Anda di halaman 1dari 3

Price Pattern

Price Pattern merupakan suatu pola yang muncul dari pergerakan harga yang terjadi di pasar forex dan
komoditi dimana pola-pola tertentu akan muncul kembali.

Dalam trading forex dan komoditi, dikenal istilah “History repeats itself” yang artinya sejarah terulang
dengan sendirinya. Dengan mempelajari dan mengenali Price Pattern, maka Anda bisa memperkirakan
pergerakan harga selanjutnya ketika suatu pola muncul.

Daftar Materi

1. Reversal Pattern
1.1. Double Top & Double Bottom
1.2. Triple Top & Triple Bottom
1.3. Head and Shoulders & Inverse Head and Shoulders

2. Continuation Pattern
2.1. Triangles
2.1.1. Symmetrical Triangle
2.1.2. Ascending Triangle
2.1.3. Descending Triangle
2.2. Flag & Pennant
2.3. Wedge Formation
2.4. Rectangle Formation
2.5. Continuation Head and Shoulders Pattern
Pada dasarnya ada dua jenis pattern, yaitu reversal pattern dan continuation pattern.

Continuation pattern merupakan pola yang memberikan indikasi bahwa harga akan cenderung
meneruskan pergerakan sesuai dengan tren sebelumnya.

Misalnya, kalau pola ini muncul pada saat uptrend maka setelah pola ini terkonfirmasi maka harga
cenderung akan bergerak naik meneruskan uptrend tersebut.

Demikian pula jika pola ini muncul pada saat downtrend, maka harga pun akan cenderung akan turun
meneruskan downtrend tadi.

1. Reversal Pattern
Reversal pattern adalah suatu pola yang mengisyaratkan akan adalanya pembalikan arah tren. Jika pada
saat uptrend atau downtrend kemudian pola ini muncul, maka diperkirakan harga akan bergerak
berlawanan dengan arah tren sebelumnya.

1.1. Double Top dan Double Bottom


Anda akan memahami kata top sebagai puncak dan bottom sebagai lembah. Dengan demikian, double
top artinya adalah dua puncak. Sedangkan double bottom artinya adalah dua lembah.

Pola double top dan double bottom memang terlihat seperti dua puncak dan dua lembah yang
berdampingan. Kedua pola ini cukup mudah dikenali dan juga memiliki akurasi yang cukup tinggi.

Double Top
Gambar diatas adalah ilustrasi dari pola double top. Pola ini biasanya muncul di ujung uptrend dan
memiliki indikasi bearish. Perhatikan bahwa ada enam titik yang ditandai pada gambar tersebut. Anda
bisa mengatakan bahwa ada potensi akan terbentuk pola double top jika harga telah bergerak turun dari
titik (3).

Ingat, baru potensi.

Ketika titik (4) tembus, barulah Anda bisa mengatakan bahwa pola double top sudah terbentuk. Dengan
kata lain, terkonfirmasi. Perhatikan pula bahwa konfirmasi double top ini sebenarnya adalah tembusnya
garis base.

Jika pola tersebut sudah ter-konfirmasi, maka pergerakan harga selanjutnya adalah potensial bearish.
Gambar panah menunjukkan potensi jauhnya potensi bearish yang mungkin terjadi. Jarak yang mungkin
akan ditempuh pergerakan harga adalah sejauh level puncak ke base.

Jadi, jika misalnya jarak antara level puncak ke base adalah 100 pips, maka harga akan berpotensi turun
100 pips juga setelah base ditembus. Namun ada kalanya pullback akan terjadi kembali ke area base
sebelum target pergerakan bearish tecapai.

Biasanya, pullback berpotensi akan terjadi ketika harga sudah “setengah jalan” menuju target. Jika
seandainya target pergerakan adalah 100 pips, maka biasanya pullback akan berpotensi terjadi ketika
harga sudah turun sekitar 50 – 60 pips setelah base tembus.
Namun jika pullback yang terjadi “kebablasan” hingga tembus lagi ke atas base, maka pola ini dikatakan
sudah tidak valid lagi atau fail (gagal).

Double Bottom
Double bottom secara sederhana adalah kebalikan dari double top. Pola ini biasa muncul di ujung
downtrend dan memiliki indikasi bullish. Ketika base tembus dan pola ini terkonfirmasi, maka harga
berpotensi bullish.

Cara memperkirakan target peregerakan bullish-nya sama persis dengan double top, hanya saja arahnya
ke atas. Double bottom dikatakan fail jika pullback yang terjadi berlanjut hingga tembus kembali ke bawah
base.

1.2. Triple Top & Triple Bottom


Kedua pola ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan double top dan double bottom. Hanya saja, triple
top memiliki tiga puncak, dan triple bottom memiliki tiga lembah.

Cara mengenali konfirmasinya pun sama, yaitu tembusnya garis base. Demikian juga dengan cara
memperkirakan target pergerakan setelah pola tersebut terkonfirmasi.

Di bawah ini adalah ilustrasi dari triple top dan triple bottom.

Dari kedua gambar di atas terlihat bahwa ada kemungkinan pullback akan terjadi ke base dari titik (7).
Namun perlu diingat bahwa pullback semacam ini (meskipun cukup sering) tidak selalu terjadi. Selalu, jika
base tembus lagi pada saat pullback.

Catatan: ketiga titik lembah atau puncak tidak harus berada pada level yang sama persis, namun
perbedaannya juga tidak boleh terlalu signifikan.

Dengan kata lain, jika dilihat sekilas, ketiga titik lembah tersebut terlihat selevel. Demikian juga pada pola
double top dan double bottom, level puncak dan lembahnya tidak harus sama persis.

1.3. Head and Shoulders dan Inverse Head and Shoulders


Pola ini juga merupakan pola reversal yang cukup populer karena akurasinya yang cukup tinggi.
Dinamakan head and shoulders karena memang bentuk polanya seolah-olah membentuk kepala dan
bahu.

Terkadang pola ini sering di-salahpersepsikan sebagai triple top atau triple bottom, namun ada faktor
kunci yang membedakan pola ini dengan triple top atau triple bottom.

Head and Shoulders


Mari kita perhatikan pola dasar head and shoulders di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai