Anda di halaman 1dari 6

Analisa Teknikal

Pattern Recognation
Reversal Pattern
1. Reversal Pattern - Head and Shoulder
Pola Head and Shoulder dikenal sebagai Major Reversal Pattern yang artinya adalah pola
pembalikan tren atau perubahan arah pasar. Pola ini dibentuk oleh puncak (shoulder), diikuti
oleh puncak yang lebih tinggi (head), dan kemudian puncak lain yang lebih rendah (shoulder).
Sebuah leher (neckline) ditarik dengan menghubungkan titik-titik terendah dari dua palung
(trough) antara shoulder dan Head. Garis neckline tersebut bisa mendatar, miring keatas atau
miring kebawah. Pada trend naik, biasanya neckline miring keatas memberikan efek
pembalikan yang lebih signifikan dari pada miring kebawah.
Inverse Head and Shoulders pada dasarnya adalah kebalikan dari pola head & shoulders, di
mana satu palung (trough), diikuti oleh palung lebih rendah (lower trough) lalu palung yang
lebih tinggi (higher trough) kemudian menembus level resistance yang dibentuk oleh kedua
puncak dari pola tersebut.

Contoh HnS pada saham BUMI: Contoh HnS pada saham AALI:
Dibawah ini contoh Head and Shoulder pada grafik Dow Jones terakhir dimana pada neckline
kanan terdapat double bottom dan di shoulder kanan ada double top:

Gambaran Dow terakhir terlihat mulai menjalani gerak rebound setelah menyempurnakan
sayap kanan dengan low disekitaran 11.000. Dengan menggunakan fibonacci dan paralel
garis neckline di HIGH tgl 9/8/2010 diperkirakan Dow masih berpotensi melanjutkan
penguatannya menuju 61.8% fibo di level sekitar 11.890an. CMIIW

2. Reversal Pattern - Rounding or saucer tops/bottoms


Rounding top dan rounding bottom adalah pola pembalikan dengan periode yang relatif
lama dibanding dengan pola reversal yang lain. Pola rounding top memiliki bentuk seperti
payung (umbrella canopy) dan pergerakan flat seperti bergigi (scalloped) menunjukkan
konsolidasi yang lama sebelum pada akhirnya terjadi reversal dari trend bullish menjadi
bearish. Pola rounding bottom atau ada yang menyebutnya saucer bottom memiliki
kecendrungan mengalami reversal dari bearish menjadi bullish setelah melakukan pergerakan
konsolidatif yang lama. Pola ini juga dapat diperhitungkan sebagai Pola head and shoulders
namun tanpa mengidentifikasi pundaknya secara jelas dimana posisi kepala adalah harga
tengah dari pola pergerakan ini.
Contoh Saucer pada CMNP :

3. Reversal Pattern - Double and triple tops/bottoms


Double and triple top/bottom adalah beberapa pola pembalikan arah harga yang sangat
sering dijumpai pada pergerakan harga pasar. Bentuk M atau W bisa dijumpai mulai grafik
dengan periode menitan sampai periode mingguan. Pola ini terlihat sering muncul dan
menjadi bukti positif bahwa pergerakan harga tidak benar-benar random dan merefleksikan
sentimen dari pelaku pasar ataupun trader. Pola jenis ini menggambarkan adanya percobaan
kembali dari titik-titik tertentu yang bersifat sementara.
Double/triple top biasa terjadi pada akhir suatu uptrend. Muncul sebagai 2 atau 3 puncak
berturut-turut pada harga yang hampir sama. Dimana 2 atau 3 titik puncak tersebut
merupakan titik resistance kuat yang dipisahkan oleh suatu lembah (valley) dimana harga
terendah antara 2 atau 3 puncak tersebut merupakan titik support yang merupakan breakout
point (neckline). Kondisi Double Top menunjukkan konfirmasi bearish jika harga melewati titik
terendah yang dibentuk oleh valley diantara 2 atau 3 top (saya menyebutnya neckline).
Estimasi target penurunannya bisa ditentukan dengan persamaan X=Y (seperti pada ilustrasi
diatas), dimana X adalah selisih antara level top dengan neckline.
Double/triple bottom biasa terjadi pada akhir suatu downtrend. Polanya identik dengan pola
Double/triple Top, dalam hal ini terbalik. Pola Double/triple bottom terbentuk oleh 2 atau 3 titik
terendah yang merupakan support kuat suatu harga yang dipisahkan oleh gunung (peak)
yang merupakan titik resistance yang menjadi breakout point. Kondisi Double Bottom
menunjukkan konfirmasi bullish jika harga melewati titik tertinggi yang dibentuk oleh peak
diantara 2 atau 3 bottom (saya menyebutnya neckline). Estimasi target kenaikkannya bisa
ditentukan dengan persamaan X=Y (seperti pada ilustrasi diatas), dimana X adalah selisih
antara level bottom dengan neckline.

4. Reversal Pattern - Rising Wedge & Falling Wedge


Rising wedge atau ada juga yang menyebutnya Ascending Wedge merupakan salah satu
pola reversal. Pola ini menyerupai irisan (wedge) berbentuk segitiga yang bergerak
menyempit keatas dari sebuah trend naik dengan idealnya terdapat 3 titik pantul tiap sisi
segitiga tersebut. Pola Rising Wedges memiliki kecenderungan mencoba break sisi bawah
segitiga, ketika tembus maka menunjukkan konfirmasi berubahnya pola menjadi downtrend.
Falling Wedge. Seperti halnya rising wedge, pola falling wedge menyerupai irisan (wedge)
berbentuk segitiga yang bergerak menyempit kebawah dari sebuah trend penurunan dengan
idealnya terdapat 3 titik pantul tiap sisi segitiga tersebut. Ada yang menyebutnya Declining
Wedge. Pola ini memiliki kecenderungan mencoba break sisi atas segitiga, ketika tembus
maka menunjukkan konfirmasi berubahnya pola menjadi uptrend.

Continuation Pattern
Triangle

Rectangle or Flats
Flags and Pennants

Anda mungkin juga menyukai