Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HILDA RAMADHANTI

NIM : 21068

MATA KULIAH : PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

DOSEN PEMBIMBING : Ir. K.A. Ridwan, M.T

1. Definisi Limbah

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air menjelaskan pengertian dari limbah

adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah

merupakan bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat

jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi baik dari alam maupun

hasil dari kegiatan manusia.

2. Definisi Limbah Cair

Limbah cair adalah linbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh kegiatan

industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas

lingkungan.

3. Pembagian Limbah (Jenis – Jenis Limbah)

Limbah memiliki beberapa macam jenis, penggolongan jenis limbah terbagi

berdasarkan sumber, wujud dan juga senyawa kandungannya. Berikut adalah jenis-

jenis limbah tersebut

.
A. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

1) Limbah Domestik -> Limbah domestik adlah limbah yang dihasilkan dari sisa

kegiatan rumah tangga, sekolah pasar dan tempat-tempat umum. Contohnya:

botol plastik, sisa makanan, kaleng, air sabun bekas dll.

2) Limbah Non-Domestik -> Limbah non-domestik meliputi limbah-limbah

yang dihasilkan dari industri, pabrik, perikanan, peternakan, pertanian, medis

dan sabagainya.

B. Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya

1) Limbah Padat adalah limbah yang berwujud padat dan umumnya kering.

Contoh limbah jenis ini misalnya: sampah, botol bekas, botol kaca, kertas dll.

2) Limbah Cair adalah limbah yang berasal dari sisa kegiatan yang berbentuk cair

dan mudah larut kedalam air. Limbah cair dapat berwujud bahan lain yang

tercampur maupun yang terlarut dalam air. Dapat berasal dari kegiatan rumah

tangga, bangunan, dagang dan kantor, kegiatan industri, dan rembesan dan

luapan yaitu air sisa dari banyak sumber dan masuk saluran pembuangan limbah

yang merembes ke tanah atau dapat meluap ke permukaan seperti air buangan

AC, limbah atap bangunan, sisa kegiatan pertanian atau perkebunan. Contoh

limbah cair diantaranya: sisa detergen air cucian, limbah air tinja, sisa zat

pewarna kain, limbah pabrik produksi tahu dll.

3) Limbah Gas adalah limbah yang terdiri dari beberapa jenis senyawa kimia

yang tercampur dalam gas. Contoh limbah gas: limbah nitrogen, limbah freon,

limbah karbon monoksida dan limbah sulfur oksida.

4) Limbah Suara adalah suatu gelombang atau bunyi yang menganggu

kenyamanan manusia, limbah jenis ini bisa berasal dari suara mesin pabrik,

suara kendaraan dll.


C. Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya

1) Limbah Organik -> adalah limbah yang mengandung senyawa karbon yang

berasal dari makhluk hidup, seperti kotoran hewan, buah-buahan yang busuk.

2) Limbah Non Organik -> adalah limbah yang sangat sulit untuk terurai seperti

kaca, plastik.

3) Limbah B3 (Bahan Bahaya Beracun) -> Limbah B3 adalah sisa suatu

kegiatan/usaha yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena

sifat, konsentrasi ataupun jumlahnya dapat merusak dan mencemari sekaligus

membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

4. Baku Mutu Limbah Cair

Menurut PP Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,

Baku mutu limbah cair adalah batas kadar dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang

adanya dalam limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis kegiatan tertentu. Sedangkan

menurut KEPMENLH Nomor 51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi

Kegiatan Industri, Baku mutu limbah cair adalah keadaan limbah cair yang dinyatakan

dengan debit, kadar dan beban pencemaran.

Baku mutu limbah cair merupakan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat

atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber pencemaran ke dalam air pada sumber

air, sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu air.

Baku Mutu Berhubungan Limbah Cair

1. KEPMENLH Nomor 51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi

Kegiatan Industri

2. KEPMENLH Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

3. PERMENLH RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah


5. Pengertian Pencemaran

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat, energi, dan

atau komponen lain ke dalam lingkungan. Dapat pula didefinisikan

sebagai berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam.

Perubahan ini menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai

dengan peruntukannya. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut

polutan.

6. Ambang Batas

Nilai ambang batas (NAB) adalah ukuran bagi lingkungan berupa areal lahan,

daerah perairan badan air (sungai, danau, teluk, dll) serta ruang udara, menyatakan

batas tingkat pencemaran atau gangguan yang diperbolehkan memengaruhi

lingkungan, sesuai ketentuan – ketentuan yang berlaku. Nilai ambang batas juga

merupakan batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkn berada dalam udara

ambien

Anda mungkin juga menyukai