Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan dari beberapa jurnal yang terkumpul, setelah dianalisa banyak faktor resiko yang

mempengaruhi bunuh diri pada remaja dan anak meliputi :

faktor risiko meliputi:

 Bullying
Bullying telah didefinisikan sebagai perilaku agresif atau sengaja, melibatkan
ketidakseimbangan kekuasaan, misalnya terkait dengan kekuatan fisik atau popularitas,
sehingga sulit bagi korban untuk membela dirinya sendiri. Ada 4 kategori dalam prilaku
bullying yaitu secara langsung atau fisik (misalnya, penyerangan, pencurian), langsung
atau verbal (misalnya, ancaman, hinaan, nama-panggilan), tidak langsung atau relasional
(misalnya, pengucilan sosial, menyebarkan desas-desus), dan cyberbullying.
Survei Perilaku Berisiko 2013 Youth siswa di kelas 9 sampai 12 di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa selama 12 bulan sebelum survei, 23,7% anak perempuan dan 15,6%
dari anak laki-laki mengalami bullying di sekolah.
Menjadi korban bullying sekolah atau cyberbullying dikaitkan dengan tekanan yang
cukup besar,membuat depresi,cemas,gangguan emosi sehingga menghasilkan prestasi di
sekolah rendah. Meninjau dari studi Klomek et al menemukan adanya hubungan yang
jelas antara korban bullying dan perbuatan dan keinginan bunuh diri dan perilaku pada
anak-anak dan remaja.

 penggunaan Internet
penggunaan sehari-hari internet dilaporkan bahwa video game dan internet melebihi
waktu 5 jam sangat terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari depresi dan bunuh diri
(ideation dan upaya) pada remaja. Ada masalah yang lebih spesifik dari pada bermain
game online yaitu bahwa remaja dengan keinginan bunuh diri mungkin beresiko
khususnya untuk mencari internet untuk informasi tentang topik yang berhubungan
dengan bunuh diri.

 Depresi
depresi yang mereka alami adalah puncak dari semua perasaan bersalah, marah, tidak
berarti dan tidak diinginkan. Depresi yang berat menjadi salah satu penyebab terjadinya
remaja bunuh diri.

 Konsep diri
Masalah konsep diri banyak dialami oleh remaja. Konsep diri yang keliru membuat
mereka merasa tidak diinginkan, tidak berharga dan tidak seorang pun mengasihi mereka.
Konsep diri yang salah ini juga dipengaruhi oleh teman sebaya mereka. Remaja berusaha
untuk menjadi eperti yang diinginkan oleh teman sebaya agar mereka bias diterima dan
diakui oleh kelompok teman sebaya mereka.
 Hubungan dalam keluarga
Hubungan dalam keluarga menyangkut perceraian orang tua mereka dan penerimaan dari
orang tua. Perceraian orang tua melukai anak remaja dan membuat mereka merasa tidak
dikasihi dan menyalahkan diri atas perceraian itu. Orang tua yang tidak menerima anak
remajanya sebagai diri mereka sendiri memuat remaja berusaha untuk menjadi orang lain
dan merasa orang tua mereka baru akan mengasihi mereka saat mereka menjadi remaja
yang orang tua mereka inginkan bukannya menjadi mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai