Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

MATAKULIAH SISTEMATIKA HEWAN

Topik : Arthropoda Waktu : 1 x 50 menit


Petunjuk :
1. Kerjakan secara singkat dan jelas berdasarkan pertanyaan yang ada
2. Bacalah artikel terlampir (Aprilyanto dkk., 2017) secara cermat
3. Apabila Anda menemukan istilah baru yang belum dipahami, coba menelusuri
referensi yang bisa membantu pemahaman Anda.
4. Pengumpulan file pada google drive classroom Anda dengan memberi keterangan
(nomer absen)-nama Misalkan (12) Dwi Anggorowati 3.
5. Link google drive
(https://drive.google.com/drive/folders/1nMP4bhCr9AVObS3kR75NDobTY0FEH0K
?usp=sharing)
Nama : Maulida Nurdiana/18030204012/PBA 2018
Pertanyaan :
1. Deskripsikan secara singkat metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis kepiting
bakau berdasarkan artikel tersebut.
2. Jelaskan apa saja ciri diagnostik untuk mengidentifikasi jenis kepiting bakau
3. Buatlah tabel perbedaan ciri diagnostik dari jenis kepiting bakau yang ditemukan
berdasarkan artikel tersebut.
Jawab :
1. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis kepiting bakau berdasarkan
artikel.
a. Menentukan lokasi :
 Kepiting dikoleksi dari empat lokasi hutan bakau dengan karakter setiap lokasi
yaitu: (1) hutan bakau yang jauh dari pemukiman dengan substrat lumpur dan
pasir, (2) hutan bakau yang jauh dari pemukiman dengan substrat lumpur, (3)
hutan bakau yang dekat dengan pemukiman dengan substrat pasir dan lumpur,
serta (4) hutan bakau yang dekat dengan pemukiman dengan substrat pasir dan
lumpur.
 Titik pengambilan sampel ditentukan secara purposive (penentuan titik sampel
berdasarkan habitat).
 Koleksi dilakukan secara langsung di zona intertidal (saat air laut surut),
dengan menggunakan sekop kecil untuk menggali liang kepiting atau dengan
tangan kosong (hand capture).
b. Pengambilan sampel
 Sampel hasil tangkapan kemudian didokumentasi, yang terlebih dahulu
sampel telah dilemaskan menggunakan air yang ditambahkan es batu.
 Setelah itu dilanjutkan dengan proses preservasi sampel dengan menggunakan
alkohol 40% dan selanjutnya diberi label.
c. Pengamatan
 Pengamatan morfologi sampel dilakukan dengan bantuan mikroskop stereo.
Identifikasi dilakukan berdasarkan bentuk, ciri-ciri taksonomi penting (capit
besar jantan, karapas, permukaan karapas, dan daerah orbit) mengikuti kunci
identifikasi Murniati & Pratiwi (2015) dan Crane (1975).
d. Karakterisasi
 Karakter kunci hasil identifikasi dibuat line drawing dan kemudian dibuat
kunci dikotom untuk seluruh spesies.
 Untuk membuat deskripsi setiap spesies bagian tubuh kepiting (capit, karapas,
dan kaki jalan) didokumentasikan menggunakan kamera, kemudian hasil
dokumentasi diolah menggunakan aplikasi Photoshop CS4 dimulai dengan
tahap penyesuaian ukuran gambar bagian tubuh kepiting, dilanjutkan dengan
pengaturan kontras gambar menjadi hitam dan putih sehingga karakter setiap
spesies dapat terlihat,
 setelah pengolahan gambar dengan aplikasi Photoshop GS4 selesai proses
berikutnya dilanjutkan dengan bantuan aplikasi Coreldraw X5 untuk
menggabungkan gambar dari bagian - bagian tubuh (karapas, capit dan kaki
jalan) yang sebelumnya didokumentasikan secara terpisah.
 Untuk tujuan preservasi sampel dalam waktu yang lama sampel diawetkan
dengan alkohol 75% kemudian diberi label.

2. Ciri diagnostik untuk mengidentifikasi jenis kepiting bakau berdasarkan artikel


a. Capit besar jantan
b. Karapas dan permukaan karapas
c. Kaki
d. Daktilus, manus dan poleks
e. Daerah orbit

3. Tabel perbedaan ciri diagnostik dari jenis kepiting bakau berdasarkan artikel

Kepiting Ciri Diagnostik


Bakau Capit besar Karapas Permukaa Daerah Kaki
jantan n karapas orbit
Kepiting  Tidak  Tidak Permukaan Sudut  Memilik
Biola memiliki dilengkapi karapas luar orbit i empat
(Gelasim alur pada tepi sempit menukik pasang
us permukaan anterolateral kaki
vocans) luar daktilus  Ukuran  Berwarn
dan lebar a putih
permukaan karapas 19– sedikit
luar poleks 80 mm, jingga
 Pada dasar dengan
tengah panjang 7–
poleks 11 mm
terdapat  karapas
cekungan berwarna
berbentuk putih dan
segitiga jingga
 Daktilus
capit besar
lebar dan
pipih.
 Manus
dilengkapi
dengan
bintil-bintil
dengan
ukuran
besar.
 Daktilus
capit besar
berwarna
kekuningan
 Poleks capit
besar
berwarna
putih
 Manus
berwarna
putih
kuning
Tubuca  Memiliki  Karapas  Permuka Orbit  Memilik
dussumier dua alur melebar an terdapat i empat
i pada dengan tepi karapas di dasar pasang
permukaan anterolatera yang Karapas kaki
luar l tampak sempit pada
daktilus jelas  Tidak jantan
 Pada  Ukuran dilengka ramping
permukaan panjang pi dan pada
luar polek karapas 11– dengan kaki
terdapat 15 mm, dan bintil- keempat
satu alur lebarkarapa bintil betina
dilengkapi s 21–25 memiliki
dengan mm, pematan
bintil-bintil  Karapas g
besar yang berbentuk  Berwarn
terdapat segi empat a cerah
pada  Berwarna
permukaan hitam tanpa
manus. corak
 Ujung dengan
daktilus dan ujung
poleks tidak runcing
membentuk
struktur
seperti tang.
 Daktilus
berwarna
putih
 Poleks
berwarna
oranye
kemerahan
Tubuca  Pada  Tepi  Muka  Sudut Memiliki
demani permukaan anterolater karapas luar empat
luar al yang sempit orbit pasang
daktilus pendek, , menuki kaki
dan ukuran k Warna
permukaan lebar merah
luar poleks karapas  Daerah muda
serta 25–34 dasar keunguan
manus mm, orbit
dilengkapi panjang dengan
dengan karapas deretan
bintil-bintil 16–20 mm bintil
dengan  Karapas bintil
ukuran berwarna
cukup merah
besar. muda
 Daktilus keunguan
lebih lebar
dibandingk
an poleks
dan
dilengkapi
deretan
gigi di
bagian
ujung
capit.

 Daktilus
dan poleks
capit besar
berwarna
putih
 Manus
berwarna
merah
sampai
merah
muda
Austruca  Tidak  Tepi Permukaan Sudut Memiliki
perplexa memiliki anterolate karapas luar orbit empat
alur pada ral tampak yang lebar tidak pasang
permukaan jelas menukik kaki
luar  , ukuran dengan
daktilus lebar warna
maupun karapas coklat
permukaan 12–15 kekuninga
luar poleks, mm, n
 Permukaan dengan
manus panjang
tidak 6–8 mm,
dilengkapi  Berwarna
dengan hitam
bintil-bintil dengan
besar. corak
 Di bagian putih
tengah
poleks
terdapat
satu gigi
yang
berukuran
cukup
besar,
ujung
poleks
dilengkapi
dengan gigi
subdistal
yang
berukuran
cukup
besar.
 Daktilus
dan poleks
capit besar
berwarna
putih
Austruca  Tidak Tepi Permukaan Sudut  Memili
triangular memiliki anterolateral karapas luar orbit ki
is alur pada miring, lebar runcing, empat
permukaa ukuran lebar pasang
n luar karapas 10–13 kaki
daktilus mm, dengan  Warna
dan panjang 5–6 hitam
permukaa mm dengan
n luar Berwarna garis
poleks, hitam dengan putih
 Dilengkap corak putih
i dengan
bintil-
bintil
berwarna
hitam
 Permukaan
manus
namun
tidak
timbul.
Daktilus
dan poleks
capit besar
silindris
serta
berwarna
putih
 Manus
berwarna
putih
kekuningan
Austruca  Tidak Tepi Permukaan sudut Memiliki
annulipes memiliki anterolatera karapas luar orbit empat
alur pada l yang jelas, lebar tidak pasang
permukaan sudut luar menukik kaki
luar orbit tidak dengan
daktilus menukik, warna
dan ukuran hitam
permukaan lebar
luar poleks, karapas 7–9
serta manus mm,
tidak dengan
dilengkapi panjang 3–
dengan 4 mm, serta
bintil-bintil. berwarna
 Daktilus hitam
lebih lebar dengan
dibandingk corak putih
an poleks
dan
dilengkapi
satu gigi di
bagian
tengah.
 Dilengkapi
dengan gigi
subdistal
pada tepi
pemotong
berukuran
kecil.
Daktilus
dan poleks
capit besar
berwarna
putih
 Manus
berwarna
merah
sampai
merah
muda

Anda mungkin juga menyukai