Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021


Sekolah : SMA Negeri 1 Boyolali
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI/ Empat
Materi Pokok : Larutan Asam dab Basa
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (3 kali pertemuan)
Pertemuan ke :1

Kompetensi Dasar :
3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya dalam
larutan
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan sifat larutan asam dan basa
2. Menjelaskan sifat larutan asam dan basa berdasarkan teori Arrhenius , Bronsted Lowry dan
Lewis
II. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik melaksanakan aktifitas :

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru menyapa peserta didik melalui group WA mengingatkan 10 menit


untuk mempersiapkan diri dan memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Inti 1. Peserta didik menggali informasi melalui tayangan video " 70 menit
"dari tautan link https://blog.ruangguru.com/mengenal-
sifat-dan-klasifikasi-asam-basa,
https://www.youtube.com/watch?v=NQOeQC7a170, dan
materi https://bisakimia.com/2018/03/21/materi-asam-basa-
sma-ringkas/, yang diterima melalui aplikasi e-school.
2. Peserta didik mendalami materi dari Unggul Sudarmo, th
2017 (Sumber: Kimia untuk SMA/MA kelas XI,Eerlangga ,
hal: 187- 194).
3. Peserta didik mendiskusikan materi yang diterima melalui
chat interaktif pada aplikasi e-school dan chat group WA.
4. Peserta didik mengerjakan tagihan seperti terdapat pada e-
school. yang telah diterima.
Penutup Guru menyimpulkan materi pembelajaran dengan memberikan 10 menit
poin-poin penting dan menyampaikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan datang.

III. Penilaian
1. Penilaian Sikap : Observasi keaktifan dan komunikasi siswa selama pembelajaran
melalui aplikasi e-school dan chat group WA.
2. Pengetahuan : Post test tertulis secara online melalui schoology.
3. Keterampilan : Unjuk kerja/ praktik melalui hasil penugasan yang dikumpulkan
4.
Boyolali, Januari 2021
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Negeri 1 Boyolali Kimia

Drs. Wakimun, M.Pd Dra. Endang Jatiningsih


NIP. 19610123 198801 1 001 NIP. 19620422 1994 2 001

Lampiran:
1. Bahan Ajar
2. Lembar Tagihan/tugas
3. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
Lampiran 1:
I. Teori Asam dan Basa
Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang
dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa
adalah ion OH–. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai
berikut:
HxZ x H+ + Zx–
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang
terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Beberapa contoh asam dapat dilihat
pada tabel 5.1.
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut:
M(OH)x Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi
basa. Beberapa contoh basa diberikan pada tabel 5.2.
Asam sulfat dan magnesium hidroksida dalam air mengion sebagai berikut.
H2SO4 2 H+ + SO42–
Mg(OH)2 Mg+ + 2 OH–

Lewis

Berdasarkan contoh reaksi asam basa ini Lewis menyatakan bahwa asam adalah suatu molekul atau ion yang
dapat menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan
pasangan elektronnya.
Teori asam basa Lewis dapat digambarkan pada reaksi berikut:
a.Boron trifluorida dan fluor
BF3 bertindak sebagai asam, dapat menerima pasangan elektron dari F –. F– bertindak sebagai basa,
dapat memberikan pasangan elektron kepada BF3.

b. Boron trifluorida dengan ammonia

NH3 menyerahkan pasangan elektron bebasnya kepada molekul BF 3. Menurut teori ini NH3
bertindak sebagai asam dan BF3 bertindak sebagai basa. Pada pembentukan senyawanya terjadi
ikatan kovalen koordinasi.

c.Reaksi antara Na2O dan SO3


Reaksi ini melibatkan reaksi ion oksida O2– dari Na2O padat dan gas SO3.
Na2O(s) + SO3(g) Na2SO4(s)

Atau
O2– + SO3 →[SO4]2–

Pada reaksi tersebut, SO3 menerima pasangan electron dari ion O2– pada waktu bersamaan,
pasangan electron ikatan dari S = O bergerak ke arah atom O, jadi O 2– merupakan basa Lewis dan
SO3 adalah asam Lewis.

Bronsted dan Lowry


Menanggapi kekurangan teori asam-basa Arrhenius, pada tahun 1923, seorang ahli dari Denmark
bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry dari Inggris yang bekerja sendiri-sendiri,
tetapi dalam waktu yang bersamaan mengembangkan konsep asam-basa berdasarkan serah-terima
proton (H+). Konsep asam-basa berdasarkan serah-terima proton ini dikenal dengan konsep asam-
basa Bronsted-Lowry.
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan basa
adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
Asam Bronsted-Lowry = donor proton (H+)
Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton (H+)

Perhatikan contoh berikut:


NH4+ (aq) + H2O(l) →NH3(aq) + H3O+(aq)
Asam basa
H2O(l) + NH3 (aq) →NH4+ (aq) + OH– (aq)
asam basa

Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (donor proton) dan sebagai basa
(akseptor proton). Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter). Konsep asam-basa dari Bronsted-
Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena hal-hal berikut.
1. Konsep asam- basa Bronsted- Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan
reaksi asam- basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2. Asam- basa Bronsted- Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau
anion.
Konsep asam- basa Bronsted- Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH 4Cl. Dalam NH4Cl,
yang bersifat asam adalah ion NH4 + karena dalam air dapat melepas proton.
Persamaan reaksi menurut Bronsted- Lowry serta reaksi asam- basa konjugasi
Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari
asam tersebut. Sedangkan basa yang telah menerima proton menjadi asam konjugasi.
Perhatikan tabel berikut:

Pasangan asam-basa setelah terjadi serah-terima proton dinamakan asambasa konjugasi.

Bagaimana cara mengenali zat bersifat asam atau basa? Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan
basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebutindikator.
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan asam dan basa.
Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam
dari larutan yang bersifat basa, antara lain kertas lakmus, indikator, dan indikator alami.
1. Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru. Berdasarkan hasil pengujian dengan kertas lakmus tersebut, dapat disimpulkan:
a. 1) Larutan asam memerahkan lakmus biru.
2) Larutan basa membirukan lakmus merah.
3) Larutan netral tidak rnengubah warna lakmus.
b. 1) Larutan elektrolit ada yang dapat mengubah warna lakmus dan ada yang tidak mengubah
warna lakmus. Yang mengubah warna lakmus dapat bersifat asam atau basa, yang tidak
mengubah warna lakmus bersifat netral.
2) Larutan nonelektrolit bersifat netral.
2. Indikator universal
Harga pH suatu larutan dapat diperkirakan dengan menggunakan trayek pH indikator.
Keterangan:
m = merah
k = kuning
b = biru
tb = tidak berwarna
mu = merah ungu

pH suatu larutan juga dapat ditentukan dengan menggunakan indikator universal. Indikator
universal merupakan campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari
perubahan warnanya.
Lampiran 2 :

Lembar Tugas

1. Sebutkan sifat sifat larutan asam dan larutan basa ( sebanyak banyaknya) ?
2. Jelaskan sifat larutan asam dan basa berdasarkan teori Arrhenius ? beri 2 contohnya.

3. Jelaskan sifat larutan asam dan basa berdasarkan teori Bronsted ? beri 2 contohnya.
4. Menjelaskan sifat larutan asam dan basa berdasarkan teori Lewis ? beri 2 contohnya.
Lampiran 3 :
Kunci Jawab dan Pedoman Penskoran

Pedoman Penskoran

No. Uraian Jawaban Siswa Skor

1 Disebutkan struktur teks dengan benar, meliputi pernyataan 91-100


pendapat, argumentasi, dan penegasan pendapat dan diberi
penjelasan dengan benar

2 Disebutkan struktur teks dengan benar, meliputi pernyataan 70-90


pendapat, argumentasi, dan penegasan pendapat dan diberi
penjelasan kurang tepat.

3 Disebutkan struktur teks dengan benar, meliputi pernyataan 60-69


pendapat, argumentasi, dan penegasan pendapat dan tidak diberi
penjelasan.

4 Disebutkan struktur teks meliputi pernyataan pendapat, argumentasi, 40-59


dan penegasan pendapat tidak dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai