Oleh :
Isma krisdayanti
S0016 P. 010
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : S.0016.P.010
Kendari, 2020
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan...................................................................................................... i
Halaman Persetujuan.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 4
E. Kerangka Teori....................................................................................................... 23
G. Hipotesis Penelitian................................................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN
D. Variabel Penelitian.................................................................................................. 30
F. Instrumen Penelitian............................................................................................... 31
G. Pengumpulan Data................................................................................................. 32
I. Etika Penelitian....................................................................................................... 35
J. Jadwal Penelitian.................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 37
LAMPIRAN........................................................................................................................... 40
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor Daftar Gambar Halaman
≥ : lebih dari
% : percent
/ : per
“ : kutip
Daftar Singkatan
DM : Diabetes mellitus
IDF :
ADA :
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Daftar Lampiran
1 KUESIONER PENELITIAN
3 Poster /leflet
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasasi saat ini mengalami pergeseran dari penyakit infeksi ke penyakit akibat
gaya hidup, yang di akibatkan adanya hubungan dengan adanya perubahan aspek sosial,
sejauh ini merupakan penyebab kematian pertama di dunia. Pada tahun 2016, sebanyak
75% dari 57 juta kematian yang terjadi secara global diakibatkan oleh penyakit tidak
menular. Penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian utama secara berturut-
melitus. Diabetes melitus adalah penyakit metabolik kronik yang ditandai dengan
hiperglikemia akibat adanya gangguan pada sekresi insulin dan/atau kerja insulin Penyakit
ini dapat menimbulkan kerusakan jangka panjang berupa disfungsi atau kegagalan organ
tubuh khususnya mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.(1) Di era globalisasi ini telah
terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, semakin banyak
penyakit degeneratif salah satunya adalah Diabetes Melitus yang mematikan . Diabetes
melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai adanya peningkatan kadar darah
akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Lukita et al, 2018).(2)
Data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tercatat 422 juta orang di
dunia menderita diabetes melitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5 % pada populasi
orang dewasa dan diperkirakan terdapat 2,2 juta kematian dengan presentase akibat
penyakit diabetes melitus.(3) di kawasan asia tengara Indonesia menempati urutan kedua
terbesar penyakit DM setelah srilangka.(4)Indonesia memiliki 7 juta orang dewasa dengan
diabetes melitus terbanyak di dunia pada tahun 2010 dan diestimasikan akan menjadi
Menurut penelitian Herawati, et al (2015) menyatakan usia diatas 45 tahun adalah salah
satu faktor resiko terjadinya penyakit diabetes melitus selain dari faktor keluarga dan
kegemukan. Proses bertambahnya usia maka dapat berpengaruh pada homeostatis tubuh
salah satunya perubahan fungsi sel betapankreas sebagai penghasil insulin akan
menyebabkan gangguan sekresi hormon yang berakibat pada peningkatan kadar gula
makanan,Pola kebiasaan makan, dan gaya hidup yang keliru yang dapat mengakibatkan
terjadinya peningkatan gula darah, dan apabila hal ini terusberlangsung dalam waktu yang
Berdasarkan data provinsi sulawesi tenggara menunjukan jumlah diabetes melitus berada
di urutan ke lima penyakit yang mematikan relatif konstan setiap tahunnya yang
dari dines kesehatan konawe utara melaporkan bahwa prevalensi penderita diabetes
melitus setiap tahunnya menuingkat, dimana pada tahun 2018 distribusinya mencapai 457
kasus dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan mencapai 640 kasus.
pencegahan faktor risiko DM yaitu upaya promotif dan preventif. dengan ini dapat diberikan
penyuluhan kesehatan sebagai tindakan awal untuk upaya penyaringan yang dilakukan
mereka karena pengetahuan merupakan titik tolak ukur perubahan sikap dan gaya hidup
yang selanjutnya akan meningkatkan kualitas hidup, sehingga perlu kerjasama yang baik
antara petugas kesehatan dengan pasien diabetes melitus dan keluarganya adar
Hasil dari penelitin Eka Harap menunjukkan adanya perubahan pada tingkat pengetahuan
sebelum (pre) dan sesudah (post) diberikan penyuluhan kesehatan yang dapat
dilihatmelalui hasil uji statistik didapatkan hasil signifikansi ( p value) adalah 0,000. Nilai p
value (0.000) <p alpha (0,05) maka Ha diterima.(11)hasil penelitian Permadi Aziz Pratama
uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan nilai sig 0,000<0,05 H0
ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan sebelum dan
Berdasarkan informasi yang di peroleh dari wilayah kerja puskesmas kabupaten konawe
belum perna ada di lakukan penyuluhan kesehatan pencegahan diabetes melitus, oleh
karena itu pemeliti tertarik untuk melakukan penyuluhan kesehatan untuk mencegah
diabetes melitus baik itu pada masiarakat yang sudah menderita DM maupun belum.
Berdasarakan data dari puskesmas sawa kabupaten konawe utara pada bulan januari
2019 – maret 2020 terdapat jumlah diabetes melitus 61 orang dan meningkat setiap
tahunnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah ” apakah ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dibetes
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Dapat menjadi salah satu informasi penting atau acuan bagi pengambil kebijakan di
b. Bagi Masyarakat
Menjadi slah satu referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
sejenis selanjutya.
E. State of Art (KeaslianPenelitian)
Pengaruh Penyuluhan Gizi Rita Irma, dan Sri Rata-rata sikap subjek sebelum penyuluhan adalah Variabel, jenis
Terhadap Pengetahuan, Wahyuningsih1, 27,09 dengan standar deviasi 3,14. Setelah penelitia, dan metode
Sikap Penyandang Diabetes Risma Sake penyuluhan rata-rata pengetahuan subjek penelitian.
Mellitus meningkat menjadi 28,53 dengan standar deviasi
Di Poliklinik Interna Rsu -0,89. Terlihat nilai mean perbedaan antara
Bahteramas pengukuran pertama dan kedua adalah 1,44
Sulawesi Tenggara dengan standar deviasi -0,89. Hasil uji statistik
didapatkan nilai 0,001 maka dapat disimpulkan ada
perbedaan atau ada pengaruh yang signifikan
antara sikap subjek sebelum dan sesudah
penyuluhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
b. Etiologi
Diabetes melitus di sebabkan oleh rusaknya sel sel beta dari langerhans pada
pankreas yang penghasil dari insulin sehingga dapat terjadi kekurangan insulin DM
juga dapat terjadi karna terjadi gannguan produksi insulin sehingga dapat terjadi
gangguan saat insulin memasukan glukosa ke sel. (smeltzer dan bare, 2015.).
1) Pola makaan
makan melebihi jumlah kadar kalori yang di butuhkan oleh tubuh yang tidak
diabetes melitus.
2) Obesitas
Orang gemuk yang berat badan melebihi berat badan normal cenderung
3) Faktor genetic
DM dapat di wariskan oleh orang tua ke anak nya karna di sebabkan oleh gen
hormon insulin.
5) Pola hidup
Pola hidup sangatlah berpengaruh pada kehidupan manusia dan juga sebagai
terkena diabetes melitus karena olahraga dapat membakar lemak kalori yang
tertimbun dalam tubuh karna kalori yang tertimbun di dalam tubuh dapat
1) Diabetes tipe I yaitu karena kerusakan sel sel beta pankreas sehingga dapat
dapat terjadinya defisiensi insulin relatif sampai dominasi sekresi insulin disertai
resistensi insulin
pankreas, defek genetik fungsi sel beta, pengaruh obat dan zat kimia
(kortikosteroid), defek genetik fungsi insulin , infeksi, sindrom genetik lain yang
4) Diabetes Gestasional, dapat terjadi diabetes yang terdiagnosis pertama kali pada
saat kondisi hamil. Keadaan ini terjadi akibat hormon-hormon pertumbuhan janin
d. Manifestasi klinis
Penyakit DM dapat timbul tanda dan gejala pada penderita. DM sangat bervariasi
antara satu dengan penderita lainnya bahkan, ada penderita DM yang tidak sangat
menunjukkan gejala yang khas penyakit DM sampai saat tertentu. Tanda dan gejala
DM tersebut telah dikategorikan menjadi gejala akut dan gejala kronis (Fitriyani,
2015).(15)
Tanda dan Gejala akut DM pada permulaan perkembangan yang muncul yaitu
Tanda dan gejala kronik DM yaitu Kulit terasa panas, seperti tertusuk-tusuk jarum,
kebas, , rasa tebal pada kulit, kram, keleahan, gigi mudah goyah dan mudah lepas ,
penglihatan memburuk (buram) yang ditandai dengan sering berganti lensa
kacamata, , keguguran pada ibu hamil dan bahkan dapat terjadi ibu melahirkan
e. Patofisiologi
glukosa menjadi energi oleh karena tidak ada atau kurangnya produksi insulin di
dalam tubuh. Insulin merupakan suatu hormon pencernaan yang telah dihasilkan
kelenjar pankreas dan sangat berfungsi untuk memasukkan gula ke dalam sel tubuh
untuk digunakan sebagai semua sumber energi yqang di gunakan oleh tubuh. Pada
penderita DM, sehingga insulin yang dihasilkan tidak mencukupi sehingga gula di
Patofisiologi pada DM tipe 1 yaitu terdiri atas autoimun dan non-imun. Biasanya
faktor lingkungan dan genetik diperkirakan dapat menjadi faktor utama sebagai
pemicu kerusakan sel beta pankreas. Tipe ini disebut dengan tipe 1A. Sedangkan
tipe non-imun, lebih umun terjadi daripada autoimun. Tipe non-imun terjadi sebagai
akibat sekunder dari penyakit lain seperti pankreatitis atau gangguan idiopatik
DM tipe 2 yaitu hasil dari gabungan resistensi insulin dan sekresi insulin yang tidak
sehingga dapat menyebabkan kerusakan sel beta. Kerusakan sel beta ini yang ada
perubahan dalam pengikatan insulin atau transduksi sinyal oleh resptor, atau
perubahan dalam salah satu tahap kerja insulin pascareseptor. Pada Semua
dkk, 2010).(16)
f. Pemeriksaan diagnostik
dengan bahan plasma atau serum dalam darah vena (Perkeni, 2015). (15)
Alat diagnostik yang di gunakan seperti glukometer (rapid) dapat untuk melakukan
pemantauan hasil dalam pengobatan dan tidak sama sekali dianjurkan untuk
Keluhan dan gejala DM yang dapat muncul pada seseorang dan dapat membantu
lakukan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yaitu beban glukosa 75 mg.
komplikasi akut
2) Tujuan jangka panjang: yaitu dengan cara mencegah dan dapat membantun
glukosadarah, berat badan, tekanan darah, dan profil lipid, melalui pengelolaan
a) Gaya hidup
Gaya hidup adalah suatu perilaku seseorang atau aktifitas sehari hari
(ADA,2015)(18)
Perilaku diet yang tidak sehat seperti kurang olahraga sering mengonsumsi
c) Obesitas
karena obesitas dapat membuat sel sensitif terhadap insulin, semakin banyak
jaringan yang terdapat di dalam tubuh maka akan terjadi tubuh semakin
resisten terhadap kerja insulin terutama jika lemak berkumpul di daera sentral
perut.(18)
(tahanan) dari pembulu darah dari tepi dan peningkatan volume aliran darah.
(18)
a) Usia
tinggi terkena diabetes melitus tipe 2 DM tipe ini dapat terjadi pada orang
dewasa atau setengah baya, paling sering terkena yaitu di atas usia 45 tahun
anak dapat di warisi gen penyebab DM dari orang tua (Ehsa, 2010). Faktanya
melitus tingkat resiko besar terkena 3,4 kali lipat lebih tinggi dari 3,5 kali lipat
lebih tinggi jika di turunkan dari ayah yang telah menderita diabetes
melitus.jika apabila ayah dan ibu terkena penyakit DM maka itu yang lebih
hispanik, kulit hitam, penduduk asli amerika dan asia (ADA, 2014).(18)
Riwayat DM selama kehamilan atau pada saat melahirkan bayi lebih dari 4,5
i. Komplikasi
1) Komplikasi akut
a) Kronik hipoglikemia
2) Komplikasi kronik
b) Ulkus diabetikum
nefropati diabetik
mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui
dan menjaga perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan.(20)
Sasaran dari pendidikan di atas dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:(21)
sasaran, dari sasaran ini seperti, kepala keluarga untuk masalah kesehatan
umum, anak sekolah untuk kesehatan remaja, ibu hamil dan menyusui untuk
masalah KIA..
2) Pada Sasaran sekunder (Secondary Target) Yang termasuk dalam sasaran ini
yaitu para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan sebagainya. Hal ini
masyarakat di sekitarnya.
3) Pada Sasaran tersier (Tertiary Target) sasaran ini dapat di tujukan kepada Para
pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik itu di tingkat pusat, maupun
(22)
pendidikan.
perencanaan atau dipersiapkan untuk 3 orang atau lebih dari topikyang telah di
pengunjung tentang sebuah topik dan sangat diperlukan tiga panelis atau lebih
Dalam diskusi panel audiens tidak hanya terlibat secara langsung, tetapi juga
sangat berperan sebagai peninjau para panelis yang sedang berdiskusi secara
langsung.
peristiwa-peristiwa aktual.
terhadap masalah yang telah dibahas, maka semua simposium diakhiri dengan
tentang suatu proses, dan situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
a. Pengertian pengetahuan
yang di peroleh dari proses kenal, insaf, sadar, mengerti dan pandai. Juga dapat
dicapai suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif atau aspek
terhadap sebuah objek tyang telah di tentukan. Jika Semakin banyak aspek
peroleh.
informasi dapat berupah televisi, surat kabar, radio, penyuluhan, majalah, dan
seseorang yang telah dilakukan apakah baik atau tidak. Seperti Status
4) Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang sangat penting ada disekitar individu baik
5) Pengalaman
pribadi maupun pengalaman orang lain yang di berikan ke pada orang orang
sekitarnya.
6) Usia
Usia sangat mempengaruhi daya tangkap atau daya ingat seseorang dan
Prinsip yang di alkuakan setiap hari yaitu pengaturan makan yang dapat
anjurkan kepada masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Untuk mencegah
gula darah ditekankan pentingnya mengatur pola makan dalam hal jadwal makan,
jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang telah terdeteksi terkena
Dianjurkan kepada seluru individu atau kelompok untuk latihan secara teratur
seperti (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai
dengan Continous, Sebagai contoh adalah olah raga ringan jalan kaki biasa
3) Pendidikan Kesehatan
tersier diberikan kepada pasien yang sudah terkena penyakit diabetes melitus
perilaku manajemen diri sampai seumur hidupnya, termasuk self care yang terkait
1. Pencegahan Primer
mellitus dengan cara pendidikan kesehatan seperti faktor resiko yang dapat
menyebabkan diabetes mellitus serta atau hal-hal yang dapat dihindari agar
yang dapat menjadi faktor resiko diabetes seperti umur, mellitus, aktifitas fisik,
Indeks Massa Tubuh, riwayat diabetes tekanan darah, stress dan kadar
kolesterol.(20)
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan ini dapat di lakukan pada pasien yang baru terdiagnosa diabetes
mellitus atau baru ter deteksi terkena diabetes melitusyaitu dengan cara
hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memodifikasi gaya hidup yang tidak
sehat menjadi sehat seperti berhenti merokok, pengaturan makanan atau diet
makanan serta patuh mengkonsumsi obat dan latihan jasmani atau olahraga.
(20)
3. Pencegahan tersier
untuk mencegah terjadinya suatu komplikasi yang dapat mucul lebih cepat
e. Kerangka Teori
Pencegahan Pengetahuan
Penyuluhan kesehata
f. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel dependen
:Variabel independen
diabetes melitus
g. Hipotesis penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian exsperimen dengan pendekatan the
merupakan salahsatu dari metode pra eksperiment yang tidak ada kelompok pembanding
menguji perubahan perubahan yang terjadi setelah adanya perilaku (eksperiment). Jenis
penelitian ini dapat di ketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan
terkendali.(20)
O1 X O2
Keterangan: (27)
X = Perlakuan (Eksperimen)
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
ini adalah seluruh penderita diabetesmelitus dan yang berisiko terkena penyakit DM
yang datang berobat di Puskesmas Sawa pada bulan januari 2019 sampai maret
2020 yaitu sebanyak 61 Orang dan sebagian tidak terdeteksi dan kurangnya
2. Sampel
Sampel merupakan suatu bagian dari jumlah , karakteristik yang dimiliki oleh
menentukan besarnya suatu sampel yang diambil dalam suatu objek yang di
dapatkan. Dalam menentukan besarnya suatu sampel ini dilakukan dengan cara
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan rumus dari slovin agar
N
n=
N d 2 +1
Keterangan :
n : besar sampel
N : jumlah populasi
61
n= 2
1+ n(d )
61
=
1+ 60(0,01)
61
=
1+ 0,6
61
=
1,61
Besar sampel ditentukan berdasarkan lokasi tiap desa dengan menggunakan tehnik
cluster sampling yaitu tehnik yang di gunakan jika populasi tidak terdiri dari individu melainkan
kelompok kelompok individu. Distribusi sampel dapat di lihat pada tabel 4.2.
13
2. tanjung laimeo 13 = 38 8
61
11
3. laimeo 11 = 38 7
61
10
4. ulusawa 10 = 38 6
61
12
5. pundogala 12 = 38 8
61
total 5 desa 61 38
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum dari semua subjek penelitian dari
suatu populasi yang diperoleh sampai mendapatkan target yang terjangkau dan
yang akan diteliti (Nursalam, 2008, dalam Nursalam, 2013). (20) pada peneliti
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi ini yaitu kriteria yang memiliki subjek penelitian yang tidak
mampu mewakili semua sampel oleh karena tidak dapat memenuhi syarat
adanya suatu hambatan etis, yang menolak menjadi responden atau suatu
yaitu:
1) Tidak berada di tempat pada saat penelitian sedang berlangsung.
D. Variabel penelitian
Tabel 4.3 defenisi oprasional & kriteria objektif kurang: jika mean jawaban responden ≥50%
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini merupakan suatu alat yang serimg digunakan untuk mengukur
baik itu fenomena alam ataupun fenomena sosial yang dapat diamati, kemudian secara
spesifik dari semua fenomena yang diperoleh disebut sebagai variabel penelitian yang
telah di terapkan.(20)
Adapun instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar kuesioner yang
berisi tentang data demografi dan pertanyaan pertanyaan yang sesuai dengan variabel
penelitian yaitu pengetahuan yang terdiri dari 10 pertanyaan nilai 1 dan jika salah diberi
G. Pengumpulan data
1. Data primer
Data primer dapat di peroleh melalui semua kegiatan baik wawancara dengan
subjek penelitian dan dengan semua observasi atau dalam pengamatan langsung
pada saat berada di lapangan. Dalam penelitian ini data primer yang berupa catatan
dari semua hasil wawancara dan hasil pengamatan langsung di lapangan yang
terutama anak-anak yang masih berstatus sebagai pelajar.(32) Data primer yaitu
data yang dapat di peroleh atau di kumpulkan oleh peneliti secara langsung pada
Data Sekunder merupakan suatu sumber data yang dapat di peroleh dengan cara
membaca, baik itu mempelajari dan memahami melalui media media lainnya yang
bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen yang ada.(33) yaitu merupakan
1. Pengolahan data
a. Editing
Pada tahap ini peneliti memeriksa daftar pertanyaan yang telahdiserahkan oleh para
keterbacaan tulisan, kesalahan dalam pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban
b. Cooding
Setelah kuesionerdi edit selanjutnya dilakukan penggkodean cooding Pada tahap ini
angka/bilangan.
c. Scoring
Pertanyaan yang di jawab diberi skor atau nilai sesuai dengan yang tela di
tetapkan oleh peneliti setelah diberi kode selanjutnya menilai sesuai jumlah soal
d. Entry
e. Tabulating
Dalam kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung semua data dari
jawaban kuesioner yang sudah diberi kode Membuat tabulasi dalam penelitian ini
ialah memasukan data kedalam table yang digunakan yaitu table distribusi frekuensi.
f. Cleaning
kembali data yang sudah masukapakah ada kesalahan atau tidak pada saat
2. Analisis data
program komputer di mana akan dilakukan 2 macam analisis data, yaitu analisis
a. Analisis univariat
Analisis univariat merupakan menganalisa tiap variabel dari hasil penelitian untuk
b. Analisis bivariat
antara dua variabel, untuk melihat pengaruh sesudah dan sebelum penyuluhan
kesehatan tentang pencegahan diabetes melitus dan berisiko tinggi terkena penyakit
diabetes melitus, maka analisis data yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan uji paired T test yaitu uji yang di gunakan untuk dua sampel data yang
yang yang berbeda dengan tujaun untuk membandingkan data sebelum di berikan
pretest dan postest. Semua variabel yang di teliti dihubungkan mengguanakan teknik
I. Etika penelitian
Masalah etika penelitian dalam pedoman nasional etik penelitian kemenkes yaitu sebagai
berikut : (35)
yang memiliki ke bebasan berehendak atau memilih dan sekaligus bertanggung jawab
Prinsip etik berbuat baik menyangkut kewajiban membantu orang lain di lakukan
kepada manusia.
Mengacu pada kewajban etik untuk memperlakukan setiap orang sama dengan moral
yang benar dan layak dalam memperoleh haknya, hal in i di lakukan dengan
memperhatikan distribusi usia dan gender, status ekonomi, budaya dan konsiderasietik.
J. Jadwal penelitian
No 2020
Kegiatan jan fe mar apr me jun ju ags sep ok nov des
b y l t
1 Survey awal
2 Pengajuan
judul
3 Pengambilan
data awal
4 Penyelesaiya
n dan
bimbingan
proposal dari
BAB I sampai
BAB III
5 Ujian proposal
6 Revisi
proposal
7 penelitian
8 Penyelesaiya
n dan
bimbingan
skripsi
9 ujian hasil
penelitian
10 ujian
skripsi/tutup
DAFTAR PUSTAKA
1. Sriwijaya U. GAMBARAN FAKTOR RISIKO PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
PUSKESMAS MERDEKA. 2019;
2. Cruz APS. Gambaran Penularan Diabetes Melitus. J Chem Inf Model.
2016;53(9):1689–99.
3. Idf. Profil Kesehatan Diabetes Melitus. 2019;1–11.
4. Y-M C. Penderita Diabetes Melitus Di Nagara Asia. 2017;(4):1–8.
5. Mutoharoh. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang
Penyakit Diabetes Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Desa
Ngadiwarno Sukorejo Kendal. Ijms. 2017;4(1):96–109.
6. Ary D, Hidayati NUR. PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS
,Kesehatan, Fakultas Ilmu Surakarta, Universitas Muhammadiyah. 2019;
7. Gany A, Suhada. Pengaruh Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus, Surabaya.
2019;2(November).
8. Tenggara Dines Kesehatan Provinsi Sulawesi. Pofil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017. 2018;
9. Luh N, Sri P, Pancawati A, Damayanti S. EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON
KNOWLEDGE OF EARLY DETECTION OF DM IN THE COMMUNITY OF
NGEMPLAK KARANG JATI SINDUDADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA 2013.
2016;III.
10. Bahri S. Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Melitus. :209–15.
11. Corolina P. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang
Diabetes Melitus Di Kelurahan Pahandut Palangkaraya. Vol. 91, Foreign Affairs. 2012.
P. 1689–99.
12. Pratama Permadi Aziz. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan
Sikap Pasien Tantang Pengelolaan Diet Diabetes Melitus Di Puskesmas Boyolali.
Zitteliana. 2003;18(1):22–7.
13. Species O. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Aktivitas Di Ruang Melati RSUD Kota Kendari. 2017;1–4.
14. Setiyawati I. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY “T” DENGAN MASALAH
UTAMA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO 2
KOTA YOGYAKARTA,Yogyakarta, Umbulharjo Kota. 2018;
15. Setyawati I. Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus Melitus Di RSUD SEMARANG.
2016;(Dm):7–32. Available From: Http://Repository.Unimus.Ac.Id
16. Norjannah S. Klasifikasi Diabetes Melitus , Universitas Sumatera Utara. Nhk.
2015;151:10–7.
17. ANGGARA ISTA PUTRA. PENERAPAN MANAJEMEN NUTRISI UNTUK
MENGONTROL GLUKOSA DARAH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSU BAHTERAMAS PROV. SULTRA.
2018;3(32):1–44.
18. Candimulyo D, Candimulyo D, Jombang K. PENGARUH SENAM DIABETES
MELLITUS TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES
MELLITUS TIPE 2 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN. 2018;2.
19. Hanafie RH, Bungo M. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R DENGAN
PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETIKUM DM TIPE II MENGGUNAKAN CAIRAN
Nacl 0,9% DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD H.HANAFIE MUARO BUNGO. 2019;
20. Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin DS. Tinjauan Tentang Penyuluhan Kesehatan. J
Chem Inf Model. 2017;8(9):1–58.
21. Rosymida I. Gambaran Pendidikan Kesehatan Yang Dilakukan Perawat Di Poliklinik
RSUP Dr. Kariadi Semarang. Repositoryunimusacid [Internet]. 2018;53(9):1689–99.
Available From: Http://Repository.Unimus.Ac.Id/1684/
22. Apilaya Akhzul Razak. Pengaruh Pendidikan Kesehatan. 2016;(2011):10–51.
23. Indahyani F. Studi Deskriptif Kuantitatif..., Fauziyah Indahyani, Psikologi UMP.
Pengetahuan [Internet]. 2015; Available From: Http://Repository.Ump.Ac.Id/477/3/BAB
II_FAUZIYAH INDAHYANI_PSIKOLOGI%2715.Pdf
24. Lestari NDA. Gambaran Pengetahuan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga
Dengan Komplikasi Gangre. Skripsi. 2018;5–29.
25. Fatimah RN. DIABETES MELITUS TIPE 2. 2015;4:93–101.
26. Pofil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. 2015;(Dm).
27. Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin DS. BAB III Metode Penelitan. J Chem Inf Model.
2017;8(9):1–58.
28. Rizaldi R. PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi
Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Tekstil &Garment Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011-2014). E-Jurnal: Unpas [Internet]. 2017;33–56. Available
From: Http://Repository.Unpas.Ac.Id/28039/6/Bab3fix.Pdf
29. Yustia Putri W. PENGARUH REGULATOR, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP CARBON EMISSION
DISCLOSURE (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2014-2016). Fak Ekon Dan Bisnis, Unpas Bandung [Internet]. 2017;48–83. Available
From: Http://Repository.Unpas.Ac.Id/30262/7/BAB 3 Sa.Pdf
30. Goyena R. Metodologoi Penelitian. J Chem Inf Model. 2019;53(9):1689–99.
31. Muliadi D. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Diabetes Melitus.
2012;7–37.
32. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif Dan Kombinasi (Mixed Methods). J
Chem Inf Model. 2016;53(9):240.
33. Febriansyah A. Tinjauan Atas Proses Penyusunan Laporan Keuangan Pada Young
Enterpreneur Academy Indonesia Bandung. J Ris Akunt. 2017;8(2).
34. Rohaedi S. Gambaran Tingkat Stres Dan Indikator Stres Pada Remaja Yang
Melakukan Pernikahan Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Parongpong Kabupaten
Bandung Barat. 2017;(June):0–11.
35. Kementrian Kesehatan. 2017 Pedoman &Standar Etik KEPPKN. 2017;
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan alternatif jawaban, sehingga tidak ada
yang terlupakan.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat dan benar sesuai yang
anda rasakan dengan memberikan tanda checklist ( √ ) pada kolom yang disediakan
pendidikan dan penelitian dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
dipublikasikan dalam hasil penelitian, tetap kerahasiaan data Bapak/Ibu akan dijaga.
Pertanyaan:
1. Dibawah ini manakah yang merupakan pengertian atau definisi diabetes melitus?
Stress
Banyak pikiran
3. Dibawah ini manakah yang bukan merupakan gejala-gejala awal dari penyakit
diabetes mellitus ?
Sering haus
Banyak minum
Berkeringat berlebihan
4. Apa saja efek jangka panjang atau komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit
Gangguan pendengaran
Kelumpuhan
5. Bagi penderita diabetes mellitus kapan sebaiknya mengukur atau memantau kadar
gula darah. ?
Setiap hari
Seminggu sekali
Sebulan sekali
Setahun sekali
6. Dibawah ini manakah hasil pemeriksaan kadar gula darah yang normal ?
Apabila pemeriksaan kadar gula darah sesaat atau sewaktu-waktu langsung diperiksa
Apabila 2 jam setelah makan, kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl
Apabila diperiksa kadar gula darah didahului dengan puasa, hasilnya lebih dari 126
mg/dl
8. Apakah tujuan melakukan diet dan pengaturan makanan bagi penderita diabetes
mellitus?
9. Dalam pengaturan makanan bagi penderita DM apa hal yang paling penting untuk
dilakukan?
Mengurangi bahan makanan yang mengandung serat dan vitamin seperti buah dan
sayur-sayuran
Memakan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak seperti nasi, gula,
Mengurangi makanan yang banyak mengandung gula dan lemak seperti nasi, gula,
10. Apakah manfaat melakukan olah raga secara teratur untuk penderita diabetes
mellitus?
I. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Penderita DM mengerti tentang penyakit
Diabetes Melitus
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anggota keluarga mampu :
1. Mengerti pengertian Diabetes Melitus
2. Mengerti penyebab Diabetes Melitus
3. Mengetahui tanda dan gejala Diabetes Melitus
1. Mengetahui pencegahan penyakit Diabetes Melitus
C. Pokok Bahasan
Diabetes Melitus
E. Metode
1. Presentase
2. Ceramah
3. Tanya jawab
F. Media
1. Liflet
2. Poster
G. Setting Tempat
Wilayah Kerja Puskesmas Sawa
H. Pengorganisasian
Penyaji : Isma Krisdayanti
I. Pelaksanaan Kegiatan
1. Menjelaskan pengertian
Memperhatika
Diabetes Melitus
n dan
2. Menjelaskan penyebab
mendengarkan
Diabetes Melitus
3. Menjelaskan tanda dan Memperhatika
10 Berdisku
2 gejala Diabetes Melitus n dan
menit si
4. Menjelaskan mendengarkan
pencegahan penyakit Memperhatika
Diabetes Melitus n dan
mendengarkan
Memperhatika
n dan
mendengarkan
Memperhatika
n dan
mendengarkan
1. Mengajukan 3
Menjawab
pertanyaan tentang
materi penyuluhan
2. Memberikan
10 kesimpulan tentang
penyuluhan Menjawab
menit
3. Salam penutup salam Ceramah
3
J. Evaluasi
Struktur : menyiapkan materi penyuluhan, meminta ijin dengan sasaran yang akan
diberikan penyuluhan, melakukan kontrak waktu dan tempat untuk melakukan
penyuluhan
Proses : saat penyaji mulai memberikan penyuluhan, sasaran mendengarkan, bersikap
kooperatif, terdapat timbal balik.
II. MATERI
A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme tubuh dengan hiperglkemia
abnormalitas metabolisme baik karbohidrat protein dan lemak di sebabkan penurunan
sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin yang dapat menyebabkan
munculnya komplikasi kronis pada mikrovaskuler, neuropati, dan makrovaskuler
(Huda.A, 2015).
LAMPIRAN 3 : POSTER