JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020
ABSTRAK
ABSTRACT
Practicum has been conducted on March 27, 2020 at 08.00-09.30 WIB. The
Practicum is titled Making Arduino-Based Automatic Door Bars, where the
practicum is done by varying the distance that will be read by the HC-SR04
ultrasonic sensor 5 times to see changes or what happens to the servo. The
purpose of this practicum is none other than to observe or know the working
principle of the HC-SR04 servo and ultrasonic sensor, being able to design
and create a series of these projects using Tinkercad software also to know the
effect of distance on the current going to the servo. It is known from this
practicum that if the distance is too far then the servo will not move, it is
ii
different when the servo close distance will move perfectly or maximum,
whereas for the distance that is or is between the closest range to the farthest
then the servo will move less than the maximum even less balanced or
impressed abysmally due to reduced or influenced by the factor of the
incoming flow to the servo.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adapun salah satu bentuk kemajuan elektronika adalah adanya atau
munculnya software software yang dapat mengoperasikan suatu alat secara
digital, sehingga memudahkan manusia dalam berbagai hal di bidang
teknologi. Salah satu kemajuan elektronika di bidang software adalah
munculnya arduino, arduino adalah pengendali mikro single board yang
bersifat open source, diturunkan dari wiring platform dan dirancang untuk
memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Software simulasi yang akan saya ulas di sini adalah software simulasi
online Tinkercad. Tinkercad sebenarnya tidak hanya untuk rangkaian
elektronika namun juga simulasi (gambar) 3D. i
Pada zaman yang semakin canggih ini, akses keluar masuk ke suatu bangunan
tidak lagi menggunakan secara manual yakni dengan memanfaatkan teknologi
terkini pintu atau portal disebuah bangunan dapat dikendalikan secara
otomatis. Selain itu, kita juga dapat mengontrolnya dari jarak jauh.
Penggunaan pembuka dan penutup palang otomatis ini sangat luas,tidak hanya
untuk pribadi melainkan juga digunakan di pabrik – pabrik, kantor, dan
sebagainya. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pengendali
palang pintu dengan beberapa sensor diantaranya sensor jarak (ultrasonik),
sensor PIR (Passive Infra Red) dan lain – lain sebagai input pengontol untuk
mengatur motor servo yang berfunsi untuk membuka dan menutup palang
pintu.
2
1.2 Tujuan
A. Untuk merancang dan membuat rangkaian palang pintu sederhana berbasis
servo dan sensor jarak
B. Untuk mengamati prinsip kerja sensor ultrasonic dan servo pada rangkaian
C. Dapat menentukan jarak yang ditangkap sensor dan pengaruhnya terhadap
arus yang diteruskan menuju servo.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Arduino
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16
MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol
reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan
kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk
menjalankannya.
4
memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya dan bahasa
pemrogramannya relatif mudah karena arduino berupa software.
Gambar 1 : Arduino
B. Fungsi Arduino
5
disambungkan dan mengontrol led, beberapa led, bahkan banyak led, motor
DC, relay, servo, modul dan sensor-sensor, sertabanyak lagi komponen
lainnya. Kemudian Platform Arduino sudah sangat populer sekarang ini,
sehingga tidak akan kesulitan untukmemperoleh informasi, tutorial dan
berbagai eksperimen yang menarik yang tersedia banyak di internet. Dapat
mengontrol hardware dari software, dan hardware bisamemberikan data
kepada software.
Hardware serta aplikasi Arduino dirancang bagi para seniman, tampilaner, pe-
kegemaran, peretas, pemula serta siapapun yangberminat untuk menciptakan
objek interaktif serta pengembangan lingkungan. Arduino sanggup
berinteraksi dengan tombol, LED, motor, speaker, GPS, kamera, internet,
handphone pintar bahkan dengan televisi anda. Fleksibilitas ini dihasilkan dari
kombinasiketerdapatan aplikasi Arduino yang gratis, papan perangkat keras
yang terjangkau, serta keduanya yang mudah untuk dipelajari.Faktor inilah
yang menciptakan jumlah pemakai menjadi suatu komunitas besar dengan
beberapa kontribusinya yang sudahdihadirkan pada beberapa proyek dengan
berbasiskan Arduino.
C. Kelebihan Arduino
1. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada
board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card.
2. Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah
ada bootloader yang akan menangani upload program dari
komputer.
3. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna
Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan
nya.
4. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino
dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
6
2.2 Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu
objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang
suara dari 40 KHz hingga 400 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua
unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Struktur unit pemancar dan
penerima sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelectric dihubungkan
dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma
penggetar. Tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400
KHz diberikan pada plat logam. Struktur atom dari kristal piezoelectric akan
berkontraksi (mengikat), mengembang atau menyusut terhadap polaritas
tegangan yang diberikan, dan ini disebut dengan efek piezoelectric. Kontraksi
yang terjadi diteruskan ke diafragma penggetar sehingga terjadi gelombang
ultrasonik yang dipancarkan ke udara (tempat sekitarnya), dan pantulan
gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu, dan pantulan
gelombang ultrasonik akan diterima kembali oleh oleh unit sensor penerima.
Selanjutnya unit sensor penerima akan menyebabkan diafragma penggetar
akan bergetar dan efek piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan bolak-
balik dengan frekuensi yang sama.
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk
mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara
kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara
sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda
dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini
menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai
frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di
dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing,
kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik nisa merambat melalui
zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat
7
hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair.
Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui
sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu.
Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya
berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut.
Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju
suatu area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target,
maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang
pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung
selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul
diterima.
Rangkaian Sensor Ultrasonik terdiri dari :
A. Pizoelektrik
Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan
listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan
listrik diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau
tekanan mekanis. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa
elemen piezoelektrik yang sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter
dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang
disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena
kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan
untuk sensor ultrasonik.
B. Transimitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar
gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang
dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz,
harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan
8
menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC /
kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan
memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan
terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang
sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.
9
Gambar3 : Rangkaian Dasar Receiver
10
sebanding dengan dua kali jarak sensor dengan obyek (R), sehingga jarak
sensor dengan obyek dapat ditentukan dalam persamaan
t
v×
2
(Persamaan 2.4.a)
A. Prinsip Kerja
HC-SR04 memiliki 2 komponen utama sebagai penyusunnya yaitu
ultrasonic transmitter dan ultrasonic receiver. Fungsi dari ultrasonic
transmitter adalah memancarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40
KHz kemudian ultrasonic receiver menangkap hasil pantulan gelombang
ultrasonik yang mengenai suatu objek. Waktu tempuh gelombang ultrasonik
dari pemancar hingga sampai ke penerima sebanding dengan 2 kali jarak
antara sensor dan bidang pantul
11
Gambar 4 : Bidang pantul dan Pemancar
Prinsip pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04
adalah, ketika pulsa trigger diberikan pada sensor, transmitter akan mulai
memancarkan gelombang ultrasonik, pada saat yang sama sensor akan
menghasilkan output TTL transisi naik menandakan sensor mulai
menghitung waktu pengukuran, setelah receiver menerima pantulan yang
dihasilkan oleh suatu objek maka pengukuran waktu akan dihentikan dengan
menghasilkan output TTL transisi turun. Jika waktu pengukuran adalah t dan
kecepatan suara adalah 340 m/s, maka jarak antara sensor dengan objek dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4.a .iv
B. Spesifikasi
Sensor HC-SR04 memiliki spesifikasi sebagai berikut :
12
1. Tegangan : 5V DC
2. Arus statis : < 2Ma
3. Level output : 5v – 0V
4. Sudut sensor : < 15 derajat
5. Jarak yg bisa dideteksi : 2cm – 450cm (4.5m)
6. Tingkat keakuratan : up to 0.3cm (3mm)
13
Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang
dikirimkan melalui sinyal dari sebuah kebel motor.
Karena motor DC servo merupakan alat untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik, maka magnet permanen motor DC servo lah yang
mengubah energi listrik ke dalam energi mekanik melalui interaksi dari dua
medan magnet. Salah satu medan dihasilkan oleh magnet permanen dan yang
satunya dihasilkan oleh arus yang mengalir dalam kumparan motor. Resultan
dari dua medan magnet tersebut menghasilkan torsi yang membangkitkan
putaran motor tersebut. Saat motor berputar, arus pada kumparan motor
menghasilkan torsi yang nilainya konstan.
Motor servo dikendalikan dengan sinyal PWM dari
encoder/potentiometer. Lebar sinyal (pulsa) yang diberikan inilah yang akan
menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh,
lebar sinyal dengan waktu 1,5 ms (mili second) akan memutar poros motor
servo ke posisi sudut 90⁰. Bila sinyal lebih pendek dari 1,5 ms maka akan
berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam),
sedangkan bila sinyal yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros
motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum
jam).
A. Prinsip Kerja Motor Servo
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar
pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa
sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari
poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili
detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih
pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri
(berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan
lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi
180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam).
14
Gambar 7:
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo
akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti
pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada
kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut,
maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya
kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak
akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali
harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi
poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.
Gambar 8 :v
B. Kelemahan Motor Servo
15
1. Harga dari motor servo relatif lebih mahal daripada motor DC lainnya.
2. Bentuknya lebih besar karena satu paket.
3. Memerlukan pengaturan yang tepat untuk menstabilkan umpan balik.
4. Motor menjadi tidak terkendali jika encoder tidak memberikan umpan
balik.
5. Beban berlebihan dalam waktu yang lama dapat merusak motor
C. Keunggulan Motor Servo
1. Motor servo tidak bergetar dan beresonasi saat beroperasi.
2. Daya yang dihasilkan oleh motor servo sebanding dengan ukuran dan
berat motor.
3. Penggunaan arus listrik pada motor servo sebanding dengan beban yang
diberikan.
4. Resolusi dan akurasi pada motor servo bisa diubah dengan hanya
mengganti encoder yang dipakai.
5. Motor servo tidak akan berisik saat beroperasi dengan kecepatan tinggi.
D. Jenis-Jenis Motor Servo
1. Positional rotation ,merupakan motor servo yang paling umum dengan poros
output berputar setengah lingkaran (0 – 180 deg) yang bisa bergerak searah
ataupun berlawanan dengan arah jarum jam. Pada tipe ini terdapat roda gigi
tambahan sebagai mekanisme pencegahan putaran motor servo melebihi
batas. Tipe ini biasanya digunakan pada aplikasi seperti mainan, remote
control pesawat terbang, mobil, robot arm (lengan robot).
2. Continous Rotation , merupakan tipe motor servo yang dapat berputar 360
derajat. Motor servo ini dapat berputar searah ataupun berlawanan arah jarum
jam. Sesuai dengan namanya, motor servo ini tidak memiliki sudut defleksi
putaran seperti motor servo yang lain melainkan berputar secara kontinyu.
Motor servo continous rotation sering dipakai untuk Mobile Robot.
3. Linear servo motor, merupakan tipe motor servo yang bergerak secara linear
atau maju mundur sesuai namanya. Perbedaannya dengan motor servo
16
lainnya adalah adanya roda gigi tambahan dengan mekanisme rack and
pinion untuk mengubah gerakan rotasi menjadi gerakan linear.
4. Brushless DC servo motor, merupakan tipe motor servo yang tidak
menggunakan brush (sikat). Sebenarnya brushless servo motor ini sama
seperti motor servo yang lain, perbedaan nya hanya pada pada proses
komutasi yang sudah tidak menggunakan komutator mekanik dengan brush
lagi, tetapi sudah menggunakan teknologi elektronik dalam proses
komutasinya, yaitu sensor dan controller. Biasanya motor servo brushless ini
diaplikasikan pada sepeda motor listrik, mobil listrik, DVD player, cooling
fan computer dan pesawat/kapal tanpa awak. Aplikasi motor servo brushless
ini semakin meningkat karena lebih efisien dengan daya motor kecil pun
sudah bisa menghasilkan putaran yang tinggi dan torsi yang besar jika
dibandingkan dengan motor AC ataupun motor DC biasa.
5. Motor servo standar, merupakan motor servo hanya mampu berputar 180
derajat. Motor servo ini dapat berputar searah maupun berawanan dengan
arah jaruh jam. Akan tetapi, sesuai dengan namanya, sudut defleksinya hanya
mencapai 180 derajat, dengan perhitungan masing-masing sudut 90 derajat,
yaitu kanan-tengah-kiri. Motor servo standar sering dipakai pada sistem
robotika misalnya untuk membuat “Robot Arm” (Robot Lengan).
6. Motor servo Continous, merupakan motor servo yang dapat berputar 360
derajat. Motor servo ini dapat berputar searah maupun berlawanan arah jarum
jam. Yang membedakan motor servo ini dengan motor servo standar yaitu
sudut defleksi putarannya. Sesuai dengan namanya, motor servo ini tidak
memiliki sudut defleksi putaran melainkan berputar secara kontinyu. Motor
servo continous sering dipakai untuk Mobile Robot. Pada badan servo tertulis
tipe servo yang bersangkutan.
17
loop sehingga posisi “horn” yang dikehendaki bisa dipertahankan. “Horn”
pada servo ada 2 jenis, yaitu horn “X” dan horn berbentuk bulat
18
sudah dikatakan merupakan sebuah sistem. Bagian input pada prototype
palang pintu kereta api otomatis berbasis Arduino UNO ini diambil dari 1
sensor yaitu sensor ultrasonic HC-SR04 akan mendeteksi datangnya kereta
api. Setelah sensor ultrasonic HC-SR04 maka masukan input tersebut akan
diproses pada mikrokontroler Arduino UNO sehinggan outputnya sebagai
berikut:
19
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.3Metode Percobaan
Disiapkan personal computer yang akan digunakan, kemudian melalui
google maka diakses web tinkercad. Untuk penggunaan tinkercad ini seperti
biasa log in dan membuat circuit baru. Dipilih alat dan bahan yang akan
digunakan pada tolls seperti Arduino,project board,lcd, servo dan resitor.
Dirangkai alat dan bahan tersebut sesuai dengan contoh atau rangkaian yang
20
ada. Ditulis pula kodingan yang dipakai untuk rangkaian ini pada software
Arduino. Setelah dirangkai dengan benar maka di input code teks masukkan
yang sudah dibuat di software Arduino sebelumnya . Setelah selesai semuanya
maka di start simulation untuk mengetahui hasilnya, dan untuk mengecek pula
apa kah sudah benar atau tidak rangkainnya. Percobaan ini dilakukan dengan
memvariasikan jaraknya sebanyak.5 kali untuk mengetahui pengaruhnya atau
apa yang terjadi terhadap servo.
Diagram Alir
21
Disiapkann personal computer dan dibuka software tinkercad
Ditulis pula kodingan yang akan digunakan pada rangkaian ini pada software arduino
Apabila rangkaian sudah benar, dimasukkan code kodingannya dan dimulai percobaan
BAB IV
4.1 Data
Tabel a1 : Variasi Data Jarak
22
No. Variasi Jarak (cm)
1. 30
2. 50
3. 70
4. 90
5. 110
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan dan data yang telah didapat diketahui bahwa :
23
SR04 adalah, ketika pulsa trigger diberikan pada sensor, transmitter akan
mulai memancarkan gelombang ultrasonik, pada saat yang sama sensor akan
menghasilkan output TTL transisi naik menandakan sensor mulai menghitung
waktu pengukuran, setelah receiver menerima pantulan yang dihasilkan oleh
suatu objek maka pengukuran waktu akan dihentikan dengan menghasilkan
output TTL transisi turun. Jika waktu pengukuran adalah t dan kecepatan
suara adalah 340 m/s dimana kecepatan gelombang suara pada udara adalah =
340 m/s = 0.034 cm/μS. Karena jarak tempuh gelombang suara ultrasonik tadi
adalah bolak-balik yaitu dari sensor (transmitter) ke obyek dan kembali ke
sensor (receiver).
24
dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari
1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke
kanan (searah jarum jam).
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo
akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti
pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada
kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut,
maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya
kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak
akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali
harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi
poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.
Pada zaman yang semakin canggih ini, akses keluar masuk ke suatu
bangunan tidak lagi menggunakan secara manual yakni dengan memanfaatkan
teknologi terkini pintu atau portal disebuah bangunan dapat dikendalikan
secara otomatis. Selain itu, kita juga dapat mengontrolnya dari jarak jauh.
Penggunaan pembuka dan penutup palang otomatis ini sangat luas,tidak hanya
untuk pribadi melainkan juga digunakan di pabrik – pabrik, kantor, dan
sebagainya. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pengendali
palang pintu dengan beberapa sensor diantaranya sensor jarak (ultrasonik),
sensor PIR (Passive Infra Red) dan lain – lain sebagai input pengontol untuk
mengatur motor servo yang berfunsi untuk membuka dan menutup palang
pintu.
Adapun sensor jarak ultrasonic HC SR-04 dan servo ini dapat diatur
misalnya jika sensor jarak mendeteksi objek di dekatnya, dalam hal ini objek
dengan jarak 30 cm maka motor servo akan bergerak sesuai derajat yang telah
ditentukan sehingga dapat membuka palang atau portal yang diinginkan.
Setelah palang pintu terbuka palang tersebut akan ditunda selama 3 detik,
25
tetapi jika 3 detik disekitar palang pintu tidak ada aktivitas maka motor servo
akan menutup secara otomatis.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
praktikan sudah mampu membuat dan merancang rangkaian palang pintu
sederhana berbasis servo dan sensor jarak secara baik dan benar hingga
menghasilkan data atau gambar yang dapat dianalisis.
Ketika jarak yang ditangkap sensor atau jarak yang telah ditentukan
untuk ditangkap sensor terlalu jauh atau melebihi 40 cm tentunya arus yang
akan mengalir menuju servo untuk menggerakkannya akan berkurang dan
menyebabkan servo bergerak tidak maksimal bahkan untuk jarak diatas 100
cm servo tidak bergerak sama sekali yang artinya tidak ada arus yang
mengalir menuju servo. hal ini dikarenakan motor servo menggunakan
27
encoder dan posisi yang diperintahkan untuk menyesuaikan arus yang
diperlukan untuk bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
28
i
. Putram Sudarno Putra “Simulasi Rangkaian Elektronika Berbasis
Web”https://dwisudarnoputra.wordpress.com/2019/05/12/tinkercad-software-simulasi-rangkaian-
elektronika-berbasis-web/. diakses pada tanggal 27 Maret 2020 Pukul 11.00 WIB
ii
Muda, I., 2013. Elektronika Dasar, Malang: Penerbit Gunung Samudera
“Cara Kerja Sensor Ultrasonik, Rangkaian dan Aplikasi” https://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html
iii
September2018.https://www.andalanelektro.id/2018/09/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-ultrasonic-
hcsr04.html Diakses pada tanggal 27 Maret 2020 pukl 08.23 WIB
v
“Pengertian dan Prinsip Kerja Motor Servo”19 Maret 2014.http://trikueni-desain-
sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Motor-Servo.html Diakses pada tanggal 27 Maret 2020 pukl 08.24
WIB
Didi Jubaedi, Devi Sukrisna . RANCANG BANGUN PROTOTYPE PALANG PINTU KERETA API
vi
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO MENGGUNAKAN SENSOR HC-SR04. Fakultas Teknik Program
Study Informatika, Universitas Majalengka
LAMPIRAN
1. Jarak 30 cm
Gambar 11: Percobaan pada jarak 30 cm
2. Jarak 50 cm