Anda di halaman 1dari 2

Setiap orang normal tentu memiliki emosi. Hal ini berlaku juga untuk semua investor saham.

Dalam
berinvestasi, kita mengalami perubahan emosi dalam menghadapi fluktuasi harga saham, dan juga saat
mengambil keputusan membeli atau menjual saham. Menurut penelitian, investor saham mengalami siklus
emosi dalam kegiatannya berinvestasi saham, berkaitan dengan perubahan naik turunnya harga saham.
Ada sejumlah 14 emosi dalam siklus tersebut.

Emosi-emosi yang muncul saat berinvestasi saham tersebut antara lain:

 Optimism (optimisme)
 Excitement (kegembiraan)
 Thrill (sensasi)
 Euphoria (eforia, kegembiraan yang meluap)
 Anxiety (kegelisahan)
 Denial (penolakan)
 Fear (takut)
 Desperation (putus asa)
 Panic (panik)
 Capitulation (kapitulasi, menyerah, pasrah)
 Despondency (kesedihan)
 Depression (depresi, sedih yang mendalam hingga stres)
 Hope (harapan)
 Relief (kelegaan)
 kembali lagi ke Optimism
Beberapa emosi bisa menghambat kemampuan kita untuk berinvestasi dengan baik dan melakukan
kesalahan dalam keputusan investasi kita. Bahkan salah satu cara yang paling pasti untuk menghabiskan
modal dalam berinvestasi saham adalah mengandalkan emosi untuk investasi. Tetapi investor yang disiplin
dalam aturan investasi mereka dapat mengatasi perangkap emosi-emosi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai