1
tetap dilanjutkan sampai dengan berakhirnya tahun ajaran. Ketentuan pemenuhan
beban kerja minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam satu minggu
dikecualikan bagi pendidik pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus” 2.
Disimpulkan bahwa proses belajar mengajar di daerah dengan kondisi khusus
dilaksanakan dengan sistem online atau Daring sampai akhir Tahun Ajaran.
Dalam Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat Nomor
421/1587/DIBUD-A poin 1-b menyatakan “Pembelajaran secara tatap muka di
satuan pendidikan PAUD/RA/SD/MI/SMP/MI/MTS/SMA/MA/SMK/SLB dan
Satuan pendidikan lainnya di Provinsi Kalimantan Barat di daerah zona hijau,
kuning, oranye dan merah di masa pandemi Covid-19 tidak diperkenankan” 3.
Mengingat Surat Edaran dari Gubernur Kaliman Barat dan Keputusan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan di atas, maka pihak SMP Bruderan Pontianak
meniadakan proses pembelajaran tatap muka, dan mengganti proses pembelajaran
dengan sistem Daring atau online.
Akan tetapi, berdasarkan pengalaman KKN yang penulis alami di SMP
Bruderan, masih banyak kendala terhadap proses pembelajaran online. Lalu,
belum ada penelitian secara komprehensif mengenai efektivitas pembelajaran
secara online di SMP Bruderan, terlebih di Kelas VII tempat penulis
melaksanakan KKN mengajar. Pada kesempatan ini, penulis mencoba meneliti,
mengukur dan mengevaluasi pembelajaran online yang telah berlangsung untuk
melihat sejauh mana efektivitas proses pembelajaran secara online di kelas VII
SMP Bruderan Pontianak.
2. Rumusan Masalah
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa pertanyaan
penuntun sebagai pembatasan masalah yang akan dibahas. Rumusan
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Apakah ada perbedaan prestasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti di Kelas VII SMP Bruderan Angkatan 2020-
2021 yang melaksanakan pembelajaran melalui metode Daring dengan
Kelas VII SMP Bruderan Angkatan 2019-2020?
2
Keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020.
3
Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat Nomor 421/1587/DIKBUD-A.
2
b) Apa saja kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan metode
Daring?
c) Bagaimanakah efektivitas pembelajaran Daring pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Kelas VII SMP
Bruderan?
3. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis ini, memilliki Tujuan sebagai
berikut:
a) Mengetahui prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti di Kelas VII SMP Bruderan yang dilakukan
melalui Daring pada Angkatan 2020-2021 dengan tanpa pembelajaran
Daring pada Angkatan 2019-2020.
b) Mengetahui kelemahan dan kelebihan pengguanan pembelajaran
Daring sebagai metode pembelajaran di sekolah secara umum.
c) Mengetahui, melalui analisis kuantitatif deskriptif, tentang efektivitas
pembelajaran Daring pada prestasi belajar siswa kelas VII SMP
Bruderan Angkatan 2020-2021.
d) Mencari alternatif saran yang dapat membantu bagi pemanfaatan
daring sebagai sarana pembelajaran siswa di kelas VII SMP Bruderan
Angakatan 2020-2021.
4. Metode Penelitian
Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan metode Kuantitatif. Menurut
Sugiyono: “Metode Kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan
pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional,
dan sistematis” (Sugiyono: 2018). Dalam penjelasan tersebut bahwa metode
kuantitaif adalah metode penelitian yang berusaha menggunakan pendekatan
positivistic, atau berusaha menjelaskan suatu masalah secara bebas nilai atau
seobjektif mungkin. Selain itu penelitian Kuantitaif berangkat dari asumsi atau
3
hipotesis yang telah ada dan diuji dalam penelitian berdasarkan fakta dan data
yang benar-benar terjadi di lapangan.
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah survey
kuisioner kepada seluruh siswa kelas VII SMP Bruderan. Survey kuisioner dan
wawancara kepada guru mata pelajaran PAK di Sekolah Bruderan. Pengumpulan
laporan hasil Belajar Siswa dan dokumentasi.
5. Referensi yang digunakan
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa referensi sebagai acuan
penelitian dan pendamping dalam melaksanakan penelitian. Referensi tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Buku:
a) Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Terbitan Alfabeta.
b) Nurdiyansyah M.Pd, Eni F.F, M.Pd, Inovasi Model
Pembelajaran” Terbitan Nizami Learning Center.
c) Prof. Dr. Munir, Pembelajaran Digital, Terbitan Alfabeta.
d) Suko, S.S., M.Pd, Menjadi Calon Guru, Terbitan Scopindo.
Kubu Raya, 18 November 2020
Mahasiswa,
Nerivika Wulandari
Mahasiswa bersangkutan telah menuntaskan semua mata kuliah yang
dipersyaratkan dan dinyatakan layak untuk mengajukan judul proposal
Dosen PA,