Anda di halaman 1dari 29

Gerak lurus berubah beraturan

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatannya yang berubah beraturan.
Percepatannya bernilai konstan/tetap.
Rumus GLBB ada 3, yaitu:

Dengan ketentuan:

= Kecepatan awal (m/s)


= Kecepatan akhir (m/s)

= Percepatan (m/s2)

= Jarak yang ditempuh (m)

Gerak vertikal ke atas


Benda dilemparkan secara vertikal, tegak lurus terhadap bidang horizontal ke atas dengan
kecepatan awal tertentu. Arah gerak benda dan arah percepatan gravitasi berlawanan, gerak lurus
berubah beraturan diperlambat.
Peluru akan mencapai titik tertinggi apabila Vt sama dengan nol.

Keterangan:

Kecepatan awal= Vo
Kecepatan benda di suatu ketinggian tertentu= Vt

Percepatan /Gravitasi bumi: g

Tinggi maksimum: h

Waktu benda mencapai titik tertinggi: t maks

Waktu ketika benda kembali ke tanah: t

Gerak jatuh bebas


Benda dikatakan jatuh bebas apabila benda:

Memiliki ketinggian tertentu (h) dari atas tanah.


Benda tersebut dijatuhkan tegak lurus bidang horizontal tanpa kecepatan awal.

Selama bergerak ke bawah, benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi (g) dan arah
kecepatan/gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah beraturan dipercepat.

Keterangan:

v = kecepatan di permukaan tanah


g = gravitasi bumi

h = tinggi dari permukaan tanah

t = lama benda sampai di tanah

Gerak vertikal ke bawah


Benda dilemparkan tegak lurus bidang horizontal arahnya ke bawah.
Arah percepatan gravitasi dan arah gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.

Keterangan:

Vo = kecepatan awal
Vt = kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah

g = gravitasi bumi

h = jarak yang telah ditempuh secara vertikal

t = waktu

Gerak melingkar
Gerak dengan lintasan berupa lingkaran.

Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh selama sekon, maka benda dikatakan
melakukan perpindahan sudut.
Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah
atau keliling lingkaran.
Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah
radian atau 360.

Perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut


Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara melingkar dalam selang
waktu tertentu.

Keterangan:
= perpindahan sudut (rad)
= kecepatan sudut (rad/s)

t = waktu (sekon)

Kecepatan sudut rata-rata ( ): perpindahan sudut per selang waktu.

Percepatan sudut rata-rata ( ): perubahan kecepatan sudut per selang waktu.

: Percepatan sudut (rad/s2)

Percepatan sentripetal
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran.
Percepatan sentripetal tidak menambah kecepatan, melainkan hanya untuk mempertahankan
benda agar tetap bergerak melingkar.

Keterangan:

r : jari-jari benda/lingkaran
As: percepatan sentripetal (rad/s2)

Muai panjang
Rumus:

= panjang akhir (m, cm)


= panjang awal (m, cm)

= koefisien muai panjang (/C)

= perbedaan suhu (C)

Muai volume
Rumus:

Keterangan:

= volume akhir (m3, cm3)


= volume awal (m3, cm3)

= koefisien muai volume (/C)


= selisih suhu (C)

Muai luas
Rumus:

Keterangan:
= luas akhir (m2, cm2)
= luas awal (m2, cm2)

= koefisien muai luas (/C)


= selisih suhu (C)

Massa jenis zat


=m/v
Keterangan :

= Massa jenis (kg/m3) atau (g/cm3)

m = massa (kg atau gram)

v = volume (m3 atau cm3)

Energi mekanik
Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik.

Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu
dari tanah. Energi potensial ada karena adanya gravitasi bumi. Dapat dirumuskan sebagai:

Keterangan:

Ep: Energi potensial (J)


m: massa benda (kg)

g: percepatan gravitasi (m/s2)

h: tinggi benda dari permukaan tanah (meter)

Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya. Energi kinetik
dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatannya.

Keterangan:

Ek: Energi kinetik (J)


m : massa benda (kg)

v : kecepatan benda (m/s)

Energi kinetik pegas

Keterangan:

Ek: Energi kinetik pegas (J)


k : konstanta pegas (N/m)

x : perpanjangan pegas (m)

Energi kinetik relativistik

Hukum I Newton
Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan apabila pada benda itu tidak
bekerja gaya.

Hukum II Newton
Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami
percepatan.

Keterangan:

F : gaya (N atau dn)


m : massa (kg atau g)

a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)

Hukum III Newton


Untuk setiap gaya aksi, akan selalu terdapat gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.

Gaya gesek

Keterangan:

Fg : Gaya gesek (N)


: koefisien gesekan

N : gaya normal (N)

Gaya berat

Keterangan:

W : Gaya berat (N)


m : massa benda (kg)

g : gravitasi bumi (m/s2)

Berat jenis

atau
Keterangan:

s: berat bersih (N/m3)


w: berat janda (N)

V: Volume oli (m3)

: massak kompor(kg/m3)

Tekanan

Keterangan:

p: Tekanan (N/m atau dn/cm)


F: Gaya (N atau dn)

A: Luas alas/penampang (m atau cm)

Satuan:

1 Pa = 1 N/m = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x 10-3
lb/in (psi)
1 torr= 1 mmHg

Tekanan hidrostatis

Keterangan:

ph: Tekanan hidrostatis (N/m atau dn/cm)


h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)

s: berat jenis zat cair (N/m atau dn/cm)

: massa jenis zat cair (kg/m atau g/cm)

g: gravitasi (m/s atau cm/s)

Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala
arah.

Keterangan:

F1: Gaya tekan pada pengisap 1


F2: Gaya tekan pada pengisap 2

A1: Luas penampang pada pengisap 1

A2: Luas penampang pada pengisap 2

Hukum Boyle

usaha

Keterangan:

W = usaha (newton meter atau Joule)


F = gaya (newton)

S = jarak (meter)

Usaha yang dilakukan oleh pegas:

Keterangan:

W = usaha (newton meter atau Joule)


k = konstanta pegas (Newton/m2)

x = pertambahan panjang pegas (meter)

Periode Getaran

Dengan ketentuan:

= Periode (sekon)
= Waktu (sekon)

= Jumlah getaran

Frekuensi Getaran

Dengan ketentuan:

= Frekuensi (Hz)
= Jumlah getaran

= Waktu (sekon)

Periode Getaran

Dengan ketentuan:

= periode getaran (sekon)


= frekuensi(Hz)

Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran


Besar periode berbanding terbalik dengan frekuensi.

Dengan ketentuan:

= periode (sekon)
= frekuensi (Hz)

Gelombang

Gelombang berjalan
Persamaan gelombang:

Keterangan:

a: amplitudo (m)
f: frekuensi (Hz)
: panjang gelombang (m

Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

Dengan ketentuan:

= Pembesaran
= Titik dekat (cm)
= Fokus lup (cm)

Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi

Dengan ketentuan:

= Pembesaran
= Titik dekat (cm)
= Fokus lup (cm)

Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

= Pembesaran mikroskop
= Pembesaran oleh lensa objektif

= Pembesaran oleh lensa okuler (seperti perbesaran pada lup)

= Titik dekat mata

= Jarak fokus lensa okuler

= jarak bayangan oleh lensa objektif

= jarak benda di depan lensa objektif


= jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

= Pembesaran mikroskop
= Pembesaran oleh lensa objektif

= Titik dekat mata

= Jarak fokus lensa okuler

= jarak bayangan oleh lensa objektif

= jarak benda di depan lensa objektif

= jarak lensa objektif dan lensa okuler

Teropong Bintang
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

= Jarak lensa objektif dan lensa okuler


= Pembesaran teropong bintang
= Jarak fokus lensa objektif

= Jarak fokus lensa okuler

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

= Pembesaran teropong bintang


= Jarak fokus lensa objektif

= jarak benda di depan lensa okuler

Teropong Bumi
Pembesaran Teropong Bumi

Dengan ketentuan:

= Pembesaran teropong bumi


= Jarak fokus lensa objektif

= Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

Dengan ketentuan:

= Jarak lensa objektif dan lensa okuler


= Jarak fokus lensa objektif

= Jarak fokus lensa pembalik

= Jarak fokus lensa okuler

Momentum

Keterangan:

p = momentum (kg m/s)


m = massa benda (kg)

v = kecepatan benda (m/s)

Impuls
Impuls merupakan perubahan momentum.

Keterangan:

I = impuls
= perubahan momentum (kg m/s)

= perubahan selang waktu (s)

F = gaya (Newton)

RELATIVITAS
Subbagian ini akan menjelaskan tentang rumus-rumus yang digunakan pada teori relativitas
khusus.

Kecepatan A menurut B:
Dengan titik O adalah sebuah acuan yang berada di antara A dan B.
Keterangan:

VAB: Kecepatan benda A relatif terhadap kecepatan benda B.


VAO: Kecepatan benda A relatif terhadap acuan O.

VOB: Kecepatan benda B relatif terhadap acuan O.

c: kecepatan cahaya (3 x 108 m/s2)

Ada besaran yang gunanya untuk menghitung dilatasi waktu, panjang, dan massa.

Dilatasi panjang:

Keterangan:

L0: Panjang awal benda.

Dilatasi waktu:

Keterangan:

t0: waktu dalam acuan pengamat yang diam.


t: waktu dalam acuan pengamat yang bergerak.

Dilatasi massa:

Energi kinetik relativistik:

Mol dan massa molekul


1 mol= 6,022 x 1023 molekul
6,022 x 1023 juga disebut dengan bilangan avogadro (NA).

Massa sebuah atom/molekul:

Hubungan antara massa dengan mol:

atau

Keterangan:

n: jumlah mol
M: Massa relatif atom/molekul

m: massa zat (kg)

Persamaan keadaan gas ideal


Hukum Boyle
Tekanan gas akan berbanding terbalik dengan volumenya pada ruangan tertutup.

Hukum Charles Gay-Lussac


Volume benda akan berbanding lurus dengan suhu mutlaknya pada ruangan tertutup.

Dari kedua hukum diatas, maka:

atau disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.

Persamaan gas ideal

Keterangan:

p: tekanan
v: volume ruang

n: jumlah mol gas

R: tetapan umum gas

T: suhu (Kelvin)

Perhatikan satuan:

R= 8314 J/kmol K apabila tekanan dalam Pa atau N/m2, volume dalam m3, dan jumlah
mol dalam kmol
R= 0,082 L atm/mol K apabila tekanan dalam atm, volume dalam liter, dan jumlah mol
dalam mol

Turunan dari persamaan gas ideal

Karena

maka dapat dituliskan:

Karena

, maka akan didapat persamaan:

(dari rumus P V = n R T)

, maka:

k disebut dengan tetapan Boltzmann, yang nilainya adalah:

Hukum Pertama Termodinamika


Perubahan energi dalam:
Keterangan:

:Perubahan energi dalam (Joule)


U2:Energi dalam pada keadaan akhir (Joule)

U1:Energi dalam pada keadaan awal (Joule)

Usaha yang dilakukan oleh gas pada tekanan tetap:

Keterangan:

p: Besarnya tekanan (atm)


: Perubahan volume (liter)

Rumus umum usaha yang dilakukan gas:


Penghitungan energi dalam:

Gas monoatomik:

Gas diatomik:

Proses-proses termodinamika gas


Proses isobarik

Diagram proses isobarik. Daerah berwarna kuning sama dengan usaha yang dilakukan.
Proses isobarik adalah perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.

Persamaan keadaan isobarik:


Usaha yang dilakukan pada keadaan isobarik:
Proses isokhorik

Digram proses isokhorik. Grafiknya berupa garis lurus vertikal karena volumenya tidak berubah.
Tidak ada usaha yang dilakukan pada proses isokhorik.
Proses isokhorik adalah perubahan keadaan gas pada volume tetap.

Persamaan keadaan isokhorik:


Proses isotermis/isotermik

Proses isotermik. Daerah berwarna biru menunjukkan besarnya usaha yang dilakukan gas.
Proses isotermik adalah perubahan keadaan gas pada suhu tetap.
Persamaan keadaan isotermik:
Usaha yang dilakukan pada keadaan isotermik:

Dari persamaan gas ideal

Rumus umum usaha yang dilakukan gas:

maka:
karena

bernilai tetap, maka:

Ingat integral ini!

maka persamaan di atas menjadi

maka menjadi:

Proses adiabatik

Proses adiabatik. Warna biru muda menunjukkan besarnya usaha yang dilakukan.
Proses adiabatik adalah perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk maupun
keluar dari sistem.
Persamaan keadaan adiabatik:

Tetapan Laplace:

karena

, maka persamaan diatas dapat juga ditulis:

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik:

Torsi

Sebuah partikel yang terletak pada posisi r relatif terhadap sumbu rotasinya. Ketika ada gaya F
yang bekerja pada partikel, hanya komponen tegak lurus F yang akan menghasilkan torsi. Torsi
= r F ini mempunyai besar = |r||F| = |r||F|sin yang arahnya keluar bidang kertas.
Torsi atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya F dan lengan momennya. Torsi
dilambangkan dengan lambang .

Satuan dari torsi adalah Nm (Newton meter).

Momen inersia
Momen inersia adalah hasil kali partikel massa dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel dari
titik poros.

Satuan dari momen inersia adalah kg m (Kilogram meter kuadrat).


Besaran momen inersia dari beberapa benda.
Benda

Poros

Batang silinder

Poros melalui pusat

Batang silinder

poros melalui ujung

Silinder
berongga

Melalui sumbu

Gambar

Momen inersia

Silinder pejal

Melalui sumbu

Silinder pejal

Melintang sumbu

Bola pejal

Melalui diameter

Bola pejal

Melalui salahsatu garis


singgung

Bola berongga

Melalui diameter

Hubungan antara torsi dengan momen inersia


Hukum II Newton tentang rotasi

Keterangan:

I : momen inersia (kg m)


: percepatan sudut (rad/s)
: torsi (Nm)

Momen gaya
: adalah kemampuan suatu gaya untuk dapat menyebabkan gerakan rotasi. Besarnya
MOMEN GAYA terhadap suatu titik sama dengan perkalian gaya dengan lengan momen.

=d.F
= momen gaya d = lengan momen F = gaya

Tekanan

Keterangan:

p: Tekanan (N/m atau dn/cm)


F: Gaya (N atau dn)

A: Luas alas/penampang (m atau cm)

Satuan:

1 Pa = 1 N/m = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x 10-3
lb/in (psi)
1 torr= 1 mmHg

Tekanan hidrostatis

Keterangan:

ph: Tekanan hidrostatis (N/m atau dn/cm)


h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)

s: berat jenis zat cair (N/m atau dn/cm)

: massa jenis zat cair (kg/m atau g/cm)

g: gravitasi (m/s atau cm/s)

Tekanan mutlak dan tekanan gauge

Tekanan gauge: selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan udara luar.
Tekanan mutlak = tekanan gauge + tekanan atmosfer

Tekanan mutlak pada kedalaman zat cair

Keterangan:

p0: tekanan udara luar (1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa)

Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala
arah.

Keterangan:

F1: Gaya tekan pada pengisap 1


F2: Gaya tekan pada pengisap 2

A1: Luas penampang pada pengisap 1

A2: Luas penampang pada pengisap 2

Jika yang diketahui adalah besar diameternya, maka:

Gaya apung (Hukum Archimedes)


Gaya apung adalah selisih antara berat benda di udara dengan berat benda dalam zat cair.

Keterangan:

Fa: gaya apung


Mf: massa zat cair yang dipindahkan oleh benda

g: gravitasi bumi

f: massa jenis zat cair

Vbf: volume benda yang tercelup dalam zat cair

Mengapung, tenggelam, dan melayang


Syarat benda mengapung:
Syarat benda melayang:
Syarat benda tenggelam:
BUNYI HUKUM HUKUM DALAM ILMU FISIKA
Hukum Ohm

Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebandingselaras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi.

Hukum Kirchoff 1 :

Jumlah aljabar dari arus listrik pada suatu titik percabangan selalu sama dengan nol

tentang arus (current law), yang menyatakan bahwa arus masuk pada satu titik percabangan
akan sama dengan arus yang keluar melalui titik yang sama.

Hukum Kirchoff 2 :

Di dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar antara gaya gerak listrik (ggl)
dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol

Menyatakan bahwa jumlah tegangan-tegangan didalam satu rangkaian tertutup sama dengan 0
(nol).

Bunyi Hukum Faraday

apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet yang berubah-ubah,
maka di dalam kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi.

Apabila sepotong kawat penghantar listrik digerak-gerakkan dalam medan magnet, maka dalam
kawat penghantar tersebut akan terbentuk GGL induksi.

Hukum Lenz

Arah dari arus GGL induksi ialah sedemikian rupa sehingga melawan arus yang
menimbulkannya

Arus induksi yang timbul arahnya sedemikian sehingga menimbulkan medan magnet induksi
yang melawan arah perubahan medan magnet

Hukum Lorentz

Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan magnet , maka pada penghantar akan
timbul gaya
Jadi gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di dalam medan magnet
Bagaimana gaya lorentz berfungsi, maka lakukan percobaan dengan mengamati bentuk medan
magnet atau garis gaya magnet selama percobaan.
Bila pengamatan dilakukan dengan benar maka akan diperoleh :
(a) Makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang bekerja dan makin cepat
batang penghantar bergulir.
(b) Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang berlawanan
dengan gerak sebelumnya.
perhatikan gambar di bawah ini

Hukum Archimedes

Kalau suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke atas
yang besarnya sama dengan berat zat cair yang terdesak oleh benda tersebut.
Hukum Avogadro
Jika dua macam gas atau lebih sama volumenya, maka gas-gas tersebut sama banyak pula jumlah
molekul-molekulnya masing-masing, asal temperatur dan tekanannya sama pula.
Hukum Boyle
Jika suatu kwantitas dari suatu gas ideal (yakni kwantitas menurut beratnya) mempunyai temperatur
konstan, maka hasil kali volume dan tekanannya juga merupakan bilangan konstan.
Hukum Newton
Dua benda salaing tarik menarik dengan suatu gaya yang sebanding-selaras dengan massa-massa dari
kedua benda tersebut dan sebanding-balik dengan kuadrat dari jarak antara kedua benda itu.
Hukum Pascal
Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan tidak
bertambah atau berkurang kekuatannya.
Hukum Snellius
1. Jika suatu cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis semula tersebut adalah garis
sesudah sinar itu membias dan garis normal dititik biasnya, ketiga garis tersebut terletak dalam
satu bidang datar.
2. Perbandingan antara sinar-sinar dari sudut masuk dan sudut bias adalah bias.

Anda mungkin juga menyukai