BAB I
PENDAHULUAN
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
pemerintahannya dibawah kepala desa serta perangkat desa lainnya yang juga
ayat 1. Tentang Desa. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
semata-mata, tetapi juga otonomi masyarakat desa dalam menentukan diri mereka
dan mengelola apa yang mereka miliki untuk kesejahteraan mereka sendiri.
2
Otonomi desa berarti juga memberi ruang yang luas bagi inisiatif dari desa.
semua proses baik dalam pengambilan keputusan berskala desa, perencanaan dan
Desa meliputi:
peraturan perundang-undangan.
atas:
desa. BPD sebagai badan permusyawaratan berasal dari ketua rukun warga,
pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka
desa, mencakup tiga bagian yaitu bagian perencanaan, penyusunan peraturan desa
oleh kepala desa dan penyusunan peraturan desa oleh BPD, pembahasan,
refresentasi, BPD juga memiliki fungsi lainnya seperti mengayomi yaitu menjaga
kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa yang bersangkutan
Fungsi legislasi adalah salah satu tugas utama BPD dalam proses
mengarah pada adanya output yang dihasilkan dalam bentuk peraturan perundang-
peraturan desa. Badan permusyawaratan desa memiliki hak untuk menyetujui atau
tidak terhadap peraturan desa yang dibuat oleh pemerintah desa dalam hal ini
kepala desa dan perangkat desa lainnya. Lembaga ini juga dapat membuat
peraturan desa, dapat diajukan oleh pemerintah desa dan dapat juga oleh BPD.
Dalam menyusun rancangan peraturan desa, pemerintah desa dan atau BPD harus
disampaikan oleh kepala desa kepada BPD secara tertulis. Setelah menerima
mendengarkan penjelasan kepala desa. Jika rancangan peraturan desa berasal dari
yang dihadiri oleh anggota BPD dan pemerintah desa dalam acara penetapan
persetujuan BPD atas rancangan peraturan desa menjadi peraturan desa yang
kepala desa menetapkan peraturan desa, serta memerintahkan sekretaris desa atau
penghubung antara kepala desa dengan masyarakat desa, juga harus menjalankan
penyusunan dan penetapan peraturan desa yang ada harus dijalankan di seluruh
Barat. BPD merupakan salah satu Unsur penyelenggara pemerintahan desa yang
dengan demikian terkadang apa yang telah disepakati oleh Pemerintah Desa
Pemerintah Desa yang tidak substantif dan kooperatif atas kepentingan Rakyat,
dalam proses penyusunan dan penetapan peraturan tidak sesuai apa yang
Dalam kurun waktu Tahun 2017-2019 Peraturan Desa yang telah dibuat oleh BPD
Tabel 1.1
Usulan
No Usulan
Jenis Peraturan Tahun Kepala
. BPD
Desa
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2017 -
(APBDes)
2. Rencana Pembangunan Jangka 2012 -
Menengah (RPJMDes)
3. Keputusan Kepala Desa Tentang 2017 -
Rencana Kerja dan Pembangunan Desa
(RKPDes)
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2018 -
7
(APBDes)
5. Rencana Pembangunan Jangka 2018 -
Menengah (RPJMdes)
6. Keputusan Kepala Desa Tentang 2018 -
Rencana Kerja dan Pembangunan Desa
(RKPDes)
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2019 -
(APBDes)
8. Keputusan Kepala Desa Tentang 2019 -
Rencana Kerja dan Pembangunan Desa
(RKPDes)
9. Rencana Pembangunan Jangka 2019 -
Menengah (RPJMDes)
10. Rencana Pembangunan Jangka 2019 -
Menengah (RPJMDes)
Jumlah 9 1
Sumber: Laporan Tahunan Peraturan Desa Sukamakmur, Tahun 2017-
2019
merupakan bentuk permujudan wahwa desa tersebut dalam kurun waktu 3 tahun
yakni tahun 2017 – 2019 sudah melakukan apa yang di perintahkan sesuai
Permendagri No 111 Tahun 2014. Dimana, desa dapat membuat peruran desa guna
masyarakat desa.
Desa beserta Badan Permusyawaratan Desa dalam kurun waktu tiga tahun. Jika,
Permusyawaran Desa dalam pembuatan peraturan Desa. Maka dapat dilihat, pada
tabel berikut:
8
Tabel 1.2
desa belum maksimal. Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa para anggota
dalam membuat usulan atau rancangan peraturan desa, hal ini dapat dilihat pada
tebel 1.1 di atas dari 10 (sepuluh) peraturan desa yang telah disahkan baru hanya
ada 1 (satu) peraturan desa yang dibuat oleh BPD Desa Sukamakmur Kecamatan
pertahun nya dapat dilihat pada tabel 1.2. dimana, pada tabel tersebut
menunjukkan bahwa tahun 2017 dari 3 peraturan Desa yang dibuat seluruhnya
atas usulan dan hasil dari kepala desa. Sedangkan, peraturan desa tahun 2018
terdapat 3 peraturan Desa yang dibuat seluruhnya atas usulan dan hasil dari kepala
desa. Sedangkan, peraturan desa yang di tetapkan pada tahun 2019 terdapat 4
peraturan, 3 atas usulan peraturan dari kepala Desa dan 1 atas usulan dari Badan
Permusyawaratan Desa. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui lebih jauh
tiap tahap dari pembuatan peraturan desa. Hak yang diberikan untuk mengusulkan
usulan datang dari pemerintah desa dan Masyarakat, apakah BPD setempat
menyikapi dengan kritis sehingga kemungkinan besar output yang dihasilkan akan
Sukakarya, sebagai lembaga legislasi dan wadah yang berfungsi untuk menampung dan
masyarakat desa dengan tujuan pembuatan dan rancangan pembuatan peraturan desa.
Pada dasarnya lembaga ini sebagai Lembaga legislasi di tingkat desa sehingga apa yang
Sukamakmur Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi pada priode 2013 – 2018 dan
Tabel 1.3
Periode 2018-2023
Atas dan ketua Badan Permusyawaratan Desanya lulusan Sarjana S1, Pada
periode ini tidak membuat peraturan desa satu pun. Sedangkan, pada Badan
didominasi pada lulusan tingkat sekolah Tingkat Atas. Pada periode 2018-2023
Pertama. Namun, sekertarisnya mengenyang lulusan Sarjana S1. Jika dilihat pada
peraturan desa yang mana peraturan desa tersebut hasil dari rancangan dari Badan
dibentuk pada periode 2017 sampai 2019 penulis mengamati terdapat dugaan
bahwa:
Desa. Dapat dilihat pada tabel 1.2 pada periode tersebut Badan
desa. Seperti yang apa yang disampaikan oleh Ketua Pemuda Desa
sebuah peraturan desa. Seperti apa yang disampaikan oleh Tenaga Ahli
(Perdes). oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
KABUPATEN BEKASI”
Perumusan masalah sangat penting dalam suatu penelitian agar diketahui arah
jalan penelitian tersebut dan supaya penelitian dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, maka penulis harus merumuskan masalahnya, sehingga jelas dari mana
harus memulai, ke mana harus pergi, dan dengan apa ia melakukan penelitian.
Kabupaten Bekasi.
Kabupaten Bekasi.
yaitu:
didefinikan sebagai pola tingkah laku yang diharapkan masyarakat dari orang
Peranan berasal dari kata peran, yang menurut kamus besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai pemain. Peran adalah orang yang menjadi atau
masyarakat”.
berikut:
peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus.
dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat dapat dilihat sebagai pola-pola
peranan yang saling berhubungan. Identitas peran, terdapat sikap tertentu dan
prilaku aktual yang konsisten dengan sebuah peran, dan yang menimbulkan
peran dengan cepat ketika mereka mengenali terjadinya situasi dan tuntutan
Perwakilan Desa yang ada sebelumnya. Perubahan ini didasarkan pada kondisi
faktual bahwa budaya politik lokal yang berbasis pada filosofi musyawarah
untuk mufakat. BPD mempunyai peran yang sangat besar dalam membanu
adalah mitra kerja pemerintah desa yang memiliki kedudukan sejajar dalam
atau tidak terhadap kebijakan desa yang dibuat oleh Pemerintah Desa.
Lembaga ini juga dapat membuat rancangan peraturan desa untuk secara
adalah kerjasama manusia sebagai unsur pokok dari apa yang disebut dengan
administrasi yang dilihat dari sisi terjadinya atau dari bentuk terjadinya.
dari Badan Perwakilan Desa yang ada selama ini. Perubahan ini didasarkan
pada kondisi faktual bahwa budaya politik lokal yang berbasis pada filosofi
dari proses yang baik. Melalui musyawarah untuk mufakat, berbagai konflik
antara para elit politik dapat diselesaikan secara arif, sehingga tidak sampai
menyalurkan aspirasi masyarakat (UU No. 32 Tahun 2004 pasal 209). Oleh
juga harus dapat menjadi lembaga yang berperan sebagai lembaga representasi
desa sesuai dengan aspirasi yang ada dari masyarakat, namun tidak semua
aspirasi masyarakat dapat ditetapkan dalam bentuk peraturan desa tapi harus
BPD;
4.) Konsultasi, yaitu proses dialog bersama antara pemerintahdesa dan BPD
dengan masyarakat.
diatas, hal ini dilakukan agar peraturan yang di tetapkan tidak bertentangan
lebih tinggi tingkatnya. Materi yang di atur dalam peraturan desa harus
pasal 1 ayat 7 Peraturan Desä merupakan penjabaran lebih lajut dari peraturan
Pembuatan Peraturan Desa hanis didasari paling tidak empat (4) dasar
yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, antara lain:
Selain hal diatas perlu juga diperhatikan bahwa dalam hal Pembahasan
( tujuh ) hari setelah ditetapkan ( Pasal 84 ayat (4) PP RI No. 43 Tahun 2014 )
bersama sebeium ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3 ( tiga ) hari
23
yakni:
Pada tehan inisiasi ide atau gagasai dalam pembentukan peraturan desa
dapat datang dari dua belah pihak baik dari pemerintah desa maupun BPD
Usulan peraturan desa juga dapat dari masukan anggota masyarakat yang
secara langsung atau lewat BPD Kemudian dari BPD lalu dibahas semacam
peraturan desa. Sebuah ide atau gagasan pembentukan peraturan desa harus
tidak.
dengan BPD, sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lambat ( tiga )
Kemudian pada pasal 11 Peraturan Mentri Dalam Negri No. 29 Tahun 2006
peraturan desa Dalam rapat tersebut diadakan tanya jawab berkaitan dengan
Rancangan Peraturan Desa bibahas satu persatu, dibacakan oleh Ketua BPD
satu pandangan dari pihak BPD, setelah dibahas bersama Kepala Desa dan
rancangan peraturan desa yang telah disetujui bersama Kepala Desa dan
yang telah disepakati bersama untuk dijadikan suatu ukuran agar setiap
yang terdiri pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama tokoh atau pemuka
Dalam Negri Nomer 110 Tahun 2016 tentang Pedoman Pembentukan Dan
dan aspirasi masyarakat desa. Peran penting dari BPD ditunjukan satu diantaranya
adalah menetapkan peraturan desa Bentuk kebijakan desa yang ditetapkan oleh
BPD adalah peraturan desa. Oleh sebab itu, pembuatan peraturan desa oleh BPD
Fokus utama kajian ini adalah Proses Pembuatan peraturan desa oleh
dimaksudkan sebagai hal-hal yang berkaitan dalam kamus politik yang ditulis
serta asas yang menjadi garis besar dan juga dasai rencana dalam pelaksanaan satu
cita-cita, tujuan, prinsip atau juga maksud sebagai garis pedoman dalam mencapai
sasaran " Menutut Hanif ( 2011:113 ), peraturan desa adalah bentuk regulasi yang
Sesuai dengan prinsip desentralisasi dan etonomi daerah, desa atau sebutan lain
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakur Dalam
bersama pemerintah desa menyusun peraturan desa dan kepala desa menyusun
peraturan pelaksanaanya, yaitu peraturan kepala desa dan keputusan kepala desa
Peraturan desa peraturan kepala desa dan keputusan desa harus disusun secara
benar sesuai kadah-kaedah hukum dan teknik penyususnannya. Untuk itu perlu
Pembuatan Peraturan Desa yang sudah disepakati oleh kepala desa dengan BPD
dibuat eleh pemerintah desa tidak boleh bertentangan dengar kepentingan umum
masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tulisan dalam rangka
kebutuan-kebutuhan dari warga desa, maka dapat terpenuhi sesuai dengan yang
proses pembuatan peraturan desa, karena harus memberikan manfaat yang besar
mereka.
disepakati bersama untuk dijadikan suatu ukuran agar setiap tindakan dari
seseorang tidak merugikan orang lain Dengan demikian, peneliti ini lebih
Gambar 1.4
Kerangka Pemikiran
Agar tidak salah tafsir pada istilah yang di gunakan dalam penelitian ini,
definisi oprasional sebagai berikut, bahwa proses pembuatan peraturan desa oleh
bersama-sama kepala desa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh BPD dalam
pejabat/aparatur desa tersebut yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Staf
Desa lainnya.
selanjutnya disebut BPD adalah suatu badan selaku mitra Kepala Desa dalam
4.) Proses Pembuatan Peraturan Desa Sukamakmur adalah bentuk regulasi yang
peraturan desa.
harus dibuat oleh lembaga atau organ yang berwenang, Dengan sub
indikator meliputi:
indikator, meliputi:
masyarakat.
peraturan, sistematika, pililian kata atau istilah, serta bahasa hukum yang
ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis ini. menurut
Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan memusatkan pada suatu
masalah tertentu secara detail dan intensif. dimulai dengan mengumpulkan data,
komponen yang sangat esensial karena kualitas data yang diperoleh ditentukan
oleh metode tersebut, adapun teknisk pengumpulan data yang digunakan dalam
ini teknik studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh
Pembangunan infrastruktur.
2 Teknik Dokumentasi
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
dari data sekunder, data yang sudah jadi yang berkaitan dengan penelitian,
data tersebut berupa data file (subcopy). Dalam penelitian ini data tersebut
dan RW.
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, tumbuhan, gejala, nilai tes,
atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karateristik tertentu dalam
mengatakan bahwa populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas dengan tujuan untuk dapat
menentuakan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan
menurut Sugiono (2000: 57), sampel adalah sebagian jumlah dan karateristik
95). Jika jumlah populasi dibawah 100 Orang, lebih baik diambil semuanya
sama dengan atau lebih dari 100 Orang, sebaiknya peneliti mengambil sekitar
b. Sempit luasanya wilayah pegamatan dari setiap subjek karena hal ini
c. Besar kecilnya resiko, tentu saja jika sampel besar hasilnya akan lebih baik
desa, dan perwakilan RT/RW. Karena penelitian ini meneliti tentang Peran
keseluruhan sampel yang peneliti ambil dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.5
Data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui hasil studi pustaka,
dokumentasi, observasi, dan wawancara diolah melalui analisis secara mendalam
untuk menggambarkan tentang Peran Badan Permusyawaratan Desa (BDP)
Dalam Pembuatan Peraturan Di Desa Sukamakmur Kecamatan Sukakarya
Kabupaten Bekasi. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner diolah melalui
tabulasi frekuensi, untuk kemudian dilihat kecenderungannya.
skala Likert. Skala Likert dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 kategori jawaban,
yaitu:
2. Setuju : skor 4
3. Cukup : skor 3
Selain itu untuk ukuran hasil presentase penelitian menurut Sugiono (2012:137),
sebagai berikut:
3. 69 – 80% : Baik
Analisa dalam penelitian ini difokuskan pada kecendrungan dari hasil tabulasi
data wawancara. Kemudian dari data yang telah diolah akan dianalisis secara
jualitatif dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis hasil yang diperoleh dari
penelitian.
ditentukan.
44
Tabel 1.6
Jadwal Penelitian Tahun 2020
2020
Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Skipsi
Wawancara
Pengolahan
Data
Penyusunan
Skripsi
Sidang Akhir
45
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, Moh, Hamidi, Jazim dan Lutfi, Mustafa, Pembentukan Peraturan Desa
Partisipatif, UB Press, Malang, 2011.
Kaho, Josep Riwu, 2003. Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di
Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
46
Solihin, Dadang. 2002. Kamus Istilah Otonomi Daerah. Jakarta: Institute For
SME Empowerment
Dokumen lain-lain
Peraturan Perundang-undangan
Desa
47