Anda di halaman 1dari 13

TEKNIKAL ANALISIS

CHART PATTERN
Dwi Cahyadi Putra
Office Education Bali
CHART PATTERN
Chart pattern merupakan implementasi prinsip dasar Dow Theory yang
mengatakan bahwa harga saham akan terus berulang hingga membentuk
pola-pola tertentu atau “history repeats itself”.
Chart Pattern adalah suatu pola grafik harga yang terjadi secara
berulang, sehingga polanya bisa digunakan untuk memprediksi pergerakan
harga saham di masa yang akan datang.
Jenis-jenis Chart Pattern
Reversal Pattern
Pola atau bentuk pattern ini memberikan indikasi bahwa harga
berpotensi untuk berbalik arah dari trend sebelumnya.

Continuan Pattern
Continuation Pattern memberikan indikasi bahwa trend masih
akan berlanjut meskipun sempat berbalik arah.
1. Double Top
double top adalah sebuah formasi sinyal reversal (pembalikan arah) yang ter-
bentuk setelah terbentuknya pola uptrend yang kuat
2. Double Bottom
Double bottom adalah sebuah formasi sinyal reversal (pembalikan arah)
yang terbentuk setelah terbentuknya pola downtrend yang kuat.
3. Triangle pattern
Triangle pattern adalah pola konsolidasi yang terjadi pada pertenga-
han tren dan biasanya menandakan kelanjutan dari tren sebelumnya
ataupun bias sebagai tanda reversal.
• Symmetrical Triangle Pattern. (reversal/continue)
• Ascending Triangle Pattern (bullish)
• Descending Triangle Pattern (bearish)
Symmetrical Triangle Pattern
Ascending Triangle Pattern (bullish)
Ascending Triangle adalah pola kelanjutan bullish dan disertai pola
higher low serta resistance horizontal.
Descending Triangle Pattern
Descending Triangle adalah pola kelanjutan bearish dan disertai pola
lower hight serta support horizontal.
Pennant Pattern
Pennant adalah pola pergerakan harga yang mengisyaratkan kemu-
ngkinan penerusan arah trend. Pennant terdiri dari pennant bearish
dan pennant bullish.
Cup and Handle Pattern
Disebut Cup And Handle Pattern karena menyerupai cangkir dan pegangannya. Pola
ini masuk dalam kategori pola uptrend berkelanjutan. Biasanya pola Cup and Handle ini
terbentuk ketika harga sedang berusaha mencoba menembus titik tertinggi (level high) na-
mun gagal. Karena itu harga mulai berkonsolidasi dan bergerak relatif datar. Pada saat
harga mendekati puncak tertingginya,(pola cangkir) harga sedikit terkoreksi baru setelah itu
harga kembali naik. Pola cup and handle memberi sinyal entry buy, saat harga menembus
resistance yang terbentuk di atas cangkir.
Tinggi cup juga bisa menjadi setup target ketika terjadi breakout handle dan menyempur-
nakan polanya dengan sempurna.
RSI Indikator
indeks Kekuatan Relatif adalah indikator teknis yang diaplikasikan
dalam analisis pasar keuangan, termasuk saham. J. Welles Wilder,
memperkenalkan metode ini pada tahun 1978 dalam bukunya
yang berjudul New Concepts in Technical Trading Systems.
RSI memiliki kegunaan menunjukkan kondisi pasar yang sedang overbought atau
oversold dan menunjukkan momentum pada market saat periode perdagangan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai