I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
4. Menentukan batas ukur yang tepat untuk alat ukur listrik bila digunakan
dalampengukuran
GAMBAR 1.1
Dari data alat ukur di atas dapat dijelaskan :
∩ = alat ukur dengan azas kumparan putar
∩ = pemakaian alat untuk araus searah dan arus searah atau arus bolak-balik
1,5 = kelas alat ukur 1,5
┴ = pemakaian alat ukur tegak
2 = isolasinya 2 sudah diuji pada tegangan 2000 volt
A. PEMBAGIAN ALAT UKUR
Contoh pembacaan pada mistar yang benar
GAMBAR 1.3
GAMBAR 1.4
GAMBAR 1.6
Alat ukur dengan azaz kumparan putar dengan skala linier
GAMBAR 1.7
Alat ukur dengan azaz besi putar dngan skala non linier
1) Ampermeter
2) Voltmeter
Makin besar penunjukan jarum makin besar jatuh tegangan pada ampermeter.
3) Wattmeter
IV. PERTANYAAN
1. Bila Volt meter dipasang seperti pada gambar di bawah ini, Apa yang terjadi pada
alat, berikan alasan saudara!
Jawaban:
Jarumpadapengukuranakanberubahsuplaiarusyangakanditerimaolehrangkaian listrik
cenderung menurun dan akan menyebabkan rangkaian listrik tidak
berfungsi lebih, Karena solfmeter akan lebih sensitif bila dirangkaian paralel.
2. Bila ampermeter di pasangkan seperti gambar di bwah ini, apa yang terjadi pada
alat amperemeter, Jelaskan alasan anda!
Jawaban:
KarenaAmperemeterdigunakanuntukmengukurkuatarus,olehkarenaitu ampermeter
didesain untuk mempunyai resistensi yang sangat kecil agar arus yang
masuk hamper sama dengan arus yang keluar dari ampermeter tersebut. Kemudian
bila amperemeter di pasangkan pada rangkaian parallel maka jarum pengukuran akan
bergerak sesuai dengan muatan atau beban yang terdapat pada resistor.
V. LANGKAH KERJA
1. Menghubungkan alat ukur listrik analog ke baterai 1,5 volt
2. Mengatur jarum penunjuk ke 10 volt, mencatat angka yang di tunjuk jarum
3. Mengubah jarum penunjuk ke 2,5 volt, mencatat angka yang tertera
4. Mengulang percobaan untuk baterai 9 volt atau 10 volt dan juga untuk hambatan
(Ω)
5. Mencatat tegangan dan hambatan yang terjadi jika di hubungkan ke alat ukur
listrik
VI. DATA PENGAMATAN
DATA TUNGGAL
BATERAI JARUM HASIL
PENUNJUK PERHITUNGAN
1,5 VOLT 10 VOLT 1,7 mA
9 VOLT 10 VOLT 8,8 mA
9 VOLT 50 VOLT 8,6 mA
12 VOLT 10 VOLT 4,8 mA
12 VOLT 50 VOLT 4,9 mA
DATA BERULANG
BATERAI JARUM X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
PENUN
JUK
1,5 V 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
1,5 V }10V 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
1,5 V 1,58 1,6 1,6 1,6 1,54 1,58 1,6 1,6 1,6 1,6
9V 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
9V }10V 9 9,2 9,2 9,2 9 9,1 9 9 9 9
9V 9,1 9,1 9,1 9,2 9 9 9 9,2 9 9
9V 9 9 9 9 9,2 9 9 9 9 9
9V }50V 9 9,2 9,2 9,2 9,2 9 9,2 9 9 9
9V 9 9,1 9,2 9,1 9 9,2 9,2 9 9,2 9,2
VII. DATA PERHITUNGAN BERULANG
= =
= 1,6
∆X = X=
= 1,6
==0
= =
= 1,6
X=
∆X = = 1,6
==0
= 1,59 X=
= 1,59
∆X =
= = 0,03
= =
=9
X=
=9
∆X =
==0
= =
= 9,07
∆X = X=
= 9,07
= = 0,1
= =
= 9,07
∆X = X=
= 9,07
==0
= =
= 9,02
∆X = X=
= 9,02
= = 0,1
Baterai 9V mengukur dengan 50 v (2)
= =
= 9,1
∆X = X=
= 9,09
= = 0,1
= =
= 9,12
∆X = X=
= 9,12
= = 0,1
Pada percobaan tentang pengenalan alat ukur listrik analog banyak sekali alat ukur listrik
yang bisa kita gunakan diantaranya Amperemeter, Voltmeter, Waltmeter, Power Factormeter,
dll. Namun pada praktikum ini kita hanya menggunakan resistor dan baterai berukuran 1,5 V,
9 V, dan 12 V.
Untuk mengetahui berapa besar hambatan pada resistor yang kita gunakan, bisa dilihat
melalui warna- warna yang terdapat dalam resitor tersebut. Pada saat melihat warna pada
resistor ini juga bisa terjadi kesalahan penglihatan pada saat pengamatan sehingga dapat
mempengaruhi pengamatan hambatan yang terdapat pada masing- masing hambatan.
Langkah awal dalam percobaan ini yaitu menghubungkan alat ukur listrik Analog ke
Baterai 1,5 V kemudian mengatur harum jam penunjuk ke 10 V, mencatat angka yang
ditunjukkan jarum percobaan ini dilakukan sebanyak 10 kali sehingga dapat menghasilkan
hasil yang akurat. Tapi dipraktikum ini menggunakan 3 buah beterai dengan tegangan 10 V
dan 50 V, pada baterai akan diketahui berapa kuat arus di dalamnya dengan menggunakan
Multitester. Sebagai contoh: pada saat jarum penunjuk mengarah ke 10 V karena dalam hal
ini menggunakan baterai 1,5 V maka kuat arus yang dihaslikan 1,7 A pada saat jarum
penunjuk mengarah ke 10 V maka akan menghasilkan kuat arus sebesar 8,8 A dengan baterai
9V.
Catat setiap angka yang tertera pada setiap kali melakukan percobaan menentukan kuat
arus setelah itu barulah dapat menentukan rata-rata dari pengamatan (,Dari hasil analisa
pengamatan dapat disimpulkan bahwa arus listrik dapat terjadi apabila didalam sebuah
rangakain terdapat beda potensial. Arus listrik ditentukan oleh muatan listrik yang berpindah.
Besarnya arus listrik yang mengalir akan sebanding dengan beda potensial (Tegangannya),
dan dari pengamatan dapat dilihat bahwa tengangan kuat arus sebanding
IX. KESIMPULAN
1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial
(tegangan)
2. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa tegangan baterai:
Baterai 1,5 V: menggunakan tegangan 10 V mendapatkan kuat arus sebesar
1,7 mA
Baterai 1,5 V: mwnggunakan tegangan 9V mendapatkan kuat arus sebesar 8,8
mA
3. Multitester dapat dioperasikan dengan sakelar banyak posisi, meter dapat diubah
menjadi Amperemeter,Voltmeter, Ohmmeter secara cepat dan mudah
4. Pengkuran analog dilakukan agar kita lebih bisa memahami, bagaimana cata
menggunakan alat ukur listrik analog agar mengurangi persentase kesalahan dan
keamanan pada saat praktikum. Pada saat pengukutan juga yang hasilnya berbeda
dengan teoritis karena akibat pembebanan alat ukur dan cara menggunakan alat.
5. Dapat mengetahui simbol- simbol alat ukur listrik, yaitu:
X. DAFTAR PUSTAKA
MULTITESTER
BATERAI