PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pabrik-pabrik pengolahan dilengkapi dengan berbagai macam alat
pengoperasian, setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan dengan peralatan
yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan peralatan
pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu pabrik adalah peralatan
instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari kelengkapan
keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui dan memperoleh sesuatu
yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan mekanik. Salah satu peralatan
instrument yang penting adalah alat ukur. Pengukuran ketingggian diperlukan untuk
menentukan suatu ketinggian.
Pengukuran ketinggian ditentukan dengan mengukur ketinggian dengan alat
pengukur ketinggian. Berbagai macam nama dan tipe alat ukur ketinggian yang terdapat
diindustri proses dan laboratorium, bergantung pada prinsip kerja, serta kebutuhan
penggunaannya. Banyak metode yang sudah dikenal untuk pengukuran ketinggian.
B. MANFAAT
● Memberikan informasi tentang alat ukur ketinggian
● Memberikan informasi prinsip kerja pengukuran ketinggian
● Memberitahukan cara pengaplikasian altimeter dan theodolite
C. RUMUSAN MASALAH
● Apakah definisi alat ukur ketinggian?
● Apakah manfaat alat ukur ketinggian?
● Bagaimana prinsip kerja alat ukur ketinggian?
● Bagaimana cara penggunaan alat ukur ketinggian ?
● Bagaimana gambar alat ukur ketinggian?
● Bagaimana pengaplikasian alat ukur?
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bejana berhubungan adalah beberapa bejana berisi cairan homogen yang saling
terhubung dan memiliki tinggi permukaan cairan yang sama tanpa terpengaruh oleh ukuran
dan volume tiap bejana. Bila cairan ditambahkan pada salah satu bejana, tinggi permukaan
pada setiap bejana akan berubah dan kembali sama tinggi. Fenomena ini merupakan bagian
dari Hukum Stevin dan terjadi karena tekanan hidrostatis. Konsep ini antara lain digunakan
dalam pembuatan waduk dan menara air.
Rumus: PA = PB
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
ρ1 . g. h1 = ρ2 . g . h2
Keterangan:
ρ1: massa jenis zat cair 1 (kg/m3)
ρ2: massa jenis zat cair 2 (kg/m3)
h1: ketinggian zat cair 1 (m)
h2: ketinggian zat cair 2 (m)
Hukum Hidrostatika yang dinyatakan : “Tekanan hidrostatik di semua titik yang terletak
pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair besarnya sama.”
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B, dan C besarnya sama.
PA = PB = PC = ρ .g.h
Hukum Pokok Hidrostatika dapat digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan
menggunakan pipa U sebagai berikut.
PA = PB
ρ1 . g . h1 = ρ2 . g . h2
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh
Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an.
Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk merumuskan hukumnya.
2
1
Rumus: p + ρgh + 2 ρv2 = konstan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Jatuh Bebas : gaya berat merupakan
gaya gravitasi yang bekerja pada benda, di mana arahnya selalu tegak lurus menuju
permukaan bumi
Rumus: EM = EP + EK
EM = EP + 0
EM = EP
3
selama benda bergerak bernilai tetap, hanya selama gerakan terjadi perubahan energi
kinetic menjadi energi potensial (ketika benda bergerak ke atas) dan sebaliknya ketika
benda bergerak ke bawah terjadi perubahan energi potensial menjadi energy kinetik.
Hukum Archimides
Jika sebuah benda tercelup seluruh atau sebagain di dalam zat cair (fluida) akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya adalah sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan.
4
Gaya Buoyancy
Buoyancy atau Daya Apung adalah gaya tekan keatas yang diberikan oleh fluida terhadap
bobot benda yang dicelupkan, sesuai dengan Hukum Archimedes yang menyatakan, jika
suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair, maka benda tersebut
akan mendapat gaya tekan keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
a. Definisi Altimeter
Altimeter merupakan sebuah alat yang di pakai untuk mengukur ketinggian suatu
titik tertentu dari permukaan laut. Altimeter hanya tinggal diletakkan di tempat yang
akan diukur ketinggiannya Biasanya alat ini digunakan untuk navigasi dalam
penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Satuan
altimeter disebut satuan meter dpl(hPa atau Hg). Altimeter, selain sebagai penunjuk
ketinggian altimeter juga dapat memperkirakan cuaca yang di gunakan pada malam
hari.
Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer. Semakin
besar ketinggian maka lebih rendah tekanan. Ketika barometer diberikan dengan
kalibrasi nonlinier sehingga digunakan untuk menunjukkan ketinggian, alat ini
disebut pressure altimeter atau altimeter barometric. Sebuah Pressure Altimeter
adalah altimeter yang banyak ditemukan di sebagian besar pesawat terbang, selain
alat navigasi lainnya seperti peta, kompas magnetik, atau penerima GPS.
6
sensitive altimeter dilengkapi dengan suatu mekanisme untuk mengkoreksi
kesalahan-kesalahan yang disebabkan karena perubahan tekanan ini.
Altimeter bekerja dengan beberapa prinsip:
Tekanan udara (yang paling umum dipakai)
Magnet bumi (dengan sudut inclinasi)
Gelombang (ultra sonic ataupun infra merah dan lain sebagainya)
Pemakaian Altimeter biasanya selalu diikuti dengan pemakaian kompas.
Altimeter bekerja berdasar tekanan udara sesuai naiknya angka ketinggian. Setiap
altimeter yang akan dipakai harus dikalibrasi terlebih dahulu. Periksa ketelitian alat
ini di titik ketinggian yang sudah pasti. Alat ini sangat peka terhadap guncangan.
c. Cara Penggunaan Altimeter
Tempatkan altimeter dalam posisi datar. Pastikan gelembung nivo tepat ditengah
lingkaran. Ini dilakukan di pantai/muka air laut.
Atur jarum indicator naik-turun (+ -) pada posisi tepat ditengah, dengan cara
memutar tuas pengatur (pemutar besar).
Atur jarum skala ketinggian pada posisi 0 (nol) meter, dengan cara menarik
keatas sambil memutar tuas pengatur (pemutar kecil).
Pindahkan (bawa) altimeter ke tempat / lokasi lain yang akan diukur
ketinggiannya. (alat ini mempunyai ketelitian s/d 1 meter)
Cari ketinggian (y) tempat tersebut dengan cara memutar/mengatur jarum
indicator naik-turun hingga posisinya tepat ditengah. Baca jarum penunjuk skala
ketinggian.
2. Theodolite
a. Definisi Theodolite
Theodolite adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketinggian tanah
dengan sudut datar dan sudut tegaknya. alat ini banyak diguanakan oleh para surveyer
untuk menyurvey tanah. A lait ini termasuk alat yang canggih yang digunakan untuk
survey tanah. Terdapat beberapa macam alat theodolite, diantaranya yaitu yang
7
pertama theodolite reiterasi atau theodolite bersumbu tunggal, yang kedua theodolite
repetesi, dan yang ketiga theodolite elektro optis.
8
3. Waterpass
a. Definisi Waterpass
Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu
titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung
kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan
gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu
artinya waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk
melihat sasaran bidik.
9
4. Height Gauge
10
4) Letakkan ujung Height Gauge diatas benda kerja
5) Kunci baut pengikat, kemudian bacalah ukurannya.
5. Seilometer
a. Definisi Seilometer
Seilometer Merupakan Sebuah perangkat yang mengukur ketinggian dasar awan,
terutama di atas sebuah lapangan terbang.
11
Maka, hubungan antara “time delay ” (t) dan ketinggian backscattering (h) :
𝒄 .𝒕
𝒉=
𝟐
Dimana, c adalah kecepatan cahaya.
6. Meteran
a. Definisi Meteran
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll
Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter.
Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan.
Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm. Roll Meter ini pada
umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam
Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam
ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur umumnya
dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
12
meter menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin dan
letakkan meteran di titik yang dituju dan baca angka pada meteran yang tepat dititik
yang dituju. Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang di
dapatkan dari hasil pengukuran dari kedua titik.
7. Displacer torsi
13
Atur PB pada setting minimum yang mampu memberikan kestabilan kerja
control valve. Tunggu sejenak untuk melihat reaksi control .
Putar setting level sesuai nilai yang diinginkan. Jika terjadi osilasi, naikkan PB
hingga osilasi hilang dalam waktu sesingkat mungkin.
Uji sistem dengan mengganti nilai setpoint yang lain (naik atau turun, lalu koreksi
nilai PB)
Ulangi langkah 4 beberapa kali hingga sistem stabil
Kembalikan setpoint ke nilai yang diinginkan.
8. Stadiometer
a. Definisi Stadiometer
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang.
14
9. Haga Altimeter
15
Bidik pangkal pohon (atau bisa juga tinggi pohon pada tinggi 1,3 meter), lalu
tekan tombol pengunci. Baca angka yang muncul pada skala (a). Catat agar tidak
lupa.
Tekan tombol pointer (tombol pelepas kunci).
Kemudian bidik ujung pohon, lalu tekan tombol pengunci. Baca angka yang
muncul pada skala (b). Catat agar tidak lupa.
Kemudian hitung dengan prinsip hitung Clinometer
16
11. Peilschaal
a. Definisi Peilschaal
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur air sungai maupun danau.
12. Klinometer
17
a. Definisi Klinometer
Klinometer digunakan untuk mengukur tinggi sebuah pohon, tebing, atau tiang
bendera. Klinometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur sudut
kemiringan/elevasi, yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang
menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung)
suatu obyek.Dengan menggunakan teorema pytaghoras maka akan diketahui panjang
sisi miring pada sebuah segitiga.
18
b) Constant Displacement
Prinsip : Naik turunya cairan selalu diikuti naik turunya pelampung. Biasanya metode
ini dilengkapi dengan skala yang terkalibrasi dalam satuan volume.
c) Variable Displacement
Prinsip : Hukum Archimides
Bila suatu benda berada dalam zat cair akan berkurang beratnya sebesar berat zat cair
yang dipindahkan.Penggunaan torque tube pada pengukuran level atau level
transmitter. Bila permukaan cairan naik, akan memutar torque tube " counter
clockwise" (berlawanan arah jarum jam), begitu juga riversing arc akan berputar
torque. Gerakan ini diteruskan ke controllinks, kemudian ke control arc dan
menggerakkan control arc ke bawah sehingga flaper akan bergerak mendekati nozzle.
Akibatnya, output dari relay akan, menambah tekanan yang akan diteruskan ke
proportional below. Sehingga membalance gerakan control arm dan membalance pula
gerakan flaper terhadap nozzle.Sehingga terjadi perubahan level tertentu, maka
outputnya akan tetap pada suatu harga yang tertentu pula, dan ini akan sesuai dengan
tinggi permukaan cairan.
d) Differential Pressure
Pengukuran level dengan cara ini banyak ditemukan pada industri perminyakan yaitu
dengan cara membandinkan tekanan media yang diukur dengan media.
Prinsip kerja:
Berdasarkan kesetimbangan gaya, input signal pada high dan low pressure yang berasal
dari titik pengambilan bawah dan atas coloumn sehingga signal pengukuran yang brupa
beda tekanan akan memberikan gaya yang sebanding dengan ketinggian cairan.
2. Dalam Tanah
Pemetaan PoligonTertutup
Poligon ialah rangkaian titik yang saling berhubungan dengan yang lain sehingga
membentuk suatu jalur . Poligon dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Poligon terbuka
Merupakan poligon dengan titik awal dan titik akhir yang tidak sama, atau tidak
bertemu. Biasanya berbentuk memanjang.
2. Poligon tertutup
adalah poligon dengan titik awal dan titik akhirnya yang sama atau dalam arti
pengukuran yang dilakukan tersebut kembali ke titik semula atau pengukuran semula.
Pengukuran dengan menggunakan metode ini dilakukan pada daerah yang telah
diketahui awal dan akhirnya. D alam praktikum ini yang lebih dibahas adalah mengenai
poligon tertutup. Adapun pengukuran poligon bertujuan untuk menetapkan posisi dari
titik-titik sudut yang diukur, yaitu dengan mengukur panjang dan sisi segi banyak dan
besar sudut-sudutnya. Besaran-besaran yang diukur antara lain adalah :
a) Azimuth (sudut arah horizontal)
b) Sudut elevasi (sudut vertikal)
c) Tinggi tempat
d) Jarak optis
19
Azimuth adalah besaran sudut yang dibuat oleh posisi horizontal teropong
padaTheodolith dihitung dari arah Utara magnetis bumi yang telah dikoreksi dengan
deklinasi tempat pengukuran (deklinasi telah diketahui sebelumnya).
Penggambaran poligon dilakukan secara numerik (koordinat) maupun Azimuth garis, yaitu
dengan :
1. Menentukan arah Utara dan sekala yang sesuai
2. Mengeplotkan absis dan ordinat dari tiap poligon disertai ketinggian titik poligon
tersebut
3. Menghubungkan titik poligon tersebut untukmenggambarkan Azimuth
Data yang diperoleh pada pengukuran poligon tertutup adalah sudut dalam, jarak antar
titik, beda tinggi, dan sudut Azimuth. Dari proses perhitungan tersebut diperoleh koordinat-
koordinat berupa absis dan ordinat. Absis dan ordinat ini dihitung berdasarkan jarak dan
sudut Azimuth. Pada perhitungan sering ada sudut yang terkoreksi, artinya adalah
perhitungan dan pengamatan yang dilakukan di lapangan tidak begitu tepat, sehingga untuk
menutup poligon yang agak terbuka dibutuhkan koreksi sudut. Koreksi sudut ini digunakan
untuk mencari koreksi sudut Azimuth. Sudut Azimuth adalah besarnya sudut yang dibuat
oleh posisi horizontal teropong pada Theodolith.
20
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Alat ukur ketinggian ada beberapa macam, misalnya altimeter dan theodolite.
2. Tekanan udara,magnet bumi dan gelombang berpengaruh besar dalam perhitungan
ketinggian.
3. Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer, maka semakin
besar ketinggian maka tekanan lebih rendah.
4. Satuan yang digunakan altimter (alat ukur ketinggian) adalah meter dpl (hPa atau Hg) dan
satuan theodolite bias dibaca hingga satuan detik (s).
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.libgar.com/2017/09/hukum-hukum-dasar-fisika-dan-
rumus.html?m=1
https://id.scribd.com/document/334744366/Makalah-Instrumen-Dan-Teknik-
Pengukuran-Level
22