Anda di halaman 1dari 47

Chart Pattern

PRICE PATTERN

Pattern artinya pola. Dengan demikian, price pattern artinya lebih kurang adalah pola
yang muncul dari pergerakan harga. Inilah implementasi dari salah satu prinsip dasar
analisis teknikal yang berbunyi history repeats itself (sejarah selalu berulang).

Ternyata, dari masa ke masa para trader menyadari bahwa pergerakan harga membentuk
pola-pola tertentu yang cenderung berulang. Berdasarkan “pengalaman sejarah” itulah
maka para trader di kemudian bisa memperkirakan pergerakan harga selanjutnya ketika
sebuah pola muncul.
Pada dasarnya ada dua jenis pattern, yaitu :

• Reversal pattern adalah suatu pola yang mengisyaratkan akan adalanya


“pembalikan” arah tren. Jika pada saat uptrend atau downtrend kemudian
pola ini muncul, maka diperkirakan harga akan bergerak berlawanan dengan
arah tren sebelumnya.

• Continuation pattern merupakan pola yang memberikan indikasi bahwa harga


akan cenderung meneruskan pergerakan sesuai dengan tren sebelumnya.
Misalnya, kalau pola ini muncul pada saat uptrend maka setelah pola ini
“terkonfirmasi” maka harga cenderung akan bergerak naik meneruskan uptrend
tersebut. Demikian pula jika pola ini muncul pada saat downtrend, maka harga
pun akan cenderung akan turun meneruskan downtrend tadi.
Reversal Pattern

1. Double top
2. Double bottom
3. Triple top
4. Triple bottom
5. Head and Shoulders
6. Inverse Head and Shoulders
Continue Pattern

1. Triangles
2. Flag & pennant
3. Wedge formation
4. Rectangle formation
5. Continuation head and shoulders pattern
Reversal Pattern
Double top & double bottom

Anda akan memahami kata “top” sebagai “puncak” dan “bottom” sebagai
“lembah”. Dengan demikian, “double top” artinya adalah “dua puncak” sedangkan
“double bottom” artinya adalah “dua lembah”.

Pola double top dan double bottom memang terlihat seperti dua puncak dan dua
lembah yang berdampingan. Kedua pola ini cukup mudah dikenali dan juga memiliki
akurasi yang cukup tinggi.
Double top & double bottom

Double bottom secara sederhana adalah kebalikan dari double top. Pola
ini biasa muncul di ujung downtrend dan memiliki indikasi bullish.

Ketika base tembus dan pola ini terkonfirmasi, maka harga berpotensi
bullish, Cara memperkirakan target peregerakan bullish-nya sama persis
dengan double top, hanya saja arahnya ke atas. Double bottom dikatakan
fail jika pullback yang terjadi berlanjut hingga tembus kembali ke bawah
base.
Triple top & triple bottom

Kedua pola ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan double top dan
double bottom. Hanya saja, triple top memiliki tiga puncak dan triple
bottom memiliki tiga lembah.

Cara mengenali konfirmasinya pun sama, yaitu tembusnya garis base.


Demikian juga dengan cara memperkirakan target pergerakan setelah
pola tersebut terkonfirmasi.
Head and Shoulders & Inverse Head and Shoulders

Pola ini juga merupakan pola reversal yang cukup populer karena
akurasinya yang cukup tinggi. Dinamakan head and shoulders karena
memang bentuk polanya seolah-olah membentuk kepala dan bahu.

Terkadang pola ini sering di-“salahpersepsikan” sebagai triple top atau


triple bottom, namun ada faktor kunci yang membedakan pola ini
dengan triple top atau triple bottom.
Head and Shoulders & Inverse Head and Shoulders

Kebalikan dari pola head and shoulders adalah pola inverse head and
shoulders. Pola ini merupakan pola reversal bullish yang biasanya
muncul di ujung sebuah downtrend.

Konfirmasinya sama persis dengan head and shoulders. Jika pola ini
sudah terkonfirmasi, maka harga cenderung akan bergerak naik sejauh
jarak dari puncak head ke neckline.
Continue Pattern
Triangles

Dari namanya, Anda mungkin sudah bisa mengira-ngira bentuk pola ini. Ya,
pola ini memang memiliki bentuk yang mirip dengan segitiga. Pola ini
terjadi karena pasar bergerak sideways dan pertarungan antara bull dan
bear seimbang, sehingga akhirnya grafik pergerakan harga mengerucut dan
membentuk mirip segitiga.
Ada tiga jenis triangle:

• Symmetrical triangle

• Ascending triangle

• Descending triangle
Symmetrical triangle

Meskipun artinya adalah segitiga simetris, namun pada


kenyataannya bentuknya tidaklah selalu simetris. Symmetrical
triangle adalah pola triangle yang memiliki garis support (lower line)
dan resistance (upper line) yang konvergen (kemiringannya
berlawanan menuju satu titik). Agar lebih mudah dipahami, mari kita
lihat gambar di bawah ini:
Selain terjadi pada saat uptrend, symmetrical triangle juga bisa terjadi pada
saat downtrend. Sebenarnya sama saja, hanya saja posisinya berada di
bawah.

Kalau pada contoh di atas Anda menantikan tembusnya upper line sebagai
konfirmasi dan harga cenderung akan bergerak naik, maka jika polanya
terjadi pada saat downtrend Anda akan menantikan tembusnya lower line
dan harga cenderung akan bergerak turun. Hanya itu perbedaannya.
Ascending triangle

• Pada dasarnya, ascending triangle tidak jauh berbeda dengan symmetrical


triangle dari sisi menganalisanya. Perbedaan kedua pola tersebut hanya pada
bentuknya.
• Ascending triangle merupakan continuation pattern yang biasanya muncul
pada saat uptrend. Kemunculan pola ini merupakan pertanda bahwa tekanan
bullish semakin melebihi tekanan bearish secara bertahap.
Ascending triangle
• Seperti halnya symmetrical triangle, pola ascending triangle juga minimal
harus memiliki empat reversal point. Gambar di atas menunjukkan ascending
triangle yang memiliki enam reversal point.

• Konfirmasi dari pola tersebut adalah tembusnya upper line yang kemudian
berpotensi untuk diikuti oleh pergerakan bullish. Cara memperkirakan target
pergerakan harga juga mirip dengan symmetrical triangle, hanya saja baseline-
nya bukan berpatokan pada titik 1, melainkan berpatokan pada titik 2.
Descending triangle

• Kita sudah membicarakan symmetrical triangle dan ascending triangle.


Sepertinya Anda sudah tidak akan kesulitan lagi untuk memahami jenis
triangle yang ke-3, yaitu descending triangle.
• Sederhana saja, descending triangle adalah kebalikan dari ascending
triangle. Sederhana kan? Dengan demikian, kalau ascending triangle
adalah pola bullish, maka descending triangle adalah pola bearish.
Descending triangle merupakan continuation pattern yang muncul pada
saat downtrend.
Descending triangle reversal
Flag & pennant

Kita akan membicarakan flag terlebih dahulu. Flag sebenarnya adalah


channel kecil yang muncul setelah rally. Arah channelnya berlawanan
dengan arah rally-nya. Jadi, jika ada down channel kecil yang muncul
setelah rally bullish, itu disebut sebagai bullish flag. Sebaliknya, up
channel kecil yang muncul setelah rally bearish disebut dengan bearish
flag.
PENNANT
OK, kita akan membahas pennant sekarang. Pennant pada dasarnya adalah
pengembangan dari pola symmetrical triangle. Hanya saja, pennant didahului
oleh rally yang panjang dan cukup curam. Bisa dikatakan bahwa pennant
merupakan hasil kawin silang antara symmetrical triangle dengan flag.

Oleh karena pennant mirip dengan symmetrical triangle dan flag, maka
dengan sendirinya aturan-aturan yang berlaku pada symmetrical triangle dan
flag juga berlaku pada pennant.
PENNANT
Wedge formation

Wedge hampir mirip dengan pennant. Hanya saja, kemiringan kedua garis
segitiganya searah, dalam arti keduanya mengarah ke atas atau ke bawah.
Derajat kemiringannya memang berbeda, namun searah.

Kita bisa mengenali wedge dengan memeprhatikan kemiringannya yang


mengarah ke atas atau ke bawah. Sebagai aturan umum; hampir mirip dengan
flag; kemiringan wedge sebagai continuation pattern arahnya berlawanan
dengan tren yang sedang berlangsung. Dengan demikian, falling wedge
adalah pola bullish sedangkan rising wedge adalah pola bearish.
Wedge formation
Rectangle formation
Rectangle formation memiliki banyak nama, namun pola ini sangat mudah
dikenali. Pola ini merepresentasikan jeda yang terjadi di mana harga bergerak
sideways di antara dua garis horizontal yang sejajar.

Rectangle terkadang disebut sebagai trading range atau area kongesti. Apa pun
namanya, pola ini merepresentasikan periode konsolidasi pada sebuah tren, dan
biasanya dilanjutkan dengan pergerakan yang searag dengan tren sebelumnya.
Continuation head and shoulders pattern
Sebelumnya, kita telah membahas mengenai pola head and shoulders sebagai
pola reversal. Pada pola continuation head and shoulders, pola yang terbentuk
benarbenar sama persis dengan pola head and shoulders. Yang membedakan
adalah poin-poin berikut ini:

1. Pola head and shoulders muncul pada saat downtrend. Tembusnya neckline
merupakan konfirmasi pola continuation head and shoulders.
2. Pola inverse head and shoulders muncul pada saat uptrend. Tembusnya
neckline merupakan konfirmasi pola continuation inverse head and shoulders.

Anda mungkin juga menyukai