Disusun oleh :
2020
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini adalah untuk mengetahui tentang :
a. Pengertian perencanaan
b. Analisis evaluasi program
c. Menyusun proposal evaluasi program
d. Membuat alat atau instrument evaluasi program
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai
dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang
bersangkutan.
2. Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai
tujuan-tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu
tertentu maupun bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau
kriteria-kriteria tertentu yang terlebih dahulu harus dipilih pula.
Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada
masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai
arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan
(kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah dan langkah-langkah
terbaik untuk mencapainya. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis
yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota koorporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Analisis atau analisa berasal dari kata Yunani kuno analusis yang berarti
melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali, dan
luein yang berarti melepas, jika digabung berarti melepas kembali atau menguraikan.
Kata analusis ini diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi analysis, yang kemudian juga
diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi analisis. Menurut Komaruddin (2001)
analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehinga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain
dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu. Menurut Harahap
(2004) pengertian analisis adalah suatu upaya untuk memecahkan atau menguraikan
sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.
Kata analisis sendiri digunakan dalam berbagai bidang, di antaranya bidang ilmu
bahasa, ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu alam (sains), dan lain sebagainya. Dalam bidang
bahasa dan linguistik, analisis adalah suatu kajian mendalam untuk meneliti struktur pada
sebuah bahasa. Analisis adalah suatu proses menganalisa sesuatu dengan tujuan tertentu
sehingga siapapun yang melakukan analisis pasti mereka memiliki tujuan mengapa
mereka melakukannya.
Analisis Program yaitu proses menganalisa suatu program setelah program itu
dilaksanakan/diimplentasikan. Sehingga proses, hasil, pencapaian, pengaruh, hubungan atau
dampak itu dapat diketahui, yang selanjutnya hasil analisis dapat digunakan untuk keperluan
refleksi, kelanjutan program, pemberhentian program, peningkatan program maupun pembuatan
program baru.
Analisis Evaluasi Program Pendidikan adalah suatu proses analisis dari data-data yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi program-program yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Dalam hal ini setelah suatu program pendidikan dievaluasi lalu dilanjutkan dengan langkah-
langkah analisisnya. Model analisis yang dilakukan tentu akan dipengaruhi oleh jenis program
pendidikan dan tujuan program pendidikan sehingga model evaluasi akan disesuaikan, demikian
pula bagaimana cara menganalisisnya juga disesuaikan.
Evaluasi program pendidikan adalah suatu evaluasi program yang berhubungan dengan
dunia pendidikan. Tentu saja hal ini juga pasti terkait dengan siapa (pembuat, penyusun,
pelaksana program) dan tujuan program (untuk apa, untuk siapa). Dalam hal ini evaluasi
program program pendidikan dapat dilakukan antara lain oleh:
1. Pemerintah (pusat, propinsi, kab, jajaran dinas, instansi). Dalam hal ini dapat
dilakukan oleh Kementrian Pendidikan Nasional sampai tingkat sekolah).
2. Swasta (para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan)
3. Kelompok (organisasi yang peduli pendidikan maupun kumpulan para pendidik atau
yang berhubungan dengan pendidikan)
4. Perorangan (hal ini biasanya dilakukan oleh para pendidik dalam pembelajaran dan
para kepala sekolah dalam jajaran pembelajaran maupun majerial).
“Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis
memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tingggi. Tidak ada cara
tertentu yang dapat diikuti, untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus
mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya Bahan yang
sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”.
Sehingga analisis data kualitatif perlu adanya data yang bervariatif misalnya data
hasil wawancara, survey lapangan, dokumentasi foto, dokumentasi movie, dan data
triangulasi yang semua itu untuk mendukung kualitas informasi yang disampaikan.
Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisakan berbagai data yang ada,
menjabarkan kedalam unit-unit fungsinya, melakukan sintesa, menyusun ke dalampola,
memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan pada orang lain atau pada instansi yang menugasinnya.
Berdasarkan hal diatas, dapat dikemukakan bahwa, analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit , melakukan sintesa, menyusun ke dalampola,
memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.Teknik analisis program
pembelajaran yang meliputi analisis hasil pembelajaran maupun analisis proses
pembelajaran mengikuti kurikulum yang berlaku.
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan
dalam melakukan kegiatan evaluasi progam. Model-model tersebut dapat berupa model
CIPP, model Metfessel and Michael, model Stake, model Kesenjangan, model Glasr,
model Michael Scriven, Model Evaluasi Kelawanan, dan model Need Assessment.
Pemilihan model ini bergantung pada tujuan evaluasi program yang akan dilaksanakan
dan kriteria keberhasilan program, sehingga dalam penyusunan evaluasi hal penting yang
harus diketahui oleh seorang evaluator adalah tujuan program dan kriteria keberhasilan
program.
(a) Ketika diserahi tugas mengajar dan akan mulai melaksanakan tugas, seorang guru harus
memusatkan perhatian ke arah pencapaian tujuan, lalu memerhatikan materi yang
menunjang tujuan.
(b) Setelah terpilih materi yang akan diajarkan, guru menelaah kembali materi terpilih
tersebut, untuk dicocokkan dengan kebutuhan siswa.
(c) Pada langkah ketiga, setelah guru yakin betul bahwa materi yang dipilih sudah memenuhi
kebutuhan siswa yang akan belajar, lalu menentukan strategi yang tepat untuk
menyampaikan materi tersebut. Meliputi pemilihan cara atau metode, pengelolaan kelas,
dan media yang digunakan untuk mendukung penyampaian.
Makna analisis kebutuhan seperti yang sudah dijelaskan menunjukkan adanya
proses mengenali, memilah, dan menyisihkan. Dalam melalui langkah-langkah tersebut
sebenarnya pelaku tidak mungkin melepaskan diri dari pekerjaan mengukur dan menilai
sesuatu. Untuk menentukan hasil mengenali, memilah, dan menyisihkan ada proses
membandingkan gejala yang sedang dikenali dan dipilah dengan suatu patokan atau
kriteria.
Anderson (1975, dalam Arikunto, 2014), secara umum keluasan atau besarnya
kebutuhan dapat diukur dengan dua macam cara, yaitu secara subjektif dan objektif.
Pengukuran secara subjektif terjadi apabila pelaku membandingkan sesuatu kebutuhan
dengan kondisi yang dapat diterima olehnya. Tentang bagaimana cara dan penahapan
dalam melakukan penilaian kebutuhan Anderson menjelaskan analisis kebutuhan
berdasarkan penilaian secara objektif dan penilaian secara subjektif. Pertama, Penilaian
Kebutuhan Secara Objektif, meliputi:
Instrumen yang telah tersusun tidak secara otomatis dapat digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Instrumen tersebut masih perlu divalidasi untuk
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Adapun instrumen evaluasi program
adalah sebagai berikut :
a) Sumber Data
Berdasarkan sumber asal data diperoleh maka sumber data dalam evaluasi program
dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
- Data Internal
Data internal yaitu data yang berasal dari dalam lingkungan sendiri. Seperti diketahui
setiap sekolah melakukan aktivitas pencatatan atas segala aktivitas yang dilakukannya baik
di bidang personalia, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana. Sekiranya Kepala Sekolah
menginginkan untuk mengetahui perkembangan siswa dari tahun ke tahun, maka ia dapat
melihat dari catatan kesiswaannya. Buku catatan itulah yang merupakan sumber data
internal, karena ia berada pada sekolah itu sendiri.
- Data Eksternal
Data ekternal adalah data yang berasal dari luar lingkungan sendiri. Demi untuk
kelancaran pengelolaan sekolah maka setiap Kepala Sekolah memerlukan informasi yang
berasal dari luar lingkungan sekolah. Misalnya informasi tentang peraturan atau edaran
terkait dengan pengelolaan sekolah yang dikeluarkan oleh Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Pendidikan. Informasi-informasi tersebut tidak dipunyai oleh sekolah yang
bersangkutan dan harus dicari di luar sekolah. Informasi-informasi demikian itu, dapat
diperoleh baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Data yang demikian ini
disebut data eksternal. Data eksternal yang diperoleh langsung dari sumbernya disebut data
primer. Misalnya sekolah ingin mengetahui tentang peraturan pengelolaan sekolah, maka ia
dapat memperoleh langsung dari sumbernya dalam hal ini Kementerian Pendidikan.
Menurut Arikunto dan Jabar (2009:88) sumber data dalam evaluasi program dikenal
dengan istilah 3P, rinciannya adalah:
- Person
Person atau orang dalam hal ini responden yang terlibat secara langsung dengan
program yang dievaluasi maupun secara tak langsung berhubungan dengan program.
Pengungkapan data dari sumber data person ini dapat dilakukan dengan melakukan
wawancara maupun menggunakan angket/kuesioner.
- Paper
Paper atau kertas, dalam hal ini bukan hanya dibatasi pada dokumen dalam
bentuk kertas saja tetapi lebih dari itu adalah segala bentuk simbol berupa grafis, tulisan,
gambar, tabel, denah, motif dan sebagainya. Paper dimaksudkan juga bukan ditulis pada
media kertas saja, tetapi dapat juga ditulis di media batu, kayu, plastik dan sebagainya
bahkan ditulis dalam media yang saat ini modern seperti di compact disk, hard disk, flash
disk maupun sarana digital lainnnya termasuk e-mail. Untuk sumber data paper ini maka
metode yang tepat digunakan dalam mengungkapkan atau mengumpulkan data adalah
melalui dokumentasi.
- Place
Place atau tempat/lokasi. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan tempat bukan
hanya terbatas pada ruangan, tetapi hal lain yang lebih dalam berada di suatu tempat
(ruang). Istilah place adalah untuk mempermudah pengumpul data menelusuri lebih jauh
apa yang menjadi objek pengamatan, tempat, benda diam, bergerak atau kegiatan.
Kesimpulan
Evaluasi program, terlebih pelaksana (evaluator) memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai pelaksana (evaluator) ingin mengetahui
letak kekurangan dan sebabnya. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau
keputusan yang akan diambil. Analisis Evaluasi Program Pendidikan adalah suatu kegiatan
menganalisis data dari evaluasi yang telah dilakukan terhadap program-program pendidikan.
Adapun tujuan dari analisis evaluasi program pendidikan adalah untuk mengethaui tingkat
keberhasilan program itu setelah dilaksanakan. Instrumen yang telah tersusun tidak secara
otomatis dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Instrumen tersebut masih
perlu divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi & Jabar, Cepi Safruddin Abdul. 2014. Evaluasi Program Pendidikan.
(Cetakan ke-5). Jakarta: Bumi Aksara.
Ary,Donald, dkk. Introduction to Resarch in Education. Surabaya. Usaha Nasional (Karya
terjemahan Arif Furchan).
Masidjo,1995, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta.Penerbit:
Kanisius.
Mico Pardosi. 2004. Belajar Sendiri Internet. Surabaya. Penerbit: Indah.
Nasution,S. 2008. Metode Reearch. Jakarta. PT Bumi Aksara
Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung. Penerbit Alfabeta.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung. Penerbit Alfabeta.
Suharsismi Arikunto,2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Widoyoko, Eko Putro. 2017. Evaluasi Program Pembelajaran. (Cetakan ke-9). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.