Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELOMPOK 3

MODERNISASI DAKWAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar


Pendidikan Agama Islam

Diampu oleh : DR. Cucu Surahman, M.Ag., MA.

Disusun oleh:
Kelompok 3
Arfah Athiroh (1800636)
Nafis Wildani Luwiyanto (1807323)
Tia Amanda Fitriyani (1803859)

TEKNIK ELEKTRO/S1//DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
Abstrak

MODERNISASI DAKWAH

Oleh :

Arfah Athiroh (NIM. 1800636), Nafis Wildani Luwiyanto (NIM. 1807323),


dan Tia Amanda Fitriyani (NIM. 1803859).

Modernisasi dakwah merupakan suatu ajakan dalam hal kebaikan dan mengetahui
apa saja yang dilarang agar terhindar dari keburukan yang di sampaikan di era
modern. Sebagai generasi muda kita sangat perlu untuk mengehui lebih dalam
tentang agama islam tidak hanya mengejar dunia, akhirat pula perlu untuk dikejar.
Penulisan ini bertujuan memaparkan bagaimana berdakwah yang pantas untuk
generasi muda. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena di era
modern seperti sekarang ini sulit untuk mengajak generasi muda dalam hal
keislaman. Serta sebagai generasi muda kita perlu untuk berdakwah baik sesama
teman maupun saudara.

Pembuatan makalah ini menggunakan cara pengumpulan data berupa kuesioner


terkait permasalahan yang didapat. Dalam era modern sekarang ini terutama pada
saat pandemi COVID – 19 ini dakwah yang sangat memungkinkan dilakukan
ialah dakwah dengan melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, bahkan
sampai TikTok sekalipun dapat melakukan dakwah.

Kata kunci : media sosial, dakwah, COVID – 19.

i
Daftar Isi

Abstrak ...........................................................................................................................i
Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................................ iii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II ...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN ............................................................................................................3
2.1 Definisi Dakwah .............................................................................................3
2.2 Landasan Teori ..............................................................................................3
2.3 Deskripsi kasus ..............................................................................................4
2.4 Analisis ...........................................................................................................6
2.5 Solusi ............................................................................................................ 11
BAB III ........................................................................................................................ 12
PENUTUP ................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 13

ii
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nya lah kami diberi kesempatan dan kesehatan sehingga, kami dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Modernisasi Dakwah”. Tak lupa pula shalawat dan
salam kami paatkan kepada nabi besar kita semua yaitu habbibana wa nabiyyana
wa rasulana Muhammad S.A.W.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Seminar


Pendidikan Agama Islam. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala
kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati
demi perbaikan makalah selanjutnya.

Dalam penulisan makalah ini penyusun menyampaikan ucapan terima


kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Bandung, Oktober 2020

Tim Penyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebagai umat muslim, ada baiknya jika kita menyampaikan ilmu yang
kita miliki sebagaimana dalam sabda Nabi yang berbunyi “sampaikanlah
dariku walau hanya satu ayat” (H.R. Bukhori). Dari sabda nabi tersebut jelas
bahwa kita sebagai umat muslim sangat dianjurkan untuk menyampaikan
pesan – pesan Allah S.W.T agar terhindar dari keburukan dan senantiasa
melakukan kebaikan.

Pada zaman modern ini, sulit untuk mengajak masyarakat (terutama


anak muda) agar dapat mengikuti suatu kajian atau ceramah. Namun ada cara
– cara tertentu untuk mengajak masyarakat dalam hal kebaikan, contohnya
pada masa pandemi COVID – 19 kita diwajibkan untuk mengikuti protokol
kesehatan. Walaupun masih banyak yang melanggar ada baiknya kita
memperingati mereka dengan cara yang baik, misalnya dengan kata – kata
“bapak/ibu sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari COVID – 19,
jika bapak/ibu tidak memiliki masker kebetulan saya memiliki masker lebih”.
Itu salah satu contoh mengaak dalam kebaikan tidak selalu pada kajian.

Dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik tulisan maupun


lisan. Sebagaimana ketika Nabi muhammad berdakwah walaupun di caci
maki, di hina sampai di ludahi beliau senantiasa menyampaikan pesan Allah
kepada umatnya. Tidak hanya pada ucapannya saa tetapi beliau juga
mempraktikannya sebagaimana yang terdapat pada Q.S As – Shaff ayat 2 – 3
yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman mengapa kalian mengatakan
hal-hal yang kalian tidak melakukannya? Amat besar murka di sisi Allah
SWT bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan”.

Oleh karena itu, sebagai umat muslim mengajak umat muslim yang
lain dalam hal kebaikan. Agar kita semua selamat, baik di dunia maupun di
akhirat “jika kita mengejar akhirat duniapun dapat, namun jika kita mengejar
dunia belum tentu di akhirat kita selamat”.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara berdakwah yang baik di era modern?
2. Media apakah yang mendukung untuk berdakwah di era modern?
3. Bagaimana ketertarikan generasi muda pada acara keislaman (dakwah)?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui cara terbaik dalam berdakwah di era modern.
2. Mengetahui media apa yang mayoritas disukai oleh generasi muda.
3. Mencari cara agar generasi muda tertarik dengan acara keislaman.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dakwah

Dakwah adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mengarah kepada


perbaikan, pembinaan, pembentukan masyarakat yang bahagia melalui ajakan
yang kontinu kepada kebaikan dan mencegah mereka dari hal-hal yang
munkar.(Jurusan and Penyuluhan n.d.).
Dilihat dari segi bahasa, kata dakwah berasal dari kata Arab yang merupakan
bentuk mashdar dari kata da’a, yad’u, yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan.
Dakwah juga bisa berarti do’a yakni harapan, permohonan kepada Allah swt.
sebagaimana tercantum dalam firman Allah QS. Al-Baqarah [2] : 186.(Jurusan,
Dakwah, and Islam 2015).
Dakwah sendiri memiliki banyak metode, beberapa diantaranya adalah
dakwah melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dakwah melalui lisan merupakan
penyampaian nasihat atau ajakan dengan suara, sedangkan dakwah melalui tulisan
merupaka suatu ajakan atau nasihat melalui suatu tulisan baik ditempat umum
maupun di ruangan pribadi serta didalam rumah, dan dakwah melalui perbuatan
merupakan suatu ajakan pada jalan kebenaran yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang sehingga dapat dijadikan contoh kehidupan beragama dan
bermasyarakat.

2.2 Landasan Teori

Modernisasi adalah proses perubahan dari sebuah keadaan dimana


sesuatu atau sebuah kondisi yang tradisional meningkat pada setiap aspek
yang ada menjadi lebih maju. Misalnya saja keadaan suatu desa yang
mayoritas masyarakatnya memiliki profesi sebagai petani membajak
sawahnya menggunakan lembu, namun seiring berkembangnya zaman dan
kemajuan teknologi dalam hal pembajakan sawah sudah mulai beralih dari
yang awalnya menggunakan lembu dan tenaga petani menjadi menggunakan
mesin traktor.

3
Masyarakat modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Pertama,
hubungan antarmanusia terutama didasarkan atas kepentingan pribadi. Kedua,
hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana
yang saling mempengaruhi. Ketiga, kepercayaan yang kuat akan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan
kesejahateraan masyarakat. Keempat, masyarakat modern tergolong ke dalam
bermacam-macam profesi yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam
lembaga pendidikan, ketrampilan, dan kejuruan. Kelima, tingkat pendidikan
formal pada umumnya tinggi dan merata. Keenam, hukum yang berlaku
adalah hukum tertulis yang sangat kompleks. Ketujuh, ekonomi hampir
seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang
dan alat-alat pembayaran lain. (Jurusan et al. 2015).
Strategi merupakan serangkaian perencanaan atau suatu keputusan
yang strategis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi. Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi mempunyai peranan
yang sangat penting bagi tercapainya pergerakan dakwah. Bila strategi yang
berdakwah mempunyai tujuan dan nilai yang baik, maka pelaku dakwah
mesti melaksankan dakwah secara sistematis dan teratur. (Asdar n.d.)
Strategi dakwah adalah suatu perencanaan untuk mengajak dan
menyeru kepada masyarakat, terutama masyarakat muslim agar mendapatkan
ilmu agama lebih banyak dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Strategi ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dalam
beribadah dan memberikan kedamaian serta kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat kelak.

2.3 Deskripsi kasus

Pada saat sekarang ini dunia tengah dalam masa yang cukup sulit
dimana pandemi covid-19 menjadi momok bagi semua umat manusia. Virus
corona adalah virus jenis baru yang menyerang sistem pernapasan
penderitanya, virus ini merupakan virus yang dapat menular antar manusia.
Virus ini rentan menjangkit pada usia balita dan lansia, hal ini dikarenakan

4
pada usia tersebut manusia memiliki tingkat imunitas yang rendah, namun
tidak menutup kemungkinan bagi usia remaja dan dewasa terjangkit virus ini.
Untuk menyikapi kondisi dimana peluang penularan covid-19 banyak
sekali tempat dimana banyak orang berkumpul harus ditutup, hal itu
mencakup sekolah, universitas, kantor, pabrik, terminal, stasiun, bandara,
pelabuhan, jalan raya bahkan pembatasan yang dilakukan pada tempat-tempat
ibadah.
Dakwah yang paling sering dilakukan biasanya berupa tatap muka
langsung dimana da’i menyerukan ajaran islam dihadapan jamaah yang
jumlahnya tidak sedikit. Namun karena pandemi dakwah dengan metode ini
tidak dapat dilakukan karena dapat melanggar aturan dimana dilarang
membuat suatu perkumpulan yang terdiri lebih dari 5 orang. Keadaan tersebut
akhirnya menimbulkan pertanyaan “Bagaimanakah cara berdakwah di era
modern dan pandemi ini?”.
Masyarakat saat ini sudah tidak asing lagi dengan penggunaan internet
dan gawai dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini lah yang memberikan
kesempatan bagi para da’i untuk menjadi lebih kreatif dalam
mengembangkan metode dakwahnya. Penggunaan aplikasi dan web seperti
YouTube, TikTok, Instagram, Whatsapp, Zoom dan video konferensi lainnya
sudah menjadi hal yang lumrah terlebih lagi di masa pandemi dimana orang-
orang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Oleh larena itu
dakwah pada saat ini melalui platform media online dan sosial media
merupakan alternatif terbaik.
Sebagaimana dikutip dalam Kompas.com (2017), bahwa preferensi
generasi muda yang lebih banyak menyukai konten di internet ketimbang
media elektronik konvensional seperti televisi (TV). Sehingga perubahan dari
TV ke penggunaan media sosial seperti youtube adalah sebuah perubahan
kultur masyarakat nyata menjadi masyarakat maya (digital). Dengan
banyaknya pengguna youtube menjadi peluang tersendiri bagi setiap
kalangan, salah satunya memberikan peluang bagi para mubaligh, Ulama,
pendidik, dai dan seluruh umat Islam (beriman) dalam melaksanakan dakwah
pendidikan Islam melalui media sosial youtube. (Anon n.d.).

5
Media dua arah yang menjadi pilihan bagi da’i untuk menyeru ajaran
islam pada ma’du salah satunya melalui video konferensi dimana da’i dan
ma’du dapat berinteraksi secara online yang mirip dengan dakwah secara
langsung. Selain itu media sosial seperti Instagram dan TikTok yang juga
dapat dijadikan media dakwah di era sekarang ini.
Munculnya keberagaman media online dan sosial media
memunculkan sisi positif dan negatif, ini merupakan tantangan bagi da’i
untuk mengajak terutama para pemuda untuk aktif dan tertarik mengikuti
kegiatan dakwah. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana membuat para
pemuda tertarik?.
Salah satu contoh da’i yang memanfaatkan media online tiktok untuk
kegiatan dakwah ini adalah gadis bernama Zahra Hashimee. Zahra tidak
hanya senang-senang menggunakan tiktok, hijabers yang tinggal di Albany,
New York tersebut rupanya juga membagikan beberapa pesan soal agama
lewat TikTok. Sosok Zahra Hashimee mulai viral tahun lalu saat dirinya iseng
membuat video TikTok bersama teman-temannya. Dari sanalah, Zahra
Hashimee menjadi terkenal. Dalam kurun waktu setahun, Zahra berhasil
mendapatkan 1,8 juta pengikut di akunnya yang bernama @muslimthicc.
Bukan hanya video bersama teman-temannya, Zahra juga mulai membagikan
video seputar diskusi agama Islam. Bahkan, beberapa videonya saat berbicara
agama Islam menjadi populer. Lewat TikTok, Zahra banyak membicarakan
miskonsepsi tentang Muslim hingga menjelaskan hal-hal seperti bulan
Ramadan. (Agama and Negeri 2004).
Berdasarkan contoh diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan dimana
cara untuk membuat para pemuda tertarik dengan dakwah bukan hanya
dengan konten yang bersifat serius, namun sebuah konten keagamaan yang
disisipkan hiburan dengan tetap memperhatikan isi dan mengandung pesan-
pesan berunsur islami.

2.4 Analisis

Dari Hasil Mini Riset/Kuisioner yang telah kami lakukan kepada


beberapa Mahasiswa dari beragam Universitas sepeti pada Grafik dibawah

6
ini. Kami mendapat jawaban dari Rumusan Masalah yang telah kami buat
sebelumnya.

Asal Universitas Pengisi Kuisioner


5%

Universitas Pendidikan
Indonesia
35% Universitas Domisili Dalam
Bandung
60%
Universitas Domisili Luar
Bandung

Pengetahuan tentang Definisi Dakwah

Ajakan untuk Beriman Kepada


45% Allah SWT
55% Menyampaikan dan
Memberikan Ilmu Agama Islam

Pengisi Kuisioner menjawab tentang definisi dakwah menurut


mereka, sejumlah 55% menjelaskan bahwa dakwah adalah kegiatan
menyampaikan dan memberikan Ilmu Agama Islam. Sedangkan 45% lainnya
mendeskripsikan bahwa dakwah adalah sebuah bentuk ajakan untuk Beriman
kepada Allah SWT. Partisipan sudah cukup paham mengenai definisi

7
dakwah, tapi perlu diketahui bahwasannya. Dakwah dapat berarti
mengamalkan aqidah dan syariat Islam.

Pilihan Media Dakwah Saat Ini


4%

Dakwah Melalui Media Sosial


Dakwah Melalui Tatap Muka
96%

Para pengisi Kuisioner lebih condong untuk mengikuti Dakwah saat


kondisi pandemi Covid19 ini melalui media sosial yaitu terlihat dengan
persentase sebesar 96%. Sedangkan untuk pengisi kuisioner yang lain dengan
persentase sebesar 4% masih ingin Dakwah dilakukan secara tatap muka
langsung. Ada beberapa faktor yang menyebabkan beberapa orang memilih
dakwah melalui media sosial saat pandemik Covid19 yaitu menghindari
kerumunan dengan jumlah massa yang banyak dan menjaga jarak atau
program PSBB dari pemerintah.. Perlu diketahui juga penyebaran Covid19
sangat cepat dan bisa terpapar untuk semua kalangan umur, maka pilihan
media sosial sebagai perantara dakwah adalah sebagai bentuk solusi yang
cukup baik saat pandemik Covid19 ini. Kemudian untuk partisipan dengan
persentase sebesar 4% yang dimana ingin Dakwah dijalankan secara Tatap
muka langsung/ Luring walaupun kondisi covid19 ini, mungkin bisa saja
dilakukan yaitu dengan pembatasan jarak sesuai anjuran pemerintah dan
protokol kesehatan yang lengkap seperti Masker, hand sanitizer, dan face
shield agar hal – hal yang buruk tidak terjadi.

8
Menghadiri/Mengikuti Dakwah

10%

Sering

Sedang

35% 55% Jarang

Partisipan atau pengisi kuisioner menjawab beragam saat ditanya


sering mengikuti dakwah atau tidak. 10% orang menjawab jarang mengikuti
dakwah, kemudian 35% orang menjawab sedang/lumayan sering untuk
mengikuti dakwah, dan terakhir 55% orang menjawab sering mengikuti
dakwah. Partisipan yang mengisi adalah mahasiswa S1 yang dimana umur
mereka antara 18 – 22 tahun, dengan umur seperti itu sudah cukup baik untuk
niat mengikuti dakwah walaupun masih dalam tempo yang jarang. Karena
pada dasarnya untuk mengikuti sebuah kegiatan dakwah perlu niat yang
ikhlas dari hati tanpa ada paksaan, karena dengan niat yang ikhlas dan tanpa
paksaan tersebut Ilmu yang diberikan dan disampaikan dapat diterima dengan
mudah.

9
Media yang digunakan untuk melihat
dakwah

14% Instagram
23%
Youtube
Televisi

36% Media lain


27%

Media dakwah saat pandemic covid19 ini sangat didominasi dengan


media sosial seperti Instagram,Youtube, dan Televisi yang dimana itu semua
termasuk ke dalam jaringan/tanpa tatap muka langsung. Respon para
partisipan juga berbeda – beda untuk media sosial yang mereka gunakan
untuk melihat dakwah saat pandemic covid19 ini. 14% orang memilih
Instagram untuk media dakwahnya, 36% orang memilih Youtube, 27%
memilih Televisi, dan 23% sisanya memilih media lain. Walaupun dengan
adanya layanan daring dakwah tetap bisa disampaikan dan dijalankan, Namun
Ada beberapa hal penting juga dalam mengakses hal melalui daring seperti
Youtube,Instagram, dan dll yaitu partisipan juga harus menyiapkan kuota
yang cukup dan gadget/PC dengan kondisi baik. Dakwah dengan media sosial
sifatnya low cost atau tidak terlalu mahal, jika dibandingkan dengan dakwah
secara luring/tatap muka yaitu dengan biaya konsumsi dan biaya yang diluar
perkiraan/tak terduga. Maka dengan itu media dakwah seperti youtube,
Instagram dan dll merupakan sebuah inovasi yang sangat baik saat kondisi
pandemic covid-19.

10
2.5 Solusi

Dalam berdakwah lebih baik seseorang/partisipan belajar dengan


orang yang lebih mengerti tentang topik dakwah tersebut, agar ilmu dakwah
yang didapat bisa secara lengkap dan mudah. Dengan belajar itu pula
partisipan dapat mengerti dengan apa yang sebelumnya tidak dimengerti.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pada mini riset yang telah kami lakukan, ternyata para partisipan lebih
banyak yang mengikuti dakwah daring pada kondisi pandemic Covid19 ini.
Disamping tidak ada biaya konsumsi dll, dakwah daring juga memang
bersifat low cost dan mudah. Dakwah daring dengan Youtube, Instagram
hanya membutuhkan kuota dan HP/PC dengan kondisi yang baik tanpa perlu
transportasi.

3.2 Saran

Relevansi dakwah saat era modern ini, khususnya pada era industry
4.0 memang perlu adanya inovasi masa kini. Salah satu caranya adalah
dengan memperkenalkan Aplikasi/Platform pada media sosial yang
berhubungan dengan dakwah, contohnya adalah “Dakwah Mobile” yang buat
oleh MUI. Dengan adanya Aplikasi/Plaform “Dakwah Mobile” tersebut
masyarakat akan lebih tertarik, karena terkesan lebih simple dan terpadu
dibanding harus mengakses secara manual dengan google.

12
Daftar Pustaka

Miftahuzzakiyah. (2018, 12 Desember). “bagaimana cara Rasulullah berdakwah?


Ini tujuh kode etik dakwah Rasul”. [Online]. Tersedia pada :
https://islami.co/bagaimana-cara-rasulullah-berdakwah-ini-tujuh-kode-etik-
dakwah-rasulullah/

Agama, Insititut, and Islam Negeri. 2004. “PERSPEKTIF DAKWAH ISLAM


DALAM PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK DIMASA PANDEMI
COVID-19.”

Anon. n.d. “CallPaperYoutubeSebagaiMediaDakwahPendidikanIslam-


TaufiqNurAzis.”
Asdar, Muhammad. n.d. “Strategi Dakwah Di Era New Normal.”

Jurusan, Dosen, Manajemen Dakwah, and Dakwah Islam. 2015. “Dakwah Islam
Di Era Modern.” 26(3):151–58.

Jurusan, Dosen, and Bimbingan Penyuluhan. n.d. “PENGEMBANGAN


STRATEGI DAKWAH MELALUI MEDIA INTERNET ( Peluang Dan
Tantangan ) Oleh : Murniaty Sirajuddin.” 11–23.

13

Anda mungkin juga menyukai