PENYUSUNAN

PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
TINGKAT DESA
KELOMPOK C
 Grace Wahyu Satya Gunawan
 Efelina Sulastri Silalahi
 Erica Setiawan Tandin
 Desi Yani Pardede
 Dinda Khairunnisa Nasution
 Frederik R
 Fernando Pardosi
 Legal
Drafting
pemerintahan
Desa Desa terdiri dari
Pemerintahan
Kepala Desa dan Perangkat Desa,
sedangkan Perangkat Desa terdiri
dari sekretaris desa dan perangkat
lainnya.
Menurut pasal 7
Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005  Tugas pembantuan dari
pemerintah , Pemerinta Provinsi,
dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
 Urusan pemerintahan yang sudah ada
berdasarkan hak asal usul desa.

 Urusan pemerintah lainnya oleh

 Urusan pemerintahan yang menjadi
peraturan perundang-undangan di
kewenangan kabupaten/kota yang
serahkan kepada Desa.
diserahkan pengaturannya kepada desa.
 ● Menyelenggarakan urusan
pemerintahan.

● Pembuataan peraturan Desa.

● Pembentukan lembaga

Tugas Kepala Desa kemasyarakatan.

● Pembentukan Badan Usaha Milik

Desa.

● Dan kerja sama antara desa,

urusan pembangunan, bidang
kesehatan, pendidikan serta adat
istiadat.
 Badan Permusyawaratan Desa
sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
 Jumlah anggota BPD berjumlah
 Anggota BPD adalah  Pimpinan BPD terdiri
ganjil,minimal (5) orang maksimal
wakil penduduk desa dari;
• Ketua (11) orang berdasarkan, Luas wilayah,
dengan cara musyawarah
• Wakil Ketua jumlah penduduk,dan Kemampuan
dan mufakat.
keuangan desa.
• Sekretaris

 Sebelum memangku  Peresmian anggota  Masa jabatan anggota BPD

jabatannya, anggota BPD BPD ditetapkan (6) Tahun dan dapat diangkat
mengucap sumpah/janji secara dengan keputusan kembali untuk (1) kali masa
bersama-sama dihadapan Kabupaten/kota. jabatan berikutnya.
masyarakat
 Legal Drafting Lembaga Kemasyarakatan

Berdasarkan Pasal 211 UU Nomor 32 Tahun 2004 dan Pasal 89 ayat (1) PP Nomor
72 Tahun 2005, di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan, yang diatur
lebih lanjut dengan permendagri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa
ditetapkan dalam Peraturan Desa dengan berpedoman pada Peraturan Daerah
Kabupaten/ Kota, berdasarkan pertimbangan bahwa kehadiran Lembaga tersebut
sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tujuannya jelas, bidang kegiatannya tidak
tumpang tindi dengan Lembaga yang sudah ada.
 Lembaga Drafting Badan Usaha
Milik Desa

Dalam rangka meningkatkan pendapatan

masyarakat dan desa, Pemerintahan Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa sesuia dengan kebutuhan dan
potensi desa;
Jenis usaha yang meliputi pelayanan ekonomi
desa seperti;
a. Jasa keuangan,jasa angkutan darat dan
air,listrik desa, dan usaha yang sejenis.

1. Kebutuhan masyarakat terutama dalam b. Penyaluran Sembilan bahan pokok ekonomi

pemenuhan kebutuhan pokok. desa.
2. Tersedian sumber daya desa yang belum
dimanfaatkan secara optimal c. Perdagangan hasil pertanian meliputi tanaman
3. Adanya unit-unit masyarakat yang merupakan pangan, perkebunan,peternakan,perikanan, dan
kegiatan ekonomi warga. agrobisnis.
4. Tersedia sumber daya manusia yang mampu
mengelola badan usaha sebagai aset penggerak
perekonomian masyarakat.
Mekanisme Persiapan
Pembahasan, Pengesahan
Dan Penetapan Peraturan
●
Desa Rancangan Peraturan Desa yang berasal dari
Pemerintahan Desa, dapat di tarik kembali
● sebelum dibahas bersama BPD.
Rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh
Pemerintah Desa dan dapat berasal dari usul
● Khasus Rancangan Peraturan Desa tentang
BPD.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
● Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan, pungutan, penataan ruang, yang disetujui dengan
berhak memberi masukan yang berkaitan BPD.
dengan materi Peraturan Desa baik secara tulis
● Rancangan Peraturan Desa yang telah disetujui
maupun lisan.
bersama oleh kepala desa dan BPD selambat-
● Rancangan Peraturan Desa dibahas secara lambatnya (7) hari sejak tanggal persetujuan
bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD. bersama, disampaikan oleh pimpinan BPD kepada
Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan
● Peraturan Desa wajib mencantumkan batas Desa, paling lambat (30) hari,sejak diterima
waktu penetapan pelaksanaan. Rancangan Peraturan Desa tersebut.
 Legal Drafting Kerjasama Desa
Berdasarkan Pasal 214 UU Nomor 32 Tahun
2004, dan Pasal 182 PP Nomor 72 Tahun 2005,
terbitlah Permendagri Nomor 38 Tahun 2007
tentang Kerjasama Desa. Kerjasa Desa dengan
pihak ketiga dapat dilakukan dalam bidang:
Penetapan keputusan Bersama atau Perjanjian
Bersama dilakukan oleh pihak-pihak yang
melakukan Kerjasama sesuai ketentuan yang
berlaku.Penetapan atau Perjanjian Bersama
antara lain memuat;

1. Peningkatan perekonomian masyarakat desa. 1. Ruang Lingkup Kerjasama.

2. Peningkatan pelayanan Pendidikan. 2. Bidang kerja sama.
3. Kesehatan. 3. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan kerja
4. Sosial budaya. sama.
5. Ketentraman dan ketertiban. 4. Jangka waktu.
6. Pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi 5. Hak dan kewajiban.
tepat guna dengan memperhatikan kelestarian 6. Pembiayaan.
lingkungan
 Faktor-faktor Yang Menghambat
Hubungan Kepala Desa Dengan BPD
Dalam Pembentukan Peraturan Desa
Pada konsideran menimbang membuat uraian singkat mengenai pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dari alasan-alasan membuat peraturan
hukum di desa. Dasar-dasar perlunya pengaturan memuat landasan
sosiologis,filosofis,fisiologis, politis, ekonomis dan landasan yuridis. Materi
muatan desa juga harus mengacu pada asas materi muatan peraturan perundang-
undangan yang meliputi: pengayoman,kemanusiaan, kebangsaan,kekeluargaan,
kenusantaraan, bineka tunggal ika, dan kepastian hukum.
 Kesimpulan
Desa dibentuk atas Prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa
dan kondisi social budaya masyarakat setempat. Pembentukan Desa dapat
diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan Prakarsa
Pemerinta Desa Bersama BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat
masyarakat setempat. Pembangunan masyarakat desa pada dasarnya adalah
bertujuan untuk mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan
untuk jangka Panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat kualitatif
terhadap pola hidup warga masyarakat.