Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI KEUANGANDAN

BALANCEDSCORECARD

DISAJIKANOLEH:
1. EVAMEI RAHMAWATI 17200147
2. NURRAHMAWATI 17200158
3. SOLEHAN 17200157
4. ENYOLIVIA 17200176

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
STRATEGI KEUANGANDANBALANCEDSCORECARD
01 02 03 04 05 06
Utang Dan
Definisi Manajemen Definisi Strategi Aplikasi Strategi Strategi Menghadapi Definisi
Nilai Perusahaan
Keuangan Keuangan Keuangan Perusahaan Financial Distress Balanced Scorecard

07 08 09 10
Strategi Bisnis Bentuk, Karakteristik
Konsep strategi balanced Pengaruh Penerapan
Pendekatan Balanced dan mekanisme
scorecard Balnced Scorecard
Scorecard balanced score
01. Definisi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang


membahas tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan
mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana,
mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan
profit bagi para pemegang saham dan sustainability usaha bagi
perusahaan. Mampu memberikan profit kepada seluruh stakeholders.

02. Definisi Strategi Keuangan

Strategi keuangan adalah suatu kajian yang menempatkan keputusan


keuangan perusahaan memiliki pemahaman secara lebih luas dan jangka
panjang termasuk dengan melihat dampak keputusan tersebut mampu
memberi pengaruh pada stabilitas serta profit perusahaan secara
jangka Panjang.
04. Aplikasi Strategi Keuangan Perusahaan
1. Bagaimana mencari dana
Pada tahap ini adalah tugas seorang manajer keuangan, untuk mencari sumber-sumber dana yang bisa dipakai untuk modal
perusahaan. Secara umum modal perusahaanbersumber dari modal sendiri dan modal asing. Dari pemilik yang disetor dan dijadikan
sebagai saham. Modal asing adalah dari pinjaman ke bank, hasil penjualan saham, utang dagang serta obligasi juga yang lainya.

2. Bagaimana mengelola dana


Pada tahap ini pihak manajemen keuangan bertugas untuk mengelola dana perusahaan kemudian menginvestasikan dana tersebut
ketenpat-tenpat yang produktif atau menguntungkan. Selalu memantau dan menganalisis dengan baik pada setiap Tindakan dan
keputusan. Seorang manajer keuangan menghindari keputusan investasi yang hanya akan menimbulkan kerugian atau bahkan memiliki
profit yang rendah, dan seorang manajer keuangan adalah seorang penghindar risiko.

3. Bagaimana Membagi Dana


Pada tahap ini manajemen keuangan akan melakukan keputusan untuk membagi keuntungan kepada pemilik sesuai dengan jumlah
modal yang disetor. Dibicarakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun persoalanya yaitu perbedaan pendapat dari pihak
manajemen perusahaan dan komisaris perusahaan. Komisaris perusahaan selalu menginginkan agar perolehanya dividen selalu
meningkat.
03. Strategi Menghadapi Financial Distress

Jika suatu perusahaan mengalami masalah dalam likuiditasmaka sangat memungkinkan perusahaan tersebut mulai
memasuki masa kesulitan keuangan (financial distress), dan jika kondisi kesulitan tersebut tidak cepat diatasi maka ini bisa
berakibat kebangkrutan usaha. Untuk menghindari kebangkrutan ini dibutuhkan berbagai kebijakan, strategi, dan
bantuandaipihak internal maupun external. Contohnya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia yang diberikan kepada beberapa
jenis bisnis yang diangggap layak untuk menerimanya. Financial distress dimulai dari ketidakmampuan dalam memenuhi
kewajibanya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek.
Sebuah perusahaan tidak akan mengalami kebangkrutan secara tiba-tiba, namun dalam proses waktu yang berlangsung
lama. Karena itu bagi seorang peneliti, manajer, dan investor akan melihat dari berbagai sudut pandang kajian yang berbeda-
beda, yaitu :
Model kajian Perspektif teoritis. Model ini menggunakan metode deduaksi dalam kajianya. Penurunan model ini dimulai dengan
meneliti kondisi normative suatu perusahaan yang pailit.
Model kajian perspektif empiris. Biasanya model tersebut dibentuk dari pendekatan empiris diturunkan dari raiso-rasio
keangan perusahaan yang terlebih dahulu diawali dengan suatu pemisahan kelompok pailit dan non pailit secara legal.
Financial Distress Kategori A/Sangat Financial Distress Kategori C/Sedang
01 Tinggi 03
 Perusahaan masih mampu /bisa menyelamatkan diri
 Memungkinkan Perusahaaan dinyatakan di posisi dengan tindakan tambahan dana yang bersumber dari
bangkrut atau pailit internal dan eksternal
 Perusahaan memiliki kembali saham yang sudah
 Memungkinkan pihak perusahaan melaporkan ke diedarkan di pasaran
pihak pengadilan bahwa perusahaan berada dalam  Perusahaan telah memberi sinyal positif ke pasaran
posisi pailit bahwa memiliki kemampuan financial yang cukup
 Diharapkan dengan membeli saham, Earning Per share
 Dan menyerahkan berbagai urusan untuk ditangani diharapkan market price pershare juga naik.
oleh pihak luar perusahaan

Financial Distress Kategori B/tinggi/dianggap


02 berbahaya
04 Financial Distress Kategori D/Rendah
 Perusahaan dianggap hanya mengalami fluktuasi
 Perusahaan harus memikirkan berbagai solusi finansiall temporer yang disebabkan oleh berbagai
realistis dalam menyelamatkan berbagai aset kondisi eksternal dan internal
yang dimiliki
 Kondisi ini umunyas bersifat jangka pendek, sehingga
 Memikirkan dampak jika dilaksanakan cepat diatasi
keputusan merger dan akuisisi
 Biasanya jika ini terjadi pada anak perusahaan maka
 Salah satu dampak nyata adalah perusahaan bisa diselesaikan secara cepat tanpa ada penanganan
mulai melakukan PHK dan pensiun dini pada serius dari pihak manajemen kantor pusat
beberapa karyawan yang dianggap tidak
layak lagi dipertahankan
Tabel 9.1: Keuntungan dan Kerugian bagi Perusahaan
yang menjual obligasi dan menerbitkan saham baru
Tabel 9.2 Keuntungan dan Kerugian Menerbitkan Righ Issue dan
Pinjaman ke Perbankan
Tabel 9.2 Keuntungan dan Kerugian Menerbitkan Righ Issue dan
Pinjaman ke Perbankan

Dari penjelasan pada 2 tabel diatas, maka menjadi tanggung jawab seorang manajer keuangan untuk menganalisis
serta mengkondisikan dengan realita mikro dan makro ekonomi yang terjadi saat ini, manakah yang sebaiknya
dilaksanakan atau dianggap paling realistis. Dan jga melihatnya dari segi jangka panjang
Keputusan berutang dianggap sebagai salah satu solusi untuk mempercepat aktivitas produksi dan
juga mempertahankan posisi perusahaan untuk terus bisa beroperasi. Namun setiap manajer
keuangan tidak bisa memberikan prediksi kondisi keuangan dalam bentuk stabilitas mikro dan
makro ekonomi bersifat selalu sesuai prediksi. Sering keputusan investasi dengan dibuat dengan
memprediksi jika inflasi, pertumbuhan ekonomi , purchasing power parity, consumer behavior,
pesaing dan lain sebagainya bersifat stabil.
Utang yang terus tumbuh tanpa pengendalian hanya akan menimbulkan penurunan nilai perusahaan.
Artinya publik akan ragu ketika perusahaan memiliki kondisi utang yang extreme leverage, apakah
utang itu bisa dilunasi atau tidak. Dan disaat keyakinan publik menurun maka reaksi negatif dari
pemegang saham akan terlihat yaitu dalam bentuk pelepasan saham.
Gambar 9.1 Utang dan Nilai Perusahaan

Pada gambar diatas kita bisa melihat pada saat kebijakan utang ditempuh maka di posisi awal dianggap
efektif mampu menaikkan nilai perusahaan. Namun pada saat utang terus ditambah dan perusahaan terjebak
pada kondisi extreme leverage maka ini akan menimbulkan dampak lain pada menurunnya nilai perusahaan
Balanced scorecard merupakansuatukonsepyang bertujuanuntukmendukungperwujudanvisi, misi danstartegi
perusahaanmenekankanpadaempat kajiandengantarget bersifat tujuan
•Perspektif keuangan
•Pelanggan
•Bisnisinternal
•Pembelajarandanpertumbuhan
Balanced Scored card terdiri dari duakatayaitu“KartuScor” (Scorecard) dan“Berimbang” (Balanced). Kartuskor
adalahkartuyang digunakanuntukmencatat skor hasil kinerjasuatuorganisasi atauindividu. KataBerimbang
dimaksudkanuntukmenunjukanbahwakinerjaorganisasi / individudi ukursecaraberimbangdari duaaspek;
keuangandannon-keuangan, jangkapendekdanjangkapanjang, eksternal daninternal.
Strategi BisnisPendekatanBalanced Scorecard

Dalam menerapkan strategi bisnis dengan pendekatan balanced scorecard terlihatmenjadi sangat
penh strategis, dalam artian balanced scorecard dapat dilihat sebagai model untuk memahami
keadaan pasar secar lebih realistis dan aplikatif. Dalamkonsep balanced scorecard ada empat kajian
yangdilihat yaitupreseptif keuangan, pelanggan, bisnisinternal, sertapembelajarandanpertumbuhan
dengantarget sifat jangkapanjang.
Konsep balanced scorecard menjadi tidak ada gunanya jika tidak dalamtataran aplikasi manajemen
strategis. Berdasarkan penelitian bahwa salah satu kegagalan aplikasi konsep balanced scorecard
ketikaorangmanajertidakmemahami budayayangberlakudi perusahaantersebut.
Ada hal penting yang harus diingat oleh seorang manajer adalah penerapan BSC yang bersifat
seimbang diharapkan mampu menghindari terjadinya over manaje data pengelolaan yang berlebihan
pada satu bidang saja. Jika terjadi pengolaan aplikasi dari BSCtidak terlaksana dengan baik. Karena
BSCkeseimbanganmendorongterwujudnyavisi danmisi perusahaansecaraberkelanjutan
Balanced Scorecard Dan Manajemen Kepemimpinan Strategis

Ada hubungan yang kuat antara konsep balanced scorecard dan manajemen kepemimpinan setiap pemimpin mendukung
setiappengambilankeputusaniamemerlukananalisisdanpandangandari berbagai sudut pandang. Dengantujuansemuaitu
akan memberikan penguatan pada keputusan yang akan dihasilkan. Pemimpin memang memiliki peran dalammendorong
pembentukan perubahan, dengan kata lain keberhasilan perubahan dipengaruhi oleh tindakan dan sikap kepemimpinan.
Seorangpemimpinajarkanmemahami tahaptahapyanglayakditerapkanagarterbentuknyaperubahandi tubuhorganisasi.
Menurut John P. Kotterupayaperubahanyang paling berhasil orangbergerakmelalui:
1. Menciptakansesuatu
2. Membentuksebuahtimyang tangguh
3. Menciptakansuatuvisi yang tepat
4. Memberdayakankaryawanagar bertindakberdasarkanvisi
5. Memperolehhasil jangkapendekyang cukup
6. Membangunmomendanmenggunakanmomentersebut
7. Menimbulkanperilakubarudalambudayaorganisasi
Kerangka Balanced Scorecard (BSC)

1. Perspektif finasial
Perspektif ini digunakanolehshareholder dalamrangkamelakukanpenilaiankinerjaorganisasi.

2. Perspetif Customer
Perspektif yangberorientasi padapelanggankarenamerekapemakai produk/jasayangdi hasilkanorganisasi.

3. Perspektif internal businessprocess


Serangkaianaktifitasyangadadalamorganisasi untukmencapai produk/jasadalamrangkamemenuhi harapan
pelanggan.

4. Perspektif learningandgrowth
Perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan pebaikan dan perubahan dengan
memanfaatkansumberdayainternal organisasi.
Bentuk, Karakteristik, danMekanisme
Balanced Scorecard

Menurut BambangSudibyosifat –sifat dandeskripsi berikut ini menggambarkanbentuk, karakteristik, dan


mekanismeBSCsecarasingkat :

1. Instrument pengembangankinerjamanajemenyangmultidimensional
2. Akomodatif terhadapkepentinganbanyakkelompokstakeholders
3. Berorientasi padaimplementasi misi danstrategi
4. Management byobbjectives(MBO)
5. Operasional-konkrit
6. Seimbang(balanced)
7. Hubungansebab–akibat
8. Memberikanlaggingdanleodinginvestorskinerjasukses
9. Systemmanajemenerainformasi
10. Top–downdanBotton–up
11. Strategicbusinessunit (SBU)based
KonsepStrategi Balanced Scorecard

Secarastrategi BSCberfungsi dalammembangunkesatuankerjadi lingkunganperusahaan.


Kinerjakeuanganseringmengalami kondisi yang fluktuatif dankondisi fluktuatif tersebut
terjadi sangat mungkindisebabkanolehketigafactor lainnyadalamBSCitusendiri. Kinerja
keuanganakanmengalami penurunanjikapenjualanmengalami penurunan. Penurunan
penjualanterjadi karenasalahsatunyapihakkonsumenmerasakecewaatautidakterpuaskan
terhadapprodukyang dipakainya.
Kepuasankonsumentersebut dipengaruhi olehkualitaskinerjainternal perusahandalam
mengembangkanprodukyang memiliki nilai kompetitif di pasar. Research and development
bertugasdalammelakukanpenelitiandanperkembanganproduksecaraberkelanjutan. Sebuah
produkbernilai rendahdi matakonsumenjikaadasisi cacat, danbegitupula sebaliknya. Untuk
menciptakanprodukyang berkualitasmaksimal harusdidukungolehpembentukanmanajemen
kinerjayang baik.
Manajemen Kepemimpinan Kewirausahaan Dan Bisnis
Berbasiskan Balanced Scorecard

Balanced scorecard (BSC), sebagaimana dituturkan oleh penciptanya yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton.
Dari hasil penelitian yang mereka lakukan serta dipublikasikan di jurnal internasional. pengukuran dari segi keuangan
dilihat sebagai pengukuran yang begitu mudah untuk diukur, apalagi jika keberadaan data-data keuangan semuanya
tersedia dengan baik dan selanjutnya dimasukkan formula peramalan yang dilakukan berdasarkan data-data masa
lalu.
Seorang pemimpin dengan ilmu kepemimpinannya dituntut untuk mampu mendiagnosa setiap masalah yang terjadi
dan bahkan akan terjadi. Customer saat ini telah memposisikan dirinya sebagai pihak yang menentukan dan bisa
mempengaruhi perusahan.
Pemimpin bisnis untuk saat ini adalah mereka yang memiliki pandangan multi dimensional dan mampu melahirkan
keputusan yang bisa diterima. Seorang pemimpin harus memahami dengan jelas bahwa masyarakat pada era
sekarang ini adalah sebuah bentuk dari struktur masyarakat global yang menggunakan produk global dan
menerapkan cara berfikir global.
Oleh karena itu solusi penerapan yang harus ditetapkan adalahBerfikir, merencanakan dan merealisasikan semua
aktivitas usaha dengan menerapkan standar- standar internasional.
KASUSDANSOLUSI
Kasus Solusi
Konsepbalancedscorecardditujukanuntukmembangun Dalamrealita memangseringterjadi perbedaaanpendapat antara
perusahan secara jangka Panjang, namun di sisi lain komisaris dan manajemen perusahan. Penerapan BSC bersifat
pihak pemilik modal atau komisaris perusahaan jangka Panjang dan memungkinkan sebuah bisnis mengalami
menginginkan agar perusahaan bisa memperoleh pertumbuahan yang constant growth, sehingga seorang manajer
perlu selalu menjaga dan mengawasi agar terciptanya
keuntungan yang tinggi secara jangka pendek. Artinya
kesimbangan keempat sisi tersebut. Sebuah pemaksaan yang
pihak manajemen perusahaaningin menata perusahaan dipaksakan terlalu berlebihan juga tidak akan baik, semua
agar di masa depan memiliki nilai kompetisi tinggi di keinginan harus diukur secara kondisi internal dan eksternal
mata para pesaingnya, dan tentunya keuntungan akan Karena bekerja secara super under pressure boleh dilakukan jika
diraih. target danperencanaanyangdi buat benar-benar matang, namun
jika SDM perusahan belum mampu bekerja secara super under
pressureini akanberbahaya.

Anda mungkin juga menyukai