2-1 TN UBAL 2016 Pemilihan Komoditi Uji Banding
2-1 TN UBAL 2016 Pemilihan Komoditi Uji Banding
II. Hasil
Dalam memenuhi kebutuhan konsumsi domestik, selain dipenuhi dari produksi nasional,
produk besi baja juga diimpor dari berbagai negara. Selama tahun 2010-2014, secara total
impor besi baja meningkat signifikan sebesar 10,4% per tahun mencapai 14,16 juta ton atau
senilai USD 12,65 miliar di tahun 2014. Namun, impor besi baja di tahun 2014 tersebut telah
berkurang 11,95% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 16,04 juta ton atau senilai
USD 14,40 miliar. Dari total produk besi baja impor tersebut, sebagiannya telah dan sedang
dikenakan tindakan pengamanan berupa tindakan antidumping dan tindakan pengamanan
perdagangan (safeguard). Jumlah impor produk yang dikenakan tindakan pengamanan
tersebut, secara kumulatif 2010-2014, mencapai 27% dari impor produk besi baja, yang terdiri
dari 20% impor yang dikenakan BMAD dan 7% impor yang dikenakan BMTP.
Dalam rangka mengamankan dan menyelamatkan industri besi baja nasional, terutama terkait
dengan impor besi baja, pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya
adalah mengendalikan impor produk besi baja melalui regulasi tentang Ketentuan Impor Besi
atau Baja (Permendag No.54/MDAG/PER/12/2010 yang telah diubah menjadi Permendag
No.08/MDAG/PER/2/2012) maupun Ketentuan tentang Impor Baja Paduan (Permendag
No.28/M-DAG/PER/6/2014). Selain itu, pemerintah juga menerapkan tindakan pengamanan
berupa pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan
Pengamanan (BMTP). Permendag No.54/M-DAG/PER/12/2010 tentang Ketentuan Impor
Besi atau Baja dimaksudkan untuk peningkatan tertib administrasi di bidang impor besi atau
baja guna menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Peningkatan
tertib administrasi tersebut dilakukan antara lain dengan pengaturan bahwa impor besi atau
baja hanya dapat dilakukan oleh Importir Produsen (IP) Besi atau Baja dan Importir Terdaftar
(IT) Besi atau Baja. IP-Besi atau Baja adalah perusahaan yang telah memiliki izin usaha
industri atau izin usaha lainnya yang mengimpor Besi atau Baja untuk keperluan proses
produksinya atau perusahaan yang telah memiliki izin usaha industri atau izin usaha lainnya
yang mengimpor Besi atau Baja untuk digunakan sendiri sebagai pendukung keperluan proses
produksinya atau kegiatan usahanya. Sementara IT-Besi atau Baja adalah perusahaan yang
telah memiliki izin usaha yang mengimpor produk Besi atau Baja untuk disalurkan kepada
perusahaan produsen atau pengguna akhir. Kondisi tingginya nilai impor dan peredaran
produk baja di dalam negei seperti di atas menjadi acuan dalam pemilihan komoditi yang
akan di uji bandingkan, oleh sebab itu dibuat langkah pemilihan komoditi antara lain :
Ketentuan dari pemberi sponsor LP-BIM (Laboratorium Penguji Baristand Industri
Medan), yaitu untuk lingkup terkait lingkup akreditasi dan mau akreditasi.
Jenis produk yang mendukung pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang
diwajibkan (komoditi baja).
Jenis komoditi yang terkait isu hangat yang beredar di masyarakat terutama mengenai
bahan konstruksi dan menyangkut keselamatan.