Askep KMB 3
Askep KMB 3
DisusunOleh :
NPM : 2020152003
BOGOR
2020
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
A. Identitas Klien
No. RM : 78175
Usia : 31 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Usia : 29 tahun
II. Keluhan Utama : kaki kesemutan dan mati rasa sejak 1 bulan yang lalu
Klien datang ke rumah sakit Fatmawati pada tanggal 23 Juli 2020 dengan keluhan
kaki kesemutan dan mati rasa sejak 1 bulan yang lalu disertai dengan badan terasa
lemas. Kaki sering kesemutan terutama saat setelah duduk bersila atau jongkok
dalam waktu lama. Pasien juga mengaku terkadang tidak terasa sakit jika kakinya
tersandung benda. Pasien juga mengaku adanya keluhan sering haus, sering terasa
lapar dan sering BAK malam hari lebih dari 3 kali (tidak memperhatikan seberapa
banyak kencing yang keluar).
Klien dibawa ke rumah sakit karena tiba-tiba lemas dan tidak sadarkan diri.
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan merasa mual dan muntah, lemas dan
TB parunya sejak 1,5 bulan yang lalu dan dinyatakan sembuh oleh dokter.
IV. Alergi :
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat, makanan,
serta plester.
V. Profil Life System
A. Activities of daily living
BAB
Frekuensi
4 Personal Hygiene
Frekuensi
Frekuensi
Olah raga
B. Kebiasaan
Klien mengatakan apabila ada masalah pasti didiskusikan dengan keluarganya dan
saudara terdekatnya. Klien menyelesaikan masalahnya dengan musyawarah. Klien
terlihat cemas dan stres akan penyakitnya.
Tidak ada
C. Lain – lain
X. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
Inspeksi : Mesochepal, Rambut dominan hitam dan tidak mudah rontok
Palpasi : tidak terdapat deformitas
2. Mata :
Inspeksi : Konjungtiva pada mata kanan dan kiri tidak terlihat anemis.
Sklera pada mata kanan dan kiri terlihat ikterik pupil isokor kanan-kiri, diameter 3
mm, reflek cahaya( + / + ) Palpebra : Tidak edema Visus : Baik
Palpasi : tidak ada kelainan
3. Telinga :
Inspeksi : Bentuk : normal, tidak terdapat deformitas, Sekret : tidak ada
Palpasi : tidak ada deformitas
4. Mulut :
Inspeksi : Bibir tidak sianosis, tidak kering, lidah tidak kotor, tepi tidak
hiperemi, Tonsil tidak membesar, Faring tidak hiperemis, gigi lengkap
Palpasi : tidak ada kelainan
5. Hidung :
Inspeksi : Bentuk : normal,Nafas cuping hidung : tidak ada Sekret : tidak
terdapat sekret hidung
Palpasi : tidak terdapat deformitas
7. Kardiovaskuler :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung
Kanan atas : SIC II LPS dextra
Kanan bawah : SIC IV LPS dextra
Kiri atas : SIC II LMC sinitra
Kiri bawah : SIC IV LMC sinistra
Auskultasi : S1- S2, reguler, tidak ada mur-mur, tidak ada gallop
8. Paru-paru :
Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada retraksi, tidak ada sikatrik.
Palpasi : vocal fremitus kanan sama kiri
Perkus : sonor pada seluruh lapang paru, batas paru hepar pada SICV
LMC dextra
Auskultasi : suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan di semua lapang
paru
9. Abdomen :
Inspeksi : tampak asites, sikatrik akibat bekas luka operasi apendiksitis,
Auskultasi : peristaltik normal
Perkusi : pekak pada region abdomen kanan atas sampai 3 jari dibawah
arcus costae dan tympani di abdomen kanan bawahdan abdomen kiri
Palpasi :supel, terdapat nyeri tekan pada regio bagian atas, teraba adanya
pembesaran hepar dan lien tidak teraba. Tes undulasidan pekak beralih positif.
10. Gastrointestinal :
Palpasi : tidak ada kelainan
11. Integument :
Inspeksi : kulit tampak kering
Palpasi : turgor kulit elastis
12. Musculoskeletal :
Inspeksi : Superior tidak ada deformitas, perfusi kapiler baik, tidak anemis,
akral hangat. Inferio tidak ada deformitas, perfusi kapiler buruk, tidak anemis.
Palpasi : tidak ada edema, akral dingin CRT bagian ujung lebih dari 3
detik,
1 23 Juli Laboratorium
2020
2,27 g/dl 3-4 gr/dl
Pemeriksaan
Diagnostik
Tidak ada
kelainan
Thorak foto
Mengontrol gula
2. darah 1 x 1 tab Oral
Glibenklamide
Do :
BB sebelum sakit : 62 kg Glukoneugenesis
BB setelah sakit : 58 kg
TB : 168
Indeks Masa Tubuh (IMT) : Ketogenesis
20,5 Ketonemia
Penurunan BB
Ds : Defisiensi insulin absolute Risiko infeksi
-Pasien mengatakan kakinya
kesemutan terutama saat
setelah duduk bersila atau Penurunan pemakaian
jongkok dalam waktu lama. glukosa oleh sel
-Pasien mengaku terkadang
tidak terasa sakit jika
kakinya tersandung benda Hiperglikemia
Do :
-Gula darah sewaktu 333
mg/dl Hiperosmolalitas
-Gula darah puasa pasien
256 mg/dl.
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kadar glukosa darah
tidak terkontrol.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
makanan yang kurang.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.
4. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
2. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi.
3. Keletihan berhubungan dengan keletihan otot.
4. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah ke
perifer, proses penyakit (DM).
1. Kaji tingkat
pengetahua
n pasien
mengenai
diet yang
disarankan
2. Kaji pola
makan
pasien saat
ini dan
sebelumnya
, termasuk
makanan
yang di
sukai
3. Ajarkan
pasien
membuat
diary
makanan
yang
dikonsumsi
4. Sediakan
contoh
menu
makanan
yang sesuai
Libatkan
pasien dan
keluarga
Manajemen
Nutrisi (1100)
1. Instruksika
n kepada
pasien
mengenai
kebutuhan
nutrisi
2. Tentukan
jumlah
kalori dan
jenis nutrisi
yang
dibutuhkan
oleh pasien
untuk
memenuhi
kebutuhan
gizi
3. Ciptakan
lingkungan
yang
optimal
pada saat
mengkonsu
msi
makanan
4. Monitor
kalori dan
asupan
makanan
pasien
5. Monitor
kecenderun
gan
terjadinya
kenaikan
atau
penurunan
berat badan
pada pasien
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Setelah
kebutuhan tubuh dilakukan
berhubungan dengan asuhan
intake makanan yang keperawatan,
kurang. diharapkan
nutrisi pasien
terpenuhi.
(1004) Status
Nutrisi
1. Asupan
makanan
dan cairan
dari skala 2
(banyak
menyimpan
g dari
rentang
normal)
ditingkatka
n menjadi
skala 4
(sedikit
menyimpan
g dari
rentang
normal)
(1622)
Perilaku
patuh : diet
yang
disarankan
2 24 1. Memilih Dian WP
juli
makanan
2020
yang sesuai
dengan diet
yang
ditentukan
dari skala 2
(jarang
menunjukk
an)
ditingkatka
n menjadi
skala 4
(sering
menunjukk
an)
2. Memilih
minuman
yang sesuai
dengan diet Kontrol
yang Infeksi (6540)
ditentukan
dari skala 2 1. Ganti Manajemen
(jarang peralatan
nutrisi yang
menunjukk perawatan
baik dapat
an) per pasien
membantu
ditingkatka sesuai
mengontrol
menjadi protokol
kadar gula
skala 4 institusi
darah
(sering 2. Anjurkan
menunjukk pasien
an) mengenai
teknik
(1854)
mencuci
Pengetahuan
tangan
: diet yang
dengan
sehat
tepat
Intake nutrisi 3. Pastikan
yang sesuai
penanganan
dengan
kebutuhan aseptik dari
individu dari semua
skala 2
saluran IV
(pengetahuan
terbatas) Perlindungan
ditingkatkan Infeksi (6550)
menjadi skala
4 (pengetahuan 1. Monitor
banyak) kerentanan
terhadap
infeksi
Setelah
2. Berikan
dilakukan
perawatan
asuhan
klit yang
keperawatan,
tepat
diharapkan
Periksa
tidak terjadi
kulit dan
infeksi pada
selaput
pasien.
lendir untuk
(1908) Deteksi adanya
risiko kemerahan,
1. Mengenali kehangatan
(1902)
Kontrol risiko
1.
Mengidentifika
si faktor risiko
dari skala 2
(jarang
mnunjukkan)
ditingkatkan
menjadi skala
4 (sering
menunjukkan)
Mengenali
faktor risiki
skala 2 (jarang
mnunjukkan)
ditingkatkan
menjadi skala
4 (sering
menunjukkan)
Risiko infeksi
berhubungan dengan
tingginya kadar gula
darah.
3 24 Dian WP
juli
2020
FORMAT CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
FORMAT EVALUASI