Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, 
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan,
mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini
juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan
membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen
adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba
lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki
reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Yatim
(1996) menyatakan bahwa komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan
otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan
epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan
subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem
integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut
yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel
lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi
utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara
lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Sistem integumen

1
menyusun hampir seluruh tubuh manusia, oleh karena itu diperlukan adanya
pemahaman yang lebih mengenai sistem integumen.
2.      Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi dari kulit?
2. Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi dari rambut?
3. Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi dari kuku?
3.      Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah.
2. Untuk lebih mendalami ilmu tentang anatomi dan fisiologis sistem
integumen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang
disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, 
kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang
berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau
jaringan dalam manusia dari kontak luar ( Yatim, 1996).
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu
memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama
(pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh) (Cormark, 1987).
   1.      Anatomi dan Fisiologi Kulit
  Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan
penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan
mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan
radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan
mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier
yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut
berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital (Finn,1994).
  Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu (Cormark, 1987):
A .      Epidermis  
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas
pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk

3
kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis
(kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).
Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan (Yatim,1996):
Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis. Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis.
Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap
rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte
stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan
rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang
yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang
berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang
lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari
merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan
memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan tampak kebiruan bila
terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet
dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum
tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan
merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel
Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel
Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel
asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu
serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan
menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau
mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan
meningkatkan rangsang simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat merusak sel
Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker. Sel Merkel, yaitu sel

4
yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan
sistem neuroendokrin difus.

Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk)


dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara
bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut (Finn,
1994):
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana
eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut
elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada
area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama
pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis
yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum
terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula
lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai
penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek
5
pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma
berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale.
Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian
mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang
disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen;
filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar
sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak
terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
  Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan
bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara
epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat
pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints
(Yatim,1996).
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri
dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaankulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian
tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat
mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.
Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-
obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu (Syarifuddin,2009):
Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih,
yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa
mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan
dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh
badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam

6
pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung
dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada
rambutnya (Effendy, 1998) .
Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting
susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan
cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap
orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada
saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak
dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin
mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh
hormone (Yatim,1996).
Kelainan Kelenjar Keringat
Kelainan-kelainan kulit yang disebabkan terganggunya kelenjar keringat yaitu
(Syarifuddin,2009):
1. Biang keringat (miliaria), yaitu suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh
adanya retensi keringat akibat tersumbatnya poripori kelenjar keringat.
Timbulnya biang keringat biasanya kalau udara panas atau lembab.
Penyumbatan pori-pori kelenjar keringat disebabkan oleh bakteri-bakteri
yang menimbulkan peradangan atau pembengkakan, akibatnya kulit
menjadi gatal. Biang keringat terdapat di daerah dahi, leher, dada dan
punggung.
2. Hiperidrosis, yaitu suatu keadaan bilamana keringat dihasilkan berlebihan.
Kelebihan keringat dapat terjadi di seluruh badan atau hanya setempat
misalnya di telapak tangan atau kaki. Hiperdrosis dapat terjadi secara
fisiologis, karena suatu penyakit dan faktor psikis.
3. Anidrosis yaitu suatu keadaan bila kulit tidak dapat berkeringat, yang
disebabkan kelenjar keringat tidak mampu berfungsi lagi atau karena suatu
penyakit.
 2.      Dermis
  Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas

7
jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan
jaringan subkutis. tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar
3 mm.Kulit jangat atau dermis  menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan
kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel
jaringan rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi
lapisan dalam epidermis (Effendy, 1998).
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang
bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di
daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata,
yaitu stratum papilare dan stratum reticular (Suripto,1994).
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,
dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang
dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari
jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf ,
kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam
hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein
dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada
seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh
limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis
mengandung jaringan ikat jarang (Cormark, 1987).
Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta
fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan

8
retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar
keringat dan kelenjar sebaseus ( Yatim, 1996).
Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu
mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke
kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan
memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit
tubuh ( Yatim, 1996).
Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung
sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk
melawan mikroba. Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan
mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk
mendinginkan kulit. Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan
air dan melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut
dan memberikan nutrisi pada rambut. Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan
sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke otak. Kolagen protein
struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan memberikan
kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh. Elastin protein karet yang memberikan
elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen,
organ, otot dan dinding arteri (Yatim,1996).
 3.      Subkutan atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan
oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel
liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang
berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit
dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan
kontur tubuh dan penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energy (Yatim,1996).

9
Lapisan ini terutama mengandung
jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit
berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam,
membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan
kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua,
kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan
mengendur serta makin kehilangan kontur (Storer, at all, 1991).
2.     Anatomi dan Fisiologi Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut
yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma,
juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak
tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia
minora dan bibir (Storer, at all, 1991).
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula
epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi
pad adaerah :alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di
tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya
akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulanke 5 sampaike6  janin mempunyai
rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok,
kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah
lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus.
Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga
tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada :kepala, alis

10
dan tumbuh pada masa puber, disebut sebagai “Terminal Hairs”
Syarifuddin,2009).
Struktur Rambut
Ada dua macam keratin rambut, yaitu (Storer, at all, 1991):
Keratin Lunak :terdapat pada seluruh permukaan kulit, terutama kulit
tebal, yaitu pada bagian medulla rambut. Secara Histologis :terlihat perubahan sel-
sel epidermis : mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi
sel-sel jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi
kemudian desquamasi.
Keratin keras :terdapat pada kuku, kutikula dan kortex rambut.
Pembentukannya tidak melalui butir-butir keratohialin, Str. Lusidum, tetapi
perubahannya terjadi perlahan-lahan dari sel-sel epidermis yang tetap hidup,
menjadi keratin. Keratin keras bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan
lebih banyak mengandung sullfur.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta
kutikula yang terdiri dari keratin keras (Radiopoetro, 1996):
Medula: Merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang
terdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
Kortex   : Merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari  sel-sel berbentuk
runcing, yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
Kutikula : Merupakan membran tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting,
terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
  Pada rambut terdapat folikel-folikel rambut. Folikel rambut  terdiri dari
komponen dermis dan epidermis. Pada dasarnya folikel rambut bagian dermis
terlihat menonjol, disebut papila yang terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah
dan sel-sel saraf .Bagian luar papilla diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal
matrik, dan ujung folikel rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik
(puncak papila) berproliferasi membentuk rambut yang dapat tumbuh terus
(Storer, at all, 1991).

11
Dan untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas
pigmen korteks. Bila sedikit / kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan
berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh
adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat
mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong keatas (Suripto,1994).
Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis.
Arteri membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh
darah di jaringan subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke
superficial dan kedalam. Fungsi vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk
memelihara jaringan lemak dan folikel rambut (Cormark, 1987).
Cabang yang menembus stratum reticulare, member cabang ke :folikel
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Pada perbatasan Str. Reticullare
Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang disebut Rete Sub Papillare berupa
pembuluh darah yang lebih kecil. Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan
kearah epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler (capilary beds).
Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar matrik
folikel rambut, papilla folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea. Selain
itu di bagian superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah
yang disebut pleksuspapilaris (Marcia, 2008).
Pada keadaan temperature udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler
venulae di stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperature
tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas kelenjar keringat aktif
memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi penguapan keringat (Effendy,
1998).

Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya (Junqueira, 1980) :


 Melindungi kulit dari pengaruh buruk
 Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu
hidung (vibrissae).
 Menyaring udara pada hidung.
 Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
 Pendorong penguapan keringat.

12
 Indera peraba yang sensitive.
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya
(Marcia, 2008):
Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih
tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun90 % dari 100.000 folikel rambut kulit
kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
Fase Peralihan (Katagen)
Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club) berlangsung 2-3 minggu.
Fase Istirahat(Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100
lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya
kerontokan rambut jika terjadi trauma , stress dan sebagainya.
 3.      Anatomi dan Fisiologi Kuku
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan
kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal
kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi
ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur (Murad, 1997).

Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang


memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.

13
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena
kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu
minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari
kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik
sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau
menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh
(Marcia, 2008).
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku
terdiri dari (Effendy, 1998):
 Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
 Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
 Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
 Alur kuku (nail grove)  merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
 Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
 Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi
dinding kuku.
 Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
 Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
 Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.
  Sejak dulu, sudah ada teknik mendiagnosis penyakit lewat kuku.Selain
lewat kuku, penyakit juga dapat dideteksi lewat mata, lidah, pemeriksaan darah,
faeses dan air seni.Penafsiran penyakit lewat kuku ini sebenarnya sudah dilakukan
orang sejak zaman Hippocrates (Murad, 1997).
Berikut beberapa kejanggalan kuku yang dapat membantu
doktermendiagnosis suatu penyakit (Murad, 1997):
1. Warna kebiruan pada pangkal kuku menandakan kurang beresnya sirkulasi
darah dan merupakan gejala penyakit jantung.

14
2. Bila separuh bagian dekat ujung kuku berwarna merah muda atau coklat
sementara kulit ari berwarna putih, itu merupakan gejala penyakit gagal ginjal
kronis.

3. Bila timbul kerutan horizontal dan kuku tampak kusam, itu menandakan
kurang gizi atau gejala suatu penyakit seperti campak, cacar air, gondok, jantung
serta kondisi seperti sindrom Reynaud (kejang pada urat jari tangan dan kaki
akibat sangat kedinginan).

4. Lapisan merah membujur pada kuku, menandakan perdarahan pada


pembuluh kapiler. Garis-garis ganda merupakan gejala penyakit darah tinggi
(hipertensi).

5. Bila pertumbuhan kuku tampak lambat, tebal dan mengeras serta


kekuning-kuningan, menandakan gangguan getah bening atau penyakit
pencernaan kronis.

6. Timbulnya bintik-bintik tak beraturan pada kuku, menandakan adanya


penyakit psoriasis (penyakit kulit kronis).

7. Bila ada lengkungan berlebihan pada pangkal kuku dan sekitar ujung
kuku, itu menandakan gejala penyakit TBC, emfisema (gangguan pada paru-
paru), penyakit kardiovaskuler atau hati.

Fungsi Sistem Integumen


a.    Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet dan
mekanik, kimia, atau suhu
b.    Penerima sensasi, sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
c.    Pengatur suhu, menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan
meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas
d.   Fungsi metabolic, menyimpan energi melelui cadangan lemak, sintesis vitamin
D.
e.    Ekskresi dan absorpsi.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

15
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang
beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak yang
berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan
dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem
integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari
sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh.
Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa
sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk
keadaan diluar tubuh.
2. Saran
Diharapkan penelitian mengenai sistem integument terus dilakukan dan
berkembang dengan pesat, agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
 
 
  

16

Anda mungkin juga menyukai