Materi Pelatihan Guru Prakarya Kur 2013
Materi Pelatihan Guru Prakarya Kur 2013
UNTUK GURU
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai
dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan
kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua
mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini
melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan
mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
SYAWAL GULTOM
NIP 196202031987031002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelatihan calon
instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun
ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelatihan
tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber
Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
UNIFAH ROSYIDI
NIP. 19620405 198703 2 001
DAFTAR ISI
SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201 4
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 16
1.3 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian pada Kurikulum 2013 51
B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku 64
2.1 Analisis Buku Siswa 67
2.2 Analisis Buku Guru 71
C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran 75
3.1. Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model Model 78
Pembelajaran Prakarya
3.2. Perancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Prakarya 104
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 131
D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 151
4.1 Analisis Video Pembelajaran 154
4.2 Rambu-rambu Penyusunan RPP 159
4.3 Peer Teaching 197
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
PADA KURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan
elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Prakarya
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Mengamati
Diskusi Presentasi hasil
tayangan Penyimpulan
kelompok diskusi kelompok
video cuplikan hasil diskusi
dan komentar
contoh (Peserta dibagi kelompok dan
dari kelompok
pembelajaran dalam 5 rangkuman
lain (20
Kurikulum kelompok) hasil
menit/kelompok)
2013
LK-1.1
LEMBAR KEGIATAN
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum
2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
No Pertanyaan Jawaban
HO-1.1/1.2
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan,
standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan
menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki
kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka.
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas
2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
D. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
F. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan
- kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit.
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik
harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-
masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut.
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya
adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat
memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur
umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar
pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian
dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK
dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog.
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.
Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh
Kementerian Agama
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b)
pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran
(ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan
di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP
tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen
perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.
Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses
pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan
mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu
pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa
untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan
berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan
kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a)
mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan
hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan
pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir
secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media,
output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi
rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan
terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).
HO- 1.2
MATERI 1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
KETERAMPILAN pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut
dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
KETERAMPILAN abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri.
Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
PENGETAHUAN teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.
Berikut ini uraian tujuan, SKL, SI, KI dan KD Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
1. Tujuan
Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya
ergonomis, teknologi, dan ekonomis.
b) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis
c) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip kreatif,
ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan
d) Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan
maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi
terbarukan.
e) Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya
(produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan
berwawasan lingkungan
waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi
budidaya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan sehari-hari yang variatif karena setiap
daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu
bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah menunjukkan konsep budidaya yang
memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan
suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka, pembelajaran
prakaryabudidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan
tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
d. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar
dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah
benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, atau memodifikasi bahan
tersebut. Oleh karenanya, kerja pengolahan menggunakan desain sistem, yaitu mengubah
masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh membuat
makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara tepat dan
perasaan terutama indra perasa (lidah) dan indra pencium (bau-bauan) agar sedap. Kerja ini
akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk
menghafalkan rasa bumbu, dan racikan yang akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik
adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan
telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, telah
menunjukkan konsep pengolahan yang aplikabel, namun belum mempunyai standar
ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka
pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan
berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
Lingkup Materi atau muatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK ( Permendikbud nomor
64 tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.
Tingkat Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi Kelas
- Membuat dan mengolah karya guna
- Menyajikan pengalaman Apresiasi dan kreasi prakarya
wirausaha (Budidaya)
- Budidaya tanaman hias dan
tanaman pangan
- Usaha budidaya pembenihan
ikan konsumsi dan ikan hias
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Pengolahan)
- Pengawetan bahan pangan
nabati dan hewani menjadi
produk pangan khas daerah dan
nusantara,
- Pengolahan bahan nabati dan
hewani menjadi produk non
pangan pembersih dan kosmetik
Apresiasi dan kreasi prakarya
(kewirausahaan)
- nilai dan peluang wirausaha,
serta aspek-aspek perencanaan
usaha.
6 XII - Menunjukkan rasa kagum Apresiasi dan kreasi prakarya
terhadap karya prakarya dalam (Kerajinan)
konteks anugerah Tuhan Yang - Kerajinan fungsi hias dan pakai
Maha Esa dari limbah
- Menunjukkan perilaku rasa ingin Apresiasi dan kreasi prakarya
tahu, peduli lingkungan, (Rekayasa)
kerjasama, jujur, percaya diri, - Rekayasa elektronika praktis
dan mandiri dalam berkarya dan
prakarya dengan kendali elektronika
- Menganalisis dan mengevaluasi Apresiasi dan kreasi prakarya
desain produk, sumber daya, dan (Budidaya)
proses pembuatan karya - Budidaya ternak unggas petelur
- Mendesain produk dan proses dan pedaging
pembuatan karya Apresiasi dan kreasi prakarya
- Mencipta, mengolah, dan (Pengolahan)
mempraktekkan karya - Pengolahan bahan nabati dan
- Menyajikan dan mengevaluasi hewani menjadi makanan khas
usaha daerah dan produk non pangan
kesehatan
Berikut ini adalah SKL, KI dan KD Prakarya dan Kewirausahaan yang terdapat pada Permendikbud
Tahun 2013
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara
2. Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga.
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya yang dianutnya
KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
konkret dan ranah abstrak terkait dengan kerajinan tekstil berdasarkan konsep
pengembangan dari yang dipelajarinya di berkarya dengan pendekatan budaya
sekolah secara mandiri, dan mampu setempat dan lainnya
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan
tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman keberhasilan
tokoh-tokoh wirausaha kerajinan tekstil
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan
limbah tekstil berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan prosedur
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya kerajinan limbah tekstil yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku
wirausaha kerajinan limbah tekstil
REKAYASA
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi tentang
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, keberagaman produk rekayasa dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan kewirausahaan di wilayah setempat dan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam mandiri dalam memperkenalkan karya
serta dalam menempatkan diri sebagai rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
konkret dan ranah abstrak terkait dengan rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana
pengembangan dari yang dipelajarinya di dengan sumber arus listrik DC berdasarkan
BUDIDAYA
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi tentang
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, keberagaman produk budidaya dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap kewirausahaan di wilayah setempat dan
sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta mandiri dalam memperkenalkan produk
dalam menempatkan diri sebagai cerminan budidaya di wilayah setempat dan lainnya
bangsa dalam pergaulan dunia. dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan budidaya
di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil
konkret dan ranah abstrak terkait dengan budidaya tanaman hias berdasarkan konsep
pengembangan dari yang dipelajarinya di berkarya dengan pendekatan budaya
sekolah secara mandiri, dan mampu setempat dan lainnya
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.2 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya
tanaman hias berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.3 Mempraktikan budidaya tanaman hias yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-
tokoh wirausaha budidaya tanaman hias
4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil
budidaya tanaman pangan berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksibudidaya tanaman
pangan berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikan budidaya tanaman pangan
sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku
wirausaha budidaya tanaman pangan
PENGOLAHAN
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, tentang keberagaman produk pengolahan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan dan kewirausahaan di wilayah setempat
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai dan lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam mandiri dalam memperkenalkan produk
serta dalam menempatkan diri sebagai pengolahan di wilayah setempat dan
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengawetan bahan nabati dan hewani yang
pengembangan dari yang dipelajarinya di diawetkan berdasarkan konsep berkarya
sekolah secara mandiri, dan mampu dengan pendekatan budaya setempat dan
KELAS: XI
KERAJINAN
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, karya kerajinan dari bahan lunak
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin berdasarkan konsep berkarya dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pendekatan budaya setempat dan lainnya
teknologi, seni, budaya, dan humaniora 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dalam mendukung proses produksi kerajinan
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab dari bahan lunak
fenomena dan kejadian, serta menerapkan 3.3 Memahami proses produksi kerajinan dari
pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahan lunak di wilayah setempat melalui
yang spesifik sesuai dengan bakat dan pengamatan dari berbagai sumber
minatnya untuk memecahkan masalah 3.4 Menganalisis peluang usaha kerajinan dari
bahan lunak berdasarkan pengamatan pasar
di lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
karya kerajinan dari bahan keras
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usaha dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
kerajinan dari bahan keras
3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan
dari bahan keras di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan
usaha kerajinan dari bahan
kerasberdasarkan pengamatan peluang
usaha
REKAYASA
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, tentang keberagaman produk rekayasa dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan kewirausahaan di wilayah setempat dan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam mandiri dalam memperkenalkan produk
serta dalam menempatkan diri sebagai rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia dan menerapkan wirausaha
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, karya rekayasa sebagai pembangkit listrik
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin sederhana berdasarkan konsep berkarya
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dengan pendekatan budaya setempat dan
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan lainnya
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
peradaban terkait penyebab fenomena dan dalam mendukung proses produksi rekayasa
kejadian, serta menerapkan pengetahuan sebagai pembangkit listrik sederhana
prosedural pada bidang kajian yang spesifik 3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk pembangkit listrik sederhana di wilayah
memecahkan masalah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Menganalisis peluang usaha rekayasa sebagai
pembangkit listrik sederhana berdasarkan
pengamatan pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
karya rekayasa inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk sekitar
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usaha dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
rekayasa inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk sekitar
3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa
inovatif yang menggunakan teknologi tepat
guna dan produk sekitar di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
rekayasa inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk sekitar
berdasarkan pengamatan peluang usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
konkret dan ranah abstrak terkait dengan rekayasa sebagai pembangkit listrik
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sederhana berdasarkan konsep berkarya
secara mandiri, bertindak dengan pendekatan budaya setempat dan
secara efektif dan kreatif, serta mampu lainnya
BUDIDAYA
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin berdasarkan konsep berkarya dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, pendekatan budaya setempat dan lainnya
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan dalam mendukung proses produksi budidaya
peradaban terkait penyebab fenomena dan pembenihan ikan konsumsi
kejadian, serta menerapkan pengetahuan 3.3 Menganalisis proses produksi budidaya
prosedural pada bidang kajian yang spesifik pembenihan ikan konsumsi di wilayah
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk setempat melalui pengamatan dari berbagai
memecahkan masalah sumber
3.4 Menganalisis peluang usahabudidaya
pembenihan ikan konsumsi berdasarkan
pengamatan pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
hasil budidaya pembenihan ikan hias
berdasarkan konsep berkarya dan peluang
usaha dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
budidaya pembenihan ikan hias 3.7
Menganalisis proses produksi usaha
budidaya pembenihan ikan hias di wilayah
setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan
pengamatan peluang usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil
konkret dan ranah abstrak terkait dengan budidaya pembenihan ikan konsumsi
pengembangan dari yang dipelajarinya di berdasarkan konsep berkarya dengan
sekolah secara mandiri, bertindak secara pendekatan budaya setempat dan lainnya
efektif dan kreatif, serta mampu 4.2 Mendesain prosesproduksibudidaya
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan pembenihan ikan konsumsiberdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.3 Mempraktikkan budidaya pembenihan ikan
konsumsi yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan
produkbudidaya pembenihan ikan konsumsi
yang dihasilkan berdasarkan pengamatan
pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil
budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksiusaha budidaya
pembenihan ikan hias berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikanbudidaya pembenihan ikan
hias yang berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha
budidaya pembenihan ikan hias
PENGOLAHAN
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi tentang
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, keberagaman produk pengolahan dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap kewirausahaan di wilayah setempat dan
sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam mandiri dalam memperkenalkan produk
serta dalam menempatkan diri sebagai pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, pengolahan dari bahan nabati dan hewani
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin menjadi makanan khas daerah berdasarkan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, konsep berkarya dengan pendekatan budaya
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan setempat dan lainnya
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
peradaban terkait penyebab fenomena dan dalam mendukung proses produksi usaha
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pengolahan dari bahan nabati dan hewani
prosedural pada bidang kajian yang spesifik menjadi makanan khas daerah
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk 3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari
memecahkan masalah bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan pengamatan pasar
di lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik
3.7 Memahami proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik di wilayah
setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengolahan dari bahan nabati dan hewani
pengembangan dari yang dipelajarinya di menjadi produk kosmetik berdasarkan
sekolah secara mandiri, bertindak secara konsep berkarya dengan pendekatan budaya
efektif dankreatif, serta mampu menggunakan setempat dan lainnya
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi produk
kosmetikberdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi produk kosmetik yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan
produkpengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetikyang
dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi
produk kosmetik berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan prosedur
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha
pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik
KELAS: XII
KERAJINAN
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi tentang
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, keberagaman produk kerajinan dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap kewirausahaan di wilayah setempat dan
sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam mandiri dalam memperkenalkan karya
serta dalam menempatkan diri sebagai kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan
di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
mengevaluasi pengetahuan faktual, karya kerajinan fungsi hias dari berbagai
konseptual, prosedural, dan metakognitif bahan limbah berdasarkan konsep berkarya
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dan peluang usaha dengan pendekatan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan budaya setempat dan lainnya
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban dalam mendukung proses produksi usaha
terkait penyebab fenomena dan kejadian, kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan
serta menerapkan pengetahuan prosedural limbah
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan 3.3 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan
bakat dan minatnya untuk memecahkan fungsi hias dari berbagai bahan limbah di
masalah wilayah setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal
usahakerajinan fungsi hias dari berbagai
bahan limbah
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah berdasarkan konsep berkarya
dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah
3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan
fungsi pakai dari berbagai bahan limbah di
wilayah setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya limbah berdasarkan konsep berkarya dan
di sekolah secara mandiri serta bertindak peluang usaha dengan pendekatan budaya
secara efektif dan kreatif, dan mampu setempat dan lainnya
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan
fungsi hias dari berbagai bahan limbah
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi hias dari
berbagai bahan limbah yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan mempraktekkan
usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai
bahan limbah
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan
fungsi pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mencipta karya kerajinan fungsi pakai dari
berbagai bahan limbah yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.8 menyajikan hasil evaluasi usaha kerajinan
fungsi pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
REKAYASA
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan
yang dianutnya wirausahawan dan keberagaman produk
rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong lingkungan dalam menggali informasi
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, tentang keberagaman produk rekayasa dan
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap kewirausahaan di wilayah setempat dan
sebagai bagian dari solusi atas berbagai lainnya
permasalahan dalam berinteraksi secara 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
efektif dengan lingkungan sosial dan alam mandiri dalam memperkenalkan karya
serta dalam menempatkan diri sebagai rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung
jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya rekayasa
di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
mengevaluasi pengetahuan faktual, karya rekayasa elektronika praktis
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan konsep berkarya dan peluang
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu usaha dengan pendekatan budaya setempat
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dan lainnya
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban dalam mendukung proses produksi usaha
terkait penyebab fenomena dan kejadian, rekayasa elektronika praktis
serta menerapkan pengetahuan prosedural 3.3 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan elektronika praktis di wilayah setempat
bakat dan minatnya untuk memecahkan melalui pengamatan dari berbagai sumber
masalah 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha
rekayasa elektronika praktis
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan
karya rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan
dalam mendukung proses produksi usaha
rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis
3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis di
wilayah setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha rekayasa elektronika
dengan kendali otomatis berdasarkan kriteria
keberhasilan usaha
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait rekayasa elektronika praktis berdasarkan
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya konsep berkarya dan peluang usaha dengan
di sekolah secara mandiri serta bertindak pendekatan budaya setempat dan lainnya
secara efektif dan kreatif, dan mampu 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa
menggunakan elektronika praktis berdasarkan identifikasi
metoda sesuai kaidah keilmuan kebutuhan sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa elektronika praktis
yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan mempraktikkan usaha
rekayasa elektronika praktis
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya
rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber
daya, teknologi, dan prosedur
berkaryadengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya rekayasa elektronika dengan
kendali otomatis yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
BUDIDAYA
PENGOLAHAN
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang
(gotong royong, kerjasama, toleran, keberagaman produk pengolahan dan
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan kewirausahaan di wilayah setempat dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari lainnya
solusi atas berbagai permasalahan dalam 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan
berinteraksi secara efektif dengan mandiri dalam memperkenalkan karya produk
lingkungan sosial dan alam serta dalam pengolahn di wilayah setempat dan lainnya
menempatkan diri sebagai cerminan dan menerapkan wirausaha
bangsa dalam pergaulan dunia 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab,
kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk
pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
dengan memperhatikan estetika produk akhir
untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan
mengevaluasi pengetahuan faktual, pengolahan dari bahan nabati dan hewani
konseptual, prosedural, dan metakognitif menjadi makanan khas daerah yang
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, peluang usaha dengan pendekatan budaya
dan humaniora dengan wawasan setempat dan lainnya
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
dalam ranah konkret dan ranah abstrak pengolahan dari bahan nabati dan hewani
terkait dengan pengembangan dari yang menjadi makanan khas daerah yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan
serta bertindak secara efektif dan kreatif, peluang usaha dengan pendekatan budaya
dan mampu menggunakan metoda sesuai setempat dan lainnya
kaidah keilmuan 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerah yang dimodifikasi
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Mencipta pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya
ranah konkret dan ranah abstrak terkait kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pengembangan dari yang dengan pendekatan budaya setempat dan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, lainnya
dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.
HO-1.3
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi Yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat Melatih kesungguhan,
(tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi Mengembangkan kreativitas,
yang tidak dipahami dari apa yang diamati rasa ingin tahu, kemampuan
atau pertanyaan untuk mendapatkan merumuskan pertanyaan
informasi tambahan tentang apa yang untuk membentuk pikiran
diamati kritis yang perlu
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam
rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya
dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan
pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti
berikut ini.
a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi
diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film
atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai
dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan
anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan
luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2. Menanya
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam
bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan,
misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri
kalimay efektif!
a. Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
yanga akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja
murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah sebagai
berikut.
a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi adalah
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah “menalar”
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum
2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik
tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada
guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas
pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara
berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru
adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan
sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.
5. Mengomunikasikan
Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang
dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-
kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik
dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card
sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada
rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan
kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif.Karena
memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan
informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang
murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan
terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke
seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima
secepat mungkin.
Daftar Pustaka
Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science
Education, 57, 123-151.
Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic
Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research
in Science Teaching, French Lick, IN.
Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, 289-296.
Science Education, 62, 215-221.
Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of
Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, 155-
166.
Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and
Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, 195-203.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan
saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam,
serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan
peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang
mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap
pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan,
menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.”
Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa
melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan
berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya
memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
Daftar Pustaka
Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep Dasar, Tahapan Pengembangan dan
Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI
Coutinho, M., &Malouf, D. (1993).Performance Assessment and Children with Disabilities: Issues and
Possibilities. Teaching Exceptional Children, 25(4), 63–67.
Cumming, J. J., & Maxwell, G. S. (1999).Contextualizing Authentic Assessment. Assessment in
Education, 6(2), 177–194.
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan Produk Dalam
Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah Disampaikan pada In House Training (IHT)
SMA N 1 Kuta Utara).Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Gatlin, L.,& Jacob, S. (2002). Standards-Based Digital Portfolios: A Component of Authentic
Assessment for Preservice Teachers. Action in Teacher Education, 23(4), 28–34.
Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006).Using Authentic Assessment to Evidence
Children's Progress Toward Early Learning Standards. Early Childhood Education Journal,
34(1), 45–51.
Salvia, J., & Ysseldyke, J. E. (2004).Assessment in Special and Inclusive Education (9th ed.). New York:
Houghton Mifflin.
Wiggins, G. (1993). Assessment: Authenticity, Context and Validity. Phi Delta Kappan, 75(3), 200–214.
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU SISWA Dan BUKU GURU
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap
kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian pendekatan
pembelajaran dan penilaian.
1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.
Langkah Kegiatan
Mendiskusikan hasil
Dalam kelompok analisis buku guru
mengkaji isi materi Menganalisis isi dan buku siswa
struktur, dan pola buku guru (LK-2.1) dalam
pikir keilmuan dalam dan buku siswa kesesuaiannya
buku guru dan buku (LK-2.2) dengan pendekatan
siswa saintifik dan standar
proses
Mendiskusikan hasil
analisis untuk Mendiskusikan hasil
membuat analisis buku guru
Presentasi hasil
rekomendasi dan buku siswa
analisis buku gurudan
tentang dalam kesesuaiannya
buku siswa
penggunaan buku dengan standar
guru dan buku penilaian
siswa
Analisis buku siswa menggunakan LK - 2.1 Analisis buku guru dan menggunakan LK - 2.2 Analisis
buku guru
LEMBAR KEGIATAN
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
LK 2.1
Kompetensi:
1. Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran
2. Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti
kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis
- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.
Komponen penilaian
sesuai tuntutan
penilaian autentik
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar
Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada buku
memfasilitasi
pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik
Penilaian Sikap
Penilaian
Keterampilan
Tugas
R- 2.1
LK- 2.2
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,
buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara
buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.
Menentukan alokasi
waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan tujuan
pembelajaran
Menentukan cakupan
materi pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan model
Menentukan strategi
Menentukan metode
Menentukan media,
sumber dan alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran sesuai
dengan pendekatan,
model, dan metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Penilaian Antar
Teman
Informasi Pengayaan
Belajar
Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua
R - 2.2
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor
Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya .
2. Membuat contoh penerapan model –model pembelajaran pada pembelajaran Prakarya
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran
Prakarya
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok Kerja Presentasi hasil Penyimpulan
perancangan Kelompokmenyu kerja kelompok hasil diskusi
penilaian sun contoh dan dikomentari kelompok dan
sikap, instrumen oleh kelompok rangkuman
pengetahuan, penilaian yg baik lain hasil
keterampilan
LK- 3.1a
LEMBAR KERJA
Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh
penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya .
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran prakarya
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
Menanya
Mengumpulkan informasi
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
LK - 3.1b
LEMBAR KERJA
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based
Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan
Langkah Kegiatan :
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
R-3.1a-b
Kegiatan Pendahuluan:
1. Mengucapkan salam
2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang
berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel
Prakarya, guru menanyakan konsep tentang kerajinan dari bahan alam dan buatan yang pernah
dipelajari pada level sebelumnya sebelum pembelajaran materi kerajinan dari bahan limbah
organik anorganik yang akan dilakukan pada kelas VIII. Hal ini dilakukan untuk menjaring
pemahaman peserta didik pada pengetahuan yang dikuasai sebelumnya. Guru mengingatkan
kembali pengetahuan yang sudah diketahui peserta didik pada kelas VII, agar peserta didik dapat
membedakan pengetahuan sebelumnya dengan saat ini yang akan dipelajari.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Mengamati:
Dalam mapel Prakarya, guru meminta peserta didik untuk mengamati satu atau beberapa karya
baik secara langsung atau dalam gambar. Sebagai contoh dalam mapel Prakarya guru meminta
peserta didik untuk mengamati bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik dan bahan
limbah anorganik. Guru menghadirkan contoh benda atau dalam bentuk gambar ke dalam kelas.
Tampilan yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Peserta didik diminta untuk mengamati,
apa perbedaan limbah dengan bahan alam, limbah orgnaik dan limbah anorganik yang dapat
dijadikan bahan dasar kerajinan.
2. Menanya:
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang suatu fakta yang dapat diamati dari bahan-bahan
sebagai dasar pembuatan kerajinan tersebut. Sebagai contoh peserta didik mempertanyakan “Apa
perbedaan bahan limbah organik dengan bahan limbah anorganik?”. “Apa penyebab bahan
limbah anorganik sulit terurai dalam tanah sehingga perlu diolah secara khusus, salah satunya
sebagai karya kerajinan?”.
3. Mengumpulkan informasi:
Dapat berupa kegiatan : Mengumpulkan data dan menganalisis data.
Peserta didik mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang komponen-komponen
yang terdapat dalam bahan limbah organik dan anorganik. Peserta didik memperoleh data
klasifikasi bahan limbah organik dan anorganik.
Peserta didik mengajukan pendapat bahwa bahan limbah organik berasal dari hasil buangan
dalam kehidupan makhluk hidup, sedangkan bahan limbah anorganik berasal dari produksi
manusia yang menggunakan bahan alam yang dicampur dengan bahan kimia dan tidak dapat
terurai dalam tanah. Dan sebagainya.
Peserta didik menganalis data yang diberikan oleh guru. Peserta didik diajak untuk membaca buku
siswa pada bagian awal bab I. Peserta didik memperoleh informasi seputar pengertian limbah
organik dan anorganik, jenis bahan limbah organik dan anorganik, bahan yang dapat didaur ulang
menjadi bahan dasar kerajinan, sifat-sifat bahan limbah organik dan anorgnaik, dan sebagainya.
Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis, serta
data yang terkumpul. Juga dapat dilengkapi dengan kamus atau referensi lainnya sebagai penguat
informasi.
Mengasosiasi:
Peserta didik menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka lakukan. Sebagai contoh
peserta didik menyimpulkan bahwa limbah organik dan anorganik dapat digunakan sebagai bahan
dasar kerajinan karena memiliki sifat yang unik, kuat, tahan lama, dan berdaya jual.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut peserta didik mencoba berbagai bahan limbah organik dan
anorganik untuk dijadikan karya kerajinan. Peserta didik melakukan usaha coba-coba bahan
limbah yang cocok digunakan sesuai ide/gagasan yang diinginkan. Peserta didik mengidentifikasi
bahan limbah dan kesesuaiannya dengan karya kerajinan.
5. Mengomunikasikan
Pada langkah ini, peserta didik dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis,
misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
Kegiatan Penutup:
1. Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori yang telah
dikonstruk oleh peserta didik.
Peserta didik diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antar limbah organik dan anorganik
dengan kehidupan kita, misal lingkungan hidup.
2. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip
atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi
lainnya.
3. Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau
teori yang telah dipelajari oleh peserta didik, kemudian guru meminta peserta didik untuk
mengakses situs-situs tersebut. Guru dapat menyebutkan beberapa akses situs-situs sebagai
alamat dalam internet yang dapat dicari oleh peserta didik, sebagai pemancing rasa ingin tahu
peserta didik.
HO- 3.1b
I. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning dan
Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan
1. Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Proyek (Project
Based Learning)
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing- masing.
b. Peserta didik mendapatkan motivasi.
c. Pendidik menyampaikan apersepsi dan kerangka acuan tentang rencana pembelajaran
yang akn dilakukan.
d. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2.Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok)
a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek
1) Peserta didik mengamati jenis jenis kemasan ikan konsumsi
2) Peserta didik mengidentifikasi jenis jenis kemasan ikan konsumsi
b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek
1) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang penting untuk mengkritisi jenis jenis
kemasan yang ada di daerahnya
2) Peserta mendiskusikan unsur kelemahan dan kelebihan kemasan ikan konsumsi
didaerahnya
3) Peserta didik berdiskusi tentang kemasan ikan konsumsi.
c.Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek
1) Peserta didik mencari jenis jenis kemasan ikan konsumsi
2) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang sesuai
C. Penilaian
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan
Tes Unjuk Kerja Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik
5.
6.
….
Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian sikap
Rubrik Skor
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 1
2. Intrumen Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan untuk proses pengemasan dan
pendistribusian benih ikan!
b. Instrumen
1) Teknik : Penilaian Proyek
2) Bentuk : Skala penilaian
3) Instrumen
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
Nama :
NIS :
Kelas :
No. ASPEK SKOR (1 - 4)
1 Ketepatan
2 Sumber dan Referensi
3 Kreasi dan Inovasi
TOTAL SKOR
LEMBAR KERJA 1
1. Beli benih ikan, kemudian praktekkan cara pengemasan sesuai dengan kreativitas
anda!
2. Catatlah berapa lama ikan tersebut dapat bertahan hidup? Kemudian jumlah ikan
yang hidup dan mati!
3. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan!
JADWAL PENGAMATAN
LEMBAR KERJA 2
HASIL PENGAMATAN
LEMBAR KERJA 3
LAPORAN PENGAMATAN
MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Objek Pengamatan : Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih hidup setelah
pengemasan
Nama :
Kelas :
Hasil Pengamatan
Jumlah Ikan (ekor)
Lama Penyimpanan (jam ke-)
Hidup Mati
Pembahasan
(Latar belakang pengemasan ikan)
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
(Analisis Hasil Pengamatan)
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
(Kesimpulan dan saran)
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Masalah (Problem
Based Learning)
A. Langkah-langkah Pembelajaran
C. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian Observasi
2.Penilaian Hasil
a. Penilaian Pengetahuan
No Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Menjelaskan Macam- Tes tertulis uraian Jelaskan Macam-macam makanan khas
macam makanan daerah yang diolah dari bahan
khas daerah yang nabati/hewani di daerah anda
diolah dari bahan
nabati/hewani di
daerah anda
b. Penilaian Keterampilan
2. Menjawab Tes tertulis uraian 1. Catat macam-macam makanan khas
pertanyaan yang daerah yang diolah dari bahan
berhubungan nabati/hewani yang ada di daerahmu
dengan macam (minimal 2).
macam makanan 2. Bandingkan dengan studi pustaka
khas daerah yang mengenai bahan nabati/hewani serta
diolah dari bahan produk makanan khas daerah lain di
nabati / hewani Indonesia minimal 5 daerah.
3. Presesntasi di depan Tes tertulis uraian Presentasi dan simpulkan
kelas
A. Pedoman Penskoran
No. Soal Petunjuk Penskoran Skor
1. Tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
2. Tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
3. Tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
4 Tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
Keterangan
Nilai = Perolehan skor x 4 =
Skor maksimal
2. Intrumen Pengetahuan
Tes Tertulis
Tulislah macam-macam makanan khas daerah yang anda ketahui di daerah anda!
3. Instrumen
a. Teknik: Penilaian Pengetahuan
b. Bentuk : Skala penilaian
c. Instrumen
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
betul
Nama :
NIS :
Kelas :
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
Mampu mengidentifikasi desain Tes uraian:
produk limbah tekstil Identifikasikan 3 jenis produk yang dibuat dari limbah tekstil
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
Membuat desain produk dari limbah Ters kinerja (praktik):
tekstil Buatlah desain produk taplak meja dari limbah tekstil
Membuat desain kemasan produk dengan ukuran 100x100 cm
limbah tekstil Buatlah desain kemasan taplak meja dari bahan
karton/kertas malaga dengan teknik lipat dan kait (tanpa
lem). Berikan hiasan dan label yang menarik pada kemasan
tersebut.
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
Menunjukkan sikap disiplin, Observasi dengan lembar pengamatan sikap disiplin,
bertanggung jawab, dan kreatif dalam tanggungjawab, dan kreatif.
berkarya.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar istilah
tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil)
Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi
“kerajinan”)
15 menit
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang “kerajinan tekstil”)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
“tekstil”
Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar
dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan
Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai fungsi dari
kerajinan tekstil tersebut
Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang pengertian
“tekstil”
60 menit
Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
Mencoba
Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai
pengertian tekstil
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan tekstil
(setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi kerajinan
tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan
H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis Tes uraian, menemukan persamaan dan perbedaan teks ulasan
film/drama dan resensi kumpulan cerpen dan Rambu-rambu
jawaban
Tes Praktik-Proyek Menulis teks ulasan film/drama, rubrik penilaian
2. Contoh Instrumen
2.1 Istrumen Sikap
Untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan/ observasi baik
pada saat pembelajaran maupun diskusi dan presentasi.
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
Menjelaskan jenis bahan Tes uraian
kemasan Jelaskan tiga jenis bahan yang dapat digunakan untuk
Menjelaskan teknik membuat kemasan.
pembuatan kemasan.
Jelaskan salah satu teknik pembuatan kemasan.
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
Membuat desain kemasan baju Tes kinerja (praktik)
batik modern pria
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
Sikap peduli dalam menggali Pengamatan
informasi
LK-3.2
LEMBAR KERJA
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 3. ..………………….................................................................
4…. ………………..............................................................…..
2.........................................................................................
Topik/Materi : ……………………………….....................................................…..
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................
1. Instrumen Penilaian Sikap
Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
a. Observasi
b. Penilaian Diri
d. Jurnal
a. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
- Uraian
b. Tes Lisan
c. Tes Penugasan
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio
R- 3.2
Penilaian Pengetahuan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB ≤ 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
100 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
( AB)
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Keterampilan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB ≤ 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan
100 lengkap
( AB)
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) ≤ 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
R-3.1/3.2
HO- 3.2d
b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik
bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan
menggunakan lembar observasi kinerja.
c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes
tertulis.
Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan
sebagai acuan penilaian.
PENILAIAN SIKAP
Sikap spiritual
2. Teknik observasi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu v
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan v
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ v
presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap v
Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu v
pengetahuan
Jumlah Skor 14
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Keterangan:
Implementasi cakupan sikap yang dirancang padap proses pembelajaran untuk
mengukur pencapaian kompetensi dasar disesuaikan relevansinya materi yang diajarkan.
mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat
negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden
terhadap sesuatu hal.
2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
PETUNJUK
Petunjuk Penskoran
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Saya masuk kelas tepat waktu V
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu V
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib V
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan V
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran V
6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan V
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran V
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran V
Jumlah 6 2
Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir
adalah :
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.
Daftar Cek
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu V
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu V
3 Memakai seragam sesuai tata tertib V
4 Mengerjakan tugas yang diberikan V
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran V
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan V
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran V
8 Membawa buku teks mata pelajaran V
Jumlah 6 2
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian
antarpeserta didik diatur sebagai berikut:
1) Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa skala
penilaian (rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi inti spiritual
dan sosial.
2) Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap peserta didik di
setiap kelas.
3) Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya dari urutan nomor
1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan,
kecuali nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik
dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap
kurang baik.
4) Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal
satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga
tidak dilakukan serentak dalam satu minggu.
5) Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas.
6) Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian
observasi, penilaian diri, dan jurnal.
Contoh Instrumen:
Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan v
ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat v
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan
setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu v
apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya v
JUMLAH 14
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
d). Jurnal
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
Format:
Jurnal
Tanggal : ………………………….
Kejadian : ………………………….
Guru:
Petunjuk penskoran
……………………………………………………………………….
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
……………………………………………………………………….
2) Model Kedua
……………………………………………………………………….
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
PENILAIAN KETRAMPILAN
1. P
engertian Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan
terhadap peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam
dimensi keterampilan.
SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah
lulusan memiliki kualifikasi kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
(Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL).SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal
setelah peserta didik menempuh pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus.
No Aspek * Skor (1 – 4)
1. Perencanaan:
a. Persiapan 3
b. Rumusan Judul 3
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Kegiatan 3
b. Keakuratan Informasi 4
c. Kuantitas Sumber Data 3
d. Analisis Data 4
e. Penarikan Kesimpulan 4
3. Laporan Proyek
a. Performans 4
b. Penguasaan 4
Total Skor 32
Penilaian
Nilai: 32/36x100=88,9
PERINGKAT NILAI
Kurang (K) ≤ 70
2) Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik
dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan
terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar
meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder
di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta
didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati
estándar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian.
h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang
orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Kompetensi Dasar: Membuat olahan pangan dari bahan ikan dan daging putih atau
merah menjadi makanan siap saji.
Skor Prestasi
No Karya peserta didik Ket.
(1 – 4) T BT
1. Produk dan resep Membuat olahan pangan dari bahan
ikan
2. Produk dan resep Membuat olahan pangan dari bahan
daging putih atau merah
3. Produk dan resep makanan siap saji.
4. Dst
Total Skor
T = tuntas
BT = Belum tuntas
a. Penilaian projek
Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas
pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek.
1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian.
3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus
dikerjakan.
5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek.
6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap
tahapan pengerjaan proyek.
7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal.
9) Mencatat hasil penilaian.
10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.
b. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas pelaksanaan
penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi
beberapa kriteria berikut.
1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada
saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur,
disesuaikandengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran.
2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan
atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta
didikbersifat sebagai evaluasi diri.
3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya.
4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan
5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan
cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut,
caramemperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik.
6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing
masing atau di loker sekolah.
7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik
diberikesempatan untuk memperbaikinya.
8) Membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru
9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan
caramenempel di kelas
10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi
identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang
tua peserta didik
11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan
pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk
bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik .
12) Memberikan nilai akhir
13) masing-masing peserta didik disertai umpan balik
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan.
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri
dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan
peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian
terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar
peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan
ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana
dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
A. Soal
1. Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2. Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
3. Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
4. Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
B. Kunci Jawaban
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
M M
1
S1 S2
Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
Pedoman Penilaian:
A. Kriteria Pensekoran:
1. Setiap butir soal memiliki rentang skor 1-5
2. Total skor apabila semua jawaban benar adalah 20
B. Kriterian Penilaian:
a. Perolehan Skor 1-5 ; nilai = 1
b. Perolehan Skor 6-10 ; nilai = 2
c. Perolehan Skor 11-15 ; nilai = 3
d. Perolehan Skor 16-20 ; nilai = 4
LK 3.2
Untuk Peserta
1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran dan cara
penilaiannya
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya sesuai dengan
model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda
5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based
Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model
yang sesuai.
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
R-3.1/3.2
HO-3.3
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD.
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku
laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta
didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari
berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera
pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
SMA yang diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru.
Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013
dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah:
2. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran
Prakarya
NH = 80
UTS = 75
UAS = 85
Nilai Rapor = 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor = 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).
3. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
4. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses),
penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai
berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranPrakarya
Nilai Observasi = 85
Nilai diri sendiri = 75
Nilai antar teman = 80
Nilai Jurnal = 75
Nilai Rapor = 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
Nilai Rapor = 79
Predikat = Baik
5. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta
didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA,
2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah.
LK- 3.3
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran prakarya selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
R-3.3
Rubrik pengolahan nilai prakarya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan
LAP ORAN
……………………………………..
NISN: …………………..
LAPORAN
CAPAIAN KOMPETENSIPESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH
ATAS
(SMA)
NPSN/NSS : _________________________________
_________________________________
Kelurahan : ___________________________________
Kecamatan : ___________________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________________
Provinsi : ___________________________________
Website : __________________________________
E-mail : ____________________________________
1. Nama peserta didik di halaman judul, data sekolah di lembar 1, dan data peserta didik di
lembar 2 diisi lengkap.
2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x
4.
b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi perolehan nilai dari setiap guru
mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode
Huruf (predikat).
PeniilaianA, B, C, dan D sebagai berikut:
Predikat Indikator
A Menguasai seluruh kompetensi dengan kualitas melebihi yang diharapkan
Menguasai seluruh kompetensi pada tingkat kriteria minimum
B yang dipersyaratkan
Menguasai sebagian besar kompetensi, tetapi ada satu atau dua
C kompetensi penting yang belum dikuasai
D Tidak kompeten
c. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2)dalam Mapel diisi dengan nilai
kualitatif:Sangat
Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) menggunakan indikator sebagai berikut.
Predikat Indikator
SB Sudah konsisten (selalu berperilaku) sesuai yang diharapkan
B Mulai konsisten(sering berperilaku) sesuai yang diharapkan
C Belum konsisten (kadang-kadang berperilaku) sesuai yang diharapkan
K Tidak konsisten (tidak pernah berperilaku) sesuai yang diharapkan
d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan
deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut
diperoleh melalui rapat wali kelas bersama dengan semua guru mata pelajaran.
e. Kelompok C(Peminatan)
Nomor 1 – 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih
peserta didik.Nomor 5 – 6 diisi mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman sesuai
dengan pilihan peserta didik.
f. Ekstra kurikuler diisi dengan kualifikasi Sangat memuaskan atau Memuaskan disertai
penjelasanmengenai prestasi dan keikutsertaan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan
peserta didik pada ekstra kurikuler wajib dan pilihan. Penjelasan ini diperoleh dari guru
pembina/pelatih ekstra kurikuler.
g. Kolom ketidakhadiran diisi rekapitulasi ketidakhadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa
keterangan) dari wali kelas.
h. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor.
i. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada).
j. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta didik
menerima laporan capaian kompetensi (rapor) putera/puterinya.
4. Lembar DESKRIPSI KOMPETENSI
a. Diisi identitas sekolah dan peserta didik.
b. Kolom catatan untuk kompetensi pengetahuan diisi dengan capaian KD dari KI-3 (yang
menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran.
c. Kolom catatan untuk kompetensi keterampilan diisi dengan capaian KD dari KI-4
(yang
menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran.
d. Kolom catatan untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial diisi dengan capaian KD
dari
KI-1 dan KI-2 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata
pelajaran.
e. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor.
f. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada).
g. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta
didik menerima laporan capaian kompetensi putera/puterinya.
h. Untuk kelas X semester 2 (dua) pada kotak Keputusan, jika peserta didik naik
kelas,setelah kata naik ke kelas diisi XI (sebelas) dan dicoret kata tinggal di kelas.Atau
sebaliknya, jika peserta didik tidak naik kelas, kata naik ke kelas dicoret, dan setelah kata
tinggal di kelas diisi X (sepuluh). Selanjutnya diisikan nama kota dan tanggal, bulan,
serta tahun diterbitkannya rapor, dilengkapi tanda tangan kepala sekolah dan NIP (jika
ada), serta dibubuhi stempel sekolah.
i. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan karakteristik
sekolah masing-masing.
Contoh :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan,
keterampilan,
dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua.
3) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif.
5. Keterangan pindah sekolah (Keluar) diisi sebagai
berikut. a. Nama peserta didik diisi lengkap.
b. Tanggal ditetapkannya keluar dari sekolah.
c. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari
sekolah. d. Alasan keluar dari sekolah.
e. Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun keluar sekolah. Tanda tangan dan namakepala
sekolah yang ditinggalkan, NIP (jika ada), dan dibubuhi stempel sekolah.
f. Pengesahan kepindahan keluar sekolah dikuatkan dengan tanda tangan dan nama
orang tua/wali peserta didik.
6. Keterangan pindah sekolah (Masuk) diisi sebagai
berikut.
a. Nama peserta didik diisi lengkap.
b. Nomor 1, 2, dan 3 diisi identitas peserta didik (nama, nomor induk, dan nama sekolah
asal)
dengan lengkap.
c. Nomor 4 Masuk di sekolah ini diisi sekolah yang baru. Tanggal diisi mulai (pertama kali)
peserta didik diterima di sekolah yang baru. Di kelas diisi kelas peserta didik diterima di
sekolah yang baru. Tahun pelajaran diisi tahun pelajaran yang sedang berjalan pada
waktu peserta didik di terima di sekolah yang baru.
d. Nama kota tempat sekolah yang baru, tanggal, bulan, dan tahun diterima di sekolah yang
baru.
Tanda tangan dan nama kepala sekolah, NIP (jika ada) dan dibubuhi stempel sekolah.
7. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi sebagai
berikut.
a. Identitas peserta didik (Nama, nama sekolah, NISN).
b. Catatan prestasi yang menonjol baik pada bidang akademik maupun non-akademik yang
belum pernah dilaporkan.
CONTOH PENGISIAN
Ketidakhadiran
Sakit : 1 hari
Izin : --- hari
Tanpa Keterangan : --- hari
DESKRIPSI
Kelompok B (Wajib)
1. ...............
2. Pendidikan Jasmani, Pengetahuan Sudah memahami sebagian besar konsep
Olahraga dan keterampilan, kecuali
Kesehatan peranaktivitasfisikdalam
pencegahanpenyakitdanpengurangan
biayaperawatankesehatan. Perlu lebih
tekun dalam memahami
peranaktivitasfisikdalam
pencegahanpenyakitdanpengurangan
Keterampilan biayaperawatankesehatan.
Sudah menguasai keterampilan
permainan dan atletik, terutama
mempraktikkan teknik dasar atletik (jalan
cepat, lari, lompat dan lempar) dengan
menekankan gerak dasar
fundamentalnya. Dapat diikutsertakan
dalam lomba OOSN tingkat kota.
Kelompok C (Peminatan)
1 Matematika .... ....
2 Biologi Pengetahuan Sudah memahami berbagai tingkat
keaneka-ragaman hayati, namun kurang
memahami dampak perubahan
lingkungan terhadap kehidupan. Perlu
melakukan pengamatan lingkungan untuk
meningkatkan pemahaman mengenai
dampak perubahan lingkungan terhadap
Keterampilan Sudah memiliki kompetensi keterampilan
kehidupan.
ilmiah dalam memecahkan permasalahan
biologi, namun kurang memperhatikan
aspek keselamatan kerja. Perlu lebih teliti
memperhatikan aspek keselamatan kerja
dalam melakukan kegiatan praktik baik di
dalam maupun di luar ruang laboratorium
Sikap Spiritual dan Sudah menunjukkan kepedulian terhadap
biologi.
Sosial masalah lingkungan hidup dan berperilaku
ilmiah (tekun, teliti, jujur menyajikan data
dan fakta), namun kurang percaya diri
dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi secara lisan. Perlu
berlatih meningkatkan kepercayaan diri
3 Fisika .... ....
4 Kimia .... untuk
.... berani berargumentasi secara lisan.
5 Ekonomi Pengetahuan Sudah memiliki kompetensi menganalisis
dan mengatasi permasalahan ekonomi,
namun kurang memahami konsep
manajemen. Perlu meningkatkan
Keterampilan pemahaman
Sudah terampiltentang manajemen.
melakukan
penelitiantentangpasardan
terbentuknyahargapasardalam
perekonomian, namun kurang
terampil menerapkan konsep
manajemen. Perlu berlatih
menerapkan konsep manajemen di
Sikap Spiritual dan sekolah, misalnya mengelola
Sudah menunjukkan pengamalan agama
Sosial koperasi
dalam siswa.
memanfaatkan produk bank.
Sudah konsisten berperilaku jujur,
tanggung jawab, dan peduli terhadap
6 Bahasa Mandarin .... masalah
.... ekonomi.
3 Meraih juara II (tim) lomba halang rintang PMR tingkat provinsi DKI Jakarta
tahun
2013.
LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Nomor Induk _________________
_________________________________
Kode Pos _________Telp.___________
Kelurahan : ___________________________________
Kecamatan : ___________________________________
Kabupaten/Kota : ___________________________________
Provinsi : ___________________________________
Website : ___________________________________
E-mail : ___________________________________
1. Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan data peserta
didik di lembar 2 diisi dengan lengkap.
2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan pas foto peserta didik terbaru
berukuran 3 x 4.
3. Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:
d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2), dalam kolom Mapel diisi dengan
menggunakan nilai kualitatif:Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K).
e. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan
deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut
diperoleh melalui rapat bersama dengan guru mata pelajaran.
f. Kolom peminatan diisi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, atau Peminatan
Ilmu-ilmu Sosial, atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.
Nomor 1 – 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih.
Nomor 5 – 6 diisi mata pelajaran lintas minat atau pendalaman.
CONTOH PENGISIAN
Nama Sekolah : SMK Pakubuwono Kelas : X
Alamat : Kebayoran Baru Semester : 1 (Satu)
Jakarta Selatan
Nama : Budi Tahun Pelajaran : 2013-
2014
Nomor Induk/NISN : 000085
CAPAIAN
Pengetahuan Keterampilan Sikap Sosial dan
(KI-3) (KI-4) Spiritual
Dalam Antar
No. Mapel Angka Predikat Angka Predikat
Mapel mapel
SB/ B/ C/
1-4 1-4
K
Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan Budi Peserta
1 4.00 A 3.67 A- SB
Pekerti didik
(Nama guruPancasila
Pendidikan : Achmaddan
Syukur, menunju
2 S,Ag)
Kewarganegaraan 3.67 A- 3.33 B+ B kkan
Nama guru: Drs. Widodo sikap
Bahasa Indonesia sungguh
3 4.00 A 4.00 A SB -
Nama guru: Indrawati, S.Pd,
sungguh
Matematika
4 3.67 A- 3.00 B B dalam
Nama guru: Irawan, MPd
menera
Sejarah Indonesia pkan
5 3.00 B 3.33 B+ B
Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM sikap
jujur dan
Bahasa Inggris
6 3.67 A- 3.67 A- SB kerjasa
Nama guru: Safrida, S.Pd
ma,
Kelompok B (Wajib) namun
Seni Budaya masih
1 3.33 B+ 3.00 B B perlu
Nama guru: Alia, S.Pd
ditingkat
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, -kan lagi
2 dan Kesehatan 4.00 A A sikap
4.00 SB
Nama guru: Indra S, MPd percaya
Prakarya dan Kewirausahaan diri.
3 2.67 B- 2.33 C+ B
Nama guru: Drs. Rizki
Kelompok C: Teknik mesin
g. Kegiatan ekstra kurikuler diisi dengan nilai kualitatif (SB = sangat baik,B = baik,C =
cukup, dan K = kurang) dilengkapi dengan keterangan masing-masing kegiatan ekstra
kurikuler yang diikuti. Nilai dan keterangan kegiatan ekstra kurikuler diperoleh dari guru
pembina/pelatih ekstra kurikuler.
Contoh:
Kegiatan Ekstra Kurikuler Deskrpsi
1. Praja Muda Karana (Pramuka) Sangat Baik. Juara LT I tingkat Provinsi
2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Baik, aktif dalam setiap kegiatan
h. Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekapitulasi ketidakhadiran peserta didik (sakit, izin,
dan tanpa keterangan) dari wali kelas.
Contoh:
Ketidakhadiran
Sakit : 1 hari
Izin : --- hari
Tanpa Keterangan : --- hari
Contoh Pengisian:
No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Pengetahuan Baik, sudah memahami seluruh kompetensi,
Agama dan Budi terutama sangat baik dalam memahami makna
Pekerti mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih
baik dalam kompetensi yang lain.
j. Pegisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 2 (dua) sama dengan
pengisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 1 (satu).
k. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan berdasarkan karakteristik
Satuan Pendidikan.
Contoh :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua.
c. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif.
4. Keterangan pindah keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d. Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang
tua/wali peserta didik.
5. Keterangan pindah masuk Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Nama peserta didik yang masuk diisi lengkap.
b. Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar ke
dalam Satuan Pendidikan).
c. Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
6. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi dengan:
a. Identitas peserta didik.
b. Catatan prestasi yang menonjol pada bidang kurikuler (akademik), ekstra kurikuler
(nonakademik), dan catatan khusus lainnya yang berhubungan dengan sikap serta hal-hal
selain kurikuler dan ekstra kurikuler (misalnya memenangkan kejuaraan dalam ajang
pencarian bakat, dan sebagainya).
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching)
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun,
intelektual.
Indikator
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video
Mengamati Kerja
tayangan video kelompok
pembelajaran Penyimpulan
mengidentifika Presentasi hasil
hasil diskusi
si aspek aspek diskusi analisis
kelompok dan
kegiatan tayangan video
rangkuman hasil
pembelajaran
pada video
2. Penyusunan RPP
Mendiskusikan
rambu-rambu Telah RPP hasil Presentasi RPP
penyusunan Kerja Kelompok kerja kelompok lain yang telah
RPP yang sesuai menyusun RPP dan merevisi RPP direvisi dan
standar Proses untuk satu KD berdasarkan hasil Penyimpulan
telaah hasil diskusi
3. Peer Teaching
Mempraktikkan
Diskusi tentang
pembelajaran Melakukan refleksi Penyimpulan
instrumen
sesuai dengan terhadap hasil diskusi dan
penilaian
RPP yang telah pelaksanaan peer rangkuman hasil
pelaksanaan
disusun melalui teaching peer teaching
pembelajaran
peer teaching
LK-4.1
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi : Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan
saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan ditayangkan
2. Berilah waktu bagi peserta untuk mengamati RPP yang dipakai dalam video pembelajaran
3. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamati dalam video
4. Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan
5. Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka atas video
pembelajaran yang telah ditayangkan
6. Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang tersedia
Untuk Peserta
1. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video
2. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
dalam video
3. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan
ketersediaan setiap aspek
4. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
5. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan kesesuaian RPP dengan
pembelajaran yang disajikan pada video
6. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching
................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
R- 4.1
PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO
Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
HO- 4.2.1
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasipeserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.
RPP disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
HO- 4.2.2
Contoh RPP 1 untuk didiskusikan.
Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan
di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang
keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan
di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab,
kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
Indikator :
Menjelaskan konsep desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik
konstruksi (jahit, jahit aplikasi, , makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
Menjelaskan aneka karya kerajinan tekstil
Menjelaskan fungsi karya kerajinan tekstil tekstil
Membedakan unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil.
Menjelaskan motif ragam hias pada kerajinan tekstil
Menjelaskan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil : jahit, jahit aplikasi, sulam, ikat
celup, batik, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
Indikator :
Menjelaskan cara pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Membuat desain dan pengemasan produk tekstil
Melaporkan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil.
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
Mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan
perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat
lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
Menggunakan perangkat lunak grafis, sisesuaikan dengan fasilitas / keadaan setempat
untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Praktik individu penggunaan lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Praktik kelompok menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan
karya kerajinan tekstil
Menyaji produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan hasil prakrik
Materi Pembelajaran
Fakta
Produksi kerajinan tekstil yang berkembang saat ini.
Pengemasan hasil produksi tekstil di daerah saat ini.
Konsep
Desain produksi kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer), disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia
Desain pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer),
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Prinsip
Menentukan desain produksi dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak
grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Penggunaan perangkat lunak grafis, untuk desain dan pengemasan kerajinan tekstil,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Prosedural
Langkah kerja desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Percobaan membuat desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak
grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi dan Eksperimen
Dikusi kelompok
Presentasi
Penugasan
ALAT/MEDIA/BAHAN
Alat : Seperangkat komputer, Jaringan Komputer,contoh contoh gambar
hasil produksi gambar
Bahan ajar : Buku Corel Draw dan Photoshop,buku keterampilan menyulam, buku
merajut untuk pemula, (disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan)
Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan hasil tugas
mandiri.
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa membaca kembali lembar kerja praktik
Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Mencoba
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2 orang siswa
Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar kerja.
Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji data, 100 menit
serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam
kelompok
Mengasosiasi
Kelompok mendiskusikan cara membuat produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan
presentasi kelompok
Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja kelompok
Mengomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman
Pertemuan Keempat
Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja
kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui
tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas
dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas
visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
.................................. ..................................
NIP. NIP.
LAMPIRAN
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
b. Tugas
1. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan beserta teknik
yang digunakan sesuai dengan kain yang disediakan.
Alat:
a. Jarum jahit tangan/mesin, Jarum layar, jarum sulam jarum rajut, jarum pentul
b. Benang jahit, benang sulam, benang wol,benang bordir
c. Gunting, pamindangan, pensil, penggaris tudung jari, pendedel, karbon jahit, kertas roti,
rader
Teknik
a. Merubah corak
b. Menyulam
c. Terawang, tusuk silang, jelujur bolak balik
d. Sulaman aplikasi
e. Rajutan/ tricot
2. Amati gambar gambar di bawah ini kemudian analisis berbagai alternatif yang dapat
dikembangkan dalam perencanaan yang diperlukan dari mulai bahan, alat yang diperlukan,
teknik pembuatan sehingga menjadi gambar di bawah ini.
a. Gambar kain strimin dengan bentuk kerajinan berbahan strimin
b. Gambar aplikasi
c. Mengubah corak
d. Membuat rajutan
e. Menyulam (macam-macam sulaman)
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
................
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik merajut
Buku keterampilan menyulam
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.go.org.id
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, ercaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu 2.1.1 Dalam menyampaikan pendapat dalam
dan sikap santun dalam berdiskusi dengan santun.
menggali informasi tentang
keberagaman produk rekayasa
daerah setempat sebagai wujud 2.1.1 Menyatakan perbedaan pendapat secara sopan
cinta tanah air dan bangga pada saat berdiskusi dalam kelompok.
produk Indonesia
3.3 Memahami prosedur rekayasa 3.3.1 Mampu membuat desain inovatif mainan
yang digunakan sebagai produk dengan teknologi mekanik
sederhana dengan teknologi
mekanik Mampu menjelaskan desain mainan dengan
3.3.2 teknologi mekanik
3.4 Mengidentifikasi bahan, 3.4.1 Berdasarkan desain asli peserta didik mampu
material dan alat bantu yang menentukan kebutuhaan peralatan untuk
digunakan sebagai mainan membuat produk mainan dengan teknologi
4.4 Mencoba membuat mainan 4.4.1 Mendesain mainan dengan teknologi mekanik.
menggunakan teknologi
mekanik 4.4.2 Mendeskripsikan alat dan bahan mainan dengan
teknologi mekanik.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran peserta didik akan:
1. Menunjukkan sifat syukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman produk mainan
dengan teknologi mekanik
2. Merefleksi tulisan tentang mainan dengan teknologi mekanik
3. Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan percaya diri
4. Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan sopan
Pertemuan pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Membuat prosedur rekayasa yang digunakan sebagai produk sederhana mainan dengan
teknologi mekanik
2. Membuat gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik dengan menghargai
pendapat peserta didik lain
3. Merencanakan berbagai bentuk desain produk alat berputar dengan benar
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan teknologi mekanik
dengan cermat.
2. Memahami fungsi alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan
teknologi mekanik dengan percaya diri
Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Memutuskan langkah-langkah/ prosedur kerja membuat mainan dengan teknologi mekanik
2. Memasang dudukan motor DC pada tempat baterai.
3. Memasang dudukan roda pada tempat baterai.
Pertemuan keempat
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
Pertemuan kelima
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menguji hasil produk mainan dengan teknologi mekanik.
2. Membuat kemasan dengan kreatif.
D. Materi Pembelajaran.
Membuat mainan dengan teknologi mekanik
1. Perencanaan
Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
-
M M B
+
S1 S2
Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
Kabel tunggal berfungsi untuk menghubung bahan motor DC, micro switch, tempat
baterai
Kabel berwarna merah untuk menghubung kutub baterai positif
Kabel berwarna hitam untuk menghubung kutub baterai negatif
Klip kertas untuk membuat antenna
b. Alat
No Jenis Jumlah
1 Tang kombinasi 1
2 Cutter, pemotong kuku dan 1
gunting
3 Solder listrik 30 W 1
4 Timah (tenol) secukupnya
5 Lem superglue/ lem bakar secukupnya
3. Langkah-langkah/prosedur kerja
Menyiapkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik.
Menyiapkan alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
Dalam langkah/prosedur keselamatan kerja yang diutamakan
E. Metode Pembelajaran.
Metode saintifik
Pembelajaran kooperatif
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku siswa:
Paresti, S. Dkk. 2013. Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal 92-97).
2. Buku referensi
Paresti, S. Dkk. 2013. Buku Guru Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal 109-119).
3. Moh. Ibnu Malik, S.T, 2006 : Pengantar Membuat Robot, Yogyakarta: Gava Media, (hal 13-18).
G. Media Pembelajaran
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2. Robot Mekanik Sederhana (robot kecoak)
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai alat dan bahan pembuat mainan dengan
teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi bahan mainan dengan
teknologi mekanik
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan
lebih pada siswa.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas rumah untuk membuat tata letak bahan mainan dengan
teknologi mekanik.
e. Penutup
Berdo’a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan ketiga
1. Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai langkah kerja pembuat mainan dengan
teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
Peserta didik memotong kabel sekitar 10cm dan menyolder setiap kabel ke masing-
masing komponen dengan memperhatikan keselamatan kerja
Peserta didik memasang 2 buah saklar micro telah diberi kabel ke bagian bawah dudukan
baterai dengan membentuk seperti huruv V dengan memperhatikan keselamatan kerja
Peserta didik memasang 2 motor DC yang telah diberi sambungan kabel pada
terminalnya pada bagian bawah dudukan baterai.
Pertemuan keempat
1. Pendahuluan (10 menit).
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai teknik dalam membuat mainan dengan
teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi merakit mainan dengan teknologi mekanik dengan
mempertimbangkan keselamatan kerja. .
Peserta didik berdiskusi fungsi kabel merah dan hitam yang dipergunakan merakit mainan
dengan teknologi mekanik
Peserta didik memasang antenna dari clip kertas pada saklar micro(micro switch)
.
3. Penutup ( 10 menit).
a. Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan ketepatan
pemasangan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan kabel dalam merakit
produk mainan dengan teknologi mekanik
b. Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi kabel berwarna merah
dan kabel berwarna hitam
c. Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah
berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan
lebih pada siswa.
d. Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan informasi
rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
e. Penutup
Berdo’a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran
Pertemuan kelima
1. Pendahuluan (10 menit).
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik sudah selesaikah mainan dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi uji coba mainan dengan teknologi mekanik dengan
mempertimbangkan keselamatan kerja. .
2. Kegiatan inti (60 menit).
Mengasosiasi
Peserta didik mengecek rakitan mainan dengan teknologi mekanik dengan gambar
rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik secara kelompok memasang baterai dengan memperhatikan kutub baterai.
Peserta didik menutup mainan dengan teknologi mekanik dengan tutup botol yang dicat
coklat menyerupai warna kecoa.
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di kelas
e. Penutup
Berdo’a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajara
Penilaian
No Aspek Indikator Butir yang dinilai
Teknik Instrumen
1 Spiritual Bersyukur kepada Tuhan Cinta tanah air Obser Lembar
atas anugerah Rasa syukur vasi penilaian
keberagaman produk Percaya diri ovservasi
mainan dengan teknologi
mekanik di daerah Lamp. 1
setempat.
Merefleksi tulisan tentang
mainan di daerah
setempat.
2 Sosial menyajikan Menghargai
(mempresentasikan) ide Kerjasama
atau gagasan Toleransi
3 Pengetahuan Mampu membuat desain Mendeain Test Soal test
inovatif mainan dengan rangkaian uraian
teknologi mekanik Menjelaskan Lamp. 2
Mampu menjelaskan Analisis kebutuhan
desain mainan dengan Memahami
teknologi mekanik
Berdasarkan desain asli
peserta didik mampu
menentukan kebutuhaan
peralatan untuk membuat
produk mainan dengan
teknologi mekanik.
Berdasarkan pengamatan
model mainan dengan
teknologi mekanik peserta
didik dapat menyimpulkan
alat dan bahan mainan
dengan teknologi mekanik
… …
NIP… NIP….
Lampiran 1
Pedoman Pengamatan
Guru diharapkan untuk mengisi lembar observasi ini pada proses pembelajaran
berlangsung.
Butir penilaian
Spiritual Sosial
atau Skor rerata
Nilai akhir (NA)
Cinta tanah air
Menghargai
Rasa syukur
Percaya diri
Jml Skor
Kerjasama
Toleransi
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
A. Soal
1. Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2. Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
3. Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
4. Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
B. Kunci Jawaban
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
M M
1
S1 S2
Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
D. Kriterian Penilaian:
e. Perolehan Skor 1-5 ; nilai = 1
f. Perolehan Skor 6-10 ; nilai = 2
g. Perolehan Skor 11-15 ; nilai = 3
h. Perolehan Skor 16-20 ; nilai = 4
Baterai AA 1,5 V 2
Tempat baterai 2 x 1,5 V 1
Limit switch/Micro 2
Switch
Dinamo (motor DC) 3V 2
mainan
Konektor (skun kabel) 2
Kabel tunggal merah 1m
hitam 1m
Tutup botol 4 cm 1
Klip/ kawat secukupnya
Laporan disusun mengikuti aturan penulisan ilmiah.
Waktu pengerjaan : 300 menit
Aspek yang dinilai :
Ide atau gagasan
Kinerja alat
Estetika
Pelaporan
Sikap selama proses dan pembuatan produk
LK- 4.2
PETUNJUK
Kompetensi:
Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Standar Proses
Tujuan Kegiatan :
Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP menggunakan pendekatan
saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1. Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara berkelompok
untuk ditelaah dan mencermati format telaah RPP yang tersedia.
2. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format
tersebut!
3. Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format sesuai dengan
RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
4. Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan memberikan klarifikasi
Untuk Peserta
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format yang tersedia
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia
......................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
R- 4.2
RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan
fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP
dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.
Mata Pelajaran
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
HO-4.3
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Seluruhaktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa
untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan.
Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry
learning).Untuk mendorong peserta didikmenghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individualmaupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yangdiperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaatlangsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telahberlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,baik tugas individual maupun
kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuanberikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku
untuk semua mata pelajaran.
LK-4.3
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1. Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliputi:
a. Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b. Penentuan durasi waktu setiap peer-teaching yaitu 60 menit untuk persiapan dan
pelaksanaan
c. Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan mengisi Format
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d. Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada setiap aspek
pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
2. Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
3. Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi oleh peserta
Untuk Peserta
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
R-4.3
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
- Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
- Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran
PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70