatu bentuk
vegetasi utama yang mendominasi kawasan itu, misalnya hutan gugur daun, hutan berdaun
jarum (hutan konifer), atau padang rumput.
2.         Bioma terbentuk sebagai hasil interaksi antara unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim, tanah,
dan organisme yang hidup di lingkungan tersebut (biota);
3.         Bioma merupakan komunitas (satuan kehidupan) yang cukup mantap dalam periode waktu
yang lama, kecuali terjadi suatu kejadian tiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas,
misalnya bencana alam, wabah penyakit, perubahan tatanan iklim global, atau gangguan oleh
manusia;
4.         Suatu jenis bioma dapat dengan mudah dikenali dengan melihat petunjuk vegetasi
utamanya (vegetasi klimaks);
5.         Bioma biasanya menempati wilayah yang luas.
E.       Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Bioma
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal
balik mahkluk hidup denagn lingkungannya. Hubungan itu bisa terjadi baik dari lingkungan
abiotik maupun lingkungan biotik. Maksudnya antara faktor abiotik (lingkungan) dengan
faktor biotik (mahkluk hidup) dalam ekosistem saling mempengaruhi.
Oleh karena itu, dengan mengetahui ciri fisik abiotik akan mudah mengenal pula
faktor biotik yang ada di dalamnya, begitu sebaliknya dengan mengetahui mahkluk hidup
yang ada kita pasti bisa memprediksikan komponen yang terjadi pada abiotiknya.
Faktor abiotik merupakan faktor faktor yang membicarakan lingkungan tempat
keberadaan yang mempengaruhi makhluk hidup misalnya, suhu, kelembaban, curah hujan,
cahaya, dan lain-lain. Faktor lingkungan itu menentukan kualitas mahkluk hidup yang ada
didalamnya setiap harinya. Jika pencatatan data abiotik berupa faktor fisik itu dicatatnya
dalam bentuk harian disebut cuaca, namun jika catatan itu konstan setiap tahunnya maka
disebut iklim. Jadi iklim sebagai interaksi faktor abiotik sudah tercatat tetap dengan
mencatatnya dari rata-rata cuaca dalam.
Untuk mengetahui dan memahami catatan iklim ini sebenarnya mudah, pedomannya
adalah membayangkan bentuk bumi ini, seperti yang terdapat pada globe.

Mulailah melihat lokasi atau letak lintang, dari letak lintang inilah dipastikan muncul
parameter lingkungan (faktor abiotik) yang bervariasi . Dari Letak lintang ini - pasti
mempengaruhi intensitas cahaya - intensitas cahaya berpengaruh pada suhu - suhu berbeda
mempengaruhi perbedaan tekanan - tekanan beda menyebabkan angin - sehingga terjadi
variasi kelembaban karena pengaruh angin dan tekanan dengan uap airnya - muncul hujan -
dan hujan jelas mempengaruhi kondisi tanah dan aktifitas biosfernya.
Jadi dengan berbedanya faktor abiotik yang terlihat di globe tadi tentu karena
keberadaan letak lintangnya (Equator/tropis , sub tropis , kutub dll) pada latitudenya maka
terbentuklah lingkungan yang bervariasi sehingga tercipta bioma (bentangan daratan atau
ekosistem terestrial) yang bervariasi.
Setiap organisme sangat bergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Kondisi
lingkungan akan memengaruhi jenis, pola makan, cara hidup, bahkan struktur suatu
organisme. Keanekaragaman lingkungan akan memengaruhi keanekaragaman hayatinya. Hal
tersebut akan membentuk ekosistem yang beraneka ragam. Setiap ekosistem memiliki
karakteristik yang berbeda, bergantung pada kondisi faktor abiotiknya. Contohnya, jika
terdapat dua ekosistem air tawar. Ekosistem air tawar yang satu terletak di daerah subtropis,
dan ekosistem air tawar lainnya terletak di daerah tropis, maka kedua ekosistem tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda. Hal itu disebabkan karena suhu dan iklimnya berbeda.
Kondisi tersebut akan berpengaruh pada jenis organisme yang hidup di dalamnya.
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakter ekosistem sangat
dipengaruhi oleh keadaan faktor abiotiknya. Untuk lebih jelasnya, kita lihat contoh yang lain.
Di ekosistem gurun, terdapat tumbuhan kaktus dan ular derik. Kaktus memiliki struktur daun
berbentuk jarum, batang berklorofil, dan akar menyebar jauh sampai ke dalam tanah.
Sementara itu, ular derik memiliki sisik yang keras, warna cokelat seperti warna pasir, dan
bergerak menyamping. Dari fakta tersebut, tampak jelas bahwa cara hidup kedua organisme
tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Untuk dapat hidup di gurun harus memiliki struktur
anatomi dan fisiologi yang khusus. Beberapa contoh keanekaragaman ekosistem antara lain,
ekosistem danau, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem mangrove, dan ekosistem terumbu
karang.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan
lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian
hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat
ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan
berbagai bentuk ekosistem.
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim
menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan
lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan
fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang
tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang
kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai
untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan
rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora
(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman
jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang
berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
F.       Macam-Macam Bioma
Macam-macam bioma antara lain (Education World, 2012):
1.        Tundra 
Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan
sebagian kecil di selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang
ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar
Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan
pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di
daerah beriklim es abadi (ET) dan iklim Tundra (ET).
Ciri-ciri bioma tundra:
1.        Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan
terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
2.        Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung
selama 9 bulan dengan suasana gelap.
3.        Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan, mirip dengan vegetasi gurun.
4.        Tumbuhan berupa semak.
5.        Didominasi oleh lumut kerak, lumut daun.
6.        Tumbuhan semusim biasanya berwarna mencolok dan masa pertumbuhannya pendek, 30 –
120 hari per tahun.
7.        Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es.
8.        Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen)
9.        Suhu yang sangat dingin.
10.    Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang
sama, yang disebut tundra alpine.
11.    Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di bawahnya dan
akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang
pendek. 
12.    Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan tanah
Bumi. 
Catatan :
1.        Secara altituda bentang alam vertikal (berdasarkan ketinggian-altimeter) sebenarnya
Negara kita Indonesia bisa juga didapatkan Bioma Tundra meskipun di daerah tropis ,
caranya mudah kita cari tempat / pegunungan yang sangat tinggi pada semua garis lintang.
2.        Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut kerak , bryophuta
(lumut) rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer, kemudian diakhiri dengan hamparan
lichenes yang tertutup padang , yang disebut Bioma Tundra ( datanglah ke Pegunungan Jaya
Wijaya Irian Jaya Indonesia )
3.        Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, lumut
Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan,
mengingat interval matahari muncul hanya 4 bulan selebihnya 8 bulan dingin.
Vegetasi Bioma Tundra:
Vegetasi pada bioma tundra yang variasi profil buminya berbeda beda yang
membuat perbedaan pula pada vegetasinya.
1.        Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan
gundukan gambut (Hylock Tundra )
2.        Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
3.        Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, Ericeceae, dan beberapa
tumbuhan yang berdaun agak lebar.
4.        Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga
2.        Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah
negara Rusia, Alaska dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma
lain yang ada di bumi.
Gambar : Bioma Taiga (Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
1.        Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas
suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
2.        Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah
permukaan tanah.
3.        Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6
bulan.
4.        Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer
adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah,
vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya
disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
5.        Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, beruang,  srigala dan burung-
burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti
tupai dan mammalia kecil lainnya mampu berhibernasi pada saat musim dingin.
6.        Banyak terdapat di daerah subtropis dan daerah kutub utara.
7.        Suhu di daerah berkisar -12 C sampai -0 C.
8.        Curah hujan 400 – 750 mm setiap tahunnya.

Gambar : Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer


yang tumbuh di bioma taiga
Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan
mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut
menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga,
misalnya beruang, rubah dan serigala. .
3.        Bioma Padang pasir atau Gurun 
Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu atau pasir dengan
tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpusat di sekitar 20°LU, mulai dari Pantai
Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun
Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km2.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.        Curah hujan sangat rendah, kurang dari 250 mm/tahun.
2.        Intensitas panas matahari yang tinggi.
3.        Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
4.        Kelembapan udara sangat rendah.
5.        Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
6.        Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah
baik karena pencucian oleh air maupun drainase
7.        Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang
kecil seperti duri dan berakar panjang, contohnya kaktus, semak-semak akasia, dan pohon
tamar (kurma).
8.        Interval suhu siang hari dan malam hari sangat tinggi,  suhu permukaan tanah mencapai
60°C selama siang hari dan malam hari dapat turun sampai 0°C.
Bentuk Adaptasi Flora (Xerophyt ) Bioma Gurun
Bioma hutan gurun hanya dapat dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang mempunyai
adaptasi yang tepat terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun beradaptasi dengan cara:
1.        Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal.
2.        Akar yang panjang dengan jaringan spons untuk menyimpan air.
3.        Sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya.
4.        Daunnya menyempit menjadi duri untuk mengurangi penguapan.
5.        Kaktus yang berkemampuan menyerap air selama periode basah dan mengandalkan
fotosintesis CAM, yaitu suatu adaptasi metabolic untuk menghemat air dalam lingkungan
kering juga terdapat adaptasi protektif yang menghalangi termakannya oleh mamalia dan
serangga, seperti duri pada kaktus dan racun pada daun semak.
Bentuk Adaptasi Fauna 
1.        Aktifitas malam hari, siang membuat lubang.
2.        mempunyai cadangan penyimpan air.
3.        Hewan yang hidup unta, tikus, ular, kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa tikus/mencit
gurun tidak pernah minum, tetapi mendapatkan semua kebutuhan airnya dari perombakan
metabolic biji-bijian yang dimakannya.

Gambar : Flora dan Fauna di bioma gurun


Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun
memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu
karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk
lain dari gurun. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang
terbentuk di lingkungan kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah
gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah
serta fosil.
4.        Bioma Stepa (Padang Rumput) 
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah
subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. 

Gambar : Bioma Stepa, Padang rumput tanpa


diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
1.        Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
2.        Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya
tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan
rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3.        Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m.
4.        Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia.
5.        Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat
bagian barat, Argentina dan Australia.
6.        Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah: akasia dan semak
belukar karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa
herbifora dan karnifora, contohnya antara lain: rusa, kerbau, kangguru, harimau, singa
Pada bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk
menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak
terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. 
Tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula
tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang
dominan maka disebut padang rumput. Padang rumput yang tersebar di bentang bumi yang
bisa dijumpai adalah Padang atau veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di
Argentina, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian tengah semuanya adalah
padang rumput. Yang penting bagi padang rumput adalah pada musim kemarau, kebakaran
yang kadang-kadang terjadi, dan makanan rumput oleh mamalia besar. Semuanya itu akan
mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon. 
Padang rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi
sebagian besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput sangat kaya akan
nutrient, habitat ini menyediakan lahan subur bagi pertanian. 
Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan
padang rumput tropis. Prairie adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang
rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. Padang
rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman
berkayu, hal ini cukup jelas alasannya karena situasi ekstremlah yang membantu daratan itu
hanya bisa ditumbuhi oleh rumput. Contohnya: Padang rumput abadi antara lain:
a.         Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim ekstrim /
keras.
b.        Padang rumput pantai dijaga oleh semburan garam, 
c.         Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah, 
d.        Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar. 
e.         Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.
5.        Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya
menyebar, biasanya pohon palem dan akasia.Sabana merupakan salah satu sistem biotik
terbesar di bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan
Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.
Ciri-ciri sabana antara lain :
1.        Bersuhu panas sepanjang tahun
2.        Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
3.        Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang
intensitas hujannya makin rendah
4.        Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang intensitas
hujannya makin tinggi.
5.        Jenis hewan yang hidup di daerah sabana adalah herbifora dan karnifora misalnya : Kuda,
zebra, harimau dan hyena
Sabana dibedakan menjadi dua, yaitu: 
1.        Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis
tumbuhan aja, 
2.        Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis
tumbuhan.
Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa
dengan Sabana adalah pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh
kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang
tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja
pepohonan yang ada.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Bioma adalah bentang lahan luas, memiliki struktur dan fiognomi vegetasi
yang sama, sifat-sifat lingkungan yang sama, dan memepunyai karakteristik yang
khas yang di pengaruhi oleh keadaan iklim, serta di dominasi oleh flora dan fauna
tertentu.

  Faktor utama pembentuk bioma yaitu faktor iklim dan faktor lain seperti
curah hujan, lamanya penyiinaran matahari pada suatu daerah. Sedangkan faktor yang
menentukan persebaran Bioma di dunia ialah Pola iklim, yang berkaitan dengan letak
lintang dan curah hujan; Tipe-tipe tanah;  Keadaan geologi masa lampau dan evolusi;
serta Relief atau topografi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013, Apa itu Perubahan Iklim, 

Education World, 2012, Macam-macam Bioma,       

Hendra, 2012, Faktor Iklim bagi Flora dan Fauna

Smith, P.L. Wilson, B., Nadolny, C., Lang, D. (2000). The Ecological Ro-le of The Native
Vegetation of New South Wales. New South Wales: Native Vegetation Advisory Coun-cil

Anda mungkin juga menyukai