Anda di halaman 1dari 41

1. Bagaimana tahap pertumbuhan dan perkembangan pada anak?

PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

TAHAPAN/FASE-FASE PERKEMBANGAN ANAK


Sumber : Setiyaningrum Erna. 2017. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak Usia 0-12
tahun. Penerbit Indomedia Pustaka : Sidoarjo
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak?

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


3. Jelaskan bagaimana interpretasi milestones dan apa saja yang dinilai?
USIA 3 BULAN
USIA 4 BULAN

USIA 8 BULAN
USIA 12 BULAN
USIA 18 BULAN
USIA 21 BULAN
USIA 24 BULAN
USIA 36 BULAN
REDFLAGS PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK
Sumber : Update in child neurology : Everything you should know about motor
and movement problems in children. 2017. IDAI cabang DKI Jakarta UKK
Neurologi IDAI
4. Mengapa bayi tidak bisa duduk sendiri?

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu
penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau
penyakit neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan
perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia.
Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular
distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak
selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit
tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi
keterlambatan dalam perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai
kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker
dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik.
1. Ketidakmatangan Persarafan Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat
ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu
anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunansyarat belum berkembang
dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakanmotorik.
Pada usia ± 5 tahun syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan, dan
menstimulasiberbagai kegiatan motorik. Otot-otot besar mengontrol gerakan
motorik kasar, seperti berjalan,berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih
cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halusyang mengontrol kegiatan motorik
halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusunpuzzel , memegang
pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.

2. Gangguan Vestibularis atau keseimbangan Pada anak yang mengalami Dysfunction


of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan Gangguan
keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri.
Gangguan keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang,
menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan kuda-kudaan
listrik dengan koin, naik lift atau eskalator. Anak tidak suka naik umumnya di dalam
mobil. Anak mungkin tidak kooperatif sebagai upaya menghindari sensasi yang
membuat anak terganggu. Anak yang underreactive untuk input vestibular
tampaknya tidak pusing bahkan setelah berputar untuk waktu yang lama, dan
tampaknya menikmati gerakan cepat seperti berayun. Bila berjalan terburu-buru,
gerakannya canggung, mudah tersandung atau jatuh. Dia mungkin tidak membuat
upaya untuk menangkap dirinya sendiri ketika dia jatuh. Anak tampak kesulitan
memegang kepalanya sambil duduk. Anak tidak cenderung untuk melakukannya
dengan baik dalam olahraga. Dia mungkin memiliki gaya canggung, atau gerakan
yang tidak biasa ketika bergerak lengan atau kepala. Biasanya juga disertai
keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.

3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar Seorang anak yang terlambat


berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak. Namun
sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal pertama yang mungkin disadari oleh para
orangtua. Jika ini penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks
yang berbeda dan mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan
motoriknya. Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan
persepsi visual-spasial yang khas.

4. Gangguan sensoris. pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak
tangan dan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit. Selama ini jalan
jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya. Meskipun bukan karena
kelainan anatomis. Selama ini orangtua menganggap hal itu adalah memang perilaku
anak. Pada anak dengan gangguan sensoris raba biasanya disetai gangguan sensoris
suara dan cahaya. Gangguan sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman
ketika mendengar suara dengan frekuensi tertentu seperti suara blender, suara bayi
menangis, suara gergaji listrik. Gangguan sensoris cahaya bioasanya anak sangat
sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari.

Penyebab Jarang
1. Gangguan persarafan Gangguan persarafan berat akibat kelainan di otak seperti
paska infeksi otak, tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus ,
infeksi kehamilan, gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak menangis,
infeksi berat (sepsis)

2. Urutan Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat
kompleks, yaitukemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan
seimbang seperti berlari sambi lmelompat, mengendarai sepeda.

3. Latihan Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan
motoriknya perlu dilakukan latihan dengan bimbingan guru. Banyak latihan motorik
kasar maupun motorik halus. Kebutuhan untuk bergerak dan kebutuhan untuk
mengungkapkan perasaan terdapat pada tiapinsan sejak dilahirkan. Kedua
kebutuhan tersebut dapat disalurkan dengan bermain, melalui prgorampelatihan
gerakan bagi anak usia dini.

4. Motivasi Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi
yang datang dariluar. Misalnya, dengan memberikan kesempatan pada anak untuk
melakukan berbagai kegiatan gerakmotorik serta menyediakan berbagai sarana dan
prasarana yang dibutuhkan anak.Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk
bergerak pada usia muda mengandungimplikasi terhadap pentingnya perkembangan
keterampilan gerak anak. Kurangnya kesadaran orangdewasa termasuk guru-guru
akan hal ini mengakibatkan langsung terhadap berkurangnya keuntunganyang dapat
diperoleh, terutama untuk mencegah pengaruh yang menghambat tumbuh-
kembang anaksecara keseluruhan.d.

5. Pengalaman Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan


berikutnya. Latihan danpendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi
pengayaan gerak, pemberian pengalamanyang membangkitkan rasa senang dalam
suasana riang gembira anak.

6. Kurangnya keinginan dan Kesempatan. Jika si kecil tumbuh dan berkembang secara
normal terlepas dari keterlambatannya berjalan, mungkin saja si kecil belum cukup
memiliki keinginan ataupun kesempatan untuk berjalan.

7. Tonus Otot. Gangguan tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat
menyebabkan gangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan
penurunan berat otot dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan kenaikan
berat otot juga dapat membuat anak sulit berjalan. Hypotonia menyebabkan
seorang anak akan sulit memiliki keseimbangan dan kontrol atas gravitasi.
Sebaliknya, hypertonia atau jika ada kelompok otot tertentu aktif maka kemungkinan
anak akan memiliki tubuh yang kaku dan sulit mempertahankan keseimbangan.

8. Masalah pada panggul. Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa dokter
menyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak
berjalan tepat waktu.

9. Keterlambatan perkembangan Keterlambatan perkembangan dapat menyertai


gangguan keterlambatan berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi
mental atau Keterbelakangan Mental, Down Syndrome

Buku Ajar I. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Ed.1. 2002. Sagung Seto

MEKANISME GERAKAN MOTORIK NORMAL


PENYEBAB DARI KETERLAMBATAN MOTORIK
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MOTORIK

Sumber : Update in child neurology : Everything you should know about motor
and movement problems in children. 2017. IDAI cabang DKI Jakarta UKK
Neurologi IDAI
5. Bagaimana hubungan keluhan di scenario dengan status gizi kurang, mikrosefali, tonus
keempat hipertoni dan head lag (+)?
Status gizi yang kurang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, terhambatnya
pertumbuhan, penurunan sinapsis, terhambatnya myelination dan penurunan
perkembangan kematangan otak. Selain itu, pada usia 6 bulan sampai 3 tahun anak akan
mengalami penurunan ketebalan lipatan kulit secara cepat. Ukuran lingkar kepala
menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan serebospinal. Ukuran pertumbuhan
tengkorak mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan
tengkorak maka perkembangan otak anak juga terhambat. Gangguan diatas dapat
mempengaruhi bagian perkembangan antara lain pengaturan emosi, perkembangan
motorik dan aktivitas motor. Penelitian di Klaten pada anak 12-24 bulan menunjukan
adanya hubungan yang signifikan antara lingkar kepala dengan perkembangan anak
(keterlamban perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar).

Hipertoni
Karena terdapat gangguan pd neuromuscular spt pada anak cerebral palsy terjadi karena
spasme otot makanya menyebabkan hipertonus, selain itu bisa jg karena kelainan sumsum
tulang belakang spt spina bifida shg ada keterlambatan motoric

Mikrosefali
Karena penutupan dini sutura : fontanella minor akan menutup pd usia 8 bln , dan mayor 12
bln. Pada saat penutupan sutura2 terlalu cepat akan menyebabkan moulage

Pertumbuhan otak kurang disebabkan oleh saat keadaan ibu hamil, sebelum hamil dan saat
lahir tergangtung dg status gizi. Seharusnya pertumbuhan kepala sesuai dg pertumbuhan
otak. Normalnya 47 cm saat usia 1 thn.

Head lag (+)


Pada saat bayi di tidurin mau diangkat nanti kepala akan lunglai, seiring dg pertumbuhan
waktu akan menghilang

Pd bayi preterm, karena dia punya resiko tinggi punya kelainan neurologis dan
pertumbuhan. Kalo saat duduk itu pake kemampuan motoric(kasar dan halus) shg nanti ada
gg pada motoriknya terutama motoric kasar.

Head lag biasa terjadi pd bayi preterm, dan ada tanda2 kerusakan susunan saraf, kalo bayi
dg kerusakan saraf ditandai dg asfiksia atau tdk lgsg menangis saat lahir, atau ada perdarah
di otaknya
(Indrawati.2016.Hubungan Status Gizi dan Lingkar Kepala dengan Kemampuan Motorik
Kasar Anak Usia 1-2 Tahun di Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan.UNDIP:
Semarang)

6. Apa hubungan ibu P6A3 berusia 38 tahun dan riwayat transfusi darah sebelum melahirkan
dengan keluhan di scenario?
7. Apa hubungan bayi mengalami kejang berulang sebanyak 3x dengan kasus di scenario?
8. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario?
CEREBRAL PALSY
Cerebral palsy adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakan otak yang mengakibatkan
kelainan pada fungsi gerak dan koordinasi, psikologis dan kognitif sehingga mempengaruhi
proses belajar mengajar. Ini sesuai dengan teori yang disampaikan dalam The American
Academy of Cerebral Paslsy (Mohammad Efendi, 2006:118), “Cerebral Palsy adalah
berbagai perubahan gerakan atau fungsi motor tidak normal dan timbul sebagai akibat
kecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga tengkorak”. Dari
pengertian tersebut di atas, cerebral palsy dapat diartikan gangguan fungsi gerak yang
diakibatkan oleh kecelakaan, luka, atau penyakit susunan syaraf yang terdapat pada rongga
tengkorak. Dalam teori yang lain menurut Soeharso (Abdul Salim, 2007:170), “cerebral
palsy terdiri dari dua kata, yaitu cerebral yang berasal dari kata cerebrum yang berarti otak
dan palsy yang berarti kekakuan”. Jadi menurut arti katanya, cerebral palsy berarti
kekakuan yang disebabkan karena sebab-sebab yeng terletak di dalam otak. Sesuai dengan
pengertian di atas, cerebral palsy dapat diartikan sebagai kekakuan yang disebabkan oleh
sesuatu yang ada di otak.

9. Apa saja manifestasi klinis dari scenario?

Ada beberapa gejala yang merupakan pertanda terjadinya gangguan pada perkembangan
motorik kasar anak, antara lain:
1. Terlalu kaku atau lemah Misalnya bayi usia 5 bulan masih mengepal telapak tangannya, tubuh
agak kaku saat digendong, serta cenderung membanting-banting diri ke belakang. Saat
diberdirikan dengan bertopang pada ketiaknya, tungkai kecil terjulur kaku, pada waktu
berbaring telentang tanpa melakukan gerakan apa pun, serta kepala tidak bisa diangkat
(terkulai) saat digendong, semua menunjukkan motorik kasar anak terlalu kaku atau lemah.
2. Ukuran bayi abnormal Apabila kepala anak terlalu besar kemungkinan menderita hidrosefalus
atau menimbunnya cairan dalam otak, sementara apabila kepala terlalu kecil kemungkinan
merupakan pertanda tidak maksimalnya perkembangan otak si anak.
3. Pernah kejang Kejang yang terjadi merupakan pertanda adanya kerusakan dalam sistem saraf
pusat.
4. Melakukan gerakan aneh Misalnya bayi menunjukkan gerakan seperti berputar-putar sendiri
tanpa koordinasi atau tujuan yang jelas.
5. Terlambat bicara Usia bayi menginjak satu tahun misalnya baru bisa mengucap ah atau oh
6. Proses persalinan tidak mulus Misalnya ibu mencoba menggugurkan kandungan, atau proses
kelahiran kurang baik, misalnya bayi dipaksa lahir secara alami, sehingga terjadi trauma pada
kepala.

10. Apa saja etiologi dari kasus yang ada di scenario?


Penilaian untuk menilai bayi mengalami Developmental delayed atua tidak  MILESTONE
11. Bagaimana alur diagnosis dari scenario?
12. Bagaimana tatalaksana dari kasus di scenario?
1.
13. Apa hubungan bayi dirawat di bangsal bayi resiko tinggi dengan keluhan pada scenario?
14. Mengapa dokter menyarankan penanganan lebih lanjut ke poliklinik tumbuh kembang dan
rehabilitasi medic?
15. Mengapa dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada
perkembangan organ (SSP, fungsi pendengaran dan penglihatan)?
16. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi dari kasus di scenario?

Anda mungkin juga menyukai