Anda di halaman 1dari 6

Pembuatan GUI Grafik ADC

A. Tujuan
1. Dapat memahami GUI grafik ADC pada rangkaian ldr
2. Dapat membuat rangkaian ldr yang berfungsi dalam grafik adc
3. Dapat mengoprasikan GUI grafik ADC pada rangkaian LDR/potensiometer
B. Dasar Teori

1. GUI (Graphical User Interface)


Graphical User Interface merupakan media virtual yang membuat pengguna
memberikan perintah tanpa mengetikkannya satu demi satu ke komputer. Interaksi antara
pengguna dan aplikasi terjadi antara lain melalui perangkat mouse. Antarmuka aplikasi
berupa objek-objek grafis yang mewakili perintah atau tindakan yang diambil dan objek
yang dikenainya. Dengan GUI untuk memulai fungsinya, suatu perintah dapat dikonversi
menjadi ikon yang dapat diklik dalam suatu layar monitor.

2. Processing

Gambar 2.1: logo Processing


Processing merupakan bahasa pemrograman berbasis Java yang multiplatform
sehingga dapat digunakan pada GNU/Linux, Windows dan Mac OS. Lingkungan
pemrogramannya atau IDE (Integrated Development Environment) tersedia bebas dengan
lisensi Open Source. Processing juga menjadi dasar bagi aplikasi Arduino. Sintaks
pemrograman yang digunakan memiliki banyak kemiripan dengan C, C++ dan Java. Hal
ini tentunya memudahkan pemrogram yang sebelumnya lebih akrab dengan salah satu
dari ketiga bahasa pemrograman tersebut untuk beradaptasi. Processing dapat menjadi
alternatif dalam pembuatan aplikasi berbasis grafis (GUI), terutama bagi pemrogram awal
yang lebih sering membuat aplikasi konsol. Ini karena seluruh objek grafis dibangun dari
perintah-perintah teks.
3. Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, dirancang
untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardware dalam arduino memiliki prosesor Atmel AVR dan menggunakan software serta bahasa
sendiri.

Mikrokontroler ATmega328
Tegangan 5V
pengoperasian
Tegangan input yang 7-12V
disarankan
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya
menyediakan
keluaran PWM)
Jumlah pin input 6
analog
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 50 mA
3.3V
Memori Flash 32 KB
(ATmega328),
sekitar 0.5 KB
digunakan oleh
bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Tabel 2.1: Index Board Arduino
Hardware arduino uno memilki spesifikasi sebagai berikut:

a. 14 pin IO Digital (pin 0–13)


Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau output yang
diatur dengan cara membuat program IDE.
b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)
Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca nilai input
yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0 dan 1023.

c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)


Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut
dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat
programnya pada IDE.

Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer dengan
menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan menggunakan suatu
AC adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat power supply yang melalui AC
adapter, maka papan Arduino akan mengambil daya dari USB port. Tetapi apabila
diberikan daya melalui AC adapter secara bersamaan dengan USB port maka papan
Arduino akan mengambil daya melalui AC adapter secara otomatis.

4. LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai
Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi
tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor)
adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi
Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya.
Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap
dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya
ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada
Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm
dan lain sebagainya.
5. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya
yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

C. Metode Percobaan

1. Alat dan Bahan


1) Arduino Uno
2) LDR/Potensiometer
3) Kabel Serial
4) Project Board
5) Jumper
6) Software Arduino
7) Laptop/PC
8) Software Processing
2. Prosedur Percobaan
1) Buka software processing
2) Buat program baru pada software tersebut, seperti program dibawah.
import processing.serial.*; nilaipSX = height-nilaipSX;

Serial portSerial; background(0);

int nilaipSX;

int inByte; for(int i = 1; i < w; i++) {

int[] nilaipSY; nilaipSY[i-1] = nilaipSY[i];

int w; }

void setup() nilaipSY[w-1] = nilaipSX;

size (700,400); textSize(32);

w = width-10; text(inByte, 10, 30);

strokeWeight(3);

smooth(); stroke(255);

nilaipSY = new int[w]; line(w, nilaipSX, width, nilaipSX);

strokeWeight(1);

portSerial = new Serial(this, "COM4", 9600); line(0, nilaipSX, width, nilaipSX);

} strokeWeight(3);

void draw() for(int i=2; i<w; i++) {

{ strokeWeight(3);

String inString = portSerial.readStringUntil('\n'); stroke(0, 255, nilaipSY[i]);

if(inString != null){ line(i, nilaipSY[i-1], i, nilaipSY[i]);

inString = trim(inString); }

inByte = int(inString); }

println(inByte); }

nilaipSX = int(map(inByte, 0, 1023, 0+10, height-


50));
3) Sebelum di run, lakukan dulu langah berikut
4) Buka Aplikasi Arduino
5) Buat Program Seperti Program dibawah

int nilaiSen;

void setup() {

Serial.begin(9600);

void loop() {

nilaiSen = analogRead(A2);

Serial.print("Nilai ADC LDR: ");

Serial.println(nilaiSen);

delay(100);

6) Upload Program diatas ke papan arduino.


7) Setelah itu klik run pada program processing yang telah dibuat sebelumnya.

D. Tugas Akhir
1) Analisis bagaimana cara besaran fisis yang terbaca oleh sensor bisa ditampilkan
dalam bentuk digital!
2) Analisis bagian-bagian code yang ada pada processing!
3) Jelaskan fungsi dan manfaat praktikum kali untuk perkembangan elektronika!

Anda mungkin juga menyukai