Bab 2 Makalah Agama
Bab 2 Makalah Agama
Pembahasan
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru
yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember
2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2),
dan menyebabkan penyakit. Coronavirus Disease-2019 (COVID-19
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan
kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian
jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah
terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut
(segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi
COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita
penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit. Sampai saat
ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan,
dan cara penularannya.
Era dimana kita beradaptasi dengan virus corona, kita sudah bisa melakukan aktivitas tetapi, tetap
mematuhi protocol kesehatan dari pemerintah dan memulai tatanan hidup baru yang bersih dan
sehat
Penerapan new normal akan membuat kita lebih longgar untuk keluar rumah. Namun, mengingat
pandemi COVID-19 masih berlangsung, kita harus tetap menerapkan langkah pencegahan dasar
kapan pun dan di mana pun kita berada. Selain itu, jangan memaksakan diri untuk keluar rumah
saat sedang tidak fit.
Bila kamu harus bepergian ke suatu tempat dan menggunakan transportasi umum, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan selain menerapkan langkah pencegahan dasar. Untuk
memudahkanmu dalam menjaga kebersihan tangan, bawalah selalu hand sanitizer. Jangan
menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan. Selain itu, pastikan kamu membawa
botol minum agar tetap terhidrasi selama perjalanan. Yang paling penting untuk diingat
selama berada di dalam transportasi umum adalah mengurangi interaksi dan menjaga jarak
setidaknya 1 meter dengan penumpang lain. Bila hal ini tidak memungkinkan, sebaiknya jangan
menggunakan transportasi umum.
Ketika berbelanja
Bila kamu harus berbelanja membeli bahan makanan, kemungkinan kamu akan bertemu dengan
banyak orang. Ingat, selalu terapkan physical distancing, ya. Batasi menyentuh barang-
barang di toko maupun di tempat umum. Setelah menyentuh barang-barang tersebut, jangan
menyentuh wajah atau barang-barang pribadi, misalnya tas dan handphone, sebelum mencuci
tangan. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko terkontaminasi virus Corona. Selain itu,
usahakan untuk tidak berlama-lama saat belanja. Catat barang-barang apa saja yang perlu dibeli
dan langsung ke kasir ketika semua sudah Anda dapatkan.
Sejak pandemi, belanja online makin banyak diminati, karena orang bisa berbelanja dengan
mudah tanpa harus keluar rumah.
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu:
1. Hindari kontak langsung dengan kurir. Bila perlu, kenakan masker saat bertransaksi.
2. Upayakan untuk membayar barang belanjaan dengan secara nontunai untuk
meminimalkan interaksi dengan kurir.
3. Sediakan tempat khusus bagi kurir menaruh barang pesananmu, agar kamu tidak perlu
bertemu langsung atau bersentuhan dengan kurir ketika menerima barang.
4. Buka bungkus paket di luar rumah dan segera buang bungkusnya di tempat sampah atau
semprot bungkus paket dengan disinfektan sebelum membawanya masuk ke dalam rumah.
5. Untuk makanan, jangan menyemprotkan disinfektan ke bungkusnya. Cukup buka dan
buang bungkusnya, lalu pindahkan makanan ke piring. Jangan makan makanan langsung dari
wadahnya.
6. Setelah membuka kemasan paket barang atau makanan, langsung cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir.
Berkonsultasi secara online lewat layanan telemedicine / video call dinilai lebih aman untuk
mencegah penularan virus Corona, khususnya bagi orang-orang dengan penyakit yang rentan
terkena COVID-19, seperti diabetes atau penyakit jantung.
E.Pengertian taat/ketaatan
Ada tiga tingkat pengertian ketaatan yang dapat kamu pahami di sini:
Pertama, ketaatan tingkat biologis. Ketaatan ini ada hubungannya dengan cara kerja tubuhmu.
Umpamanya saja, kamu sedang asyik bermain basket. Setelah dua jam pelajaran lari ke sana
kemari sambil berteriak-teriak, pastilah cairan tubuhmu keluar banyak dalam bentuk keringat.
Akibatnya otakmu pasti memerintahkan rasa haus untuk muncul untuk menanggulangi
kekurangan cairan pada tubuh. Kalau sudah begini pasti kamu cepat-cepat cari minum. Ini berarti
kamu taat seratus persen pada otakmu.
Kedua, ketaatan tingkat sosial. Manusia itu adalah makhluk sosial. Makhluk yang hidupnya
bermasyarakat, mempengaruhi dan dipengaruhi masyarakat. Pada tingkat ini ketaatan
berhubungan dengan aturan-aturan masyarakat, baik tertulis maupun tidak tertulis. Contohnya:
kamu diundang pesta ulang tahun sweet seventeen si Tania di Santika hotel. Pasti langsung
teman-temanmu pada bingung cari busana yang pas dengan situasi dan kondisi undangan pesta
itu, padahal tidak ada aturan tertulis tentang cara berpakaian dalam pesta itu. Pas hari H-nya ada
yang memakai night gown yang hitam pekat dan ketat, yang cowok pakai dasi yang bermotif
klasik atau yang berwarna menyolok, ada juga yang memakai busana batik. Di tengah suasana
yang anggun ini kalau ada salah satu temanmu yang tidak mau taat dengan peraturan tak tertulis
tentang berpakaian waktu pesta dan datang dengan pakai piyama loreng-loreng; pasti dia
ditertawakan oleh teman-teman yang lain dan dipandang sinis oleh mereka yang konservatif.
Inilah akibat buruknya kalau kamu tidak taat pada tingkat ini.
Ketiga, ketaatan tingkat rohani. Manusia itu juga makhluk religious. Artinya dari awalnya
memang manusia punya rasa berhubungan dengan Tuhan-nya. Pada tingkat ini manusia bertemu
dengan aneka macam aturan agama atau moral. Manusia dituntut untuk taat bukan melulu untuk
memenuhi aturan itu, tetapi demi kebaikan manusia itu sendiri. Misalnya, ada perintah Tuhan
“Jangan mencuri!” Kalau kamu memaksa terus melakukan pencurian demi kesenangan pribadi,
walaupun suara hati nurani berseru-seru melarangmu, kamu jatuh ke dalam dosa. Pada tingkat ini
jika kamu tidak taat, ganjarannya cukup menggetarkan, yakni dosa, hanya Tuhan yang bisa
menghapusnya.
Dari ketiga hal di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sikap taat itu wajar. Karena manusia
tidak akan dapat hidup dengan tenang tanpa ketaatan.