Anda di halaman 1dari 2

Baja Lembaran dan Gulungan Canai Dingin (Bj.

D)

II. Hasil
Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama baja putih (white steel) adalah salah
satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. Baja putih ini
memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan baja hitam atau baja lembaran
panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan
dengan ukuran yang lebih presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability
yang sangat bagus.

Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material
ini memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini
juga dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-
coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin
mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan
(annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20
hingga 3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan
maksimumnya adalah 2,00 mm.

Krakatau Steel memiliki fasilitas vacuum degasser dan ladle metallurgy untuk menghasilkan
baja dengan kualitas khusus, seperti baja karbon sangat rendah dan Interstitial Free Steel (IF
Steel) yang cocok digunakan untuk menghasilkan produk dengan kualitas extra deep drawing.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan baja lembaran dingin dengan formability dan kualitas
permukaan yang tinggi, Krakatau Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus
dengan atmosfer hidrogen murni. Aplikasi baja lembaran dingin yang diproduksi Krakatau
Steel antara lain dalam bidang-bidang sebagai berikut:
 Penggunaan Umum
 Otomotif
 Galvanized Sheet
 Pipa & Tabung
 Porcelain Enamelware
 Tin Mill Black Plate

1
Gambar 1. Baja lembaran dan gulungan canai dingin

Sifat baja dalam penggunaan aplikasi ini berkekuatan tinggi, sifat mampu las, ketahanan
korosi yang lebih baik. SNI 07-0601-2006 atau SNI BjD telah dibuat pada tahun 2006. Di
dalam standar ini diatur tentang ruang lingkup, acuan normatif, istilah definisi, simbol dan
klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, dan penandaan untuk
baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas. Acuan normatif standar merupakan acuan di
dalam standar yang wajib dilaksanakan. Di dalam SNI 07-0601-2006 terdapat 5 standar
nasional dan standar internasional yang menjadi acuan dalam penerapan SNI BjD baik bagi
produsen maupun Laboratorium Penguji. Keenam standar dimasud adalah:

Anda mungkin juga menyukai