Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN

ETOS KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI


DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN
(STUDI KASUS KECAMATAN SETU KABUPATEN BEKASI)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Menyelesaikan Penulisan Skripsi

Disusun Oleh :

ABDUL MU’MIN
NIM= 11.151.1351

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI-2018
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN
ETOS KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN
(STUDI KASUS KECAMATAN SETU KABUPATEN BEKASI)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Disusun Oleh :

ABDUL MU’MIN
NIM= 11.151.1351

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI-2018
ii
iii
iv
ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN


ETOS KERJA PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN
(STUDI KASUS KECAMATAN SETU KABUPATEN BEKASI)

Oleh:
ABDUL MU’MIN
NIM: 11.151.1351

Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu merupakan salah satu kecamatan yang


berada di wilayah Kabupaten Bekasi. Secara keseluruhan Organisasi Pemerintahan
Kecamatan Setu sudah baik dalam hal kinerja pegawai dari setiap individu, namun tidak
dapat dihindari bahwa didalam organisasi kecamatan masih memiliki masalah-masalah yang
dihadapi berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan etos kerja pegawai terhadap kinerja
pegawai. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan
dan etos kerja pegawai baik parsial maupun simultan.
Rumusan masalah penelitian ini: (1) Seberapa besar pengaruh antara Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu?
(2) Seberapa besar pengaruh antara Etos Kerja Pegawai terhadap Kinerja Pegawai dalam
Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu? (3) Seberapa besar pengaruh antara Gaya
Kepemimpinan dan Etos Kerja Pegawai terhadap Kinerja Pegawai dalam Organisasi
Pemerintahan Kecamatan Setu?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Organisasi Pemerintahan
Kecamatan Setu, sedangkan metode yang digunakan dalam sampling yaitu dengan
menggunakan teknik Non Probability Sampling atau sampel jenuh. Metode pengumpulan
data penelitian ini: (1) Kuisioner, (2) Wawancara, (3) Studi Pustaka, (4) Online Research
sedangkan metode analisa data penelitian ini: (1) Uji Kualitas Data, (2) Uji Asumsi Klasik,
(3) Analisis Regresi Linear Berganda (4) Uji Hipotesis.
Hasil pada penelitian ini: (1) Gaya kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja pegawai dengan nilai thitung (7,008) > ttabel (2,032), (2) Etos kerja pegawai tidak
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai dengan nilai thitung (-0,926) < ttabel
(2,032), (3) Gaya kepemimpinan dan Etos kerja pegawai secara simultan berpengaruh
terhadap kinerja pegawai, hal tersebut diperoleh nilai Fhitung (26,951) > Ftabel (2,030).
Diketahui pula nilai Pada penelitian ini sebesar 0,613. Hal ini menunjukan bahwa kinerja
pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan dan etos kerja pegawai sebesar 61,3% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Etos Kerja, Kinerja Pegawai

v
ABSTRACK

INFLUENCE STYLE OF THE LEADERSHIP AND


WORK ETHIC OF EMPLOYEES TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE
ON GOVERENMENT ORGANIZATION
(CASE STUDY ON SUBDISTRICT SETU, BEKASI)

By:
ABDUL MU’MIN
NIM: 11.151.1351

The Setu District Government Organization is one of the districts located in Bekasi
Regency. Overall, the Setu Subdistrict Government Organization is good in terms of
employee performance of each individual, but it is unavoidable that within the government
organization still has problems faced related to leadership style and work ethic on employee
performance. Therefore, this study aims to determine the effect of leadership style and work
ethic both partial and simultaneous.
The formulation of this research problem: (1) How much influence between
Leadership Style on Employee Performance in Government Organization of Setu Subdistrict?
(2) How much influence between Employee Work Ethic to Employee Performance in
Government Organization of Setu Subdistrict? (3) How much influence between Leadership
Style and Employee Work Ethic on Employee Performance in Government Organization of
Setu Subdistrict?
Population in this research is all employees at Government Organization of Setu
Subdistrict, while method used in sampling that is by using technique of Non Probability
Sampling or sample saturated. Methods of data collection of this research: (1)
Questionnaire, (2) Interview, (3) Library Studies,(4) Online Research while data analysis
method of this research: (1) Data Quality Test, (2) Classic Assumption Test, (3) Multiple
Linear Regression Analysis, (4) Hypothesis Test.
The result of this research: (1) The leadership style has partial effect on employee
performance with tcount (7,008) > ttabel (2,032), (2) employee work ethic has no partial effect
on employee performance with tcount (-0,926) < ttabel (2,032), (3) Leadership style and
employee work ethic simultaneously affect the performance of employees, it is abtained value
Fcount (26,951) > Ftabel (2,030). Also note the value of in this study amounted to 0,631.
This shows that the performance of employees in the District Goverenment Organization of
Setu Subdistrict influenced by leadership and eployee work ethic 61,3 and the rest is
influenced by other factors not examined in the study.

Keyword: Leadership Style, Work Ethic, Employee Performance

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan
ridho-Nya maka Skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Etos Kerja
Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan (Studi
Kasus Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi)” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi Program Sarjan-Program Studi
Manajemen STIE Pelita Bangsa.

Penyelesaian Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. H. Moch. Mardiana.,MM, selaku Ketua STIE Pelita Bangsa.


2. Hj. Surya Bintarti.,SE.,MM, selaku Ketua Program Sarjana-Program Studi
Manajemen Pelita Bangsa.
3. Catur Sasi Kirono.,SH.,MM, selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
4. Pimpinan Dan Pegawai Kantor Kecamatan Setu Bekasi.
5. Civitas Akademika STIE Pelita Bangsa.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Sarjana STIE Pelita Bangsa.
7. Keluarga tercinta yang senantisa memberikan dukungan dan dorongan semangat.
8. Untuk sahabat-sahabat Saya, Salsha, Riri, Mila, Putri, Dita, Ryan, Ulum, Wahyudin,
dan lain-lain, yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan doa.
9. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan Skripsi sehigga kritik dan
saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian di kemudian hari.
Namun demikian penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Bekasi, 26 Agustus 2018

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ............................................................... iii
HALAMAN ORISINILITAS/PERNYATAAN.....................................................................iv
ABSTRAK ................................................................................................................................. v
ABSTRACK .............................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Pembatasan Masalah ......................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 8
2.2 Landasan Teori ................................................................................................ 13
2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ....................................................... 13
2.2.2 Gaya Kepemimpinan ............................................................................. 14
2.2.3 Etos Kerja............................................................................................... 18
2.2.4 Kinerja Pegawai ..................................................................................... 21
2.3 Hipotesis.......................................................................................................... 24
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian................................................................................................ 26
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................................ 26
3.3 Kerangka Konsep ............................................................................................ 27
3.3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 28
3.3.2 Desfinisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 33
3.4 Populasi Dan Sampel ...................................................................................... 36
3.4.1 Populasi .................................................................................................. 36

viii
3.4.2 Sampel.................................................................................................... 36
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 37
3.6 Metode Analisa Data ....................................................................................... 38
1. Uji Validitas ............................................................................................... 38
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 39
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 40
4. Uji Hipotesis............................................................................................... 41
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Kecamatan Setu.................................................................................. 45
4.2 Visi Dan Misi Kecamatan Setu ....................................................................... 46
4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian ......................................................... 47
4.4 Struktur Organisasi Kecamatan Setu .............................................................. 49
4.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dalam Organisasi Kecamatan .......................... 49
BAB V : HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data Penelitian .................................................................................. 64
5.1.1 Karakteristik Responden ........................................................................ 64
5.1.2 Uji Kualitas Data.................................................................................... 73
5.1.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 77
5.1.4 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda .......................................... 80
5.1.5 Uji Hipotesis .......................................................................................... 82
5.2 Interprestasi Data ............................................................................................ 86
BAB IV : PENUTUP
6.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 88
6.2 Saran................................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 92
LAMPIRAN............................................................................................................................. 94
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 126

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Pegawai ................................................................................. 4


Tabel 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................................... 27
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................................... 33
Tabel 4.3 Skor Kategori Skala Likert .................................................................................... 37
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 65
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................................... 66
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................. 68
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan .................................... 69
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian ................................. 70
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Pekerjaan ..................................... 72
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan ..................................... 73
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Etos Kerja Pegawai ....................................... 74
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Pegawai ............................................ 75
Tabel 5.10 Realibilitas Gaya Kepemimpinan .......................................................................... 76
Tabel 5.11 Realibilitas Etos Kerja Pegawai ............................................................................. 76
Tabel 5.12 Realibilitas Kinerja Pegawai .................................................................................. 77
Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas .............................................................................................. 78
Tabel 5.14 Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................................... 79
Tabel 5.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 80
Tabel 5.16 Hasil Uji Koefesien Regresi .................................................................................. 81
Tabel 5.17 Hasil Uji Koefesien ................................................................................................ 82
Tabel 5.18 Uji t ........................................................................................................................ 84
Tabel 5.19 Hasil Uji F - Model Regresi ................................................................................... 85

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian.................................................................................................. 28


Gambar 4.1 Kantor Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi ......................................................... 45
Gambar 4.2 Program Dan Kegiatan Kerja ............................................................................... 48
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Kecamatan Setu ................................................................... 49
Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................. 65
Gambar 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ............................................................ 67
Gambar 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................................... 69
Gambar 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan ....................................... 70
Gambar 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepegawaian..................................... 71
Gambar 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jabatan Pekerjaan ........................................ 72

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Penelitian Terdahulu .................................................................................. 94


Lampiran 2 Kuisioner ............................................................................................................ 102
Lampiran 3 Hasil Kuisioner ................................................................................................... 105
Lampiran 4 Hasil OutPut SPSS ............................................................................................. 111
Lampiran 5 Tabel R ............................................................................................................... 119
Lampiran 6 Tabel T ............................................................................................................... 121
Lampiran 7 Tabel F ................................................................................................................ 123
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................... 125

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Camat sebagai pemimpin di sebuah kecamatan mempunyai kewajiban

dan wewenang untuk menggerakan dan mengarahkan para pegawai-pegawai

yang bertugas di kantor kecamatan agar bisa memberikan konstribusi yang

sangat baik kepada masyarakat, salah satunya yaitu dengan meningkatkan

kinerja dari setiap pegawai agar dalam pelaksanaan tugasnya mereka dapat

bekerja dengan loyal, dan memiliki tanggung jawab yang baik terhadap

tugasnya.

Gaya kepemimpinan yang efektif tentu saja akan menghasilkan para

pegawai yang loyal terhadap pimpinanya, sehingga gaya kepemimpinan

menjadi salah satu indikator terkait keberhasilan dari suatu kinerja dalam

organisasi. Seorang pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang bisa

menciptakan komunikasi yang baik dengan para bawahannya, serta

menciptakan suasana dan budaya kerja yang baik dan dari hal-hal tersebut

akan memicu perkembangan kinerja para pegawainya dan begitupun dengan

gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan pada Organisasi di

Kecamatan Setu. Seperti halnya disebutkan oleh Hasibuan (2007) dalam

Nurhamiden dan Trang (2015) “Gaya kepemimpinan adalah cara seorang

pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerjasama dan

bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”. Dengan budaya

kerja yang baik, serta komunikasi yang baik pula dan dengan bekerja sama

1
2

maka kinerja para pegawainya pun akan lebih baik, sehingga hal tersebut

akan saling menyatu dan berakhir pada konstribusi organisasi terhadap

masyarakatnya.

Etos kerja memegang peranan yang sangat penting sebab dengan etos

kerja diharapkan pada setiap individu pegawai di kecamatan dapat bekerja

dengan rajin, antusias dan berperilaku positif untuk lebih meningkatkan

kinerja yang lebih baik. Seperti halnya disebutkan oleh Sinamo (2005) dalam

Donni Juni Priansa (2016) menyatakan bahwa etos kerja adalah seperangkat

perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai

komitmen total pada paradigma kerja yang integral, menurutnya jika

seseorang, suatu organisasi, atau suatu komunitas menganut paradigma kerja,

mempercayai dan berkomitmen pada paradigma kerja tersebut semua itu akan

melahirkan sikap dan perilaku kerja mereka yang khas. Etos kerja yang baik

dalam sebuah organisasi di kantor kecamatan dapat membantu para

pegawainya untuk memahami bagaimana cara mereka bekerja dan

menjalankan tugasnya dengan baik, situasi dan kondisi kerja menjadi salah

satu indikator yang sangat berperan dalam menumbuhkan etos kerja di dalam

organisasi kecamatan setu. Sebab dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawab harus di iringi dengan situasi dan kondisi kerja yang kondusif.

Setiap individu cenderung akan dihadapkan pada hal-hal yang

mungkin tidak terduga sebelumnya didalam proses pencapaian kebutuhan

yang diinginkannya, sehingga melalui bekerja serta pertumbuhan pengalaman

seseorang akan memperoleh kemajuan didalam hidupnya. Penilaian kinerja

merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh sebuah organisasi dalam


3

mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang. Keberhasilan suatu organisasi baik

di kecamatan maupun di berbagai kelompok dalam sebuah organisasi tertentu

sangat bergantung pada kinerja pegawai itu sendiri dalam sebuah organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Bryan Johanes Tampi (2014),

mengemukakan bahwa pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk dalam jangka

waktu tertentu melakukan rolling pemimpin pada setiap unit-unit perusahaan,

dimana setiap pemimpin tersebut memiliki gaya kepemimpinan yang

berbeda-beda. Setiap gaya kepemimpinan memiliki dampak negatif dan

positif atas kinerja karyawan. Aspek etos kerja pegawai juga menjadi aspek

penting dalam kinerja pegawai dimana di zaman globalisasi sekarang

tentunya kebutuhan setiap pegawai yang baik akan semakin bertambah

seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman.

Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu merupakan salah satu

kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data

absensi pegawai yang diperoleh, secara keseluruhan Organisasi Pemerintahan

Kecamatan Setu sudah cukup baik dalam hal absensi dari setiap individu,

akan tetapi masih ditemukan adanya presentase yang fluktuaktif pada absensi

pegawai, data tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
4

Tabel 1.1
Rekapitulasi Data Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Setu
Periode 1 Tahun, 2017
(Sistem Finger Print) (%)

Rata-rata
Periode/ Jumlah
Absensi Presentase
Bulan Karyawan Absensi
01-01-2017 s.d 31-01-2017 33 3 Pegawai 12,70%
01-02-2017 s.d 28-02-2017 34 2 Pegawai 2,63%
01-03-2017 s.d 31-03-2017 34 3 Pegawai 30,00%
01-04-2017 s.d 30-04-2017 34 2 Pegawai 38,89%
01-05-2017 s.d 31-05-2017 35 3 Pegawai 20,00%
01-06-2017 s.d 30-06-2017 35 1 Pegawai 65,00%
01-07-2017 s.d 31-07-2017 34 1 Pegawai 0%
01-08-2017 s.d 31-08-2017 35 2 Pegawai 36,36%
01-09-2017 s.d 30-09-2017 35 0 Pegawai 100,00%
01-10-2017 s.d 31-09-2017 35 0 Pegawai 100,00%
01-11-2017 s.d 30-10-2017 35 0 Pegawai 100,00%
01-12-2017 s.d 31-12-2017 35 1 Pegawai 88,89%
Total Rata-rata 35 2 Pegawai 49,54%
Sumber: Data Primer Kecamatan Setu, 2017

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata absensi

pegawai yang tidak hadir di Pemerintahan Kecamatan Setu selama 12 bulan

pada tahun 2017 adalah 49,54% dengan rata-rata absensi tidak masuk

sebanyak 2 pegawai setiap bulannya. Artinya bahwa di Kantor Kecamatan

Setu masih ada pegawai yang tidak masuk kerja dengan tanpa keterangan

maupun dengan keterangan dan ada juga yang cuti ataupun sakit dan telat.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kinerja pegawai kantor Kecamatan

Setu masih perlu ditingkatkan karena target kategori kinerja yang optimal

adalah "Sangat Baik“. Fenomena tersebut memberikan indikasi bahwa kinerja

pegawai pemerintahan Kecamatan Setu masih belum optimal dan perlu

ditingkatkan. Agar kinerja para pegawai dapat dikategorikan baik untuk itu

perlu adanya upaya dalam meningkatkan suatu kinerja pegawai, salah satunya
5

dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang baik dan juga menerapkan etos

kerja yang baik bagi setiap pegawai yang bekerja. Banyak sebagian pegawai

menginginkan pemimpin yang mampu dalam memberikan perhatian, atau

rasa simpatik pemimpin terhadap pegawainya, apalagi setiap periode lima

tahun sekali, Organisasi Kecamatan Setu Bekasi memiliki Pimpinan yang

baru, tentu hal tersebut sangat diharapkan oleh para pegawainya agar

mendapatkan pemimpin yang baik, serta bisa memotivasi etos kerja dan

kinerja pegawainya agar lebih baik lagi dengan cara mampu memenuhi

kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap pegawainya.

Berdasarkan uraian diatas mengenai gaya kepemimpinan, etos kerja

pegawai dan kinerja pegawai, maka si peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Etos Kerja Pegawai Terhadap

Kinerja Pegawai Dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan (Studi

Kasus Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan (X1) terhadap kinerja

pegawai (Y) dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu?

2. Seberapa besar pengaruh etos kerja pegawai (X2) terhadap kinerja

pegawai (Y) dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu?

3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan etos kerja

pegawai (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) dalam Organisasi

Pemerintahaan Kecamatan Setu?


6

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, penulis

membatasi penelitian masalah yang akan diteliti hanya membahas tetang

Gaya Kepemimpinan dan Etos Kerja Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai

dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu.

2. Untuk mengetahui pengaruh etos kerja pegawai terhadap kinerja

pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu.

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja

pegawai terhadap kinerja pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Setu.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memiliki nilai manfaat sebagai

sumbangsih ilmu pengetahuan, serta membantu pihak Organisasi

Pemerintahan Kecamatan Setu dalam meningkatan kinerja dengan

menghormati dan menghargai gaya kepemimpinan dari pemimpin, serta

meningkatkan etos dalam bekerja. Manfaat tersebut antara lain:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu pengetahuan tentang

gaya kepemipinan, etos kerja para pegawai dan kinerja dari setiap para

pegawai pada Organisasi Pemerintahan Pada Kecamatan Setu.


7

2. Bagi Pihak Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu

Penelitian ini dapat menjadi evaluasi kerja pada Organisasi

Pemerintahan Kecamatan Setu melalui peningkatan kinerja pegawai.

3. Bagi Pihak-pihak Lain

Penelitian ini bisa menjadi bahan refrensi pada penelitian selanjutnya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian yang menyangkut pengaruh gaya kepemimpinan

dan etos kerja pegawai terhadap kinerja pegawai :

1. James Gerard Cailier dalam jurnal ”Toward A Better Understanding Of

The Relationship Between Transformati onal Leadership , Public Service

Motivation, Mission Valence, And Employee Performance: A

Preliminary Study”. Terbit di jurnal Public Personnel

Management.Vol.43(2)2182392014,sagepub.com/journalsPermission.nav

DOI:10.1177/0091026014528478ppn.sagepub.com. Menghasilkan

kesimpulan bahwa Transformasi onal Leadership dan Public Service

Motivation (PSM) berpengaruh positif terhadap Employee Performance.

Hasil evaluasi juga diungkapkan bahwa Mission Valence memperkuat

positif terhadap hubungan Transformasi onal Leadership dan

performance, namun Public Service Motivation (PSM) tidak memiliki

pengaruh dengan hubungan Transformasi onal Leadership dan

performance.

2. Iqbal N, Anwar S and Haider N “Effect Of Leadership Style On

Employee Performance”. Terbit di jurnal Arabian Journal Of Business

And Management Review 2015, 5:5 DOI: 10.4172/ISSN:2223-

5833.1000146. Menghasilkan kesimpulan bahwa Leadership Style has a

8
9

great positive effect on employee Performance (gaya kepemimpinan

memiliki pengaruh positif yang besar terhadap kinerja karyawan).

3. Ofelia ROBESCU, Alina-Georgiana IANCU “The Effects Of Motivation

On Employees Performance In Organizations”. Terbit di jurnal Valahian

Journal Of Economic Studies 2016, DOI: 10.1515/vjes-2016-0006.

Menghasilkan kesimpulan kombinasi dari Leadership, Management

Style, dan pengakuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

motivasi karyawan dalam bekerja.

4. Ikhsan Abd. Wahid dalam jurnal “Pengaruh Motivasi, Etos Kerja Dan

Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Dinas

Kehutanan Dan Perkebunan Daerah Kabupaten Morowali”. Terbit di

jurnal e Jurnal Katalogis Vol. 4 No. 8, Agustus 2016 hlm 156-163.

Menghasilkan kesimpulan bahwa Motivasi, Etos Kerja Dan disiplin kerja

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PNS

pada Dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten morowali, Motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PNS pada Dinas

kehutanan dan perkebunan kabupaten morowali , Etos Kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja PNS pada Dinas kehutanan dan

perkebunan kabupaten morowali, Disiplin Kerja berpengaruh positiff dan

signifikan terhadap kinerja PNS Dinas Kehutana dan Perkebunan

Kabupaten Morowali.

5. Rizal Rachmad dalam jurnal ”Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai,

Team Building Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo”. Terbit di jurnal Jurnal Riset


10

Bisnis Dan Manajemen Vol. 3 No. 1, tahun 2015:73-84. Menghasilkan

kesimpulan bahwa hasil penelitianini yaitu Pola Karier berpengaruh

signifikan negatif terhadap kinerja Pegawai bila variabel bebas lain tetap

nilainya. Hipotesa tidak diterima . Motivasi Pegawai berpengaruh

signifikan positif terhadap Kinerja Pegawai bila variabel bebas lain tetap

nilainya. Hipotesa diterima. Team Building berpengaruh signifikan

positif terhadap variabel Kinerja Pegawai bila Variabel bebas lain tetap

nilainya. Hipotesa diterima. Kepemimpinan berpengaruh signifikan

negatif terhadap Kinerja Pegawai bila variabel lain tetap nilainya.

Hipotesa tidak diterima.

6. Winastyo Febrianto Hartono dan Jopie Jorie Rotinsulu dalam jurnal

”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Komunikasi Dan Pembagian Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Prima Inti Citra Rasa Manado”.

Terbit di jurnal EMBA Vol. 3 No. 2, Juni 2015, Hal. 908-916.

Menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Prima Inti

Citra Rasa Manado secara parsial, terdapat pengaruh positif dan

signifikan komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Prima Inti

Citra Rasa Manado secara parsial, terdapat pengaruh positif dan

signifikan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Prima

Inti Citra Rasa Manado secara parsial dan terdapat pengaruh positif dan

signifikan gaya kepemimpinan, komunikasi dan pembagian kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT. Prima Inti Citra Rasa Manado secara

simultan.
11

7. Donni Juni Priansa Dan Agus Garnida dalam jurnal ”Pengaruh

Kepemimpinan Visioner Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Bank Syariah Mandiri“. Terbit di jurnal Ecodemica Vol. 3 No 1 April

2015. Menghasilkan kesimpulan bahwa kepemimpinan visioner

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Besarnya

pengaruh kepemimpinan visioner terhadap kinerja pegawai adalah

sebesar 69,4%. Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai. Besarnya pengaruh etos kerja terhadap kinerja pegawai

adalah sebesar 76,3%.

8. Rizka K. Nurhamiden Dan Irvan Trang dalam jurnal ”Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Komunikasi Dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja

Polisi Pada Polda Sulut Manado“. Terbit di jurnal EMBA Vol. 3 No 3

September 2014, Hal. 971-980. Menghasilkan kesimpulan bahwa gaya

kepemimpinan, komunikasi dan pembagian kerja secara simultan

berpengaruh positif terhadap kinerja polisi Direktorat Lalu Lintas Polda

Sulut. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja polisi.

Gaya kepemimpinan merupakan variabel terkuat yang paling

berpengaruh terhadap kinerja polisi khususnya polisi di Direktorat Lalu

Lintas Polda Sulut. Komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja

polisi. Komunikasi merupakan variabel kedua yang paling berpengaruh

terhadap kinerja polisi khususnya polisi Direktorat Lalu Lintas Polda

Sulut. Pembagian kerja tidak berpengaruh dan berpengaruh negative

terhadap kinerja polisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya

kepemimpinan, komunikasi, dan pembagian kerjasecara simultan


12

berpengaruh signifikan terhadap kinerja polisi, namun secara persial

pembagian kerja tidak signifikan.

9. Bryan Johannes Tampi dalam jurnal ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bak Negara

Indonesia, Tbk (Regional Sales Manado)“. Terbit di jurnal Acta Diurna

Vol. 3 No. 4 tahun 2014. Menghasilkan kesimpulan sebagai berikut

berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan :

1. Secara umum hasil analisis statistik dengan cara pengambilan

kuesioner dari tanggapan responden menyatakan sangat setuju

terhadap variabel gaya kepemimpinan dan motivasi.

2. Persamaan regresi berganda yang didapatkan adalah Y = 4,240 +

0,270X1 + 0,542 X2.

3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Melalui

hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung

sebesar 2,098 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,043 tersebut

lebih kecil dari 0,05, dengan demikian membuktikan bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh secara positif terhadap kinerja

karyawan.

4. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan berdasarkan hasil

perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar

3,909 dengan taraf signifikansi hasilsebesar 0,000 tersebut lebih

kecil dari 0,05, yang berarti bahwa secara statistik membuktikan

bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.


13

5. Berdasarkan hasil yang didapat, Hubungan antara variabel X (Gaya

Kepemimpinan Dan Motivasi) terhadap variabel Y (Kinerja

Karyawan) adalah kuat, dilihat dari nilai R = 0,798.

6. Besarnya pengaruh variabel X (Gaya Kepemimpinan dan Motivasi)

terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan). Nilai R Square di atas

dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh variabel X terhadap Y

adalah sebesar 63,7% sedangkan sisanya 36,3% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukan gaya kepemimpinan, motivasi secara

parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, serta gaya

kepemimpinan dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada PT. BNI, Tbk (Regional Sales Manado).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Bangun (2012: 5), untuk mendefinisikan manajemen

sumber daya manusia, perlu pemahaman pada dua fungsi, antara lain

fungsi-fungsi manajerial (managerial function) dan operasional

(operational function). Terdapat 5 fungsi manajemen, fungsi-fungsi

tersebut meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), penyusunan staf (staffing), penggerakan (actuating) dan

pengawasan (controlling). Manajemen sumber daya manusia

melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan

personalia, penggerakan dan pengawasan terhadap fungsi-fungsi

operasionalnya untuk mencapai tujuan organisasi, (Bangun, 2012:5).


14

Fungsi-fungsi operasional pada manajemen sumber daya manusia

tersebut berkaitan dengan pengelolaan manusia dalam organisasi,

seperti pengadaan, pengembangan, penilaian kinerja, motivasi,

pemberian kompensasi, pengintegrasian, kepemimpinan, pemeliharaan

dan pemisahan tenaga kerja, (Bangun, 2012:5). Pembahasan materi

pada Skripsi ini dengan mengambil teori gaya kepemimpinan, etos

kerja, dan kinerja yang merupakan bagian dari unsur pokok manajemen

sumber daya manusia.

2.2.2 Gaya Kepemimpinan

2.2.2.1 Hakikat Gaya Kepemimpinan

Menurut Kartono (2003) dalam Rachmad (2015: 75),

kepemimpinan adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang

lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan

orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai

tujuan–tujuan yang diinginkan kelompok. Dikemukakan oleh

Yukl (1999) dalam Caillier (2014: 220), bahwa kepemimpinan

transformasional dapat dibedakan dari gaya kepemimpinan

tradisional, dan kepemimpinan transaksional. Sedangkan

kepemimpinan transformasional mengacu pada praktek

bawahan yang menginspirasi untuk bangkit melebihi

kepentingan diri mereka sendiri demi kebaikan dari organisasi

dan tujuannya. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki

perilaku yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya,

perilaku para pemimpin disebut dengan gaya kepemimpinan.


15

Menurut Thoha (2017: 303) mengemukakan bahwa “istilah gaya

kepemimpinan secara kasar adalah cara yang dipergunakan

pemimpin didalam mempengaruhi para pengikutnya”.

Menurut Hasibuan (2007: 170) dalam Nurhamiden dan

Trang (2015: 972) “Gaya kepemimpinan adalah cara seorang

pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau

bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan

organisasi”. Dari definis–definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang

pemimpin dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan

mengendalikan orang atau bawahan untuk bisa melakukan

sesuatu pekerjaan atas kesadaranya dan sukarela dalam

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2.2 Tipe Gaya Kepemimpinan

Menurut Kartono (2014:35), terdapat delapan tipe gaya

kepemimpinan, yaitu:

1. Tipe Deserter (Pembelot)

Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan,

tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan ketaatan, sukar

diramalkan.

2. Tipe Birokrat

Sifatnya: Correct, kaku, patuh pada peraturan dan

normanorma, ia adalah manusia organisasi yang tepat,

cermat, berdisiplin dan keras.


16

3. Tipe Misionaris (Missionary)

Sifatnya: terbuka, penolong, lembut hati, dan ramahtamah.

4. Tipe Developer (Pembangun)

Sifatnya: kreatif, dinamis, inovatif, memberikan dan

melimpahkan wewenang dengan baik, serta menaruh

kepercayaan pada bawahan.

5. Tipe Otokrat

Sifatnya: keras, diktatoris, ingin menang sendiri, keras

kepala, sombong.

6. Benevolent Autocrat (Otokrat yang bijak)

Sifatnya: lancer, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa

keterlibatan diri.

7. Tipe Compromiser (Kompromis)

Sifatnya: Plin-plan, tidak konsisten, tidak memiliki

keputusan, berpandangan pendek dan sempit.

8. Tipe Eksekutif

Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang

baik, berpandangan jauh dan tekun.

2.2.2.3 Indikator Gaya Kepemimpinan

Ordway Tead (Kartono, 2014: 44) dalam tulisanya,

adapun indikator gaya kepemimpinan sebagai berikut sebagai

berikut:

1. Decisiveness
17

Pemimpin yang berhasil pasti dapat mengambil keputusan

secara tepat, tegas dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan

pengalamannya. Selanjutnya dia mampu menyakinkan para

anggotanya akan kebenaran keputusannya.

2. Teaching Skill

Pemimpin yang baik adalah seorang guru yang mampu

menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan

memotivasi, serta menggerakan anak buahnya untuk

berbuat sesuatu.

3. Faith

Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya selalu didukung

oleh kepercayaan anak buahnya, yaitu kepercayaan bahwa

para anggota pasti dipimpin dengan baik, dipengaruhi

secara positif, dan diarahkan pada sasaran-sasaran yang

benar.

4. Integrity

Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu,

sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa

senasib dan sepenanggungan dalam satu perjuangan yang

sama.

5. Enthusiasm

Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai itu

harus sehat, berarti, bernilai, memberikan harapan-harapan

yang menyenangkan, memberikan sukses, dan semangat.


18

6. Friendliness and affection

Kesayangan, kasih sayang, cinta, simpati yang tulus,

disertai kesediaan berkorban bagi pribadi-pribadi yang

disayangi. Sebab pemimpin ingin membuat mereka senang,

bahagia dan sejahtera, maka kasih sayang dan dedikasi

pemimpin bisa menjadi tenaga penggerak yang positif

untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan bagi

semua pihak.

2.2.3 Etos Kerja

2.2.3.1 Hakikat Etos Kerja

Menurut K. Bertens (2008) dalam Donni Juni Priansa

(2016) Menyatakan bahwa secara etimologis istilah etos berasal

dari bahasa Yunani (etos) yang berarti “tempat hidup". Atau

juga sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas

sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga

oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri

khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Kerja

dalam arti pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang

dilakukan manusia, baik dalam hal materi, intelektual dan fisik,

maupun dengan hal-hal yang berkaitan dengan keduniaan

ataupun keakhiratan.
19

Menurut Sinamo (2005) dalam Doni Juni Priansa (2016)

menyatakan bahwa etos kerja adalah seperangkat perilaku

positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai

komitmen total pada paradigma kerja yang integral, menurutnya

jika seseorang, suatu organisasi, atau suatu komunitas menganut

paradigma kerja, mempercayai dan berkomitmen pada

paradigma kerja tersebut semua itu akan melahirkan sikap dan

perilaku kerja mereka yang khas. Berdasarkan pengertian

tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa etos kerja

mengandung makna sebagai aspek evaluatif yang dimiliki oleh

individu (kelompok) dalam memberikan penilaian terhadap

kerja. Etos kerja yang baik dalam Organisasi Pemerintahan di

Kecamatan Setu dapat membantu para pegawai bagaimana cara

mereka bekerja dengan baik menjalankan tugasnya dan akan

melahirkan sikap serta prilaku kerja yang khas.

2.2.3.2 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja

Menurut Sinamo (2011:51) Secara umum faktor-faktor

yang mempengaruhi etos kerja dikelompokan kedalam 2 hal

yaitu:

1. Internal Faktor

Seorang yang memiliki etos kerja dapat dipengaruhi oleh

motivasi yang berasal dari dalam diri atau dari faktor

internal. Etos kerja ialah suatu pandangan dan sikap yang di

dasari oleh nilai-nilai yang di yakini seseorang. Etos kerja


20

ditentukan oleh kualitas pendidikan, keahlian dan

keterampilan yang dimiliki setiap individu untuk

meningkatkan sumber daya manusia.

2. Faktor Eksternal

Budaya yang tertanam sejak lama dalam masyarakat

mampu mempengaruhi etos kerja yangakan dimunculkan

individu. Budaya tersebut meliputi, disiplin, sikap mental

diyakini oleh masyarakat setempat. Masyarakat yang

memiliki sistem orientasi maju akan memiliki etos kerja

yang tinggi. Sedangkan, masyarakat yang memiliki sistem

masyarakat konservatif akan memiliki etos kerja yang

rendah. Etos kerja akan dipengaruhi oleh lingkungan kerja

yang mampu meningkatkan kinerja individu. Yang mana

ingkungan kerja kerja dipengaruhi oleh fasilitas kerja, gaji

atau tunjangan, dan hubungan kerja. Hubungan kerja antara

individu satu dengan yang lainnya dapat meningktakan

produktivitas kerja ketika individu mampu menghadapi

pekerjaanya dan juga ketenangan psikologis yang

ditimbulkan dari hubungan kerja tersebut.

2.2.3.3 Indikator Etos Kerja

Menurut Sinamo (2011:56) untuk mengetahui apakah

etos kerja atau semangat kerja karyawan di suatu perusahaan itu

dalam kondisi tinggi atau rendah dapat dilihat dari dimensi dan

indikator berikut:
21

1. Kerja Cerdas

a. Kerja adalah seni, bekerja cerdas penuh kreativitas.

b. Kerja adalah kerhormatan, bekerja tekun penuh

keunggulan.

2. Kerja Keras

a. Kerja adalah aktulisasi, bekerja keras penuh semangat.

b. Kerja adalah amanah, bekerja benar penuh tanggung

jawab.

c. Kerja adalah panggilan, bekerja tuntas penuh integritas.

3. Kerja Ihklas

a. Kerja adalah rahmat, bekerja tulus penuh rasa syukur.

b. Kerja adalah ibdah, bekerja serius penuh kecintaan.

c. Kerja adalah pelayanan, bekerja paripurna penuh

kerendahan hati.

2.2.4 Kinerja Pegawai

2.2.4.1 Hakikat Kinerja Pegawai

Setiap karyawan dituntut untuk memberikan konstribusi

positif melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi

tergantung pada kinerja karyawanya. Menurut Robbins dan

Coulter (2010: 188) mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil

akhir dari sebuah aktifitas. Kinerja merupakan hasil kerja baik

secara kualitas maupun kuantitas yang telah dicapai karyawan,

dalam menjalankan tugas–tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan organisasi, hasil kerja tersebut disesuaikan


22

dengan yang diharapkan organisasi, melalui kriteria atau standar

yang berlaku dalam organisasi.

2.2.4.2 Penilaian Kinerja

Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk

menilai kinerja pegawai. Menurut Bangun (2012: 238), secara

umum metode penilaian kinerja dapat dikelompokan menjadi

tiga, antara lain:

1. Metode Penilaian Yang Mengacu Pada Norma

Metode ini mengacu pada norma yang didasarkan pada

kinerja paling baik. Penilaian dengan menggunakan hanya

satu kriteriasaja yaitu penilaian kinerja secara keseluruhan.

2. Metode Rangking Langsung

Metode ini baik digunakan pada perusahaan-perusahaan

kecil yang memiliki pegawai dalam jumlah sedikit, dan

sangat sulit digunakan pada perusahaan berskala besar,

karena banyaknya nilai kinerja yang samasehingga sulit

untuk menggunakannya.

3. Metode Rangking Alternatif

Metode ini memungkinkan penggolongan kinerja pegawai

kedalam dua kategori, yaitu kinerja pegawai terbaik dan

kinerja pegawai terburuk. Untuk pegawai dengan kinerja

terbaik ditempatkan pada urutan teratas, dan seterusnya.


23

2.2.4.3 Indikator Kinerja Pegawai

Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu

pekerjaan, dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap

pekerjaan. Adapun indikator dari kinerja karyawan menurut

Bangun (2012: 233) adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Pekerjaan

Dimensi ini menunjukan jumlah pekerjaan yang dihasilkan

individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi

standar pekerjaan. Berdasarkan persyaratan pekerjaan

tersebut dapat diketahui jumlah karyawan yang dibutuhkan

untuk dapat mengerjakannya, atau setiap karyawan dapat

mengerjakan berapa unit pekerjaan.

2. Kualitas Pekerjaan

Setiap pekerjaan memiliki standar kualitas tertentu yang

harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat

mengerjakannya sesuai ketentuan. Karyawan memiliki

kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai

kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut.

3. Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang

diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas

lain.
24

4. Kehadiran

Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran

karyawan dalam mengerjakan sesuai waktu yang

ditentukan. Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat

kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.

5. Kemampuan Kerjasama

Tidak semua pekerjaan dapat dilakukan oleh satu orang

karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin

harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih,

sehingga membutuhkan kerjasama antar karyawan.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan dari rumusan masalah penelitian diatas, maka untuk

hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh positif antara variabel bebas gaya kepemimpinan

(X1) terhadap variabel terikat kinerja pegawai (Y) dalam Organisasi

Pemerintahan Kecamatan Setu.

H2 : Terdapat pengaruh positif antara variabel bebas etos kerja pegawai

(X2) terhadap variabel terikat kinerja pegawai (Y) dalam Organisasi

Pemerintahan Kecamatan Setu.

H3 : Terdapat pengaruh antara variabel bebas gaya kepemimpinan (X1) dan

variabel bebas etos kerja pegawai (X2) terhadap variabel terikat

kinerja pegawai (Y) dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu.

Hipotesis tersebut didukung oleh hasil penelitian:


25

1. Bryan Johannes Tampi (2014). Dengan judul “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Sales Manado)”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia,

Tbk (Regional Sales Manado).

2. Bryan Johannes Tampi (2014). Dengan judul “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Sales Manado)”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

(Regional Sales Manado).

3. Bryan Johannes Tampi (2014). Dengan judul “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Sales Manado)”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan motivasi secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

pada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (Regional Sales Manado).


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Supartono dan Limakrisna (2016:1), penelitian adalah riset,

yang mempunyai tujuan yang terfokus untuk memecahkan masalah serta

mengikuti prosedur atau urutan langkah-langkah yang logis, terorganisasi dan

ketat dalam upaya mengidentifikasi atau mengenai masalah, mengumpulkan

data, menganalisis dan serta menarik suatu kesimpulan yang sahih untuk

dasar pembuatan saran dalam pengambilan keputusan/pemecahan masalah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena diperlukan

pengukuran yang cermat agar menghasilkan kesimpulan yang dapat

digeneralisasikan.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kantor Kecamatan Setu yang

beralamat di Jl. Suprapto No. 1 Lubang Buaya Kec. Setu Kab. Bekasi Jawa

Barat 17320.

Rencana waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2018

sampai dengan bulan Agustus 2018 dengan tabel sebagai berikut:

26
27

Tabel 3.1
Tempat Dan Waktu Penelitian
Periode Bulan Maret sd Agustus 2018
No Uraian Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Observasi

2 Menyusun Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan Data

6 Penyusunan Skripsi

7 Bimbingan Skripsi

8 Ujian Skripsi

3.3 Kerangka Konsep

Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2016: 60) mengemukakan

bahwa “kerangka berfikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal

yang penting”. Penjelasan kerangka berfikir tersebut akan digambarkan

kedalam sebuah pola rancangan instrumen, kemudian dijelaskan dengan

definisi operasional variabel penelitian.


28

3.3.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan landasan teori yang telah

dikemukakan sebelumnya, menunjukan bahwa gaya kepemimpinan dan

etos kerja pegawai mampu memberikan sebuah perubahan pada kinerja

pegawai kecamatan setu. Hal ini dapat digambarkan pada ilustrasi

dibawah ini:

Decisiviness

Teaching
Skill

Faith

Gaya
Kepemimpinan H1
Integrity ( )
Jumlah
Pekerjaan
Enthusiasm
Kualitas
Pekerjaan
Friendliness
And
Affection Kinerja Pegawai Ketepatan
H3 (Y) Waktu
Ordway Tead
(Kartono,2014: 44)
Kehadiran

Kerja Cerdas
Kemampuan

Etos Kerjasama
Kerja Keras H2
Kerja Pegawai
( )
Bangun (2012: 233)
Kerja Ihklas

Sinamo (2011: 56)

Gambar 3.1 Desain Penelitian


29

Keterangan :

Hipotesa 1 : X1→Y

Dilihat dari kerangka konsep diatas variabel gaya kepemimpinan

memiliki enam indikator yaitu;

1. Decisiviness yang berkaitan dengan ketegasan yaitu dapat

mengambil keputusan secara tepat, tegas dan cepat.

2. Teaching Skill yaitu keterampilan mengajar dimana seorang

pemimpin yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan,

mendoromg (memotivasi) serta mengarahkan bawahannya untuk

berbuat sesuatu.

3. Faith atau iman yaitu keberhasilan pemimpin didukung oleh

kepercayaan anak buanya.

4. Integrity atau integritas yaitu merupakan seorang pemimpin yang

harus bersifat terbuka, bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan

bawahannya bahkan merasa senasib dan sepenanggungan dalam

satu perjuangan yang sama.

5. Enthusiasm merupakan sikap antusias yaitu pekerjaan yang

dilakukan dan tujuan yang akan dicapai harus sehat, berarti,

bernilai, memberikan harapannyang menyenangkan, sukses dan

semangat.

6. Friendliness And Affection atau keramahan dan kasih sayang yaitu

merupakan prilaku kesayangan, kasih sayang, cinta, simpati yang

tulus, disertai kesediaan berkorban bagi pribadi yang disayangi.


30

Sebab pemimpin ingin membuat mereka senang, bahagia dan

sejahtera.

Didukung oleh penelitian Yuyun Purwanti dan Joko Tri Nugraha (2018)

Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN), Vol. 02 No. 01, Mei

2018. Didalam penelitiannya pengujian hipotesis pertama menunjukan

bahwa secara parsial gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja, Hipotesis 1 didukung (thitung > tabel, yaitu

sebesar 3,726 > 1,672 dan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05).

Menerapkan gaya kepemimpinan yang lebih demokratis dengan

memperhatikan hubungan dengan pegawainya, dimana yang nantiya

akan mempengaruhi kinerja intansi, agar tujuan intansi dapat terlaksana

dan tercapai secara optimal.

Hipotesa 2 : X2→Y

Kerangka konsep variabel selanjutnya adalah indikator

lingkungan kerja yang meliputi; Pertama kerja cerdas yaitu kerja adalah

seni, bekerja penuh kreativitas dan kerja adalah kehormatan, bekerja

tekun penuh keunggulan. Kemudian yang kedua yaitu kerja keras,

kerja adalah aktualisasi bekerja keras penuh semangat, kerja adalah

amanah bekerja benar penuh tanggung jawab dan kerja adalah

panggilan bekerja tuntas penuh integritas. Dan yang ketiga adalah kerja

ihklas yaitu kerja adalah rahmat bekerja tulus penuh rasa syukur, kerja

adalah ibadah bekerja serius penuh kecintaan dan kerja adalah

pelayanan bekerja paripurna penuh kerendahan hati.


31

Didukung oleh penelitian Donni Juni Priansa dan Agus Garnida (2015)

Jurnal Ecodemica: Jurnal ekonomi, manajemen dan bisnis Vol. 3 No. 1

April 2015. Didalam penelitiannya pengujian ke-dua pengaruh antara

etos kerja terhadap kinerja menyatakan bahwa etos kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Besarnya pengaruh

etos kerja terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 76,3%. Berdasarkan

tabel pengujian signifikansi, dapat diketahui tingkat signifikansi sebesar

0,000 karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat

disimpulan bahwa etos kerja berpengaruh terhadap pegawai.

Hipotesa 3 : X1 dan X2→Y

Dilihat dari keranga konsep mengenai variabel kinerja karyawan

seperti, Jumlah pekerjaan yaitu dimensi yang menunjukan jumlah

pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok dan sebagai

persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Kualitas pekerjaan adalah

setiap pekerjaan yang memiliki standar kualitas tertentu yang harus

disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakannya sesuai

ketentuan. Ketepatan waktu adalah tingkat suatu aktifitas diselesaikan

pada waktu awal yang diinginkan, dilihat dari sudut koordinasi dengan

hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas

lain. Kehadiran adalah suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut

kehadiran karyawan dalam mengerjakan sesuai waktu yang ditentukan.

Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam

mengerjakannya. Kemampuan kerjasama adalah tidak semua pekerjaan

dapat dilakukan oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan
32

tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau

lebih, sehingga membutuhkan kerjasama antar karyawan.

Didukung oleh penelitian Indra Praja dan Aris Suparman W (2015)

Jurnal Bisnis Teori dan Implementasi Vol. 6, No. 1, Febuari 2015.

Pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja terhadap kinerja pegawai

dari hasil pengujian yang dilakukan secara bersama-sama (dengan uji F

dan nilai probabilitas) menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pada kinerja pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil

kabupaten sleman. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi

ajusted R square sebesar 0,857 atau 85,7% yang berarti bahwa variabel

gaya kepemimpinan (gaya kepemimpinan instruktif, gaya

kepemimpinan konsulatif, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya

kepemimpinan delegatif) dan etos kerja memberikan konstribusi

sebesar 85,7% terdapat kinerja pegawai dinas kependudukan dan

catatan sipil kabupaten sleman, sedangkan 14,3% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Hasil

pengujian dalam penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan

(gaya kepemimpinan instruktif, gaya kepemimpinan konsulatif, gaya

kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan delegatif) dan etos

kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai

dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten sleman. Sedangkan

variabel yang lebih yang lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai adalah variabel etos kerja.


33

3.3.2 Desfinisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini akan

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.2
Tabel Definisi Operasional Variabel
URAIAN INSTRUMEN DEFINISI
VARIABEL
X1 = Gaya Decisiveness Pemimpin yang berhasil
pasti dapat mengambil
Kepemimpinan (Ketegasan) keputusan secara tepat,
tegas dan cepat.
Teaching Skill Pemimpin yang baik
adalah seorang guru yang
(Keterampilan mampu menuntun,
Mengajar) mendidik, mengarahkan,
mendorong (memotivasi),
menggerakan anak
buahnya untuk berbuat
sesuatu.
Faith Keberhasilan pemimpin
pada umumnya didukung
(Iman) oleh kepercayaan anak
buahnya.
Integrity Pemimpin harus bersifat
terbuka, merasa utuh
(Integritas) bersatu, sejiwa dan
seperasaan dengan anak
buahnya bahkan merasa
senasib, sepenanggungan
dalam satu perjuangan
yang sama.
Enthusiasm Pekerjaan yang dilakukan

(Antusiasme) dan tujuan yang akan


dicapai itu harus sehat,
berarti, bernilai,
memberikan harapan yang
menyenangkan, sukses,
dan semangat.
34

Friendliness Kesayangan, kasih


and sayang, cinta, simpati

Affection yang tulus, disertai


kesediaan berkorban bagi
(Keramahan
pribadipribadi yang
dan kasih
disayangi. Sebab
sayang)
pemimpin ingin membuat
mereka senang, bahagia
dan sejahtera.

X2 = Etos Kerja Kerja Cerdas a. Kerja adalah seni,


bekerja cerdas penuh
Pegawai kreativitas,
b. Kerja adalah
kehormatan, bekerja
tekun penuh
keunggulan
Kerja Keras a. Kerja adalah
aktualisasi, bekerja
keras penuh semangat
b. Kerja adalah amanah ,
bekerja benar penuh
tanggung jawab
c. Kerja adalah
panggilan, bekerja
tuntas penuh integritas

Kerja Ihklas a. Kerja adalah rahmat,


bekerja tulus penuh
rasa syukur
b. Kerja adalah ibadah,
bekerja serius penuh
kecintaan
c. Kerja adalah pelayanan,
bekerja paripurna
penuh kerendahan hati
35

Y = Kinerja Pegawai Jumlah Dimensi ini menunjukan


jumlah pekerjaan yang
Pekerjaan dihasilkan individu atau
kelompok dan sebagai
persyaratan yang menjadi
standar pekerjaan.
Kualitas Setiap pekerjaan memiliki
standar kualitas tertentu
Pekerjaan
yang harus disesuaikan
oleh karyawan untuk dapat
mengerjakannya sesuai
ketentuan.

Ketepatan Waktu Tingkat suatu aktifitas


diselesaikan pada waktu
awal yang diinginkan,
dilihat dari sudut
koordinasi dengan hasil
output serta
memaksimalkan waktu
yang tersedia untuk
aktifitas lain.
Kehadiran Suatu jenis pekerjaan
tertentu menuntut
kehadiran karyawan dalam
mengerjakan sesuai waktu
yang ditentukan. Kinerja
karyawan ditentukan oleh
tingkat kehadiran
karyawan dalam
mengerjakannya.
Kemampuan Tidak semua pekerjaan
dapat dilakukan oleh satu
Kerjasama orang karyawan saja.
Untuk jenis pekerjaan
tertentu mungkin harus
diselesaikan oleh dua
orang karyawan atau lebih,
sehingga membutuhkan
kerjasama antar karyawan.
36

3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016: 80) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan menurut Arikunto

(2013: 173) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi

populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun

persentase kesamaan itu sedikit. Pada penelitian ini populasi yang

digunakan adalah Pegawai yang bekerja pada Organisasi Pemerintahan

Kecamatan Setu.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2016: 81) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang bekerja pada Organisasi Pemerintahan

Kecamatan Setu sebanyak 37 Orang. Teknik yang digunakan pada

penelitian ini dengan Teknik Non Probability Sampling serta penentuan

sampelnya dengan metode sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2016: 85)

sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila seluruh angggota

populasi digunakan sebagai sampel, sehingga pada penelitian ini sampel

yang diambil adalah seluruh pegawai yang bekerja pada Kantor

Kecamatan Setu.
37

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian lapangan dengan teknik sebagai berikut:

1. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2016: 142), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Untuk menilai butir-butir pernyataan pada kuesioner adalah dengan

memberikan skor pada setiap butir pernyataan, metode yang

digunakanuntuk penskoran yaitu dengan menggunakan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2016: 93) Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang pada

fenomena social. Dalam menjawab pernyataan pada kuesioner,

responden diberikan 5 kategori, antara lain Sangat Setuju (SS), Setuju

(S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju

(STS). Masing-masing kategori tersebut memiliki bobot skor dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3
Skor Kategori Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
38

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2016: 137), wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang harus diteliti, dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

3. Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2016: 291), studi kepustakaan berkaitan

dengan kajian teoritis dan refrensi lain yang terkait dengan nilai, budaya,

dan norma yang berkembang pada situasi social yang diteliti.

4. Online Research

Melakukan penelusuran data dan informasi di internet yang

relevan dan dibutuhkan analisi permasalahan peneliti.

3.6 Metode Analisa Data

Penulis menggunakan metode data deskriptif kuantitatif sehingga

analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2016: 52). Penelitian yang menggunakan

kuesioner harus dilakukan uji validitas, untuk menguji validitas tersebut


39

peneliti akan menggunakan teknik Pearson Product Moment dengan

rumus :

=
√* +[ ]

Dimana :

= Korelasi Pearson Product Moment.

N = Jumlah responden

X = Skor disetiap item pertanyaan.

Y = Skor sub total dari semua item.

Dengan taraf signifikan 5% jika diperoleh koefisiensi korelasi

dari skor item (rtabel), maka dapat disimpulkan butir pertanyaan tersebut

dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk, suatu

kuisioner 35 dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali,2016: 47). Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas

Cronbachs alpha yaitu dengan rumus :


= * +* +

= Reliabilitas instrumen.

k = Banyak butir pertanyaan.


40

Ʃσ²b = Jumlah varians butir.

σ²t = Varians total.

Dengan taraf signifikasi 1% atau 5%, jika diperoleh perhitungan

koefisien reliabilitas atau (Cronbachs alpha) lebih besar dari 0,70,

Maka kuesioner dinyatakan reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Adapun pengujian asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2016: 154). Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,

pertama dengan analisis grafik yaitu dengan melihat grafik

histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Kedua, dengan uji

statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi normal

jika memiliki nilai signifikansi 0,05.


41

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2016: 103), uji multikolinieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel (Independen). Untuk menguji

multikolinieritas dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF pada

masing–masing variabel independen. Jika nilai Tolerance > 0,1 dan

nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala

multikolinieritas.

c. Uji Hesteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. (Ghozali, 2016: 134). Ada

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji

heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser dan uji

white.

4. Uji Hipotesis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis linear regresi berganda. Menurut Ghozali (2016: 94), dalam

analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen. Regresi ini digunakan untuk

mengetahui hipotesis yang pertama dan hipotesis yang kedua dengan

rumus :
42

Y = a+

Dimana :

Y = Kinerja Pegawai.

X1 = Gaya Kepemimpinan.

X2 = Etos Kerja Pegawai.

A = Konstanta.

b1, b2 = Koefisien Regresi.

a. Koefisien Determinasi (Adjusted )

Uji ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar

perubahan variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi

variabel independen.

diperoleh dengan rumus :

Adjusted = 1- (1- )

Dimana :

R² = Besarnya koefisien determinasi sampel.

N = Banyaknya observasi atau jumlah sampel.

K = Banyaknya variabel.

Jika adjusted mendekati 1, menunjukan bahwa variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen sehingga model yang digunakan dapat digunaka dengan

baik.
43

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen

secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel independenya adalah Gaya

Kepemimpinan dan Etos Kerja Pegawai, sedangkan untuk variabel

dependenya adalah Kinerja Pegawai. Untuk menganalisisnya dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

=
( )

Keterangan :

R² = Koefisien determinasi.

K = Banyaknya variabel bebas

n = Banyaknya sampel

Pengujian melalui Uji F adalah dengan membandingkan Fhitung

dengan pada α = 0,05.

c. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen

secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Cara menganalisisnya dengan rumus berikut :


thitung =

Keterangan :

N = Jumlah sampel.
44

= Koefisien determinasi.

Uji t dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel pada α =

5% atau α = 1, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

i. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho = β = 0 tidak ada pengaruh.

Ha = β ≠ 0 ada pengaruh.

ii. Penentuan signifikan = 0,05

iii. Kriteria pengujian

a) thitung ≥ ttabel, Ho ditolak atau Ha diterima artinya

variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel

terikat.

b) thitung ≤ ttabel, Ho diterima atau Ha ditolak artinya

variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat.

Dari keseluruhan metode yang digunakan dalam penelitian ini,

peneliti akan menggunakan alat bantu SPSS 22 for Windows dalam mengolah

dan menganalisis data, sedangkan untuk memperoleh nilai rata-rata dari

setiap indikator, penulis menggunakan teknik perhitungan nilai rataan dari

setiap jumlah skor pada kuesioner.


BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Kecamatan Setu

Kecamatan Setu adalah wilayah yang berada di Kabupaten Bekasi

yang sebelumnya hanyalah tanah merah yang menghasilkan banyak sekali

buah-buahan, seperti rambutan, kecapi dan durian yang terkenal, namun

lama-kelamaan karena banyak sekali pendatang, akhirnya pohon-pohon

tersebut semakin berkurang, Setu juga merupakan kecamatan dari 23

kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi, dimana Kecamatan Setu termasuk

kecamatan yang sedang berkembang dalam segala bidang dan mengalami

perkembangan penduduk yang cukup pesat serta heterogen. Sumber mata

pencaharian pun sudah mulai mengalami peralihan dari bertani ke sektor

industri. Wilayah perkampungan sudah banyak yang beralih status menjadi

wilayah perumahan hal ini dibuktikan dengan mulai banyak dibangunnya

wilayah perumahan di beberapa desa yang ada diwilayah Kecamatan Setu.

Gambar 4.1
Kantor Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi

- Luas Wilayah : 62,16

45
46

- Jumlah Penduduk : 111.670 Jiwa (2017)

- Kepadatan : 1.796,49 Jiwa/ (2017)

- Jumlah Desa/Kelurahan : 11

- Adapun untuk kelurahan/desa :

1. Burangkeng 7. Lubang Buaya

2. Cibening 8. Mukti Jaya

3. Cijengkol 9. Cikaragemannunggal

4. Cikarageman 10. Taman Rahayu

5. Cileduk 11. Taman Sari

6. Kertarahayu

4.2 Visi Dan Misi Kecamatan Setu

Visi

“Kecamatan Setu yang maju dan sejahtera melalui optimalisasi Sumber

Daya Alam dan Sumber Daya Manusia dilandasi iman dan taqwa”

Misi

1. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfataan sumber daya alam yang

optimal meliputi bidang pertanian (tanaman, panan, perkebunan,

holtikultura, perikanan dan peternakan yang berwawasan lingkungan

hidup.

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang optimal dilandasi iman dan

taqwa.

3. Menigkatkan penyerapan tenaga kerja.


47

4. Meningkatkan dan mengembangkan pembangunan wilayah yang meliputu

pedesaan dan perkotaan, pembangunan perumahan dan pemukiman serta

penataan ruang.

4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian

Secara operasional, aktivitas kegiatan di kantor kecamatan setu yaitu

yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat.

Yaitu melakukan pelayanan publik terhadap masyarakat seperti pelayanan

kartu keluarga, pelayanan kartu tanda penduduk, pelayanan surat izin tempat

usaha, pelayanan pajak bumi dan bangunan, izin mendirikan bangunan, serta

pengurusan akta kelahiran dan administrasi lainnya.

Kedudukan dan peranan pegawai negeri sipil sebagai unsur

aparatur negara bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan

pelayanan secara adil kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan

ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan memerlukan adanya seorang

pemimpin yang selalu mampu untuk menggerakkan bawahannya agar

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk berpartisipasi

dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara

berdaya guna dan berhasil guna.


48

Gambar 4.2
Program Dan Kegiatan Kerja
49

4.4 Struktur Organisasi Kecamatan Setu

CAMAT
Drs. H. Surya Wijaya, MM

SEKRETARIAT
Dr. Sukarmawan, M.Pd

SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM


PERENCANAAN DAN KEPEGAWAIAN
Burhamudin H, S.Ip SARTIKA K.,S.AP,MSi

KELOMPOK SEKSI TATA SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI PMD
JABATAN PEMERINTAHAN TRANTIB EKBANG KEPENDUDUKAN
Dra. Ernati
FUNGSIONAL Kusnadi, S.Ap Hidayat, S.Ap M. Syarip Helmi Y., S. H., M.H.

M. SYARIP
Hidayat

Gambar 4.3
Struktur Organisasi Kecamatan Setu
Keterangan :

= Garis Koordinasi
= Garis Komando

4.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dalam Organisasi Kecamatan

1. Camat

Organisasi kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang

bertanggung jawab atas kegiatan dari kecamatan. Camat memiliki tugas

pokok untuk menjalankan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

oleh Bupati atau Wali kota yang ditetapkan dalam peraturan Bupati atau

wali kota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Hal tersebut

sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2008 Pasal 15 dan


50

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 pasal 17 tentang Kecamatan.

Adapun tugas-tugas dari Camat antara lain:

a. Melakukan koordinasi terkait dengan kegiatan pemberdayaan

masyarakat.

b. Melakukan koordinasi terkait dengan upaya penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum.

c. Melakukan koordinasi terkait dengan penerapan serta penegakan

peraturan perundang-undangan.

d. Melakukan koordinasi terkait dengan pelaksanaan pemeliharaan

prasarana serta fasilitas pelayanan umum.

e. Melakukan koordinasi terkait penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

di tingkat kecamatan.

f. Melakukan pembinaan terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan

desa atau kelurahan.

g. Melakukan pelayanan terhadap masyarakat yang menjadi ruang

lingkup tugasnya atau yang belum dapat dilaksanakan oleh

pemerintahan desa atau kelurahan.

h. PERBUP No. 22 tentang pelimpahan wewenang Bupati kepada camat

terutama di pasal 3 menjelaskan tentang Seorang Camat juga

melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh

Bupati atau Wali kota yang dilakukan berdasarkan eksternalitas dan

efisiensi untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang

meliputi berbagai macam aspek seperti perizinan, rekomendasi,


51

koordinasi, pembinaan, pengawasan, fasilitasi, penetapan dan

penyelenggaraan.

2. Sekretaris Camat

Dalam wilayah kecamatan, seorang Camat akan dibantu oleh

seorang Sekretaris (Sekcam) dalam mengemban segala tugas-tugasnya.

Sekretaris camat merupakan pimpinan sekretariat kecamatan yang

bertanggung jawab kepada camat. Sekretaris camat membawahi

setidaknya 3 sub bagian yaitu kasubag perencanaan, Kasubag Keuangan,

serta staff. Seorang sekretaris camat memiliki tugas pokok antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan tata laksana kesekretariatan Kecamatan.

b. Menghimpun dan mempelajari petunjuk teknis, peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang berhubungan dengan bidang tugasnya

sebagai pedoman dan landasan kerja.

c. Melaksanakan koordinasi dengan seksi-seksi pada Unit Kerja maupun

SKPD atau instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Memelihara kerahasiaan surat-surat naskah dinas sesuai dengan

ketentuanyang berlaku.

e. Merekomendasikan pemberian ijin belajar, pendidikan pelatihan,

tugas belajar, ujian dinas serta pemberian tanda penghargaan dan jasa

sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Mengatur teknis operasional tugas-tugas umum dan Rumah Tangga

Kecamatan.
52

g. Melakukan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di

kecamatan.

h. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

pelayanan kepada masyarakat di kecamatan.

i. Membina, mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas bawahan.

j. Memberikan penilaian dan menandatangi DP3 (Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pegawai).

k. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

l. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

3. Tugas Sub Bagian Perencanaan

Tugas pokok dari Kasubag penyusunan program dan keuangan

adalah memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi serta

mengkoordinasikan program-program terkait urusan penyusunan program

dan keuangan. Adapun fungsi dari Kasubag penyusunan program dan

keuangan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan kecamatan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja

kecamatan.

c. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan


53

d. Membina dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan tugas,

tertutama penyiapan administrsi yang terkait dengan penata usahaan

keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar senantiasa

sesuai dengan rencana, target yang ditetapkan.

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan perencanaan program dan

kegiatan, melaksanakan perbendaharaan keuangan, melaksanakan

verifikasi anggaran serta melaksanakan pembukuan dan pelaporan

keuangan.

g. Membuat daftar usulan kegiatan, membuat daftar gaji dan

melaksanakan penggajian serta melaksanakan pengendalian tugas

pembantu pemegang kas.

h. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas

perencanaan, pelaporan dan pengelolaan keuangan.

i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sub

Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan.

j. Menginventarisir permasalahan-permasalahan melaksanaan program

kegiatan yang berkaitan perencanaan, pelaporan dan pengelolaan

keuangan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.


54

k. Melakukan pengumpulan data laporan pencapaian kinerja triwulan,

semesteran serta melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk

kebutuhan rencana kerja tahunan.

l. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan,

Pelaporan dan Keuangan.

m. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA (Rencana

Kegiatan dan Anggaran), DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran),

Laporan Kinerja, RENSTRA (Rencana Strategi), RENJA (Rencana

Kerja) dan dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

n. Menilai prestasi kerja staf dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karier.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

4. Tugas Bagian Umum dan Kepegawaian

Tugas pokok dari Kasubag umum dan kepegawaian adalah

memimpin, merencanakan, mengatur dan melakukan koordinasi serta

pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan administrasi, baik administrasi

umum, perlengkapan, maupun kepegawaian.

Adapun fungsi dari Kasubag umum dan kepegawaian antara lain:

a. Penyiapan bahan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian.


55

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang umum dan

kepegawaian.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum dan kepegawaian.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas

dan fungsi.

e. Menyusun rencana program dan kegiatan seksi umum dan

kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

f. Mengelola dan melaksanakan urusan rumah tangga dan protokol.

g. Mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian dan aset.

h. Mengelola dan melaksanakan urusan surat-menyurat dan kearsipan.

i. Mengelola dan melaksanakan urusan perlengkapan atau

ketatalaksanaan.

j. Mengelola dan melaksanakan urusan umum lainnya.

k. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas

yang diberikan oleh Camat.

m. Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat

melalui Sekretariat Camat.


56

5. Tugas Tata Pemerintahan

Tugas utama Kasi Tata Pemerintahan adalah memimpin, merenca

nakan, mengkoordinasikan dan mengawasi jalannya kegiatan pemerintah

serta administrasi kependudukan dan pertahanan di wilayah kecamatan.

Adapun fungsi dari Kasi Tata pemerintahan antara lain:

a. Penyusunan program dan kegiatan bidang pemerintahan.

b. Pelaksanaan kegiatan pelayanan pemerintahan umum.

c. Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD).

d. Pelaksanaan persiapan pengesahan dan pengukuhan anggota Badan

Permusyawaratan Desa (BPD).

e. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di desa.

f. Pelaksanaan persiapan pengambilan Sumpah atau Janji dan Pelantikan

Kepala Desa, Pimpinan dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa di

wilayah kerjanya.

g. Fasilitasi penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa.

h. Fasilitasi penyelenggaraan kerjasama antar desa dan penyelesaian

perselisihan antar desa.

i. Fasilitasi penataan desa dan penyusunan peraturan desa.


57

j. Pelaksanaan pengawasan atas tanah-tanah negara dan tanah aset

pemerintah daerah di wilayah kerjanya.

k. Pelaksanaan tugas pembantuan terhadap pelaksanaan pembebasan

tanah milik dan pelepasan hak yang akan dipergunakan untuk

kepentingan pembangunan serta peralihan status tanah negara menjadi

hak milik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

l. Pelaksanaan monitoring dan inventarisasi penggunaan tanah terlantar,

tanah negara bebas dan tanah timbul di wilayah kerjanya.

m. Pemrosesan pengusulan Pejabat Kepala Desa.

n. Fasilitasi penyelesaian perbatasan antar desa dalam wilayah

kecamatan.

o. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Camat sesuai

dengan bidang tugasnya.

6. Tugas Seksi Trantib

Tugas utama dari seksi ketenteraman dan ketertiban adalah

memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, kegiatan pembinaan

kesejahteraan dan ketertiban wilayah serta melakukan koordinasi terkait

tugas lapangan polisi pamong praja di tingkat kecamatan.

Adapun fungsi dari seksi ketenteraman dan ketertiban antara lain:

a. Melakukan koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia

dan Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan


58

penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di wilayah

kecamatan.

b. Melakukan koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah

kerja kecamatan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban

umum masyarakat di wilayah kecamatan.

c. Melaksanakan pembinaan terhadap Satuan LINMAS (Perlindungan

Masyarakat) diwilayah kecamatan.

d. Mempersiapkan pembinaan terhadap SATLAK (Satuan Pelaksana)

dan SATGAS (Satuan Petugas) penanggulangan bencana.

e. Membina kegiatan Pos Siskamling.

f. Mempersiapkan bahan perumusan kebijakan pengarahan sumber daya

manusia satuan perlindungan masyarakat.

g. Melakukan koordinasi dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat

Daerah) yang tugas dan fungsinya dibidang penerapan peraturan

perundang-undangan.

h. Melaksanakan pengamanan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah

maupun peraturan lainnya.

i. Melaksanakan penyelenggaraan pembinaan ketertiban umum,

termasuk tertib perizinan.

j. Melaksanakan penertiban Izin Mendirikan Bangunan (IMB).


59

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai bidang

tugasnya.

l. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas

kepada Camat sesuai standar yang ditetapkan.

7. Tugas PMD

Kasi PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) memiliki tugas

dalam memberdayakan masyarakat di desa-desa disekitar kecamatan,

rincian tugas sebagaimana dimaksud sebagai berikut :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan tahunan di bidang

pemberdayaan masyarakat desa sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana di bidang pemberdayaan

masyarakat desa.

c. Membina dan mengarahkan, bawahan dalam pelaksanaan tugas.

d. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan

kegiatan di bidang Pemberdayaan masyarakat desa.

e. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pembangunan

masyarakat desa di wilayah kerjanya.

f. Membina dan mengembangkan serta memberdayakan kelompok-

kelompok masyarakat yang ada di desa diwilayah kerjanya.


60

g. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan

program dan kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat desa.

h. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam

pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat desa.

i. Memfasilitasi, mengoordinasikan penyelenggaraan lomba-lomba atau

penilaian desa di tingkat kecamatan.

j. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan pembangunan

swadaya masyarakat, pembinaan kegiatan pemberdayaan masyarakat

dan lembaga adat dan fasilitasi kegiatan lembaga swadaya

masyarakat.

k. Mengkoordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah atau unit

kerja terkait dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan

masyarakat desa.

l. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

pengembangan karier.

m. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan

pemberdayaan masyarakat desa.

n. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan

pembangunan masyarakat desa serta menyiapkan bahan petunjuk

pemecahan masalah.
61

o. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas serta melaksanakan tugas

kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik lisan maupun

tertulis.

8. Tugas Ekbang

Melaksanakan tugas dibidang perekonomian dan pembangunan

berdasarkan perundang-undangan untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Dalam melaksanakan tugas dibidang ekonomi dan

pembangunan menyelenggarakan fungsi :

a. Menghimpun kebijakan teknis dibidang perekonomian dan

pembangunan kemasyarakatan sesuai kebutuhan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas.

b. Mengumpulkan data potensi kecamatan melalui survei untuk sesuai

gambaran pembangunan ekonomi kemasyarakatan.

c. Mengelola data potensi kecamatan sesuai jenis perkembangannya.

d. Menyusun rencana kegiatan perekonomian dan pembangunan sesuai

kebutuhan untuk menjadi program unit.

e. Menyelenggarakan kegiatan perekonomian dan pembangunan

berdasarkan skala prioritas untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

f. Melakukan bimbingan teknis pengembangan perekonomian melalui

pertemuan untuk peningkatan pendapatan masyarakat.


62

g. Mengkonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan baik lisan

maupun tertulis untuk beroleh petunjuk lebih lanjut.

h. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan kepala-kepala seksi

melalui rapat atau pertemuan untuk kesatuan pendapat dalam

pelaksanaan tugas.

i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas secara berkala sebagi

bahan evaluasi.

j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk

kelancaran tugas kedinasan.

9. Tugas Kependudukan

Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Kependudukan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program dan kegiatan bidang kendudukan.

b. Pelaksanaan pelayanan kependudukan.

c. Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan program keluarga berencana.

d. Penyelenggaraan pendataan kependudukan.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan data dibidang kependudukan.

f. Pelaksanaan pembinaan tertib data kependudukan pada desa.


63

g. Pemprosesan rekomendasi dispensasi nikah sesuai dengan peraturan

perundang undangan yang berlaku.

h. Pemprosesan rekomendasi persyaratan perijinan tertentu yang

berhubungan dengan kependudukan sesuai dengan peraturan

perundang undangan.

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Camat sesuai

dengan bidang tugasnya.


BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Data Penelitian

5.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada

Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu dengan jumlah 37 orang

pegawai. Pentingnya analisis karakteristik pegawai adalah untuk

memudahkan suatu organisasi dalam memanajemen sumber daya

manusia yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini karakteristik pegawai

ditinjau dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status

kepegawaian dan jabatan pekerjaan.

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan dari hasil penelitian, bahwa pegawai terdiri

dari 30 pegawai berjenis kelamin laki-laki dan 7 pegawai berjenis

kelamin perempuan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

64
65

Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
No Jenis Kelamin
(Orang) (%)

1 Laki – laki 30 81%

2 Perempuan 7 19%

Total 37 100 %

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari data tabel tersebut pegawai dengan jenis kelamin

laki-laki mendominasi yaitu sebesar 80%, sedangkan pegawai

dengan jenis kelamin perempuan sebesar 19%, karena pada

Organisasi Pemerintahan Kecamatan sangat dibutuhkan pegawai

dalam deskripsi bidang administratiF dan pengelola keaman dan

ketertiban, sehingga dapat disimpulkan mayoritas jenis kelamin

pada Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu adalah laki-laki.

Gambar 5.1 berikut menunjukan presentase komposisi jumlah

tersebut.

Laki – laki Perempuan

19%

81%

Gambar 5.1 Jenis Kelamin


Presentasi Distribusi Komposisi Jenis Kelamin
66

2. Usia

Usia sangat mempengaruhi tingkat kinerja yang dihasilkan

oleh masing-masing individu. Dari hasil penelitian bahwa pegawai

dengan usia kurang dari 25 tahun sebanyak 0 orang, pegawai

dengan usia 25 tahun sampai denga 40 tahun sebanyak 7 orang, dan

pegawai dengan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 30 orang. Data

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frekuensi Persentase
No Rentang Usia (Tahun)
(Orang) (%)

1 < 25 0 0

2 25 – 40 7 19

3 > 40 30 81

Total 37 100

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari data tabel diatas, menunjukan bahwa usia pegawai

diatas 40 tahun mendominasi sebesar 81%, sedangkan usia

pegawai kurang dari 25 tahun adalah sebesar 0% dan usia pegawai

mulai dari 25 tahun sampai usia 40 tahun sebesar 19%, hal itu

disebabkan karena mayoritas pegawai pada Organisasi

Pemerintahan Kecamatan Setu adalah pegawai yang telah lama

bekerja. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas usia responden pada


67

penelitian ini adalah usia diatas 40 tahun. Gambar 5.2 berikut

menunjukan presentase distribusi umur responden tersebut.

<25 25 – 40 >40
0% 19%

81%

Gambar 5.2 Umur


Presentasi Distribusi Umur Responden

3. Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir menentukan seberapa banyak pegawai

yang dibutuhkan untuk ditempatkan, perbedaan pendidikan akan

membedakan kinerja yang dihasilkan dalam mengerjakan suatu

pekerjaan. Dari hasil penelitian bahwa pegawai dengan pendidikan

terakhir SMP sebanyak 2 orang, pegawai dengan pendidikan

terakhir SMA sebanyak 11 orang, pegawai dengan pendidikan

terakhir D3 sebanyak 0 orang, pegawai dengan pendidikan terakhir

S1 sebanyak 16 orang, pegawai dengan pendidikan terakhir S2

sebanyak 7 orang dan pegawai dengan pendidikan terakhir S3

sebanyak 1 orang. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
68

Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
No Pendidikan Terakhir
(Orang) (%)

1 SMP 2 5

2 SMA 11 30

3 D3 0 0

4 S1 16 43

5 S2 7 19

6 S3 1 3

TOTAL 37 100

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari data tabel diatas, pegawai dengan pendidikan terakhir

S1 mendominasi sebesar 43%, sedangkan pendidikan terakhir

SMA sebesar 30%, pendidikan terakhir SMP sebesar 5%,

pendidikan terakhir S2 sebesar 19%, pendidikan terakhir S3

sebesar 3% dan pendidikan terakhir D3 0%. Hal tersebut

disebabkan karena standarisasi kepegawaian minimal

berpendidikan S1, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas

pendidikan terakhir responden adalah S1. Gambar 5.3 berikut

menunjukan presentase distribusi pendidikan terkahir responden.


69

SMP SMA D3 S1 S2 S3
3% 5%

19%
30%

43%
0%

Gambar 5.3 Pendidikan Terakhir


Presentasi Distribusi Pendidikan Terakhir Responden

4. Status Perkawinan

Dari hasil kuisioner yang disebarkan dapat direkapitulasi

status perkawinan dari 37 responden sebagaimana terlihat pada

tabel berikut.

Tabel 5.4
Status Perkawinan
Status Perkawinan Jumlah Presentase %

Menikah 37 100

Belum Menikah 0 0

Total 37 100

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari tabel tersebut dapat diketahui berdasarkan status

perkawinan diketahui bahwa semua pegawai sudah menikah yaitu

37 pegawai. Gambar 5.5 berikut menunjukan presentase distribusi

status perkawinan responden.


70

Menikah Belum Menikah


0%

100%

Gambar 5.4 Status Perkawinan


Presentase Distribusi Status Perkawinan

5. Status Kepegawaian

Status Kepegawaian akan membedakan kategori pegawai

dalam sebuah organisasi, sehingga dapat membedakan jenis

pekerjaan dan tanggung jawab bekerja. Dari hasil penelitian bahwa

pegawai dengan status kepegawaian PNS sebanyak 37 orang, dan

pegawai dengan stastus kepegawaian Honorer sebanyak 0 orang.

Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian
Frekuensi Persentase
No Status Kepegawaian
(Orang) (%)

1 PNS 37 100

2 Honorer 0 0

Total 37 100

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari data tabel diatas, pegawai dengan status kepegawaian

PNS mendominasi sebesar 100%, sedang kan pegawai dengan


71

status kepegawaian Honorer 0%. Hal itu disebabkan karena

pegawai honorer dibutuhkan untuk tenaga pelayanan administrasi

masyarakat, sedangkan pegawai PNS ditugaskan untuk pengolahan

data administratif kecamatan ke pusat, sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas semua status kepegawaian

responden adalah PNS. Gambar 5.5 berikut menunjukan

presentase distribusi status kepegawaian responden.

PNS Honorer
0%

100%

Gambar 5.5 Status Kepegawaian


Presetase Distribusi Status Kepegawaian

6. Jabatan Pekerjaan

Jabatan dalam sebuah pekerjaan bertujuan untuk membantu

manajemen dalam mengklasifikasikan suatu tanggung jawab

sebuah pekerjaan. Dari hasil penelitian bahwa pegawai dengan

jabatan Sekretaris/Ka. Subag/Ka. Seksi sebanyak 9 orang, dan

pegawai dengan jabatan Staf Subag/Staf Seksi sebanyak 28 orang.

Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:


72

Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Pekerjaan
Frekuensi Persentase
No Jabatan
(Orang) (%)

1 Sekretaris/Ka. Subag/Ka. Seksi 9 24

2 Staf Subag/Staf Seksi 28 76

Total 37 100

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari data tabel diatas, pegawai dengan jabatan Staf

Subag/Staf Seksi mendominasi sebesar 76%, sedangkan pegawai

dengan jabatan Sekretaris/Ka. Subag/Ka. Seksi sebesar 24%. Hal

tersebut dikarenakan Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu

sangat memerlukan tenaga staf atau administrasi untuk melayani

masyarakat, sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas jabatan

responden adalah Staf Subag/Staf Seksi. Gambar 5.6 berikut

menunjukan presentase distribusi jabatan pekerjaan.

Sekretaris/Ka. Subag/Ka. Seksi


Staf Subag/Staf Seksi

24%

76%

Gambar 5.6 Jabatan Pekerjaan


Presentase Distribusi Jabatan Pekerjaan
73

5.1.2 Uji Kualitas Data

5.1.2.1 Uji Validitas

Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari

variabel yang akan diteliti secara tepat. Variabel juga dapat

dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. Dalam penelitian ini variabel

yang diuji adalah Variabel Gaya Kepemimpinan, Variabel Etos

Kerja Pegawai dan Variabel Kinerja Pegawai.

1. Gaya Kepemimpinan (X1)

Hasil pengujian validitas terhadap Variabel Gaya

Kepemimpinan (X1) dapat diketahui bahwa untuk item

pernyataan Variabel Gaya Kepemimpinan (X1). Hasil

tersebut dijelaskan seperti tabel berikut ini:

Tabel 5.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan

PERNYATAAN Rtabel Lebih Rhitung Dinyatakan


(X1) Besar (>)
X1.1 0,324 > 0,711 Valid
X1.2 0,324 > 0,810 Valid
X1.3 0,324 > 0,830 Valid
X1.4 0,324 > 0,743 Valid
X1.5 0,324 > 0,769 Valid
X1.6 0,324 > 0,807 Valid
X1.7 0,324 > 0,799 Valid
X1.8 0,324 > 0,759 Valid
X1.9 0,324 > 0,727 Valid
X1.10 0,324 > 0,542 Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018
74

Dengan n= 37, df= n-2 atau df= 37-2 = 35 dengan

tingkat signifikan 0,05 maka diperoleh nilai rtabel = 0,324.

Dari tabel tersebut dapat dilihat rhitung dari seluruh

pernyataan lebih dari rtabel. Dengan demikian seluruh item

yang dipergunakan untuk mengukur variabel Gaya

Kepemimpinan (X1) adalah valid.

2. Etos Kerja Pegawai (X2)

Hasil pengujian validitas terhadap Variabel Etos

kerja pegawai (X2) dapat diketahui bahwa untuk item

pernyataan Variabel Etos Kerja Pegawai (X2). Hasil

tersebut dijelaskan seperti tabel berikut ini:

Tabel 5.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Etos Kerja Pegawai

PERNYATAAN Rtabel Lebih Rhitung Dinyatakan


(X2) Besar (>)
X2.1 0,324 > 0,468 Valid
X2.2 0,324 > 0,400 Valid
X2.3 0,324 > 0,537 Valid
X2.4 0,324 > 0,630 Valid
X2.5 0,324 > 0,574 Valid
X2.6 0,324 > 0,668 Valid
X2.7 0,324 > 0,585 Valid
X2.8 0,324 > 0,574 Valid
X2.9 0,324 > 0,499 Valid
X2.10 0,324 > 0,640 Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dengan n= 37, df= n-2 atau df= 37-2 = 35 dengan

tingkat signifikan 0,05 maka diperoleh nilai rtabel = 0,324.

Dari tabel tersebut dapat dilihat rhitung dari seluruh

pernyataan lebih dari rtabel. Dengan demikian seluruh item


75

yang dipergunakan untuk mengukur variabel Etos Kerja

Pegawai (X2) adalah valid.

3. Kinerja Pegawai (Y)

Hasil pengujian validitas terhadap Variabel keinerja

(Y) dapat diketahui bahwa untuk item pernyataan Variabel

Kinerja (Y). Hasil tersebut dijelaskan seperti tabel berikut

ini:

Tabel 5.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kinerja Pegawai

PERNYATAAN Rtabel Lebih Rhitung Dinyatakan


(Y) Besar (>)
Y.1 0,324 > 0,780 Valid
Y.2 0,324 > 0,702 Valid
Y.3 0,324 > 0,901 Valid
Y.4 0,324 > 0,791 Valid
Y.5 0,324 > 0,815 Valid
Y.6 0,324 > 0,777 Valid
Y.7 0,324 > 0,902 Valid
Y.8 0,324 > 0,832 Valid
Y.9 0,324 > 0,616 Valid
Y.10 0,324 > 0,655 Valid
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dengan n= 37, df= n-2 atau df= 37-2 = 35 dengan

tingkat signifikan 0,05 maka diperoleh nilai rtabel = 0,324.

Dari tabel tersebut dapat dilihat rhitung dari seluruh

pernyataan lebih dari rtabel. Dengan demikian seluruh item

yang dipergunakan untuk mengukur variabel Kinerja

Pegawai (Y) adalah valid.


76

5.1.2.2 Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas pada penelitian ini variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70

(Nunnunally, 1994 dalam Ghozali, 2016: 48) Hasil pengujian

reliabilitas terhadap variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan

Motivasi Kerja Pegawai (X2) pada Kinerja Pegawai (Y)

diperoleh hasil bahwa nilai alfa atau Cronbach’s Alpha untuk

semua variabel adalah > 0,70. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua variabel telah reliabel. Hasil tersebut dijelaskan

seperti pada tabel berikut ini:

1. Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan)

Tabel 5.10
Realibilitas Gaya Kepemimpinan
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,911 10

Dari hasil ouput diatas diketahui nilai realibilitas

Cronbach’s Alpha adalah 0,911 > 0,70 yang dinyatakan

reliabel.

2. Variabel X2 (Etos Kerja Pegawai)

Tabel 4.11
Realibilitas Etos Kerja Pegawai
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,798 10
77

Dari hasil ouput diatas diketahui nilai realibilitas

Cronbach’s Alpha adalah 0,798 > 0,70 yang dinyatakan

reliabel.

3. Variabel Y (Kinerja Pegawai)

Tabel 5.12
Realibilitas Kinerja Pegawai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,929 10

Dari hasil ouput diatas diketahui nilai realibilitas

Cronbach’s Alpha adalah 0,929 > 0,70 yang dinyatakan

reliabel.

5.1.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian

hipotesis. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolineritas,

uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji asumsi klasik dalam

penelitian ini menggunakan SPSS 22 for Windows. Hasil uji prasyarat

disajikan berikut ini:

5.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai

residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan

untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda,

yaitu variabel–variabel independen dan dependen harus

berdistribusi normal atau mendekati. Uji ini menggunakan


78

pengujian normalitas melalui Analyze Non Parametics One

Sample KS (Kolmogorov-Smirnov) Hasil uji normalitas dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.13
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 37 37 37
a,b
Normal Parameters Mean 37,68 38,51 39,49

Std. Deviation 8,011 3,969 9,146

Most Extreme Differences Absolute ,095 ,165 ,167

Positive ,095 ,165 ,125

Negative -,088 -,097 -,167

Kolmogorov-Smirnov Z ,578 1,003 1,017

Asymp. Sig. (2-tailed) ,892 ,267 ,252

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari output diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

signifikansi (Asymp. Sig.2-tailed) untuk Gaya Kepemimpinan

sebesar 0,892 > 0,05, Etos Kerja Pegawai sebesar 0,267 > 0,05

dan Kinerja Pegawai sebesar 0,252 > 0,05. Hal ini menunjukan

bahwa ketiga variabel berdistribusi normal.

5.1.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

Independen. (Ghozali, 2016: 103). Alat statistik yang sering

digunakan untuk menguji gangguan multikolinieritas adalah

nilai independen dan variance inflation factor (VIF). Apabila


79

nilai tolarance > 0,1 dan nilai VIF < 10 , maka tidak terjadi

multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.14
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 1 (Constant) 15,734 11,436

Gaya Kepemimpinan ,867 ,124 ,759 ,969 1,032

Eto Kerja Pegawai -,231 ,250 -,100 ,969 1,032

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance 0,969 > 0,1 dan nilai VIF 1,032 < 10,

sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

5.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji menggunakan

uji glejser, apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskesdastistitas. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat

pada tabel berikut ini:


80

Tabel 5.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1( 1 (Constant) 7,771 7,873 ,987 ,331

C Gaya Kepemimpinan -,109 ,085 -,218 -1,284 ,208

Etos Kerja Pegawai ,008 ,172 ,008 ,049 ,961

a.Dependent Variable: ABS_RES


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari hasil tabel diatas, menunjukan bahwa tidak ada

satupun variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Residual

(ABSRES). Hal ini terlihat hasil sig. Variabel X1 sebesar 0,208

dan X2 sebesar 0,961 memiliki nilai signifikansi > 0,05, jadi

dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

Heteroskedastisitas.

5.1.4 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu

variabel dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.

Tabel berikut menunjukkan hasil uji regresi dengan bantuan software

SPSS. Koefisien regresi yang dihasilkan merupakan komponen

pembentuk persamaan regresi variabel gaya kepemimpinan (X1) dan

etos kerja pegawai (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).


81

Tabel 5.16
Hasil Uji Koefesien Regresi
Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 15,734 11,436 1,376 ,178

Gaya Kepemimpinan ,867 ,124 ,759 7,008 ,000

Etos Kerja Pegawai -,231 ,250 -,100 -,926 ,361

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Berdasarkan output regresi tersebut, maka persamaan regresi

linier antara variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dan Etos Kerja Pegawai

(X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) adalah:

Y = 15,734 + 0,867 X1 + -0,231 X2

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 15,734 menyatakan bahwa, jika dua

variabel independen yaitu, Gaya Kepemimpinan (X1) dan Etos

kerja Pegawai (X2) tidak ada perubahan, sehingga X1 dan X2

masing-masing sama dengan 0, maka Kinerja Pegawai (Y) nilainya

sebesar 15,734.

Hal itu mencerminkan kedua variabel independen, gaya

kepemimpinan dan etos kerja pegawai secara simultan sangat

menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor

Kecamatan Setu.

2) Nilai koefisen regresi variabel X1 sebesar 0,867; artinya jika Gaya


82

Kepemimpinan (X1) mengalami kenaikan satu-satuan, maka

Kinerja Pegawai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,867

satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap

3) Nilai koefisien regresi variabel X2 yang sebesar -0,231; artinya jika

Etos Kerja Pegawai (X2) mengalami kenaikan satu-satuan, maka

Kinerja Pegawai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar -0,231

satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

5.1.5 Uji Hipotesis

5.1.4.1 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Uji untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh

variabel gaya kepemimpinan dan etos kerja pegawai secara

simultan terhadap variabel kinerja pegawai.

Tabel 5.17
Hasil Uji Koefesien
Model Summaryb

Model Adjusted R Std. Error of the

R R Square Square Estimate

1 ,783a ,613 ,590 5,853

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja Pegawai, Gaya Kepemimpian

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Dari tabel tersebut dapat diketahui nilai R square ( R2 )

sebesar 0,613. Koefisien angka tersebut bermakna bahwa


83

variabel X1 (gaya kepemimpinan) dan variabel X2 (etos kerja

pegawai) secara simultan mampu menerangkan keragaman

terhadap variabel Y (kinerja pegawai) sebesar 61,3%.

Sedangkan sisanya sebesar 38.7% (100% - 61,3%) dijelaskan

oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Hasil penelitian tersebut menggambarkan variabel gaya

kepemimpinan dan etos kerja pegawai secara simultan

(bersama-sama) berperanan penting dalam menentukan kinerja

pegawai di Kantor Kecamatan Setu.

5.1.4.2 Uji t

Uji t ini untuk memutuskan apakah menolak atau

menerima hipotesis dengan derajat keyakinan ()= 0,05

mengenai pengaruh secara parsial antara gaya kepemimpinan

dan etos kerja pegawai terhadap kinerja pegawai.

a. Jika nilai sig < 0,05, atau thitung > ttabel maka terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y

b. Jika nilai sig > 0,05, atau thitung < ttabel maka tidak terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y

t tabel = t (α/2 ; n-k-1)

= t (0,05 / 2 ; 37-2-1)

= t (0,025 ;34)

= 2,032
84

Tabel 5.18
Uji t
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 1 (Constant) 15,734 11,436 1,376 ,178

Gaya Kepemimpinan ,867 ,124 ,759 7,008 ,000

Etos Kerja Pegawai -,231 ,250 -,100 -,926 ,361

a.Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018

Diketahui nilai t-hitung dan nilai sig. hasil SPSS:

1) variabel gaya kepemimpinan (X1) sebesar 7,008 > 2,032

dan nilai sig= 0,000 < 0,05, artinya ada pengaruh signifikan

secara parsial antara variabel gaya kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai, Menyatakan bahwa H1 diterima.

2) variabel etos kerja pegawai (X2) sebesar -0,926 < 2,032 dan

nilai sig= 0,361 > 0,05, artinya tidak ada pengaruh

signifikan secara parsial antara variabel etos kerja pegawai

terhadap kinerja pegawai, Menyatakan bahwa H2 ditolak.

5.1.4.3 Uji F

Uji F ini untuk memutuskan apakah menolak atau

menerima hipotesis dengan derajat keyakinan () = 0,05

mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja pegawai

secara simultan terhadap kinerja pegawai.

a. Jika nilai sig < 0,05, atau F hitung > F tabel maka terdapat

pengaruh variabel X terhadap variabel Y


85

b. Jika nilai sig > 0,05, atau F hitung < F tabel maka tidak

terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y

F tabel = F (k ; n-k)

= F (2 ; 37-2)

= F (2 ; 35)

= 2,030

Tabel 5.19
Hasil Uji F - Model Regresi
ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1846,509 2 923,255 26,951 ,000a

1 Residual 1164,734 34 34,257

Total 3011,243 36

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja Pegawai, Gaya Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2018.

Prosedur pengujian tersebut sebagai berikut:

Dari tabel tersebut diketahui nilai F-hitung dan nilai F.sig

berturut-turut sebesar 26,951 dan nilai sig = 0,000.

1) Pengujian:

• F-hitung (26,951) > F-tabel (2,030) maka “gaya

kepemimpinan dan etos kerja secara simultan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Setu”

• F.sig = 0,000 < 0,05 maka “gaya kepemimpinan dan etos

pegawai secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Kecamatan Setu”


86

5.2 Interprestasi Data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Setu, hal ini

ditunjukkan dengan adanya hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa

telah diperoleh hasil uji t statistik, yang memiliki nilai thitung sebesar 7,008 >

ttabel sebesar 2,032 dengan nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Yang berarti H1

diterima. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan secara parsial mempengaruhi

terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Setu.

Sedangkan untuk hasil penelitian variabel etos kerja pegawai pada

pengujian hipotesis menemukan bahwa etos kerja yang bagus dan baik akan

meningkatkan kinerja pegawai. Dilihat dari hasil uji t statistik, bahwa thitung

sebesar -0,926 < ttabel sebesar 2,032 dengan nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Jadi,

hasil uji t statistik tersebut menyatakan jika H2 ditolak dan H1 diterima, ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

etos kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Setu.

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Kantor

Kecamatan Setu dapat dilihat dari hasil uji koefisien determinasi (R2), bahwa

nilai R square adalah 0,613 atau 61,3% artinya variabel kinerja dipengaruhi

sebesar 61,3% oleh variabel gaya kepemimpinan dan etos kerja pegawai.

Sedangkan sisanya sebesaar 38,7% disebabkan oleh faktor variabel lain yang

tidak terdapat dalam penelitian ini. Maka, dari hasil ini H1 diterima, karena

ada pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja pegawai.

Dalam uji F statistik (simultan), gaya kepemimpinan dan etos kerja

pegawai terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Setu berpengaruh


87

secara simultan. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan

diperoleh oleh uji F statistik, dimana dapat diketahui bahwa F hitung sebesar

26,951 > F tabel sebesar 2,030 dengan nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Sehingga

H2 ditolak dan H1 diterima, maka gaya kepemimpinan dan etos kerja pegawai

berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan

Setu.
BAB IV

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah di interprestasikan serta berdasarkan

kajian pustaka, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap

variabel kinerja pegawai, ditunjukan dengan hasil statistik dari Uji t

untuk variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai thitung sebesar 7,008

dan ttabel sebesar 2,032 yang berarti thitung lebih besar dari ttabel dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000, maka hipotesa yang menyatakan

bahwa Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada

Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu diterima. Sebagian besar

pegawai menyakini dengan gaya kepemimpinan yang baik, maka akan

menghasilkan kinerja pegawai yang meningkat. Gaya kepemimpinan

yang baik adalah pemimpin yang selalu peduli dengan bawahanya,

seperti bentuk pemberian motivasi, pemberian saran, bentuk

pengambilan keputusan dan bentuk sebuah tanggung jawab.

2. Variabel etos kerja pegawai tidak berpengaruh secara parsial terhadap

variabel kinerja pegawai karena nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel

ditunjukan hasil statistik dari Uji t untuk variabel etos kerja pegawai

diperoleh nilai thitung sebesar -0,926 dan ttabel sebesar 2,032 yang berarti

thitung lebih keci dari ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,361, maka

hipotesa yang menyatakan bahwa Etos Kerja Pegawai berpengaruh

88
89

positif terhadap Kinerja Pegawai pada Organisasi Pemerintahan

Kecamatan Setu ditolak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

Kinerja Pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu tidak

dipengaruhi oleh Etos Kerja Pegawai. Sebagian pegawai pada Organisasi

Pemerintahan Kecamatan Setu menyakini bahwa gaya kepemimpinan

yang baik dan dibarengi dengan etos kerja yang baik pula merupakan

faktor utama dalam meningkatkan sebuah kinerja para pegawai, hal

tersebut sebagai bentuk perhatian dari sebuah pemimpin, bentuk fasilitas

kantor yang memadai, bentuk hubungan antar pegawai, bentuk bonus

yang diberikan kepada setiap pegawai, hal tersebut semata-mata agar

pegawai termotivasi dalam sebuah pekerjaan dan dapat membentuk etos

kerja yang baik.

3. Variabel gaya kepemimpinan dan variabel etos kerja secara simultan

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja pegawai, ditunjukan

dengan hasil pengujian Fhitung sebesar 26,951 dan Ftabel sebesar 2,030

yang berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan nilai signifikansi sebesar

0,000, maka hipotesa yang menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan dan

Etos Kerja Pegawai secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja

Pegawai pada Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu dapat diterima.

Diketahui pula R2 pada penelitian ini sebesar 0,613. Hal ini menunjukan

bahwa Kinerja Pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu

dipengaruhi Gaya Kepemimpinan dan Etos Kerja Pegawai sebesar 61,3%

dan sisanya 38,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian. Pada Organisasi Kecamatan Setu peranan dari gaya


90

kepemimpinan sangat mempengaruhi peningkatan dari sebuah kinerja

masing-masing pegawai, hal tersebut karena diimbangi dari etos pekerja

itu sendiri untuk bersedia mengabdi dan menjalankan tugas pekerjaannya

dengan baik dan rajin sehingga dapat disimpulkan gaya kepemimpinan

dan etos kerja pegawai bersama-sama mampu meningkatkan kinerja

pegawai.

6.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mencoba

memberikan masukan dan saran, adapun saran tersebut sebagai berikut:

A. Untuk Organisasi

1. Gaya kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang selalu tegas

dan adil terhadap bawahanya, memimpin bawahannya dengan baik

dan selalu memberikan perhatian terhadap pegawai, sekecil apapun

bentuk perhatian dari pemimpin terhadap pegawai akan selalu

bernilai dimata pegawai dan pemimpin disarankan mampu

memberikan perhatian kepada seluruh bawahannya, serta diharapkan

pemimpin selalu menekankan rasa simpatik ketika seorang pegawai

sedang mengalami masalah, musibah dan sakit.

2. Etos kerja pegawai agar selalu ditingkatkan dalam kegiatan sehari-

hari, untuk meningkatan etos kerja tentunya harus melihat aspek

kinerja pegawai dalam menjalankan tugasnya dan diharapkan

Organisasi Pemerintahan Kecamatan Setu bisa memberikan

penghargaan untuk setiap pegawai yang berprestasi dalam

pekerjaannya sebagai bentuk motivasi yang diberikan untuk para


91

pegawainya sehingga dapat memicu etos kerja yang baik bagi para

pegawai, serta bagi pegawai harus senantias terus meningkatkan

kinerjanya dengan bekerja lebih keras, cerdas, bekerja dengan ihklas

dan mau menyukai tugas apapun bentuk tantangannya.

3. Agar terciptanya kinerja yang meningkat, peneliti menyarankan agar

setiap pegawai dalam bekerja harus memperhatikan jobdesk, bekerja

sesuai SOP. Setiap pegawai diharapkan mampu bekerja sama dengan

bagian lain, serta saling membantu terhadap sesama rekan kerja, dan

setiap pegawai diharapkan tidak menunda-nunda suatu tugas atau

pekerjaan.

B. Untuk Penelitian Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan

variabel Gaya Kepemimpinan, tetapi dengan menggunakan pendekatan

yang berbeda, baik secara teori maupun konseptual, agar dapat

menghasilkan hasil yang diteliti lebih empiris.


DAFTAR PUSTAKA

Arikuntoro, & Suharsini. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis,


Cetakan Kelima Belas. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bangun, & Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga.
Caillier, J. G. (2014). Toward a Better Understanding of the Relationship Between
Transformational Leaderdhip, Public Service Motivation, Mission
Valance, and Employee Performance: A Preliminary Study. Jurnal
Public Personnel Management, Vol. 43 (2): 218 - 239.
DOI:10.1177/0091026014528478.
Dodi, R., & Yunus, M. (2013). Pengaruh Iklim Organisasi, Etos Kerja dan
Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Serta Dampaknya Terhadap
Kinerja PT. Arun NGL Lhokseumawe. Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Vol. 2,No.1,98-107.
Donni Juni Priansa. (2016). Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Donni Juni Priansa dan Agung Garninda. (April 2015). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Visioner Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Bank Syariah Mandiri. Ecodemica, Vol. III No. 1
Ghozali, & Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit - Universitas Diponegoro.
Hartono, W. F, & Rotinsulu, J. J. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Komunikasi Dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt. Prima Inti Citra Rasa Manado. Jurnal Emba, 3 (2): 908 - 916.
Iqbal N, Anwar S and Haider N. (2015). Effect Of Leadership Style On Employee
Performance. Arabian Journal Of Business And Management Review.
DOI: 10.4172/2223-5833.1000146.
Nurhamiden, R. K., & Trag, I. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Komunikasi, Dan Pembagian Kerja Terhadap Knerja Polisi Pada Polda
Sulut Manado. Jurnal Emba, 3 (2): 908 - 916.
Ofelia ROBESCU Aliana-Georgiana IANCU. (2016). The Effect Of Motivation
On Employees Performance In Organization. Valahian Journal Of
Economic Studies. DOI: 10.1515/vjes-2016-0006.
Rachmad, R. (2015). Pengaruh Pola Karir, Motivasi Pegawai, Team Building Dan
Kepemimpinan Trhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Kantor
Wilayah Suluttenggo. Jurnal Riset Bisnis Dsn Manajemen, 3 (1): 73 -
84.

92
93

Robbins, S. P., & Coulter, M. (2010). Management, Tenth Ediion (Perilaku


Organisasi, Edisi Ke Sepuluh), Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan.
Jakarta: Salemba Empat.
Sinamo, & Jansen, H. (2011). Etos Kerja Navigator Anda Menuju Sukses. Jakarta:
PT. Spirit Mahardika.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supranto, & Limakrisna, N. (2016). Petunjuk Praktis Untuk Menyusun Skripsi,
Tesis, Dan Disertasi Edisi 4. Jakata: Mitra Wacana Media.
Tampi, B. J. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia, TBK (Regional
Sales Manado). Jurnal Acta Diurna, 3 (4): 1 - 20.
Thoha, M. (2017). Pengaruh Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
W. Indra Praja dan Aris Suparman. (Febuari 2015). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kependudukan Dan Dinas Catatan Sipil Kabupaten Sleman. Jurnal
Bisnis Teori Dan Implementasi, Vol. 6 No. 1.
Yuyun Purwanti dan Joko Tri Nugraha. (Mei 2018). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Mahasiswa Administrasi Negara, Vol. 02 No. 01.
LAMPIRAN

Lampiran 1
Tabel Penelitian Terdahulu

Nama,

Tahun, Judul Variabel Hasil Jurnal


No
PTN/PTS Penelitian Penelitian Kesimpulan Publikasi

Peneliti

1 James Toward A Mengukur Transformasi Public

Gerard Better Public onal Personnel


Leadership dan
Caillier, Understanding Service Managem
Public Service
Of The
2014, Motivation Motivation ent 2014,

State Relationship (PSM) dan (PSM) Vol. 43(2)

University Between berpengaruh 218-239


Mission Valence
Transformationa positif terhadap DOI:
Of New yang berinteraksi
l Leadership ,
dengan praktik Employee 10.1177/0260
York.
Public Service Performance. 14528478
kepemimpin an
Hasil evaluasi ppm.sagepub.
Motivation, untuk
juga com
Mission mempengar
Valence, And

94
95

Employee uhi employee diungkapkan


Performance: performance. bahwa Mission
Valence
A Preliminary
memperkuat
Study.
positif terhadap
hubungan
Transformasio
nal Leadership
dan
performance,
namun Public
Service

Motivation

(PSM) tidak
memiliki
pengaruh
dengan
hubungan
Transformasi
onal
Leadership dan
performance.
96

2 Iqbal N, Effect of Leadership Style Leadership Arabian


Leadership Style Style has a
Anwar S, Employee Journal Of
on Employee great positive
Performance.
Haider N Performance. effect on Business
Employee
(2015) And
Performance,
Effect of Management
Yaitu gaya
Leadership kepemimpinan Review
memiliki
Style on (2015)
pengaruh
Employee positif yang DOI:
besar terhadap
Perfomance, 10.4172/22
kinerja
Ghazi karyawan. 235833.100

University DG 0146.

Khan Pakistan,

Indus

International

Institute DG

Khan Pakistan.
97

3 Ofelia The Effect Of Mengukur Kombinasi dari Valahian


Motivation On berbagai Leadership,
ROBESCU, Journal
Employes indikator dari Management
2016, Valahian Performance In motivasi didalam Style dan Of Economic
Organizations. meningkatkan pengakuan
Universuty Of Studies.
kinerja karyawan memiliki
Targoviste di dalam pengaruh yang DOI:
organisasi. signifikan
Romania. 10.1515/vjes
terhadap
motivasi -2016-0006.

karyawan
dalam bekerja.

4 Ikhsan Abd. Pengaruh Mengukur Hasil e -Jurnal


Wahid, Motivasi, Etos Pengaruh Penelitian Katalogis,
2016, Kerja Dan Motivasi, Etos Menunjukan, Volume 4
Universitas Disiplin dan Disiplin Motivasi, Etos No. 8,
Tadulako Terhadap Kerja terhadap Kerja Dan Agustus 2016
Kinerja Pegawai Kinerja PNS disiplin kerja hlm 156 - 163
Negeri Sipil Dinas Kehutanan secara simultan
(PNS) Pada Dan Perkebunan berpengaruh
Dinas Kehutanan Kabupaten positif dan
Dan Perkebunan Morowali, signifikan
Daerah Pengaruh terhadap
Kabupaten motivasi kinerja PNS
Morowali. terhadap kinerja pada Dinas
PNS dinas kehutanan dan
kehutanan dan perkebunan
perkebunan, kabupaten
Pengaruh Etos morowali,
98

Kerja Terhadap Motivasi


Kinerja PNS berpengaruh
Dinas Kehutanan positif dan
Dan Perkebunn signifikan
Morowali, terhadap
Pengaruh kinerja PNS,
Disiplin Kerja Etos Kerja
Terhadap berpengaruh
Kinerja PNS positif dan
Dinas Kehutanan signifikan
Kabupaten terhadap
Morowali. kinerja PNS,
Disiplin Kerja
berpengaruh
positiff dan
signifikan
terhadap
kinerja PNS
Dinas
Kehutana dan
Perkebunan
Kabupaten
Morowali.
99

5 Rizal Pengaruh Mengukur Pola Karier Jurnal


pengaruh dari
Rachmad, Pola Karier, tidak Riset
Pola Karier,
berpengaruh
2015, Motivasi Bisnis Dan
Motivasi terhadap Kinerja
Universitas Pegawai, Pegawai, Manajemen
Pegawai.
Sam Team Team Building Vol. 3,
Motivasi dan
Ratulangi. Building Dan Dan team building No. 1,
Kepemimpin an Kepemimpi berpengaruh 2015:73-84
Terhadap nan Terhadap signifikan
Kinerja dan positif
Kinerja
Pegawai PT. terhadap kinerja
Pegawai.
pegawai.
PLN (Persero)

Kantor Wilayah

Suluttenggo.

6 Winastyo Pengaruh Gaya Mengukur Hasil penelitian Jurnal

Febrianto Kepemimpinan, pengaruh didapati bahwa EMBA


antara variabel gaya
Komunikasi Dan
Hartono dan Vol. 3
Gaya kepemimpina
Pembagian Kerja
Jopie Jorie No. 2 Juni
Kepemimpi
Terhadap n,komunikasi
Rotinsulu, 2015, Hal.
Kinerja nan,
dan pembagian
2015, 908-916
Karyawan Komunikasi
kerja memiliki
Universitas Pada Pt. Prima Dan pengaruh yang
Sam Ratulangi Inti Citra Rasa Pembagian positif dan
Manado. Manado. signifikan
Kerja Terhadap
Kinerja. baik secara

simultan maupun
parsial terhadap
kinerja
karyawan.
100

7 Donni Juni Pengaruh Mengukur Kepemimpinan Jurnal


Priansa, Kepemimpinan Pengaruh Visioner
Ecodemica:
Agus Garnida, Visioner Dan Kepemimpinan berpengaruh
Jurnal
2015, Etos Kerja Visioner positif dan
ekonomi,
Universitas Terhadap Terhadap signifikan
manajemen
Telkom. Kinerja Pegawai Kinerja terhadap Kinerja
dan bisnis
Bank Syariah Pegawai, Dan Pegawai, Dan
Mandiri. Pengaruh Etos Etos kerja Vol. III
Kerja Terhadap berpengaruh No. 1 April
Kinerja positif dan signif 2015
Pegawai di terhadap Kinerja
Bank Syariah Pegawai.
Mandiri.

8 Rizka K. Pengaruh Menguji Hasil Jurnal


Nurhamiden Gaya pengaruh Gaya penelitian EMBA
Kepemimpi
Dan Irvan Kepemimpin an, menunjukan
Vol. 3
nan, bahwa gaya
Trang, Komunikasi, No. 3
Komunikasi kepemimpinan,
2015, Dan Pembagian September
, Dan komunikasi, dan 201, Hal.
Universitas Kerja Terhadap
pembagian kerja 971-980
Pembagian
Sam Ratulangi Kinerja Polisi
Kerja Terhadap secara simultan
Manado Pada Polda
berpengaruh
Kinerja Polisi
Sulut Manado signifikan
terhadap

kinerja polisi,
namun secara
pasrsial
pembagian kerja
tidak signifikan.
101

9 Bryan Pengaruh Menguji Hasil penelitian Jurnal


pengaruh gaya
Johannes Gaya Menunjukan Acta
kepemimpin an
Tampi, 2014.
Kepemimpinan gaya Diurna
terhadap
kepemimpinan,
Dan Motivasi kinerja Vol. III
motivasi secara
Terhadap karyawan, No. 4.
parsial
Kinerja pengaruh 2014
berpengaruh
motivasi
Karyawan terhadap kinerja
terhadap
Pada PT. Bank kinerja karyawan, serta
Negara karyawan, serta gaya
Indonesia,Tb k menguji kepemimpinan

(Regional Sales pengaruh gaya dan motivasi


kepemimpinan secara simultan
Manado)
dan motivasi berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja
terhadap karyawan pada
kinerja PT. BNI, Tbk
karyawan. (Regional Sales
Manado)
Lampiran 2
Kuisioner

Variabel Independen Gaya Kepemimpinan (X1)


Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Decisiveness (Ketegasan)
1 Pimpinan sigap dan cepat dalam mengambil
keputusan.
2 Keputusan yang diambil oleh pemimpin sangat
tepat.
Teaching Skill (Keterampilan Mengajar)
3 Pemimpin mengarahkan jika anda salah.
4 Anda dipimpin dengan baik dan benar.
Faith (Iman)
5 Anda selalu diberikan contoh positif oleh
pemimpin.
6 Anda mempercayakan semua tugas dan
tanggung jawab wewenang seorang pemimpin
terhadap pimpinan anda.
Integrity (Integritas)
7 Pemimpin anda selalu terbuka dengan
bawahannya.
8 Pemimpin turut serta membantu menangani
kendala pekerjaan bawahannya.
Enthusiasm (Antusiasme)
9 Pemimpin memberikan penghargaan sebagai
bentuk apresiasi kepada pegawai yang
berprestasi dalam pekerjaannya.
Friendliness and Affection (Keramahan dan kasih sayang)
10 Pemimpin anda peduli ketika ada seorang dari
bawahannya sakit.

102
Variabel Independen Etos Kerja Pegawai (X2)
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Kerja Cerdas
1 Saya selalu bekerja dengan baik dan benar.
2 Saya selalu mempunyai ide dan gagasan dalam
pekerjaan saya.
3 Saya mempunyai sikap disiplin yang tinggi
dalam bekerja.
4 Saya diberikan kesempatan untuk memberikan
masukan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Kerja Keras
5 Saya selalu berusaha bekerja lebih keras dalam
melakukan pekerjaan agar mendapatkan hasil
yang memuaskan bagi pimpinan.
6 Saya bertanggung jawab penuh atas pekerjaan
yang di berikan oleh pimpinan.
7 Saya tidak pernah menunda pekerjaan dan
selalu mengerjakannya dengan tepat waktu.
8 Saya sesalu menghargai waktu dalam bekerja.

Kerja Ihklas
9 Saya selalu bekerja dengan serius, ihklas dan
penuh semangat.
10 Saya selalu bekerja dengan jujur dan sigap
terhadap pimpinan.

103
Variabel Dependen Kinerja Pegawai (Y)
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Jumlah Pekerjaan

1 Anda mengerjakan tugas pekerjaan lebih dari


satu (diluar Jobdesk).

2 Anda cepat dan cekatan dalam melaksanakan


tugas dan pekerjaan.
Kualitas Pekerjaan

3 Anda melakukan pekerjan sesuai dengn


SOP/Jobdesk.
4 Anda bekerja sesuai dengan intruksi atasan.

Ketepatan Waktu
5 Anda dapat menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.
6 Anda tidak menunda-nunda tugas dan pekerjaan

Kehadiran

7 Anda datang tepat waktu.


8 Anda jarang untuk izin tidak masuk kerja.

Kemampuan Kerjasama
9 Anda dapat bekerja sama dengan bagian lain.
10 Anda siap ketika dimintai bantuan oleh rekan
kerja anda ketika ada masalah dengan
pekerjaannya.

104
Lampiran 3
Hasil Kuisioner

Rekapitulasi Skor
Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

Pernyataan Total
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

1. 4 3 5 3 5 3 5 3 3 3 37
2. 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
3. 2 2 3 5 3 4 4 5 5 2 35
4. 5 2 3 5 3 3 2 2 5 5 35
5. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 42
6. 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 27
7. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8. 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
9. 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 41
10. 5 5 4 5 4 4 4 4 2 1 38
11. 4 3 2 3 4 4 1 2 2 3 28
12. 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28
13. 2 1 3 3 2 3 2 2 2 4 24
14. 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 43
15. 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48
16. 5 3 5 4 3 5 4 4 4 5 42
17. 3 2 2 4 1 5 2 5 3 4 31
18. 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 31
19. 3 4 2 4 2 4 4 4 2 2 31

105
20. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21. 4 5 3 4 4 5 4 5 3 4 41
22. 4 3 3 2 2 3 2 3 2 5 29
23. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21
24. 5 5 5 5 3 5 4 5 3 4 44
25. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
26. 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 47
27. 5 4 3 3 2 3 3 2 3 2 30
28. 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 46
29. 1 2 2 3 3 2 3 2 3 4 25
30. 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48
31. 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 39
32. 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 37
33. 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 39
34. 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 33
35. 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
36. 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 40
37. 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 37

Keterangan :
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Cukup Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

106
Rekapitulasi Skor
Variabel Etos Kerja (X2)

Pernyataan Total
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

1. 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 38
2. 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 37
3. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 40
4. 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 32
5. 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 39
6. 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 40
7. 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 36
8. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
9. 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 36
10. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
11. 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 35
12. 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 46
13. 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
14. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
15. 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
16. 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
17. 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 45
18. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19. 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 38
20. 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 32

107
21. 3 3 4 3 4 4 4 5 4 3 37
22. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
24. 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 33
25. 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 40
26. 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
27. 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 39
28. 4 2 4 2 4 3 4 4 4 2 33
29. 3 4 4 5 5 4 3 4 4 5 41
30. 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 44
31. 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 37
32. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
33. 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 32
34. 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 45
35. 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
36. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

Keterangan :
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Cukup Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

108
Rekapitulasi Skor
Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Pernyataan Total
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor

1. 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 41
2. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3. 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 19
4. 4 3 4 5 3 5 3 5 5 3 40
5. 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 48
6. 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 34
7. 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
8. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9. 4 1 3 5 3 1 2 2 5 5 31
10. 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
11. 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 47
12. 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 25
13. 2 5 2 2 2 2 2 2 5 5 29
14. 4 5 5 4 5 5 4 5 2 3 42
15. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
16. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 47
17. 5 4 2 3 2 3 3 3 3 3 31
18. 4 1 4 5 2 4 2 2 2 4 30
19. 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 35
20. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21. 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 46

109
22. 2 2 1 4 1 5 2 5 3 4 29
23. 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 20
24. 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 46
25. 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48
26. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
27. 2 5 3 5 4 5 4 3 4 5 40
28. 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48
29. 1 1 1 1 5 2 1 3 5 5 25
30. 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 45
31. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
32. 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 36
33. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
34. 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 35
35. 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 46
36. 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
37. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38

Keterangan :
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Cukup Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

110
Lampiran 4
Hasil OutPut SPSS

VALIDITAS X1
Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1

** ** ** ** ** * * * **
X1.1 Pearson 1 ,657 ,642 ,444 ,499 ,546 ,409 ,386 ,408 ,294 ,711

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,006 ,002 ,000 ,012 ,018 ,012 ,078 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

X1.2 Pearson ,657** 1 ,656** ,527** ,608** ,668** ,693** ,647** ,348* ,235 ,810**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,035 ,161 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** *
X1.3 Pearson ,642 ,656 1 ,496 ,681 ,530 ,724 ,501 ,557 ,395 ,830**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000 ,002 ,000 ,016 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** **
X1.4 Pearson ,444 ,527 ,496 1 ,472 ,719 ,539 ,580 ,586 ,309 ,743**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,006 ,001 ,002 ,003 ,000 ,001 ,000 ,000 ,063 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

X1.5 Pearson ,499** ,608** ,681** ,472** 1 ,449** ,696** ,413* ,548** ,372* ,769**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,003 ,005 ,000 ,011 ,000 ,024 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

X1.6 Pearson ,546** ,668** ,530** ,719** ,449** 1 ,545** ,803** ,446** ,408* ,807**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,005 ,000 ,000 ,006 ,012 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
* ** ** ** ** ** ** **
X1.7 Pearson ,409 ,693 ,724 ,539 ,696 ,545 1 ,663 ,533 ,201 ,799**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,012 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,234 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
* ** ** ** * ** ** **
X1.8 Pearson ,386 ,647 ,501 ,580 ,413 ,803 ,663 1 ,486 ,245 ,759**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,018 ,000 ,002 ,000 ,011 ,000 ,000 ,002 ,143 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

111
112

* * ** ** ** ** ** ** ** **
X1.9 Pearson ,408 ,348 ,557 ,586 ,548 ,446 ,533 ,486 1 ,555 ,727

Correlation

Sig. (2-tailed) ,012 ,035 ,000 ,000 ,000 ,006 ,001 ,002 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
* * * ** **
Pearson ,294 ,235 ,395 ,309 ,372 ,408 ,201 ,245 ,555 1 ,542

X1.10 Correlation

Sig. (2-tailed) ,078 ,161 ,016 ,063 ,024 ,012 ,234 ,143 ,000 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
X1 Pearson ,711 ,810 ,830 ,743 ,769 ,807 ,799 ,759 ,727 ,542 1

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

VALIDITAS X2
Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2

** *
X2.1 Pearson 1 ,310 ,634 ,079 ,058 -,051 ,351 ,209 ,212 ,062 ,468**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,061 ,000 ,643 ,733 ,764 ,033 ,214 ,208 ,716 ,003

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** * ** ** **
X2.2 Pearson ,310 1 ,573 ,414 ,305 ,521 ,287 ,435 ,222 ,490 ,800**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,061 ,000 ,011 ,066 ,001 ,085 ,007 ,187 ,002 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** *
X2.3 Pearson ,634 ,573 1 ,029 ,048 -,034 ,338 ,306 ,318 ,013 ,537**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,866 ,776 ,840 ,040 ,065 ,055 ,941 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
* ** ** **
X2.4 Pearson ,079 ,414 ,029 1 ,447 ,512 ,106 -,059 ,187 ,922 ,630**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,643 ,011 ,866 ,006 ,001 ,531 ,727 ,267 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
113

** * * ** ** **
X2.5 Pearson ,058 ,305 ,048 ,447 1 ,416 ,114 ,358 ,467 ,440 ,574

Correlation

Sig. (2-tailed) ,733 ,066 ,776 ,006 ,010 ,502 ,029 ,004 ,006 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** * ** * ** **
X2.6 Pearson -,051 ,521 -,034 ,512 ,416 1 ,504 ,375 ,212 ,498 ,668

Correlation

Sig. (2-tailed) ,764 ,001 ,840 ,001 ,010 ,001 ,022 ,208 ,002 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
* * ** ** *
X2.7 Pearson ,351 ,287 ,338 ,106 ,114 ,504 1 ,481 ,383 ,107 ,585**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,033 ,085 ,040 ,531 ,502 ,001 ,003 ,019 ,530 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** * * ** *
X2.8 Pearson ,209 ,435 ,306 -,059 ,358 ,375 ,481 1 ,372 -,005 ,574**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,214 ,007 ,065 ,727 ,029 ,022 ,003 ,023 ,978 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

X2.9 Pearson ,212 ,222 ,318 ,187 ,467** ,212 ,383* ,372* 1 ,082 ,499**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,208 ,187 ,055 ,267 ,004 ,208 ,019 ,023 ,628 ,002

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

X2.10 Pearson ,062 ,490** ,013 ,922** ,440** ,498** ,107 -,005 ,082 1 ,640**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,716 ,002 ,941 ,000 ,006 ,002 ,530 ,978 ,628 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
X2 Pearson ,468 ,800 ,537 ,630 ,574 ,668 ,585 ,574 ,499 ,640 1

Correlation

Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


114

VALIDITAS Y
Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y

** ** ** ** ** ** ** * *
Y.1 Pearson 1 ,463 ,810 ,718 ,538 ,503 ,716 ,570 ,349 ,367 ,780**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000 ,035 ,025 ,000

N 50 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

Y.2 Pearson ,463** 1 ,589** ,361* ,529** ,519** ,721** ,524** ,302 ,365* ,702**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,028 ,001 ,001 ,000 ,001 ,069 ,026 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** * **
Y.3 Pearson ,810 ,589 1 ,748 ,740 ,676 ,846 ,671 ,410 ,471 ,901**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,012 ,003 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** * ** ** ** ** ** * **
Y.4 Pearson ,718 ,361 ,748 1 ,467 ,687 ,676 ,594 ,378 ,554 ,791**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,028 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,021 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** **
Y.5 Pearson ,538 ,529 ,740 ,467 1 ,537 ,743 ,670 ,566 ,559 ,815**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,000 ,004 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

Y.6 Pearson ,503** ,519** ,676** ,687** ,537** 1 ,719** ,797** ,254 ,329* ,777**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,129 ,047 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** **
Y.7 Pearson ,716 ,721 ,846 ,676 ,743 ,719 1 ,754 ,479 ,458 ,920**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,004 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** **
Y.8 Pearson ,570 ,524 ,671 ,594 ,670 ,797 ,754 1 ,490 ,425 ,832**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,009 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
* * * ** ** ** **
Y.9 Pearson ,349 ,302 ,410 ,378 ,566 ,254 ,479 ,490 1 ,720 ,616**

Correlation
115

Sig. (2-tailed) ,035 ,069 ,012 ,021 ,000 ,129 ,003 ,002 37 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

* * ** ** ** * ** ** ** **
Y.10 Pearson ,367 ,365 ,471 ,554 ,559 ,329 ,458 ,425 ,720 1 ,655

Correlation

Sig. (2-tailed) ,025 ,026 ,003 ,000 ,000 ,047 ,004 ,009 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Y Pearson ,780 ,702 ,901 ,791 ,815 ,777 ,920 ,832 ,616 ,655 1

Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

REALIBILITAS X1
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,911 10

REALIBILITAS X2
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,798 10

REALIBILITAS Y
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,929 10
116

NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 37 37 37
a,b
Normal Parameters Mean 37,68 38,51 39,49

Std. Deviation 8,011 3,969 9,146

Most Extreme Differences Absolute ,095 ,165 ,167

Positive ,095 ,165 ,125

Negative -,088 -,097 -,167

Kolmogorov-Smirnov Z ,578 1,003 1,017

Asymp. Sig. (2-tailed) ,892 ,267 ,252

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 15,734 11,436 1,376 ,178

Gaya Kepemimpinan ,867 ,124 ,759 7,008 ,000 ,969 1,032

Etos Kerja Pegawai -,231 ,250 -,100 -,926 ,361 ,969 1,032

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

HESTEROKESDASTISITAS
Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 7,771 7,873 ,987 ,331

Gaya Kepemimpinan -,109 ,085 -,218 -1,284 ,208 ,969 1,032

Etos Kerja Pegawai ,008 ,172 ,008 ,049 ,961 ,969 1,032

a. Dependent Variable: ABS_RES


117

ANALISISS REGRESI LINEAR BERGANDA


a
Coefficients

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 15,734 11,436 1,376 ,178

Gaya Kepemimpinan ,867 ,124 ,759 7,008 ,000 ,969 1,032

Etos Kerja Pegawai -,231 ,250 -,100 -,926 ,361 ,969 1,032

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Y = 15,734 + 0,867 X1 + -0,231 x2

UJI HIPOTESIS
UJI R
Model Summaryb

Model Std. Error of the

R R Square Adjusted R Square Estimate

111
dimension0
,783a ,613 ,590 5,853

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja Pegawai, Gaya Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

UJI T
Coefficientsa

Model Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 15,734 11,436 1,376 ,178

X1 ,867 ,124 ,759 7,008 ,000 ,969 1,032

X2 -,231 ,250 -,100 -,926 ,361 ,969 1,032

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

UJI F
ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1846,509 2 923,255 26,951 ,000a

Residual 1164,734 34 34,257

Total 3011,243 36

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja Pegawai, Gaya Kepemimpinan


118

b
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

a
1 Regression 1846,509 2 923,255 26,951 ,000

Residual 1164,734 34 34,257

Total 3011,243 36

a. Predictors: (Constant), Etos Kerja Pegawai, Gaya Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai


Lampiran 5
Tabel R

0,1 0,05 0,02 0,01 0,001


DF = n-2
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,0000
2 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9990
3 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,9911
4 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,9741
5 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,9509
6 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,9249
7 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,8983
8 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,8721
9 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470
10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233
11 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,8010
12 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,7800
13 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,7604
14 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,7419
15 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,7247
16 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,7084
17 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,6932
18 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,6788
19 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,6652
20 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,6524
21 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,6402
22 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,6287
23 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,6178
24 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,6074
25 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,5974
26 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,5880
27 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,5790
28 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,5703
29 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,5620
30 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,5541
31 0,2913 0,3440 0,4032 0,4421 0,5465
32 0,2869 0,3388 0,3972 0,4357 0,5392
33 0,2826 0,3338 0,3916 0,4296 0,5322
34 0,2785 0,3291 0,3862 0,4238 0,5254
35 0,2746 0,3246 0,3810 0,4182 0,5189

119
36 0,2709 0,3202 0,3760 0,4128 0,5126
37 0,2673 0,3160 0,3712 0,4076 0,5066
38 0,2638 0,3120 0,3665 0,4026 0,5007
39 0,2605 0,3081 0,3621 0,3978 0,4950
40 0,2573 0,3044 0,3578 0,3932 0,4896
41 0,2542 0,3008 0,3536 0,3887 0,4843
42 0,2512 0,2973 0,3496 0,3843 0,4791
43 0,2483 0,2940 0,3457 0,3801 0,4742
44 0,2455 0,2907 0,3420 0,3761 0,4694
45 0,2429 0,2876 0,3384 0,3721 0,4647
46 0,2403 0,2845 0,3348 0,3683 0,4601
47 0,2377 0,2816 0,3314 0,3646 0,4557
48 0,2353 0,2787 0,3281 0,3610 0,4514
49 0,2329 0,2759 0,3249 0,3575 0,4473
50 0,2306 0,2732 0,3218 0,3542 0,4432

120
Lampiran 6
Tabel t

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI


dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601

121
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496

122
Lampiran 7
Tabel F

Df 0.10 0.05 0.02 0.01

1 6.314 12.706 31.821 63.657


2 2.920 4.303 6.965 9.925
3 2.353 3.182 4.541 5.841
4 2.132 2.776 3.747 4.604
5 2.015 2.571 3.365 4.032
6 1.943 2.447 3.143 3.707
7 1.895 2.365 2.998 3.499
8 1.860 2.306 2.896 3.355
9 1.833 2.262 2.821 3.250
10 1.812 2.228 2.764 3.169
11 1.796 2.201 2.718 3.106
12 1.782 2.179 2.681 3.055
13 1.771 2.160 2.650 3.012
14 1.761 2.145 2.624 2.977
15 1.753 2.131 2.602 2.947
16 1.746 2.120 2.583 2.921
17 1.740 2.110 2.567 2.898
18 1.734 2.101 2.552 2.878
19 1.729 2.093 2.539 2.861
20 1.725 2.086 2.528 2.845
21 1.721 2.080 2.518 2.831
22 1.717 2.074 2.508 2.819

123
23 1.714 2.069 2.500 2.807
24 1.711 2.064 2.492 2.797
25 1.708 2.060 2.485 2.787
26 1.706 2.056 2.479 2.779
27 1.703 2.052 2.473 2.771
28 1.701 2.048 2.467 2.763
29 1.699 2.045 2.462 2.756
30 1.697 2.042 2.457 2.750
31 1.696 2.040 2.453 2.744
32 1.694 2.037 2.449 2.738
33 1.692 2.035 2.445 2.733
34 1.691 2.032 2.441 2.728
35 1.690 2.030 2.438 2.724
36 1.688 2.028 2.434 2.719
37 1.687 2.026 2.431 2.715
38 1.686 2.024 2.429 2.712
39 1.685 2.023 2.426 2.708
40 1.684 2.021 2.423 2.704
41 1.683 2.020 2.421 2.701
42 1.682 2.018 2.418 2.698
43 1.681 2.017 2.416 2.695
44 1.680 2.015 2.414 2.692
45 1.679 2.014 2.412 2.690
46 1.679 2.013 2.410 2.687
47 1.678 2.012 2.408 2.685
48 1.677 2.011 2.407 2.682
49 1.677 2.010 2.405 2.680
50 1.676 2.009 2.403 2.678

124
Lampiran 8
Surat Keterangan Penelitian

125
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bekasi pada tanggal 24 Oktober 1993, penulis

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Tarsa dan Ibu

Sumiyati.

Penulis memulai pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 02 Taman

Rahayu (2001), melanjutkan pendidikanya di SMP Negeri 1 Setu Bekasi (2006).

Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikanya di SMK Al-BAHRI

Bantargebang Bekasi. Penulis menyelesaikan studi SMK pada tahun 2012,

kemudian pada tahun tersebut penulis bekerja di PT. NOKITA CARANIA

ALAMI yang bergerak di bidang air demineral (RO) sebagai sales marketing.

Peneliti melanjut pendidikan Setrata Satu pada tahun 2013 dan sempat cuti

selama 2 semester karena perihal pekerjaan dan melajutkan kembali semester 3

pada tahun 2014, dengan program kelas Non Reguler. Semasa menjadi mahasiswa

penulis aktif dalam kegiatan kampus, salah satunya menjadi Tim Dokumentasi

KKN Kelompok Desa Pasir Gombong dan Tim Closhing KKN 2018 di aula

kantor Desa Pasir Gombong Cikarang Utara, Kab. Bekasi dan penulispun aktif di

di kegiatan tempat tinggalnya sebagai anggota karang taruna di desa dan panitia

sensus pilkades 2018 di desa taman rahayu setu bekasi.

126

Anda mungkin juga menyukai