Anda di halaman 1dari 14

TUGAS DUA – ANALISA SEKURITAS

Pattern dan Indikator dalam Analisa teknikal

Fairly Sekar Ganishti – 202001010152

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMAJAYA

2023
● Pattern

Pattern merupakan suatu grafik yang membentuk pola berulang dimana hal tersebut dapat
dianalisa dan dikenali bagi trader untuk memprediksi pergerakan harga kedepannya, baik itu
saham, forex, komoditi dan lainnya. Pattern sendiri dapat dilihat dari beberapa hal seperti
harga penutupan, harga tertinggi, harga terendah, dimana dari pergerakan harga tersebut
biasanya trade akan menghubungkan titik (tail) yang ada di dalam periode tertentu yang sudah
ditentukan. Di dalam chart pattern sendiri terdapat tiga pola yang biasanya digunakan oleh
para trader yakni pola pembalikan (Reversal) dimana dari pola ini biasanya harga akan
cenderung berbalik dengan kondisi harga yang sekarang. Pola kedua yakni disebut dengan
kelanjutan (Continuation) dimana pada pola ini harga pada saat ini akan meneruskan
harganya seperti kondisi yang sekarang, contohnya jika harga saham dalam kondisi naik,
maka harga tersebut akan terus menaik dan begitu juga sebaliknya. Pola yang ketiga disebut
dengan pola bilateral, dimana pola ini menunjukkan harga yang berubah-ubah dan dapat
bergerak kemanapun.

Di ketiga pola tersebut terdapat pembagian lagi dimana akan dijelaskan rinci sebagai berikut;

1. Pola Lanjutan (Continuation pattern)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pola lanjutan menjelaskan bahwa harga akan mengikuti
trend yang sedang berlaku pada saat itu. Jika trend harga pada saat itu naik, maka hal
tersebut menggambarkan bahwa harga tersebut akan terus menerus naik, sedangkan
sebaliknya jika harga berada dalam trend turun maka diprediksikan harga kedepannya akan
berkecenderungan turun, itulah yang disebut dengan pola lanjutan.
Di dalam Pola lanjutan sendiri dibagi lagi menjadi beberapa kategori yang dapat menjelaskan
pattern ini secara lebih detail, berikut adalah penjelasan rinciannya.

a. Pennants
Pada chart pennants ini kita dapat menggambar dua garis trend yang searah dan pada
akhirnya akan bertemu. Kedua garis ini memiliki gerakan kedua arah, dimana satu
garis bergerak turun dan garis lainnya bergerak naik.

b. Flags
Pada pattern flags ini digambar dengan menggunakan dua garis dimana garis tersebut
memiliki trend yang paralel. Garis tersebut dapat miring ke berbagai arah baik ke atas,
ke bawah, maupun ke samping (Horizontal)
c. Wedges
Pada pattern wedges sendiri juga dapat digambarkan dengan dua garis dengan tren
konvergen. Pada pattern ini kedua garis dapat memiliki arah kemiringan ke atas atau
kebawah, namun kedua garis cenderung bergerak ke arah yang sama.

d. Triangles
Pattern triangles merupakan salah satu pattern yang cukup terkenal untuk para trader,
hal tersebut karena pattern ini seringkali muncul atau terjadi pada saat proses analisa
dan dapat bertahan dalam periode yang cukup lama seperti satu minggu hingga
beberapa bulan. Didalam triangles pattern sendiri dibagi lagi menjadi tiga kategori
sebagai berikut.

- Symmetrical Triangles
Pada symmetrical triangles ini dapat dikatakan terjadi apabila kedua garis trend
bertemu, hal tersebut dapat memberikan sinyal bahwa harga pada saat ini ada
kemungkinan untuk menembus garis trend yang baru, sehingga symmetrical
triangles ini seringkali dikatakan sebagai pattern yang menunjukkan “Bukan
arah sebenarnya”.
- Ascending Triangles
Pada ascending triangles menandakan bahwa harga pada saat ini akan
menembus harga yang lebih tinggi lagi atau mengalami upper trend. Ascending
triangles dikatakan terjadi ketika garis trend yang datar dan garis tren bawah
yang naik.

- Descending Triangles
Descending triangles terjadi untuk menandakan bahwa adanya kemungkinan
untuk terjadinya breakdown dimana harga sekarang akan turun (downtrend)
hingga menembus support area.

e. Cup and Handles


Selanjutnya pattern cup and handle dimana pattern ini menandakan bahwa bullish
pada harga atau trend naik sudah mencapai batasnya. Pola ini ditunjukkan dengan
pola berbentuk huruf “U” dengan ketinggian kedua sisi yang sejajar satu sama lain.

Sedangkan pola handles menunjukkan bahwa harga pada saat ini diprediksikan dapat
menembus level tertinggi yang baru dan berada pada trend penguatan yang lebih
dalam. Pattern handles ini terjadi ketika chart tersebut memiliki pola yang sama
dengan chart pattern flags atau pennant chart.
2. Pola pembailkan (Reversal Chart Pattern)

Pada reversal chart pattern ini, pola harga yang ada akan mengalami perubahan trend
untuk kedepannya. Pola ini menandakan bahwa trend yang saat ini ada sudah berakhir
dan mulai bergerak menuju pergerakan trend yang baru. Didalam reversal pattern ini
sendiri juga memiliki beberapa kategori yang akan dirincikan sebagai berikut.

a. Head and Shoulders


Pada pola head and shoulders ini merupakan suatu pola dimana digunakan
untuk menunjukkan pembalikan keamanan ke arah harga. Jadi pada pattern
head and shoulder ini menunjukkan pergerakan dua pola harga yang lebih kecil
untuk satu pergerakan harga yang lebih besar.
b. Double Top/Triple top/Triple top and bottom
- Chart Pattern Double top
Mudahnya chart pattern double top terjadi ketika perubahan pola harga
membentuk huruf abjad “M”, dimana terdapat dorongan awal menuju
resistant dengan upaya selanjutnya yang gagal maka hal tersebut akan
menghasilkan trend pengembalian (Reversal).

- Chart Pattern Double top


Terjadi ketika pattern perubahan harga membentuk pola huruf abjad
“w”, dimana hal tersebut terjadi ketika perubahan harga yang ada
mencoba untuk menembus level support, namun tidak sampai. Hal
inilah yang mengakibatkan terjadinya reversal trend tersebut.

- Chart Pattern triple Tops and bottom


Pola ini terbentuk ketika harga ingin menembus level support atau
resistance yang sama sebanyak tiga kali namun hal tersebut tidak
tersampaikan.
c. Gaps
Selanjutnya terdapat gaps pattern, dimana hal tersebut terjadi karena adanya
kekosongan selama dua periode yang terjadi karena adanya kenaikan atau
penurunan harga yang cukup signifikan. Contohnya adalah pada saat
penutupan harga saham berada pada angka 2,050 namun karena ada berita
pendapatan yang positif di emiten tersebut menyebabkan harga saham
tersebut naik menjadi 2175 pada masa pembukaan, hal tersebut dapat
menciptakan pattern gaps karena perubahan harga yang signifikan di dalam
waktu yang singkat.
Pada gaps pattern sendir terdapat tiga jenis yakni, breakwaygap biasanya
terbentuk di awal trend, exhaust gap terbentuk di akhir trend, dan juga runaway
gap terbentuk di tengah trend.
3. Bilateral Chart Pattern

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bilateral chart pattern ini sendiri terjadi
apabila pola perubahan harga tersebut dapat bergerak kedua arah, baik mengikuti
trend yang ada pada saat itu, ataupun bergerak berlawanan dengan trend yang terjadi
pada saat itu. Symmetrical Triangles, Ascending Triangles, dan Descending triangles
dapat dikategorikan kedalam bilateral chart pattern ini.
● Indikator (Indikator)
Indikator memiliki fungsi yang sama dengan pattern, dimana dengan adanya indikator
trader dapat mengetahui bagaimana kondisi market dengan pola pergerakan harga
saat itu. Dari hal tersebut nantinya trader dapat menentukan sinyal dari hasil analisa
apakah trader tersebut harus membeli atau menjual objek yang dianalisisnya tersebut.
Terdapat banyak macam dan jenis jika membahas tentang indikator yang ada pada
teknikal analisis, berikut merupakan tujuh indikator cukup populer digunakan oleh para
trader.

a. Support Resistance
Support dan Resistance merupakan hal yang tidak asing lagi bagi analisa teknikal,
support merupakan tingkat harga dimana biasanya menggambarkan keadaan trend
harga tersebut sebagai titik terendah dalam suatu periode tertentu. Support sendiri
berfungsi untuk menjaga harga agar tidak jatuh terlalu dalam melebihi titik harga
terendahnya Sedangkan resistance yakni merupakan tingkat harga tertinggi pada
suatu periode tertentu, atau dengan kata lain resistance memiliki kondisi yang
berkebalikan dengan support

Pada resistance sendiri biasanya menjadi acuan untuk para trader untuk mereka
melakukan transaksi. Garis resistance biasanya berbentuk horizontal pada suatu titik
harga tertinggi, jika trend mengalami kenaikan di atas batas harga resistance maka
trader disarankan untuk membeli saham tersebut karena harga saham akan
mengalami up trend, dan begitu juga sebaliknya.
b. Moving Average
Moving average merupakan hasil perhitungan harga rata rata yang diambil dari
perhitungan harga saham sebelum periode tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk
melihat pergerakan harga rata rata di dalam periode waktu tertentu. Jika disimpulkan
metode moving average adalah metode yang baik untuk trader dapat mengukur trend
yang terjadi sehingga trader dapat menentukan titik support dan resistance dari titik
perubahan tersebut.

c. Moving Average Convergence Divergence


Metode ini merupakan metode yang cukup sederhana, maka dari itu metode ini
seringkali digunakan oleh para trader untuk mengukur pergerakan harga saham. Pada
metode ini trader akan mengidentifikasi dimana titik jenuh beli dan jual serta
bagaimana hubungannya dengan melihat pergerakan moving average jangka panjang
maupun jangka pendek.Pada metode ini terdapat tiga bagian yakni signal line, MACD
Line, dan juga MACD histogram, ketiganya terdiri dari dua garis dan satu histogram.
d. Relative Strength Index (RSI)
RSI atau Relative Strength Index merupakan indikator yang memiliki peran untuk
mengukur momentum dari adanya pergerakan harga. Jika ada peningkatan
momentum maka hal tersebut mengindikasikan saham sedang dibeli secara aktif,
begitu juga sebaliknya jika ada penurunan harga saham maka dapat disimpulkan
bahwa tren saham tersebut sedang melemah.

e. Stochastic
Stochastic merupakan salah satu indikator untuk mengukur keterkaitan antara harga
penutupan terakhir lalu membandingkan dengan harga tertinggi dan terendah di dalam
suatu periode tertentu.Cara kerja dari indikator ini sedikit mirip dengan indikator RSI,
namun dalam indikator ini kita akan membandingkan dan menguraikan tren jangka
panjang dan jangka pendek di dalam suatu periode tertentu.Jika indikator ini tinggi
maka menandakan harga penutupan memiliki harga yang hampir sama dengan harga
terendah selama suatu periode yang diukur tersebut. Pergerakan harga pasar juga
sangat mempengaruhi indikator ini dimana jika pasar sedang tinggi maka harga
penutupan saham cenderung berada di sekitar harga tertinggi rentang perdagangan.
Namun sebaliknya ketika harga pasar sedang tidak tinggi, hal tersebut memberikan
sinyal bahwa harga saham berada di sekitar harga terendah.
f. Volume
Volume pada umumnya merupakan indikator yang memiliki fungsi untuk menunjukkan
berapa banyak transaksi yang terjadi dalam perdagangan bursa di dalam suatu
periode tertentu.
g. Fibonacci Retracement
Merupakan suatu metode yang digunakan oleh para trader untuk melakukan analisa
teknikal. Dalam indikator ini diambil dari perhitungan dan perbandingan rasio pada
deret bilangan fibonacci. Dari perhitungan tersebut kita dapat menganalisa sinyal jual
dan beli dari suatu saham.

Anda mungkin juga menyukai