Anda di halaman 1dari 6

Fungsi Sel dan Sistem Transportasi Sel Terhadap Tubuh Manusia

Regina Pongtuluran

102016104

A2

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

regina.2016fk104@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Didalam tubuh manusia terdapat berjuta-juta sel, sel likuid unit yang sangat terkecil dalam
bagian tubuh kita. Sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Sel sangat fungsional
berdasarkan mungil daari organel yang terdapat didalamnya. Organel tersebut terdiri dari
ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, dan sitoplasma nukleus. Dalam
mekanisme transportasi sel dibagi menjadi aktif dan pasif. Yang satunya adalah jika pada aktif
dibagi lagi menjadi primer, sekunder, eksositosis dan endositosis. Jika pada tranpor pasif
terdapat difusi dan osmosis. Difusi dibagi lagi menjadi terfasilitasi dan sederhana. Dalam
makalah ini bertujuan untuk mengenali fungsi sel dan sistem transportasi sel terhadap sistem
tubuh manusia.
Kata kunci: Sel, Transpor sel, fungsi, sistem
Abstract
In the human body there are millions of cells, the cell is the smallest unit of a very deep part of
our body. The cell was discovered by Robert Hooke in 1665. Highly functional cells based on
shape from organelles contained therein. The organelle is composed of Ribosomes, endoplasmic
reticulum, golgi bodies, mitochondria, cytoplasm, and nucleus. Transport mechanisms in the cell
is divided into active and passive. That is where the if on active are further divided into primary,
secondary, eksositosis and endocytosis. If there is tranpor on the passive diffusion and osmosis.
Diffusion is further divided into terfasilitasi and simple. In this paper aims to identify the
functions of cells and cell transport system of the human body
Keywords: cells, cell Transport system, function.
Pendahuluan

Sel merupakan unit fungsional dan struktur yang terkecil dari makhluk hidup.1 Dimana sel

ditemukan oleh robert hooke pada tahun 1665. Makhluk hidup disusun oleh sel, dimana ada

1
makhluk hidup yang bersel satu maupun bersel banyak. Jika makhluk hidup yang bersel satu

disebut dengan uniseluler dan makhluk hidup yang bersel banyak disebut dengan multiseluler.

Aktivitas fungsional tiap-tiap sel bergantung pada struktur sel nya. Sel mempunyai fungsi yang

berarti untuk setiap organel yang ada didalamnya pada mahkluk hidup. Organel tersebut terdiri

dari ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, ,sitoplasma dan nukleus. Dalam

makalah ini bertujuan untuk mengenali fungsi sel dan sistem transportasi sel terhadap sistem

tubuh manusia.

Isi

Sel dibedakan menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik, perbedaan anatar sel

prokariotik dan eukriotik itu. Sel eukariotik yakni penyusun struktur pada makhluk hidup

multiseluler. Susunan sel eukariotik terdiri dari membran sel, sitoplasma, nukleus, sentriol,

retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria, mikrotubulus dan mikro

filame. Organel ini sangat penting bagi kelangsung hidup sel tersebut.2

Jika pada sel prokariotik hanya ada dinding sel, kloroplas, membran plasma,sitoplasma,

mesosom dan ribosom.3 Bagian penyusun sel terdiri dari dinding sel berfungsi untuk melindungi

sel yang tersusun atas lipid,peptidoglikan dan protein. Nukleus ini berfungsi sebagai pengatur

seluruh kegiatan sel, mitokondria fungsinya sebagai penghasil energi melalu respirasi sel,

ribosom fungsinya sebagai sintesis protein. Retikulum endoplasma (re) yang dibagi menjad dua

bagian yaitu retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Fungsi dari keduanya

pun berbeda dimana yang retikulum endoplasma halus fungsinya untuk mensintesis lipid dan

retikulum endoplasma kasar fungsinya untuk sintesis protein didalam sel.4 Badan golgi disini

fungsinya sebagai ekskresi dan sekresi sel, lisosom ini organel yang mengandung enzim

hidrolitik yang fungsinya organel ini sebagai pencernaan intra sel,sentriol befungsi sebagai

2
pembelahan sel. Sitoplasma atau cairan sel yang fungsinya sebagai tempat berlangsungnya

pertukaran zat untuk menjaga berlangsungnya metabolisme yang baik, digunakan juga sebagai

tempat vagi jaringan filamen protein yang disebut sitoskleton (membantu memperthankan bentuk

dari konsistensi sel).5

Membran terdiri dari lapisan lipid biomolekuler dengan protein tersisip didalamnya, protein

intergal merupakan membran yang tertanam dalam lapisan lipid, separuh pada protein ini

menimbulkan rentangan pada lapisan ganda yang disebut dengan protein transmembran, separuh

dari tertanam dalam lipatan luar atau dalam lapisan ganda lipid. Protein perifer terikat secara

longgar pada permukaan internal membran.6 Sifat dari membran plasma yang semipermeabel

dan selektif permeabel. Maksud dari semipermeabel adalah mudah dilewati oleh molekul

air,sementara selektif permeabel merupakan memberan hanya dapat dilewati oleh ion dan

molekul polar tertentu.

Membran memiliki struktur yang modelnya mosaik. Struktur mosaik cairan ini merupakan cairan

terdiri dari atas fosfolipid (komposisi utama), streoid, protein dan molekul lainnya.7 Transpor

aktif primer menjelaskan tentang proses Na+K+ yang dimana protein merupakan pengangkut

yang berperan penting dalam mempertahankan gradien ion melintas membran.8 Untuk

mempertahankan fungsinya,yang dimana untuk menjalankannya membran sel memerlukan

energi dengan berikatan ATP (Adenosine Tri-posphate). Perpindahan ini dikenal dengan ‘pompa

Na-K’.9 Pompa Na-K yang mempertahankan kadar K+ intraseluler tetap tinggi. Pada sel β yang

dalam keadaan istirahat, kalium akan berdifusi dari sel melalui saluran kalium tak tergantung

energi (ATP). Aliran ion kalium ini menimbulkan suatu potensial listrik yang akan

mempolarisasikan membran sel istirahat dan menutup saluran kalium bergerbang tegangan,

dengan demikian mencegah kalsium ekstraseluler masuk ke dalam sel.10 Transpor aktif sekunder

3
merupakan pergerakan simultan dari dua substansi melalui membran dengan menggunakan

energi yang disuplay dari perbedaan konsentrasi natrium.11 Endositosis merupakan mekanisme

pemindahan dari benda luar ke dalam sel. Bentuk membran sel ini membentuk pelipatan ke

dalam (inviginasi) dan “memakan” benda yang masuk ke dalam sel.12 Bentuk dari endositosis

yakni fagositosis (sel makan, yang dimana bahan-bahan yang tidak dibutuhkan pada sel

dimakan) dan pinositosis (sel minum, prosesn endositosis yang berupa cairan).

Eksositosis merupakan mekanisme utama untuk merampungkan sekeresi, vesikel sekkreotik

hanya menyatu dengan membran plasma (tidak dengan membran internal apapun yang

membungkus organel) sehingga produk sekretorik tidak terbuang percuma atau bahkan

mencegah terbebaskannya produk sekretorik berbahaya kedalam organel. Contoh terhadap

mekanisme ini digunakan sel-sel kelenjar untuk menyekresikan hasil metabolisme,misalnya sel

kelenjar pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara diusus halus

sehingga mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme ini. 12,13

Transpor pasif merupakan salah satu cara ketika material bergerak menuruni gradien konsentrasi

dari area konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah. Dalam transpor pasif sel tidak

memerlukan energi pada prosesnya. Dalam transpor pasif dibagi menjadi dua yakni pasif dan

osmosis. Pada difusi terdapat difusi terfasilitas dan sederhana.

Difusi terfasilitas merupakan proses pentransferan zat yang bersifat transpor pasif,tetapi

memerlukan bantuan protein pembawa sehingga zat yang diangkut sifatnya spesifik. Setiap

protein pembawa memiliki tempat berikatan (binding site) untuk molekul yang akan ditransfer,

protein pembawa itu berfungsi untuk memindahkan molekul tersebut ke sisi lain membran

dengan cara rotasi dan perubahan bentuk. Difusi sederhana merupakan pergerakan kinetik

4
molekol atau ion melewati membran sel tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di

membran sel.9,14 Osmosis merupaka proses dimana tempat air bergerak melalui membran

permeabel selektif sehingga konsentrasi material yang larut dalam air sama pada kedua sisi

membran tersebut. Difusi cairan ke membran semifermiabel dari konsentrasi air tinggi ke

konsentrasi air rendah.11,15

Pembahasan

Skenario A:

Sel dapat dianalogikan seperti pabrik kimia, dimana sel membawa bahan baku molekul organik

seperti gula dan garam anorganik seperti nitra dan fosfat. Sel menggunakan bahan baku ini untuk

membentuk molekul baru seperti protein, dimana sel dapat menggunakannya untuk

kepentingannya atau mengirimkannya ke bagian tubuh lainnya melalui suatu proses transprotasi.

Pada skenario ini menyatakan sel merupakan pabrik kimia, dikarenakan didalam tubuh kita

mempunyai berbagai macam organel juga dalam sel yang mempunyai tugasnya masing-masing

untuk tubuh. Dan dalam pengerjaannya tersebut mempunyai mekanismenya seperti aktif dan

pasif yang penting bagi tubuh.

Kesimpulan

Sel merupakan bagian terkecil dalam tubuh manusia, yang mempunyai fungsi yang fungsional

untuk didalam tubuh manusia. Sel tidak berdiri sendiri untuk berkerja didalam tubuh, sel

mempunya organel-organel yang sudah memiliki fungsinya. Dan terdapat mekanisme sel yang

dibagi menjadi dua yakni aktif dan pasif.

5
Daftar Pustaka

1. A Rika, T Ani, J Widya. Buku ajar biologi reproduksi dan perkembangan. Yogyakarta:
Deepublish; 2015.

2. N.S Sinta, K.A Ria, S Ratu. Biomedik. Jakarta: TIM; 2016

3. Tim presiden edukasi. Top sukses SMPTN saintek 2017. Solo: Genta smart; 2016.

4. M Faizin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa gizi. Ed-3. Jakarta: EGC; 2016.

5. Imron, Riyanti. Biologi dasar manusia dilengkapo dengan panduan praktikum biologi
dasar manusia. Jakarta: TIM; 2016.

6. Sakung J. Dasar-dasar biomedik. Jakarta: TIM; 2016.

7. Starr C, Taggart R, Ever C, Starr L. Biologi Kesatuan dan keanekaragaman makhluk


hidup. Jakarta: Salemba teknika; 2012.

8. Hardisman. Fisiologi dan aspek klinis cairan tubuh dan elektrolit. Yogyakarta: Gosyen;
2015.

9. Santoso LM, Santri D J. Biologi molekuler sel. Jakarta: Salemba empat; 2016.

10. Indrowati, Meti, A Joko. Kadar kolestrol dan trigilserad darah pada diabetes melalui
perlakuan ekstrak daun kluwih.). jurnal fkip uns. 2012; 9(1). P: 658

11. Tarwoto. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: TIM; 2015.

12. W Nyoman. Biologi dasar. Yogyakarta: Innosain; 2015.

13. Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed-8. Jakarta: EGC; 2014.

14. Anthara, I., and I. Nyoman Suartha. Homeostasis Cairan Tubuh pada Anjing dan
Kucing. Buletin Veteriner Udayana. 2011; 3(1). P: 29.

15. P I Ni, H Tuti. Dasar-dasar patofisiologi terapan. Jakarta: Bumi medika; 2015.

Anda mungkin juga menyukai