Anda di halaman 1dari 8

Volume 8 No.

1
Januari 2016
ISSN : 2085 – 1669
e-ISSN : 2460 – 0288
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek
Email : jurnalteknologi@ftumj.ac.id

U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A

PENGGUNAAN METODE JALUR KRITIS PADA MANAJEMEN PROYEK


(STUDI KASUS: PT. TREND COMMUNICATIONS INTERNATIONAL)

Nurvelly Rosanti1*, Erwin Setiawan2, Asti Ayuningtyas3


1,2,3
Teknik Informatika,Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
*
Email : nurvelly.rosanti@ftumj.ac.id

Diterima: 31 Juli 2015 Direvisi: 14 September 2015 Disetujui: 21 Oktober 2015

ABSTRAK

Manajemen proyek merupakan bagian yang penting dalam proyek pengembangan perangkat lunak, karenanya
penggunaan teknologi untuk mendukung efektifitas dan efisiensi dari manajemen proyek. PT. Trend
Communications International (TRENDcom) merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa Project
Management Office (PMO) dengan menawarkan keahlian mereka dalam mengelola proyek-proyek IT. Salah
satu masalah yang mereka hadapi adalah dalam mengelola waktu. Keterlambatan proyek disebabkan oleh
berbagai faktor yang berhubungan dengan manusia, proses dan teknologi. Dari aspek teknologi, tidak adanya
aplikasi yang mampu menyediakan informasi bagi manajer proyek dan timnya tentang aktifitas yang berpotensi
menyebabkan keterlambatan proyek secara keselurahan, serta tugas yang sering terlewatkan tenggat waktunya
merupakan penyebabnya. Dengan menggunakan Metode Jalur Kritis, sebuah aplikasi telah dibangun untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Aplikasi tersebut dapat menunjukan informasi jalur kritis atau jalur
yang aktifitasnya perlu dimonitor dengan seksama sehingga dapat diprioritaskan dan fitur pengingat untuk
aktifitas yang tenggat waktunya sudah dekat.

Kata Kunci: Manajemen Proyek, Critical Path Method/Metode Jalur Kritis, Manajemen Waktu

ABSTRACT

Project Management has been an important part of software development projects, therefore the use of
technology to endorse effectiveness and efficiency of Project Management is a crucial aspect. PT. Trend
Communications Internation (TRENDcom) is a company providing Project Management Office (PMO) service.
Their main service is to provide expertise in managing Information Technology projects. One of the big issues
they are facing is managing timeline. Late of delivery is caused by people, process and technology reasons.
Technology-wise, the absence of application to let project manager and his PMO team the important activities
that will cause delay on overall progress as well as the lack of reminder for their due project activities. Using
Critical Path Method, an application is developed to address the issues. The application managed to give
information of activities in a schedule which has big impact on overall delivery timeline and to provide
reminder of due activities.

Keywords: Project Management, Critical Path Method, Scheduling, Time Management


Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288

PENDAHULUAN manajer proyek dan beberapa anggota tim PMO


Semakin berkembangnya kemajuan PT. TRENDcom, diketahui bahwa PMO
teknologi informasi meningkatkan penggunaan menghadapi kendala untuk memberikan
teknologi tersebut di dunia bisnis. Maka dalam deliverable yang memuaskan untuk area
rangka penggunaan teknologi informasi, banyak Schedule Control ini. Tidak ada proyek yang
proyek-proyek teknologi informasi dijalankan tepat waktu sesuai dengan perencanaan
baik itu proyek untuk pengadaan perangkat pertama. Sekitar 2 dari 5 proyek selesai sesuai
keras maupun untuk pembuatan perangkat dengan perencanaan kedua dan ketiga. Sisanya
lunak atau gabungannya. memerlukan beberapa kali revisi penjadwalan.
Manajemen proyek untuk implementasi Keterlambatan proyek merugikan banyak pihak
proyek teknologi informasi menjadi hal yang baik itu kerugian yang dapat dihitung maupun
penting agar proyek-proyek tersebut dapat yang tidak dapat dihitung. Kerugian material
terlaksana dengan baik dan mencapai hasil atau kerugian yang dapat dihitung terjadi karena
semaksimal mungkin dengan tetap membengkaknya biaya yang perlu dikeluarkan
memperhatikan penggunaan waktu dan biaya untuk membayar tenaga profesional/ahli yang
selagi mempertahankan kualitas (mutu) proyek diperlukan dalam menjalankan proyek, biaya
tersebut. Manajemen proyek mencakup banyak denda jika ada kontrak dengan pihak ketiga
aspek seperti pengelolaan lingkup kerja (Scope yang terikat waktu, dan lain sebagainya.
Management), manajemen waktu (Time Kerugian nonmaterial atau yang tidak dapat
Management), manajemen biaya (Cost dihitung misalnya time-to-market yang
Management), manajemen kualitas dan terlambat sehingga mengakibatkan kalah
sebagainya. Setiap aspek dalam pelaksanaan persaingan dengan kompetitor, motivasi kerja
manajemen proyek memiliki kendalanya yang menurun dari tim proyek karena tekanan
masing-masing. yang semakin tinggi dan waktu kerja yang tidak
PT. Trend Communications kujung selesai, dan lain sebagainya.
International (PT. TRENDcom) adalah sebuah Meskipun secara kontrak dengan klien
perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi yang menggunakan jasa PMO biasanya tidak
Teknologi Informasi dengan spesifikasi di ada penalti atas keterlambatan proyek selama
bidang Telekomunikasi. Salah satu jasa yang itu tidak menimbulkan biaya tambahan pada
ditawarkan adalah PMO (Project Management aspek lainnya seperti sumber daya manusia atau
Office) bagi operator-operator telekomunikasi lisensi aplikasi, sehingga tidak ada target
dalam melakukan implementasi proyek eksplisit mengenai ketepatan dalam memenuhi
teknologi informasi. tenggat waktu. Namun secara internal PT.
Setiap proyek mengharuskan PMO PT. TRENDcom, demi meningkatkan mutu jasa,
TRENDcom memberikan deliverable atas ditargetkan 100% dari proyek-proyek yang
pelaksanaan manajemen proyek yang dijalankan dapat diselesaikan, 70% diselesaikan
dilakukan. Meskipun setiap proyek memiliki sesuai dengan tenggat waktu pada perencanaan
keunikan tersendiri, secara umum deliverable awal dan sisanya selesai maksimal dengan
tim PMO untuk pelaksanaan manajemen proyek tenggat waktu 2 kali perencanaan awal proyek
mencakup area Project Planning, Schedule and (misalnya periode proyek awalnya
Change Control, Quality Control, direncanakan 1 tahun, maka maksimal toleransi
Communication Management, Risk untuk keterlambatan proyek adalah 2 tahun).
Identification and Control serta Expert Keterlambatan penyelesaian proyek ini harus
Assistance. Deliverable tersebut merupakan dikurangi bahkan dihilangkan untuk dapat
indikator kesuksesan manajemen proyek yang memenuhi target internal PT. TRENDcom dan
dilakukan. juga menghindari kerugian-kerugian yang tidak
Setiap proyek memiliki indikator diinginkan. Untuk itu penggunaan metode jalur
beragam untuk deliverable dari area Schedule kritis digunakan agar dapat menjawab
Control, namun secara umum indikator utama permasalahan yang ada berkaitan dengan
dari Schedule Control ini adalah tenggat waktu pencegahan keterlambatan tersebut.
proyek tercapai dan setiap perubahan tenggat
waktu proyek tercatat dan terdokumentasi
dengan baik. Berdasarkan wawancara dengan
manajer program (sekumpulan proyek),

24
Nurvelly Rosanti, Erwin Setiawan, Asti Ayuningtyas : Penggunaan Metode Jalur Kritis Pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: Pt. Trend
Communications International)
Jurnal Teknologi. 8 (1) pp 23-30 © 2016

LANDASAN TEORI b. Mengidentifikasi aktifitas-aktifitas mana


Manajemen Proyek saja yang ada pada jalur kritis dan perlu
Proyek adalah sebuah kumpulan dimonitor dengan seksama
aktivitas yang bersifat sementara (temporary) c. Memberikan gambaran tentang
yang dirancang untuk mencapai suatu hasil kemungkinan sebuah proyek dapat
yang unik (tidak bersifat operasional atau terus dijalankan lebih cepat atau tidak
menerus). Karena proyek bersifat sementara,
maka proyek memiliki batasan ruang lingkup Diagram
dan sumber daya. Untuk itu diperlukan suatu Diagram yang dapat digunakan dalam
pengaturan atau manajemen terhadap batasan- menggambarkan aktifitas proyek dengan
batasan proyek tersebut dengan tetap berusaha metode jalur kritis ini adalah Activity-on-node
mencapai tujuan proyek (Project Management yang diambil dari Precedence Diagram. Dalam
Instititute, 2013). Precedence Diagram garis menunjukan
Manajemen proyek adalah penerapan dependency atau ketergantungan antar aktifitas
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan node sebagai aktifitasnya.
alat (tools) dan teknik (techniques) terhadap
aktifitas proyek dalam rangka memenuhi atau Tabel 1. Simbol Precedence Diagram
melebihi ekspektasi pemegang kepentingan Simbol Penjelasan
proyek terhadap kebutuhan dan harapan dari Hubungan/relationship
hasil proyek tersebut. aktifitas/task

Metode Jalur Kritis (Critical Path Method) Aktifitas/Task


Metode Jalur Kritis atau critical path
method (CPM) adalah sebuah teknik pemodelan
proyek yang dikembangkan oleh Morgan R. Tahapan Penerapan Metode Jalur Kritis
Walker dari DuPont dan James E. Kelley dari Tahapan yang dilakukan dalam metode
Remington Rand di akhir tahun 1950. jalur kritis adalah sebagai berikut
Metode ini mampu mengidentifikasi jalur a. Tentukan aktifitas-aktifitas proyek dan
kritis pada sekumpulan aktifitas yang telah identifikasi ketergantungan (dependency)
ditentukan ketergantungan antar aktifitasnya. antar aktifitas tersebut. Aktifitas yang
Aktifitas adalah sebuah tugas spesifik yang hanya dapat dilakukan setelah aktifitas
memiliki satu hasil yang dapat diukur yang tertentu selesai dilakukan disebut
memiliki durasi pengerjaannya. Jalur kritis predecessor dan aktifitas yang menjadi
adalah sekumpulan aktifitas yang saling prasyarat itu disebut successor. Contoh
bergantung yang harus selesai sesuai dengan dapat dilihat di tabel 2.3 berikut ini.
waktu yang direncanakan karena jika tidak
maka keseluruhan waktu pengerjaan proyek Tabel 2. Contoh Aktifitas Proyek
akan terlambat. Dengan kata lain waktu yang Activity Durat Success Predece
diperlukan oleh jalur kritis adalah waktu yang ID ion or ssor
diperlukan sebuah proyek untuk selesai. Sebuah A 6 C
proyek dapat memiliki lebih dari satu jalur
B 3 D,F
kritis. Mengingat pentingnya setiap aktifitas di
C 5 A G
jalur kritis untuk terlaksana tepat waktu, maka
D 2 B F
aktifitas-aktifitas tersebut perlu dimonitor lebih
khusus (Olivier de Weck, 2012). E 2 D, F H
F 1 B E
Keuntungan Penggunaan Metode Jalur G 3 C H
Kritis H 2 E, G
Kegunaan Metode Jalur Kritis pada b. Tentukan durasi (duration) untuk setiap
implementasi perencanaan sebuah proyek aktfitas
adalah sebagai berikut (L. Baker, Samuel: c. Tentukan waktu tercepat untuk memulai
2004): (early start), waktu tercepat untuk selesai
a. Membantu memberikan informasi seberapa (early finish) serta waktu paling akhir untuk
lama sebuah proyek memerlukan waktu memulai dan selesai tanpa mengubah

25
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288

keseluruhan waktu proyek (late start dan H adalah aktifitas yang tidak memiliki
late finish). successor dan memiliki durasi 2 dan diketahui
Early start adalah waktu tercepat bahwa target akhir proyek adalah 16, maka late
sebuah aktifitas dapat dimulai setelah finish (LF) adalah 16 dan late start (LS) adalah
predecessornya selesai dilakukan. Early 16 - 2 atau 14.
finish adalah waktu tercepat aktifitas tersebut Early Activity Early
selesai, dalam hal ini berarti early start + Start ID Finish
duration. Menentukan early start dimulai (ES) (EF)
dari start lalu aktifitas paling awal. Early
start untuk aktifitas pertama (yang tidak H
memiliki predecessor) adalah 0 dan early Late Late
finishnya adalah 0+duration aktifitas Duration
Start Finish
tersebut. Mencari ES dan EF dimulai dari (LS) (LF)
start dan dirunut hingga ke aktifitas terakhir
sebelum finish. EF dari sebuah aktifitas 2
14 16
adalah ES untuk aktifitas sucessornya. Jika Gambar 2. Contoh Diagram Activity-on-node
ada dua aktifitas sebelum sebuah sucecessor, dengan Late Start dan Late Finish
maka diambil EF yang paling besar. Sebagai
contoh, jika aktifitas A adalah aktifitas yang Float atau slack adalah toleransi waktu telat
tidak memiliki predecessor dan memiliki sebuah aktifitas untuk dimulai dari early start
durasi 6, maka early start (ES) adalah 0 dan (ES) tetapi tidak mengubah tenggat waktu
early finish (EF) adalah 0 + 6 atau 6. keseluruhan proyek. Aktifitas-aktifitas pada
Early Activity Early jalur kritis memiliki float atau slack 0.
Start ID Finish Sehingga dari tabel aktifitas di atas, dapat
(ES) (EF) dibuat diagram jaringan sebagai berikut.

0 A 6
Late Late
Start Duration Finish
(LS) (LF)
6

Gambar 1. Contoh Diagram Activity-on-node


dengan Early Start dan Early Finish

Sedangkan late start (LS) adalah waktu paling Gambar 3. Contoh Diagram Activity-on-node
lambat sebuah aktifitas dapat dimulai tanpa Pada Penjadwalan dengan Metode Jalur Kritis
mengubah target waktu akhir dari keseluruhan
proyek. Sementara late finish (LF) adalah Keterangan:
waktu paling lambat sebuah aktifitas harus ES: Early Start
selesai tanpa mengubah target waktu akhir. LS ID: Activity ID
adalah LF – duration. Jika saat mencari ES dan EF: Early Finish
EF dimulai dari start dan dirunut hingga ke SL: Slack time
aktifitas terakhir sebelum finish (aktifitas yang LS: Late Start
tidak memiliki successor), pada LS dan LF DUR: Duration
dirunut dari aktifitas terakhir mundur hingga LF: Late Finish
start karena patokannya adalah target waktu Dari gambar tersebut maka didapatkan
terakhir dari proyek. Sehinggal LF untuk jalur A-C-G-H, B-D-E-H, dan B-F-E-H. Jalur
aktifitas terakhir adalah waktu keselurah proyek kritis pada diagram tersebut adalah A-C-G-H,
akan berakhir, dan LSnya adalah LF – duration. ditandai dengan slack time setiap aktifitasnya 0
LS dari sebuah aktifitas adalah LF untuk dan waktu yang diperlukan jalur tersebut (16)
aktifitas predecessornya. Jika ada dua aktifitas adalah waktu terpanjang serta merupakan waktu
sebelum sebuah predecessor, maka diambil LS keseluruhan proyek tersebut.
yang paling kecil. Sebagai contoh jika aktifitas

26
Nurvelly Rosanti, Erwin Setiawan, Asti Ayuningtyas : Penggunaan Metode Jalur Kritis Pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: Pt. Trend
Communications International)
Jurnal Teknologi. 8 (1) pp 23-30 © 2016

PERANCANGAN SISTEM anggota tim PMO untuk kebutuhan


Analisis Sistem Berjalan areanya masing-masing. Tugas
Sistem berjalan atau existing system tersebut tidak dimonitor di project
yang akan dianalisa adalah sistem penjadwalan plan, agar project plan tidak
yang dilakukan oleh tim PMO atau Project menjadi terlalu detail.
Management Service. Prosedur penjadwalan
aktifitas proyek pada sistem berjalan dilakukan
Sistem Usulan
beberapa tahap.
Sebagai solusi atas permasalahan pada
1. Prosedur yang dilakukan oleh manajer
sistem berjalan maka diusulkan sistem
proyek:
penjadwalan yang dapat diakses oleh setiap
a. Manajer proyek mengidentifikasi
pihak yang berkepentingan. Sistem tersebut
aktifitas yang akan dilakukan di dalam
akan memiliki fitu sebagai berikut:
pelaksanaan proyek berdasarkan
kebutuhan proyek dan permintaan dari
Tabel 3. Solusi Usulan Terhadap Permasalah di
klien/user.
Sistem Berjalan
b. Manajer proyek memubuat project
plan. Project milestones dan aktifitas No Solusi Deskripsi Kode
proyek yang berhubungan dengan Masal
kontrak akan didokumentasikan ke ah
dalam bentuk Microsoft Project Plan 1 Fitur yang Jalur kritis atau M01
(MPP). Project plan tersebut akan menampilka sekumpulan
digunakan sebagai acuan untuk setiap n informasi aktifitas yang
anggota PMO dalam menjalankan mengenai saling
aktifitas/tugas proyek. Selain informasi jalur kritis bergantung yang
tenggat waktu, setiap milestone juga harus selesai
memiliki status yang menjelaskan sesuai dengan
waktu yang
perkembangan atau progress
direncanakan
aktifitas/tugas tersebut. karena jika tidak
c. Manajer proyek menerima status maka
update untuk setiap aktifitas/tugas dari keseluruhan
anggota tim PMO. waktu
d. Manajer proyek memberikan laporan pengerjaan
rutin kepada stakeholder mengenai proyek akan
kemajuan proyek. terlambat, akan
2. Prosedur yang dilakukan oleh anggota tim dimunculkan
PMO: setelah input
jadwal
3.1 Setiap anggota PMO meng-update dilakukan oleh
status perkembangan dari aktifitas manajer proyek.
proyek. Status setiap aktifitas/tugas Sehingga
akan secara rutin diperbaharui di manajer proyek
Project Plan tersebut sebagai bahan dan tim PMO
laporan perkembangan proyek rutin. terkait dapat
Setiap anggota PMO dan pihak yang melakukan
berkepentingan memiliki akses monitoring yang
terhadap Project Plan yang sudah lebih pada
aktifitas-aktifitas
diperbaharui tersebut. Project plan
tersebut.
tersebut adalah file MPP yang diunggah
ke shared directory. 2 Dapat Dengan adanya M02
3.2 Jika ada tugas yang merupakan diakses akses pihak
bagian dari tugas di project plan, secara yang
maka tugas-tugas tersebut akan online berkepentingan
didokumentasikan ke dalam terhadap jadwal,
maka
spreadsheet oleh masing-masing pembaharuan

27
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288

No Solusi Deskripsi Kode selesai dilakukan. Early finish adalah waktu


Masal tercepat aktifitas tersebut selesai, dalam hal ini
ah berarti early start + duration. Sedangkan late
atau peng- start (LS) adalah waktu paling lambat sebuah
update-an status aktifitas dapat dimulai tanpa mengubah target
perkembangan
waktu akhir dari keseluruhan proyek.
sebuah aktifitas
akan lebih cepat. Sementara late finish (LF) adalah waktu paling
Hal ini akan lambat sebuah aktifitas harus selesai tanpa
mempermudah mengubah target waktu akhir. LS adalah LF –
pengambilan duration.
tindakan jika Float atau slack adalah toleransi waktu telat
diketahui bahwa sebuah aktifitas untuk dimulai dari early
suatu aktifitas
start (ES) tetapi tidak mengubah tenggat
tidak akan
memenuhi target waktu keseluruhan proyek. Aktifitas-
tenggat aktifitas pada jalur kritis memiliki float atau
waktunya slack 0.
3 Pengingat Setiap aktifitas M03
tugas akan memiliki
Mulai
fitur pengingat.
Dengan
mengaktifkan
fitur pengingat tentukan i = 1
ini, maka setiap
penanggung
jawab tugas atau
PIC (Person in Tentukan untuk aktifitas ke-i
Early Start = 0
Charge) Early Finish = Early Start + Duration
diharapkan lebih
sigap dalam
menyelesaikan
tugasnya. i++

Tentukan untuk aktifitas ke-i


Konsep metode jalur kritis yang akan Early Start = Early Finish terbesar dari seluruh
predecessor
diterapkan adalah sebagai berikut. Early Finish = Early Start + Duration

Ya
i <= jumlah
aktifitas

Tidak

Tentukan slack time untuk setiap aktifitas


Gambar 5. Konsep Metode Jalur Kritis Slack Time = Early Finish – Early Start

Berikut adalah diagram alur perhitungan jalur


kritisnya. Identifikasi aktifitas yang mempunyai slack
time = 0
Berdasarkan daftar aktifitas tersebut
penghitungan jalur kritis akan dilakukan.
Penghitungan ini akan menghasilkan early
start, early finish, late start, late finish dan Selesai
slack time yang diperlukan untuk
mengidentifikasikan jalur kritis.
Early start adalah waktu tercepat sebuah Gambar 6. Diagram Alur Metode Jalur Kritis
aktifitas dapat dimulai setelah predecessornya

28
Nurvelly Rosanti, Erwin Setiawan, Asti Ayuningtyas : Penggunaan Metode Jalur Kritis Pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: Pt. Trend
Communications International)
Jurnal Teknologi. 8 (1) pp 23-30 © 2016

Hasil dan Implementasi


Validasi Terhadap User Requirement
Fitur yang menampilkan informasi mengenai
jalur kritis.
1 Memasukkan informasi mengenai b. Scheduler diatur untuk berjalan harian
schedule.

Pengujian Fungsi Pada Sistem


Pengujian pada halaman login dijelaskan pada
tabel berikut ini.

2 Memasukkan aktifitas detail di dalam


grid

3 Klik tombol Calculate


4 Informasi Jalur Kritis muncul

Fitur yang menampilkan informasi mengenai


jalur kritis.

Create Schedule Berhasil


Membuat jadwal dengan memasukkan data-data
yang dibutuhkan.
a. Memasukkan informasi mengenai schedule.
Klik tombol Create Schedule
Fitur yang menampilkan informasi mengenai
jalur kritis.
a. Pada pembuatan jadwal, aktifitas yang
memerlukan reminder diberikan flag 1

29
Jurnal Teknologi Volume 8 No. 1 Januari 2016 ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288

KESIMPULAN
Penelitian ini telah berhasil
mengembangkan aplikasi dengan menggunakan
metode jalur kritis yang dapat membantu:
1. Memberikan informasi untuk mencegah
terjadinya keterlambatan
2. Memberikan informasi mengenai toleransi
keterlambatan
3. Mengingatkan anggota tim mengenai
aktifitas yang due date/batas waktunya
b. Memasukkan aktifitas detail di dalam grid sudah dekat.

SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran bagi
penelitian selanjutnya.
1. Mengembangkan aplikasi dengan media
pengingat selain email, sehingga jika terjadi
masalah pada salah satu media, alternatif
media dapat digunakan. Sebagai contoh,
pengingat menggunakan Short Messaging
Service atau SMS.
2. Mengembangkan aplikasi yang mampu
Menggunakan jalur kritis, pembuatan menampilkan jalur kritis lebih dari satu
jadwal dilakukan dengan memasukkan daftar rangkaian.
aktifitas seperti ditampilkan pada gambar
berikut ini. DAFTAR PUSTAKA
Project Management Institute. 2009. Project
Management Body of Knowledge (4th
Edition). Project Management Institute.
Pennsylvania, USA.
Mosaic Project Services. 2007. The Origins of
Modern Project Management. Mosaic
Project Services. Melbourne.
Baker, Samuel L. 2004. Critical Path
Method (CPM).
http://hspm.sph.sc.edu/COURSES/J716/C
PM/CPM.html, diakses 14 Desember
Gambar 7. Jadwal Proyek 2014).
De Weck, Olivier. 2012. Critical Path Method
Maka jalur kritis akan ditampilkan (CPM)
berdasarkan input daftar aktifitas tersebut. (ocw.mit.edu/.../MITESD_36F12_Lec02.p
df, diakses 14 Desember 2014).
Sommerville, Ian. 2011. Software Engineering
(9th Edition). Pearson. Boston,
Massachusettes, USA.
Solichin, Achmad. 2009. Pemrograman Web
dengan PHP dan MySQL.

Gambar 8. Jadwal Proyek dan Jalur Kritisnya

30

Anda mungkin juga menyukai