PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dengan demikian keputusan untuk memiliki sejumlah anak adalah sebuah
pilihan. Selain itu pemeliharaan kesehatan reproduksi suami isteri sebagai
keluarga mempunyai hak untuk menentukan tindakan yang terbaik yang
berkaitan dengan fungsi dan proses memfungsikan alat reproduksinya.
Segala sesuatu yang mempengaruhi sikap dan perilaku dalam berbagai
bentuk anjuran, meskipun dengan tujuan yang mulia akan tetapi tetap
keputusan pilihan ada pada suami dan isteri. Walaupun pada hakikatnya
memang Allah yang menentukan. Salah satu cara untuk merencanakan
jumlah dan waktu kehamilan adalah dengan melalui Keluarga Berencana.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
suatu cara atau alat yang dapat mencegah kehamilan. KB bukan berarti
Birth Control atau Tahid al-Nasl yang konotasinya pembatasan atau
mencegah kelahiran, yang mana hal tersebut bertentangan dengan tujuan
perkawinan yaitu melanjutkan keturunan. Perencanaan merupakan hak dan
wewenang setiap manusia, termasuk perencanaan berkeluarga dengan
jumlah anak yang mungkin mampu ia tanggungkan sesuai dengan
kondisinya masing-masing. Perencanaan keluarga adalah merencanakan
kelahiran dengan memakai atau menggunakan suatu cara atau alat/obat
yang disebut kontrasepsi. Dengan demikian dapat dibedakan antara
mencegah kelahiran dengan mencegah kehamilan. KB adalah usaha untuk
mencegah kehamilan.
5
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba
Medika.
5
tetapi meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran negara serta
membangun sarana-sarana yang lebih produktif. Dan juga untuk
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga
kecil bahagia sejahtera.6
a. Kontrasepsi Sederhana
6
www. Bkkbn.go.id. diakses 2 Desember 2019
7
Hartanto, H. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta.: Pustaka
Sinar Harapan.
8
Nugroho, T dan Utama I.B. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika
6
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode
kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan
alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode
Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender,
Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan
Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik.
Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu
kondom, diafragma9, cup serviks dan spermisida.
b. Kontrasepsi Hormonal
Pil KB, adalah berupa tablet yang berisi bahan progestin dan
progesteren yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah
terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endomentrium.
Evektivitasnya cukup tinggi, sekitar 95 %.
9
Dengan cara ini wanita memasang suatu alat dari karet atau plastik di dalam
liang vagina sehingga menutup jalan masuk ke rahim.
10
Soetjiningsih.ASI: Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Penerbit
BukuKedokteran EGC,1997
7
yang sedang menstruasi, dan ekskresi pregnandiol tidak selalu
meningkat pada fase selanjutnya dari siklus. Tidak diketahui
apakah ekskresi pregnandiol yang meningkat disebabkan oleh
tidak terjadinya ovulasi atau karena korpora lutea terbentuk tanpa
ovulasi. Meskipun pernah dilaporkan adanya folikel sistik pada
pasien yang makan pil kontrasepsi, ovarium biasanya menjadi
lebih kecil meskipun sebelum terapi sudah membesar.
8
gangguan emosi, sakit kepala, nervotaksis dan jerawat. Gangguan
haid yang sering ditemukan berupa siklus haid yang memendek
atau memanjang, perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan yang
tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama
sekali (amenore).
9
7) Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta
KB akan mendapatkan menstruasi
10
1) Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat
menstruasi dan perdarahan yang tidak teratur.
2) Berat badan bertambah
3) Menimbulkan akne, ketegangan payudara
4) Liang senggama terasa kering.
11
Tubektomi dilakukan dengan cara operasi yang memerlukan
pembiusan. Jika melihat situasi di mana tubektomi tidak dilakukan
bersamaan dengan proses melahirkan, maka prosedur yang paling
populer saat ini adalah dengan laparaskopi. Laparaskopi
dilakukan dengan sedikit menyayat bagian perut, kemudian
memasukkan semacam selang kecil untuk meneropong. Setelah
saluran telur ditemukan lalu diikat.
Efek samping:
12
Dalam beberapa kasus, sindrom pasca-tubektomi dapat
terjadi. Sindrom ini adalah sekelompok gejala yang mencakup:
13
Dari empat macam jenis kontrasepsi yang diprogramkan itu sebagian
besar sasaran pemkaiannya adalah wanita, yaitu pil, suntikan, susuk KB,
AKDR dan kadang-kadang tubektomi, sedangkan laki-laki (suami) hanya
kondom dan vasektomi.
Pertama, anak akan kekurangan suplai ASI. Ketika seorang ibu hamil
kembali dan ada anak yang masih berada dalam masa penyusuannya, maka
produksi ASI yang dihasilkannya akan berkurang. Menurut dokter,
sekurangkurang 6 bulan jika Anda ingin hamil kembali setelah Anda
melahirkan. Dan jangan lupakan, bahwa anak-anak memiliki hak untuk
mendapatkan ASI terbaik dan pendidikan terbaik di usia dininya.
Kedua, kondisi ibu belum pulih benar. Setelah hamil selama lebih dari
9 bulan, kemudian melahirkan, maka seorang ibu membutuhkan waktu
untuk membuat tubuhnya kembali fit. Apalagi jika masih ada bayi yang
membutuhkan perhatian ekstra seorang ibu. Inilah perjuangan seorang ibu,
namun harus pastikan juga anda tetap menjaga kesehatan anda dan
keluarga anda.
14
Ketiga, janin yang dikandung memiliki resiko lebih besar dan lebih
tinggi untuk lahir prematur, bayi meninggal, dan bayi cacat lahir. Karena
itu, tunggulah sampai setahun dua tahun untuk kembali hamil.11
11
Hasan, M. Ali, Masail Fiqhiyah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997
15
Muhammad Shallallahu ‘alayhi wassallam, dengan perbuatan
‘azal yang sekarang dikenal dengan coitus-interuptus, yakni jima
terputus, yaitu melakukan ejakulasi (inzal al-mani) di luar vagina
(faraj) sehingga sperma tidak bertemu dengan indung telur istri.
Dengan demikian tidak mungkin terjadi kehamilan karena indung
telur tidak dapat dibuahi oleh sperma suami.
16
surah al-Luqman ayat 14, surah al-Ahqaf ayat 15 dan beberapa
ayat lain tentang fitnah yang disebabkan oleh anak yang banyak.
c. Metode barier/kondom
17
Berikut fatwa Majma’ Fikh Al-Islami mengenai KB :
12
Beliau adalah Andullah bin Muhammad bin Yusuf, berasal dari Harar
berketurunan asy-Syaibi dan al-Abdari beliau juga merupakan seorang mufti
dan pakar ilmu fikih di Harar sebelum berumur 18 tahun. Dan wafat pada tahun
2008 silah di rumahnya Beirut tepat pada usia 105 tahun.
18
membunuh walaupun tidak secara langsung, alasannya karena takut
melarat (miskin). Padahal Allah telah menjamin rizki hamba-hamba-Nya.
13
Hasan, Masalah Kontemporer Hukum-Hukum Islam, 37-39.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22