Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
sebagai tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan. Makalah ini berjudul “Konsep
Kepemimpinan Guru”.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan penulis, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih
baik lagi dari sebelumnya. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Agus
Suyanto, M. Pd.I sebagai dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan dan
juga kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa memberikan sumbangan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi
para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
A. Kesimpulan .............................................................................................. 25
B. Saran......................................................................................................... 25
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
kepemimpinan.
3. Untuk mengatahui tugas guru sebagai pemimpin.
4. Untuk mengatahui konsep kepemimpinan guru dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Efektivitas Kepemimpinan
1. Pengertian Efektivitas
Berdasarkan Ensiklopedi Umum Administrasi, efektivitas berasal dari kata
kerja efektif, berarti terjadinya suatu akibat atau efek yang dikehendaki dalam
perbuatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif
berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab,
dapat membawa hasil. Jadi, efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil
mendapatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.1
Kata efektivitas sering diikuti dengan kata efisiensi, dimana kedua kata
tersebut sangat berhubungan dengan produktivitas dari suatu tindakan atau hasil
yang diinginkan. Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil kerja berupa
barang atau jasa dengan sumber-sumber bahan/tenaga yang terpakai dalam peoses
produksi itu. Kata produktif pada umumnya diartikan sebagai kemampuan pada
seseorang atau alat untuk menghasilkan sesuatu hasil kerja yang lebih banyak dari
pada ukuran biasa yang telah umum, misalnya pengarang yang produktif.
Suatu yang efektif belum tentu efisien, demikian juga sebaliknya suatu
yang efisien belum tentu efektif. Dengan demikian istilah efektif adalah
melakukan pekerjaan yang benar dan sesuai serta dengan cara yang tepat untuk
mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan. Sedangkan efisien adalah hasil
dari usaha yang telah dicapai lebih besar dari usaha yang dilakukan.
Dari pengertian diatas, efektivitas dapat dikatakan sebagai keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi dari 2 (dua) sudut pandang. Sudut pandang pertama,
dari segi hasil maka tujuan atau akibat yang dikehendaki telah tercapai. Kedua
dari segi usaha yang telah ditempuh atau dilaksanakan telah tercapai, sesuai
dengan yang ditentukan. Dengan demikian pengertian efektivitas dapat dikatakan
sebagai taraf tercapainya suatu tujuan tertentu, baik ditinjau dari segi hasil,
maupun segi usaha yang diukur dengan mutu, jumlah serta ketepatan waktu sesuai
1 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Halaman 82.
dengan prosedur dan ukuran–ukuran tertentu sebagaimana yang telah digariskan
dalam peraturan yang telah ditetapkan.
2 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 98-100
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan
pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat
menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan
akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi
yang baik antara atasan dan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang
yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi untuk berprestasi, kedewasaan dan
keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap hubungan manusiawi.
4 Eggen, Paul & Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran (edisi ke enam). Jakarta: Indeks
C. Konsep Kepemimpinan Guru dalam Pembelajaran
Kepemimpinan merupakan suatu proses yang dapat mempengaruhi kegiatan-
kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian
tujuan. Kepemimpinan adalah individu dalam suatu kelompok yang memberikan
tugas pengarahan pengorganisasian yang relavan dengan kegiatan-kegiatan
kelompok. Kepemimpinan dalam pendidikan dapat diartikan sebagai usaha
Kepala Sekolah dalam memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan
kepada para personil pendidikan sebagai bawahan agar tujuan pendidikan pengajaran
dapat tercapai melalui serangkaian kegiatan yang telah direncanakan.5 Jadi,
kepemimpinan pendidikan merupakan suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi
di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan
untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai sekolah yang efektif, guru-guru yang mengajar disekolah
tersebut harus memiliki kompetensi serta komitmen yang tinggi, bukan hanya sebagai
pengajar tetapi juga sebagai pendidik. Guru memiliki peran penting dalam
mencerdaskan anak bangsa. Untuk mengetahui semua harapan itu, maka sekolah
harus melakukan kegiatan evaluasi secara berkala, jujur dan objektif. Jika hal
demikian dapat dilaksanakan dalam sekolah maka sekolah tersebut akan mendapatkan
dari orang tua dan masyarakat. Dengan kepercayaan itulah sekolah akun dapat
dibangun menjadi intitusi yang kuat dan martabat.
Pada sekolah efektif seluruh siswa tidak hanya yang memiliki kemampuan
tinggi dalam belajar tetapi juga harus memiliki kemampuan intelektualitas yang dapat
mengembangkan dirinya sejauh mungkin jika dibandingkan dengan kondisi awal
ketika mereka baru memasuki sekolah. Harapan ini sedikit berbeda dengan kenyataan
yang memfokuskan efektifitas sekolah pada penguasaan kemampuan intelektual yang
tercermin dari hasil Nilai Ujian Akhir yang hanya menilai aspek intelektualitas tanpa
dapat mengukur hasil belajar siswa dalam kepribadian secara utuh. Sekolah yang
5 Abdul, Wahab Aziz. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Alfabeta:Bandung.
efektif pastinya akan menjadi sekolahan yang diserbu oleh banyak calon siswa setiap
awal tahun pelajaran dimulai. Peserta didik yang efektif sengat ditentukan oleh rumah
dan sekolah yaitu rumah yang efektif dan sekolah yang efektif.6
Guru profesional menurut suhertian, memiliki ciri-ciri antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Memiliki kemampuan sebagai ahli dalam bidang mendidik dan mengajar
b. Memiliki rasa tanggung jawab, yaitu mempunyai komitmen dan kepedulian
terhadap tugasnya, dan
c. Memiliki rasa kesejawatan dan menghayati tugasnya sebagai suatu karier serta
menjunjung tinggi kode etik jabatan guru.
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi Siswa dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di dalam proses pembelajaran terdapat
usaha guru membantu siswa memperoleh ilmu dan pengetahuan, menguasi kemahiran
dan tabiat, serta membentuk sikap dan karakter siswa. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Dilihat dari
deskripsi pembelajaran di atas, tampak bahwa peran guru sangatlah penting.7
Secara spesifik, dalam undang-undangan no.14 tentang guru dan dosen
menjelaskan bahwa tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini, jalur pendidikan formal, pendidilkan dasar dan pendidikan menengah.
Berdasarkan peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru,
dinyatakan bahwa untuk menjalankan Tugasnya, Kompetensi yang harus dimiliki
oleh Guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional.
Dalam menjalankan tugasnya tersebut, dengan segenap kompetensi yang
dimilikinya, guru merupakan profesi yang menuntut penerapan konsep
kepemimpinan yang unik. Keunikan tersebut dibentuk karena bawahan (menurut
istilah Hersey dan Blanchard) adalah siswa, sekelompok manusia yang memiliki
9 Soemanto, Wasty dkk. 1960. Kepemimpinan Dalam Pendidikan. PT Usaha Nasional : Surabaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Efektivitas dapat dikatakan sebagai taraf tercapainya suatu tujuan tertentu,
baik ditinjau dari segi hasil, maupun segi usaha yang diukur dengan mutu, jumlah
serta ketepatan waktu sesuai dengan prosedur dan ukuran–ukuran tertentu
sebagaimana yang telah digariskan dalam peraturan yang telah ditetapkan.
Guru dalam kelas berperan sebagai pemimpin. Tugasnya adalah
mempengaruhi siswa melalui pengembangan organization of learning atau
pengorganisasian pembelajaran. Sukses pembelajaran bergantung pada
kemampuan guru memimpin dan mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas
sehingga dapat mewujudkan produk belajar sesuai dengan tujuan.
B. Saran
Terkait dengan penjelasan diatas, guru harus mempunyai jiwa
kepemimpinan, harus menjadi guru yang kompeten karena keterlibatan guru
dalam pembelajaran memberi pengaruh yang besar terhadap proses dan prestasi
belajar peserta didik.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA