Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesehatan merupakan salah satu bidang yang pembangunan dan
pelaksanaannya harus dilaksanakan dengan baik agar tecapai tingkat kesehatan
yang optimal dan merata karena setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu (1). Pembangunan kesehatan
tersebut diselanggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan,
manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan,
gender, dan nondiskriminatif dan norma-norma agama, serta bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi (2).
Suku dinas kesehatan turut berperan dalam menyukseskan pembangunan
kesehatan melalui perencanaan, penilaian dan pengendalian penyelenggaraan
upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan cara
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Suku Dinas
Kesehatan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya tersebut terdiri dari lima seksi,
yaitu subbagian tata usaha, seksi kesehatan masyarakat, seksi pelayanan
kesehatan, seksi pengendalian masalah kesehatan, dan seksi sumber daya
kesehatan yang membawahi koordinator farmasi makanan dan minuman. Posisi
tersebut menjadi salah satu ruang bagi apoteker dalam menjalankan tugas
profesinya ditingkat pemerintahan agar turut berperan dalam pelayanan
masyarakat (3).

[Type text] Page 1


Peran apoteker dalam lingkup pemerintahan perlu diketahui oleh
mahasiswa calon Apoteker sebagai salah satu tempat untuk pelaksanaan tugas
profesinya nanti. Salah satu upaya pemahaman, gambaran, dan pengetahuan
mendalam tentang peran Apoteker yaitu dengan Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA), sehingga dapat memberikan bekal kepada calon Apoteker mengenai
perannya di suku Dinas Kesehatan.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker


1.2.1 Tujuan Umum
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang sistim kerja di
institusi pemerintahan.
2. Memahami gambaran umum suku dinas Jakarta selatan beserta peran
dan fungsinya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memahami struktur organisasi, fungsi dan tanggung jawab serta tugas
suku dinas kesehatan jakarta selatan, khususnya seksi SDK.
2. Memahami pelaksanaan tugas dan fungsi kordinator farmasi makanan
minuman, baik yang terkait dengan perizinan maupun yang terkait
dengan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian sarana kesehatan
pada lingkup kota administrasi Jakarta selatan.

[Type text] Page 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Suku Dinas Kesehatan


Suku dinas kesehatan merupakan unit kerja dinas kesehatan provinsi
DKI Jakarta dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan
kesehatan masyarakat. Suku dinas kesehatan dipimpin oleh seorang kepala
suku dinas kesehatan yangb secara teknis dan administrasi berkedudukan
dibawah kepala dinas kesehatan provinsi DKI Jakarta. Secara opersional,
kepala suku dinas kesehatan berkedudukan dan bertanggung jawab kepada
walikota (4). Suku dinas kesehatan yang pembentukannya mengacu pada
peraturan daerah nomor 10 tahun 2008 merupakan gabungan dari suku dinas
pelayanan kesehatan dan suku denas pelayanan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan peran dan fungsinya, dinas kesehatan provinsi DKI Jakarta
berperan sebagai regulator, sedangkan suku dinas kesehatan kota administrasi
berperan sebagai auditor.
Suku dinas kesehatan bertugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan
pengembangan kesehatan masyarakat. Suku dinas kesehatan mempunyai
fungsi sebagai berikut (4):
a. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas Kesehatan.
b. Pelaksanaan DPA Suku Dinas Kesehatan.
c. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelanggaraan kesehatan
lingkungan, kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan perorangan,
rujukan khusus, tradisional dan keahlian.
d. Pengendalian penanggulangan kegawat daruratan, bencana dan kejadian
luar biasa (KLB).

[Type text] Page 3


e. Pengendalian pencegahan dan pemberantasan penyakit menular/ tidak
menular.
f. Pengawasan dan pengendalian ketersediaan perbekalan kefarmasian.
g. Pelaksanaan suveilans kesehatan.
h. Pelaksanaan monitoring penerapan sistem menejemen mutu kesehatan.
i. Pengendalian pencapaian standarisasi prasarana dan sarana pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun suasta.
j. Pelaksanaan pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan
pertanggung jawaban penerimaan retribusi kesehatan yang diterima suku
dinas kesehatan.
k. Pemberian, pengawasan, pengendalian dan evaluasi serta perizinan/
rekomendasi/ sertifikasi dibidang kesehatan.
l. Penegakan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan pada
lingkup kota administrasi.
m. Pelaksanaan pengembangan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat.
n. Penghimpunan, pengolahan, pemeliharaan, penyajian, pengembangan dan
pemanfaatan data dan informasi mengenai kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, prasarana dan sarana pelayanan kesehatan
perseorangan, rujukan khusus, tradisional, dan keahlian pada lingkup kota
administrasi.
o. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana suku dinas kesehatan.
p. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang.
q. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggan dan ketatausahaan.
r. Pelaksanaan kegiatan publikasi dan pengaturan acara suku dinas kesehatan.
s. Penyiapan bahan laporan dinas kesehatan kota administrasi terkait dengan
tugas dan fungsi suku dinas kesehatan.
t. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi suku
dinas kesehatan.

[Type text] Page 4


II.2 Visi Dan Misi Suku Dinas Kesehatan
Visi suku dinas kesehatan kota administrasi Jakarta selatan adalah
masyarakat jakarta selatan yang mandiri untuk hidup sehat. Misi suku dinas
kesehatan kota administrasi jakarta selatan untuk mencapai visi tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu dan provesionalisme tenaga kesehatan dan sarana
pelayanan kesehatan.
b. Mengendalikan dan menanggulangi gizi buruk dan penyakit menular,
penyakit tidak menular dan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.
c. Menggalang kemitraan dengan berbagai sector dan seluruh potensi yang
ada dimasyarakat.
d. Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sesuai dengan
kemajuan teknologi.
e. Meningkatkan mutu system pemasaran social kesehatan dan inovatif.
II.3 Susunan Organisasi
Susunan organisasi suku dinas kesehatan kota administrasi jakarta
selatan terdiri dari (4):
a. Kepala suku dinas kesehatan
Kepala suku dinas kesehatan selaku pimpinan memiliki tugas sebagai
berikut:
• Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku
Dinas.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi dan
Subkelompok Jabatan Fungsional.
• Melaksanakan kerja sama dan koordinasi dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD)
dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta terkait, dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi Suku Dinas.
• Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas serta
fungsi Suku Dinas.

[Type text] Page 5


b. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian Yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Suku Dinas.
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut:
• Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan
lingkup tugasnya.
• Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
sesuai dalam lingkup tugasnya.
• Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas.
• Melaksanakan monitoring pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas.
• Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang Suku Dinas.
• Pelaksanaan kegiatan surat menyurat dan kearsipan Suku Dinas.
• Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan
perawatan prasarana dan sarana kerja Suku Dinas.
• Memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor.
• Melaksanakan pengelolaan ruang rapat/pertemuan Suku Dinas.
• Melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara Suku
Dinas.
• Menerima, mencatat, membukukan, menyetorkan dan
melaporkan penerimaan retribusi Suku Dinas.
• Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas yang terkait dengan tugas Sub
Bagian Tata Usaha.
• Mengkoordinasikan penyusunan laporan (Kegiatan, Keuangan,
kinerja dan akuntabilitas) Suku Dinas.
• Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Sub
Bagian Tata Usaha.

[Type text] Page 6


c. Seksi Kesehatan Masyarakat
Seksi Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas
Kesehatan.
Seksi Kesehatan Masyarakat mempunyai Tugas sebagai berikut:
• Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai ruang
lingkup tugasnya.
• Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
sesuai dalam lingkup tugasnya.
• Melaksanakan pengendalian mutu kegiatan pelaksanaan kesehatan
keluarga termasuk kesehatan ibu, bayi, anak balita, kesehatan anak
pra sekolah, usia sekolah, remaja, kesehatan reproduksi, usia lanjut,
keluarga berencana, pekerja wanita dan asuhan keperawatan.
• Mengkoordinasikan sektor terkait dan masyarakat profesi untuk
pencegahan dan pengendalian program kesehatan masyarakat.
• Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dan informasi
• Melaksanakan bimbingan teknis tenaga kesehatan di bidang
kesehatan masyarakat.
• Melaksanakan kajian perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat
tingkat Kota/Kabupaten.
• Melaksanakan manajemen basis data kesehatan melalui sistem
informasi manajemen kesehatan yang terintegrasi.
• Melaksanakan pengendalian pelaksanaan program gizi.
• Menerapkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).
• Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan
tugas Seksi Kesehatan Masyarakat.
• Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Seksi Kesehatan Masyarakat.

[Type text] Page 7


d. Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai Tugas sebagai berikut:
• Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinassesuai dengan
lingkup tugasnya.
• Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
sesuai dengan lingkup tugasnya.
• Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian tata laksana pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.
• Menghimpun, mengolah, menyajikan, memelihara,
mengembangkan, memanfaatkan, data dan informasi upaya pelayanan
kesehatan.
• Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pelaksanaan penerepan
standar pelayanan kesehatan masyarakat.
• Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pelaksanaan akreditasi
sarana pelayanan kesehatan masyarakat.
• Memberikan rekomendasi/perizinan sarana pelayanan kesehatan.
• Memberikan tanda daftar kepada pengobatan tradisional.
• Melaksanakan siaga 24 jam per Pusat Pengendali Dukungan Kesehatan.
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan standar pelayanan
minimal pelayanan kesehatan.
• Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan
tugas Seksi Pelayanan Kesehatan.
• Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Seksi Pelayanan Kesehatan
e. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan
Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh Seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Suku Dinas. Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas
sebagai berikut:

[Type text] Page 8


• Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup
tugasnya.
• Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
sesuai dengan lingkup tugasnya.
• Melaksanakan pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa masyarakat, survailans epidemiologi, penanggulangan
wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB) dan kesehatan lingkungan.
• Melaksanakan kegiatan pembinaan pelaksanaan kesehatan haji.
• Menyiapkan materi sosialisasi kesehatan tentang pengendalian penyakit
• Melaksanakan kegiatan monitoring dan pemetaan kegiatan
penanggualangan wabah/Kejadian Luar Biasa (KLB) dan surveilans
• Melaksanakan kegiatan pengendalian pelaksanaan program kesehatan
lingkungan meliputi penyehatan air minum/air bersih, penyehatan
makanan dan minuman, penanganan limbah, pengendalian vektor,
pengendalian radiasi, penyehatan lingkungan kumuh penyehatan di
tempat-tempat umum, tempat kerja, tempat pengelolaan pestisida
termasuk pemberian rekomendasi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), upaya pengelolaan lingkungan/upaya
pemantauan lingkungan.
• Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengendalian sarana penunjang
kesehatan lingkungan.
• Penyajian materi pelatihan teknis dalam bidang Kesehatan Lingkungan
dan Kesehatan Kerja.
• Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan
tugas Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan.
• Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Pengendalian Masalah Kesehatan.

[Type text] Page 9


f. Seksi sumber daya kesehatan
Seksi Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku Dinas
Kesehatan.
Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas sebagai berikut:
• Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup
tugasnya.
• Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas
sesuai dengan lingkup tugasnya.
• Melaksanakan pemberian perizinan tenaga dan sarana farmasi, makanan
dan minuman.
• Memberikan rekomendasi/perizinan praktek tenaga kesehatan.
• Melaksanakan kegiatan bimbingan teknis tenaga kesehatan.
• Menyusun peta kebutuhan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
berdasarkan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan
• Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi tingkat kepatuhan
petugas kesehatan terhadap standar pelayanan.
• Melaksanakan kegiatan audit internal dan audit eksternal penerapan
sistem manajemen mutu.
• Melaksanakan survei kepuasan pelanggan kesehatan.
• Melaksanakan kegiatan bimbingan, konsultasi, dan pendamping
penerapan sistem manajemen mutu kepada Puskesmas.
• Melaksanakan kegiatan pengembangan mutu melalui forum dan
fasilitator.
• Melaksanakan fasilitasi peningkatan kemampuan tenaga fasilitator,
instruktur dan auditor mutu pelayanan kesehatan.
• Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian
sarana Farmasi Makanan Minuman (FMM), yang meliputi usaha mikro

[Type text] Page 10


obat tradisional, sub penyalur alat kesehatan, Apotek, toko obat, depo
farmasi, dan industri makanan, minuman rumah tangga.
• Melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengendalian harga obat
generik dan persediaan cadangan obat esensial.
• Melaksanakan pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
pada ling kup Kota/KabupatenAdministrasi.
• Melaksanakan monitoring dan pemetaan sumber daya kesehatan
• Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas Kesehatan yang terkait dengan
tugas Seksi Sumber Daya Kesehatan.
• Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Sumber Daya Kesehatan.
Seksi sumber daya kesehatan dibagi menjadi tiga koordinator, untuk
memudahkan pelaksanaan tugas dan fungsinya, yaitu koordinator tenaga
kesehatan, koordinator pengelola standardisasi mutu kesehatan dan
koordinator farmasi makanan dan minuman. Setiap koordinator
memiliki fungsi dan tugas khusus yang mendukung pelaksanaan tugas-
tugas dan seksi Sumber Daya Kesehatan (SDK).

II.4 Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan


II.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker Sesuai Jabatan Fungsional di
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan atau ketrampilan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Adapun tugas pokok dan fungsi apoteker sesuai dengan jabatan
fungsional di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota antara lain (5):
1. Apoteker Pertama
• Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian.

[Type text] Page 11


• Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi.
• Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi.
• Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
• Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi.
• Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekalan farmasi.
• Meracik obat resep individu dalam rangka Dispensing
• Pelayanan informasi obat.
• Konseling obat
2. Apoteker Muda
• Menelaah atau mengkaji data-data dalam rangka pentiapan rencana
kegiatan kefarmasian.
• Membuat rencana kerja dalam rangka penyiapan rencana
kegiatan kefarmasian.
• Menentukan jenis perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi.
• Menilai mutu dalam rangka pemilihan pemasok perbekalan farmasi.
• Menyusun rencana kebutuhan dalam rangka perencanaan, perbekalan
farmasi.
• Membuat surat pesanan dalam rangka pembelian perbekalan farmasi.
• Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui jalur
pembelian.
• Mengajukan usulan obat program dalam rangka pengadaan
perbekalan farmasi melalui jalur non pembelian.

[Type text] Page 12


• Mengembalikan perbekalan farmasi yang tidak sesuai dengan
persyaratan dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi melalui jalur
non pembelian.
• Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penyimpan perbekalan
farmasi.
• Mengelompokkan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi.
• Mengkaji permintaan perbekalan farmasi dalam rangka
pebdistribusian perbekalan farmasi.
• Membuat jadwal penghapusan dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi.
• Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi.
• Memeriksa obat dalam rangka dosis unit.
• Pelayanan informasi obat.
• Konseling obat.

3. Apoteker Madya
• Menyajikan rencana kegiatan dalam rangka penyiapan rencana
kegiatan kefarmasian.
• Menyajikan rancangan dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi.
• Menganalisis usulan pembelian dalam rangka pengadaan perbekalan
farmasi melalui jalur pembelian.
• Menilai barang droping dalam rangka pengadaan perbekalan farmasi
melalui jalur non pembelian.
• Memeriksa catatan atau bukti perbekalan farmasi dalam rangka
penyimpanan perbekalan farmasi.
• Menganalisis daftar usulan perbekalan dalam rangka pengadaan
penghapusan perbekalan farmasi.
• Evaluasi kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi.

[Type text] Page 13


• Memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing resep
individu.
• Menyerahkan perbekalan farmasi dalam rangka Dispensing resep
individu.
• Pelayanan informasi obat.
• Konseling obat.
4. Apoteker Utama
• Mengawasi proses pemusnahan dalam rangka penghapusan
perbekalan farmasi.
• Pelayanan informasi obat
• Konseling obat.

II.4.2 Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker Dalam Jabatan Struktural di


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Standar kompetensi jabatan sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi
dasar, kompetensi bidang dan kompetensi khusus. Adapun fungsi dan tugas
Apoteker dalam jabatan struktural antara lain (6):
• Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan.
• Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang kesehatan.
• Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan.
• Pelaksanaan urusan kesekretariatan.
• Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas,
pokok dan fungsi.
II.5 Pekerjaan Kefarmasian
Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep Dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat
dan obat tradisional (7).

[Type text] Page 14


Pekerjaan kefarmasian di dinas kabupaten/kota meliputi pengelolaan
obat dan perbekalan kesehatan yang terdiri dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, distribusi, pencatatan dan pelaporan, penghapusan, pemusnahan
obat, pembinaan dan pengawasan obat.

[Type text] Page 15


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)

III.1 Lokasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan


Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan merupakan
unit kerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam pelaksanaan kegiatan
pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat di Wilayah Jakarta
Selatan, yang berlokasi di Jl. Radio 1 No.8 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Suku Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Seorang Kepala Suku Dinas.
Kepala Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara teknis, dan administrasi
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan serta secara operasional berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota Jakarta Selatan.

III.2 Waktu Pelaksana Praktik Kerja Profesi Apoteker


Waktu pelaksana Praktek Kerja Profesi Apoteker sebagai berikut :
1. Tanggal juli 2019 pembekalan materi bidang pemerintahan oleh
pembimbing ISTN Bapak Drs. Fakhren Kasim, MHKes.,Apt bertempat di
Kampus ISTN Jakarta.
2. Tanggal 31 Agustus 2019 pertemuan awal dengan Bapak Drs. Fauzi
Kasim, M.Kes., Apt bertempat di Kampus ISTN Jakarta.
3. Tanggal September 2019 awal PKPA di Suku Dinas Kesehatan Jakarta
Selatan

III.3 Rincian Tahapan Kegiatan


1. Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) meliputi:
1) Memahami sistem perencanaan obat dan perbekalan kesehatan.
2) Memahami sistem pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.
3) Memahami sistem penerimaan obat dan perbekalan kesehatan.

[Type text] Page 16


4) Memahami sistem penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan.
5) Memahami pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan.
6) Memahami sistem pencatatan dan pelaporan obat dan perbekalan
kesehatan.
2. Menyusun laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan dan konsultasi.

[Type text] Page 17

Anda mungkin juga menyukai